Share

Bab 620

Penulis: Patricia
Begitu Diana berbicara, perhatian semua orang langsung tertuju padanya.

"Kamu ngapain?!" Konan tampaknya menyadari niat jahatnya dan mencoba menariknya kembali.

Namun, Diana menepis tangannya tanpa sedikit pun melihat ke arah Konan. Kemudian, dia menatap Nadine dengan tajam. "Kenapa diam? Nggak bisa jawab, ya? Jadi, apakah aku bisa menyimpulkan bahwa laboratorium ini dibangun secara ilegal karena nggak punya izin resmi?"

Nadine tersenyum.

Mikha dan Darius juga ikut tersenyum.

"Ke ... kenapa kalian ketawa?" Diana mulai merasa tidak nyaman.

Mikha membalas, "Untung saja Kak Nadine sudah memperkirakan bakal ada orang yang iri dan mencoba mencari masalah setelah laboratorium ini selesai. Jadi, dia memastikan semua dokumen sudah lengkap."

"Jadi, Bu Diana, izin apa yang ingin Anda lihat? Saya bisa mengambilkannya sekarang."

"Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Manajemen Keamanan Hayati Laboratorium Mikroorganisme Patogen, pembangunan atau renovasi laboratorium Level 3 dan 4 harus disertai laporan d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 621

    Saluran Pendidikan, Jurnal Akademik Nasional, Majalah Sains Mingguan, Biologi Frontier .... Semua adalah media arus utama dan resmi. Bahkan wartawan dari Kanal Berita Kota Juanin juga ada di antara mereka.Konan langsung membeku di tempat. "A-Apa yang terjadi ...?"Nadine juga terkejut. Dia menoleh ke Darius dan Mikha, tatapannya bertanya, 'Kalian yang ngundang mereka?'Darius melambaikan tangannya.Mikha juga menggeleng.Kalau begitu ... siapa?Para wartawan yang sangat jeli dalam membaca situasi, langsung menghujani Diana dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. "Bu Diana, tadi Nadine menyebutkan insiden CPRT. Bisakah Anda menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?""Bisa ceritakan lebih lanjut soal inspeksi pemadam kebakaran?""Apakah ini termasuk dalam kategori intimidasi akademik?""Benarkah Anda sengaja mempersulit mahasiswa dan menyebarkan fitnah terhadap mereka?""Apakah ini terkait persaingan antar-dosen, sementara mahasiswa hanya menjadi korban?"Diana dipojokkan oleh mikrofon, kame

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 622

    Pemandangan spektakuler ini membuat semua orang terkejut. Mereka mendongak menatap langit dengan penuh kekaguman.Nadine berpikir sejenak, lalu melangkah mendekat ke arah Stendy. Stendy tampak sedikit terkejut melihat tindakannya."Terima kasih." Nadine berhenti di hadapannya dan menatapnya dengan penuh ketulusan. "Kamu juga yang undang semua wartawan itu, 'kan?""Konan cuma menghubungi dua media. Dia mungkin yakin kalian nggak akan bisa membangun laboratorium ini, jadi dia ingin memperkeruh situasi dan berharap bisa menjadikan ini senjata untuk menyerang balik di depan pihak universitas.""Aku cuma ikut bermain dalam rencananya, tapi dengan sedikit tambahan. Aku cuma memastikan ketika tamparan ini mendarat di wajah mereka, suaranya akan lebih keras."Ada satu alasan lain yang tidak dikatakannya. Sebelumnya, dia sudah beberapa kali memperingatkan Konan, tapi sepertinya peringatan itu tidak pernah dianggap serius. Kalau begitu, jangan salahkan dia menggunakan cara seperti ini. Ada bebe

