Share

BAB 48 Malam Penuh Teka-teki

Sera berdiri di depan cermin, jemarinya yang gemetar merapikan lipatan gaun merah marunnya untuk kesekian kali. Matanya yang berkaca-kaca menatap bayangannya sendiri, mencari secercah harapan dalam pantulan itu.

"Ya Allah," bisiknya lirih, "berilah aku kekuatan untuk menghadapi malam ini."

Suara ketukan pintu memecah keheningan, membuat jantung Sera seolah melompat ke tenggorokannya. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri sebelum membuka pintu.

Guntur berdiri tegap dengan wajahnya yang kaku seperti biasa. "Nyonya, mobil sudah siap," ujarnya datar.

Sera mengangguk pelan, mengikuti langkah Guntur menuju mobil yang menunggu. Sepanjang perjalanan, kesunyian yang mencekam menyelimuti mereka. Sera melirik Guntur beberapa kali, berharap menemukan petunjuk di wa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status