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 623

    Setelah meninggalkan Reagan, Nadine akhirnya menemukan kembali tujuannya dan perlahan-lahan kembali bersinar seperti dulu. Ketika menyadari bahwa dia benar-benar telah kehilangan wanita ini selamanya, perasaan kagum dalam diri Reagan segera digantikan oleh penyesalan yang mendalam.Di sampingnya, Jinny diam-diam memperhatikan perubahan ekspresi pria itu. Ekspresinya tetap tenang, tapi dia sengaja meraih lengan Reagan dan menggenggamnya erat.Reagan menoleh dengan bingung.Jinny hanya tersenyum."Kita sudah datang untuk memberi selamat dan kita juga bawa hadiah. Lebih baik kalau kita serahkan langsung sama tuan rumah, 'kan?"Usai bicara, dia menarik Reagan mendekat ke arah Nadine. "Nadine, selamat! Aku nggak tahu kamu suka apa, jadi aku dan Reagan pilih hadiah ini sama-sama. Kami berharap laboratoriummu terus berkembang dan membuahkan banyak hasil.""Terima kasih."Seperti pepatah, "Tangan yang memberi tidak akan dipukul". Nadine menerima hadiah itu dengan sopan.Namun, sepanjang percak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 1

    Semua teman dekat di lingkungan pertemanan mereka tahu bahwa Nadine Wicaksono sangat mencintai Reagan Yudhistira. Saking cintanya, Nadine sampai tidak punya kehidupannya sendiri, seolah-olah ingin berada di dekatnya selama 24 jam sehari.Setiap kali mereka putus, belum sampai tiga hari saja Nadine akan kembali untuk meminta balikan. Di dunia ini, siapa pun mungkin bisa mengatakan kata "putus", kecuali Nadine. Ketika Reagan masuk sambil memeluk kekasih barunya, ruangan itu menjadi hening selama lima detik.Gerakan Nadine yang sedang mengupas jeruk terhenti, "Kenapa kalian semua diam? Kenapa pada lihat aku?""Nadine ...." Teman-temannya memandangnya dengan tatapan khawatir.Namun Reagan tetap santai memeluk wanita itu dan langsung duduk di sofa. "Selamat ulang tahun, Philip" ucapnya. Begitu terang-terangan, seolah-olah tidak terjadi apa pun.Nadine langsung berdiri. Ini hari ulang tahun Philip, jadi dia tidak ingin membuat kekacauan. "Aku ke toilet sebentar." Saat menutup pintu, dia mend

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 2

    Di meja makan.Reagan bertanya, "Kenapa nggak ada bubur?""Maksud Tuan, bubur untuk kesehatan lambung ya?""Bubur untuk kesehatan lambung?" tanya Reagan lagi."Ya, bubur yang sering dimasak Nona Nadine. Bubur millet dicampur ubi, bunga bakung, dan kurma merah, 'kan? Wah, aku nggak sempat menyiapkannya. Hanya untuk bunga bakung, jali-jali, dan kurma merahnya saja harus direndam semalaman dan mulai direbus keesokan paginya.""Selain itu, pengaturan apinya sangat penting. Aku nggak sepeka Nona Nadine untuk terus mengawasi api. Hasil masakanku juga nggak akan seperti miliknya, terus ...."Reagan menyelanya, "Bawakan saus daging sapi.""Oke, Tuan.""Kenapa rasanya beda?" Reagan melihat sekilas botol itu. "Kemasannya juga beda.""Yang sebelumnya sudah habis, hanya tersisa yang ini," jawab Bibi Julia."Nanti belikan dua kaleng di supermarket.""Nggak dijual.""Hah?" Reagan kebingungan.Julia tersenyum canggung. "Saus itu buatan Nona Nadine sendiri, aku nggak bisa buat ...."Prang!"Hm? Tuan n

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 3

    "Nggak nemu tempat parkir yang bagus ya? Aku keluar untuk bantu ...." Saat menyadari ekspresi Reagan yang muram, Philip baru tersadar. "Hah! Kak Reagan, jangan-jangan ... Kak Nadine masih belum kembali?"Sekarang ini sudah lewat dari tiga jam.Reagan membuka tangannya sambil mengangkat bahu. "Balik apanya? Kamu kira putus itu candaan?" Setelah berkata demikian, dia berjalan melewati Philip dan duduk di sofa.Philip menggaruk kepalanya. Apakah kali ini mereka benar-benar putus? Namun, dia langsung menggelengkan kepala mengenyahkan pemikiran itu. Dia percaya bahwa Reagan tega memutuskan hubungan, tetapi Nadine ....Semua wanita di dunia ini mungkin bisa menerima putus, tapi Nadine sudah pasti tidak bisa. Hal ini adalah fakta yang telah diakui dalam lingkaran pertemanan mereka selama ini."Reagan, kenapa kamu sendirian?" tanya Teddy sambil tersenyum sinis. "Tiga jam sudah lewat, sekarang sudah seharian."Reagan menyeringai, "Aku kalah taruhan, jadi harus terima hukumannya. Apa hukumannya?

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 4

    Reagan terlalu banyak minum semalam. Selain itu, si berengsek Philip malah mengajaknya untuk minum lagi di tengah malam. Saat Reagan diantar pulang oleh sopir, langit sudah mulai terang.Awalnya dia sudah terkapar di ranjang karena rasa kantuknya yang hebat. Namun, dia tetap memaksakan diri untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya sebentar.'Kali ini Nadine seharusnya nggak akan marah, 'kan?' batin Reagan dalam pikirannya yang setengah sadar. Saat membuka mata kembali, rasa sakit yang hebat membuatnya terjaga."Ugh ...." Sambil menekan perutnya, Reagan berusaha untuk bangkit."Aku sakit maag! Nad ...." Saat hendak memanggil nama itu, Reagan terhenti seketika. Reagan mengerutkan alisnya sejenak. 'Hebat sekali Nadine kali ini, bahkan lebih keras kepala dari sebelumnya. Baiklah, kita lihat seberapa lama dia bisa bertahan.'Akan tetapi ... di mana letak obatnya?Reagan pergi ke ruang tamu untuk mengobrak-abrik laci dan lemari. Semua laci yang bisa menyimpan barang sudah digeleda

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 5

    "Kenapa Kak Reagan?" Philip melirik sekilas pria yang sedang minum sendirian. Dia diam-diam menggeser duduknya mendekat ke Teddy. Sejak Reagan masuk, wajahnya sudah tampak muram, membuat suasana yang tadinya ramai mendadak menjadi hening."Diblokir seseorang," ucap Teddy yang mengetahui situasinya, menikmati drama yang sedang terjadi ini. Mendengar komentarnya, wajah Reagan semakin muram.Prang!Gelas di tangannya membentur meja kaca dengan keras. Dengan gusar, dia membuka kancing kemejanya dengan satu tangan."Sudah kubilang jangan sebut namanya lagi. Nggak ngerti bahasa manusia ya?"Teddy mengangkat bahunya dan tidak berkomentar lagi. Suasana langsung berubah. Orang-orang yang tadinya bernyanyi memilih untuk diam. Orang lainnya juga ikut bungkam karena takut memancing kemarahan Reagan.Philip tersedak oleh alkohol yang baru diminumnya. Ternyata Nadine serius kali ini?Stendy yang sudah agak mabuk, berpaling dan menanyakan Philip, "Nadine sudah balik belum?"Philip menggelengkan kepal

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 623

    Setelah meninggalkan Reagan, Nadine akhirnya menemukan kembali tujuannya dan perlahan-lahan kembali bersinar seperti dulu. Ketika menyadari bahwa dia benar-benar telah kehilangan wanita ini selamanya, perasaan kagum dalam diri Reagan segera digantikan oleh penyesalan yang mendalam.Di sampingnya, Jinny diam-diam memperhatikan perubahan ekspresi pria itu. Ekspresinya tetap tenang, tapi dia sengaja meraih lengan Reagan dan menggenggamnya erat.Reagan menoleh dengan bingung.Jinny hanya tersenyum."Kita sudah datang untuk memberi selamat dan kita juga bawa hadiah. Lebih baik kalau kita serahkan langsung sama tuan rumah, 'kan?"Usai bicara, dia menarik Reagan mendekat ke arah Nadine. "Nadine, selamat! Aku nggak tahu kamu suka apa, jadi aku dan Reagan pilih hadiah ini sama-sama. Kami berharap laboratoriummu terus berkembang dan membuahkan banyak hasil.""Terima kasih."Seperti pepatah, "Tangan yang memberi tidak akan dipukul". Nadine menerima hadiah itu dengan sopan.Namun, sepanjang percak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 622

    Pemandangan spektakuler ini membuat semua orang terkejut. Mereka mendongak menatap langit dengan penuh kekaguman.Nadine berpikir sejenak, lalu melangkah mendekat ke arah Stendy. Stendy tampak sedikit terkejut melihat tindakannya."Terima kasih." Nadine berhenti di hadapannya dan menatapnya dengan penuh ketulusan. "Kamu juga yang undang semua wartawan itu, 'kan?""Konan cuma menghubungi dua media. Dia mungkin yakin kalian nggak akan bisa membangun laboratorium ini, jadi dia ingin memperkeruh situasi dan berharap bisa menjadikan ini senjata untuk menyerang balik di depan pihak universitas.""Aku cuma ikut bermain dalam rencananya, tapi dengan sedikit tambahan. Aku cuma memastikan ketika tamparan ini mendarat di wajah mereka, suaranya akan lebih keras."Ada satu alasan lain yang tidak dikatakannya. Sebelumnya, dia sudah beberapa kali memperingatkan Konan, tapi sepertinya peringatan itu tidak pernah dianggap serius. Kalau begitu, jangan salahkan dia menggunakan cara seperti ini. Ada bebe

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 621

    Saluran Pendidikan, Jurnal Akademik Nasional, Majalah Sains Mingguan, Biologi Frontier .... Semua adalah media arus utama dan resmi. Bahkan wartawan dari Kanal Berita Kota Juanin juga ada di antara mereka.Konan langsung membeku di tempat. "A-Apa yang terjadi ...?"Nadine juga terkejut. Dia menoleh ke Darius dan Mikha, tatapannya bertanya, 'Kalian yang ngundang mereka?'Darius melambaikan tangannya.Mikha juga menggeleng.Kalau begitu ... siapa?Para wartawan yang sangat jeli dalam membaca situasi, langsung menghujani Diana dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. "Bu Diana, tadi Nadine menyebutkan insiden CPRT. Bisakah Anda menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?""Bisa ceritakan lebih lanjut soal inspeksi pemadam kebakaran?""Apakah ini termasuk dalam kategori intimidasi akademik?""Benarkah Anda sengaja mempersulit mahasiswa dan menyebarkan fitnah terhadap mereka?""Apakah ini terkait persaingan antar-dosen, sementara mahasiswa hanya menjadi korban?"Diana dipojokkan oleh mikrofon, kame

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 620

    Begitu Diana berbicara, perhatian semua orang langsung tertuju padanya."Kamu ngapain?!" Konan tampaknya menyadari niat jahatnya dan mencoba menariknya kembali.Namun, Diana menepis tangannya tanpa sedikit pun melihat ke arah Konan. Kemudian, dia menatap Nadine dengan tajam. "Kenapa diam? Nggak bisa jawab, ya? Jadi, apakah aku bisa menyimpulkan bahwa laboratorium ini dibangun secara ilegal karena nggak punya izin resmi?"Nadine tersenyum.Mikha dan Darius juga ikut tersenyum."Ke ... kenapa kalian ketawa?" Diana mulai merasa tidak nyaman.Mikha membalas, "Untung saja Kak Nadine sudah memperkirakan bakal ada orang yang iri dan mencoba mencari masalah setelah laboratorium ini selesai. Jadi, dia memastikan semua dokumen sudah lengkap.""Jadi, Bu Diana, izin apa yang ingin Anda lihat? Saya bisa mengambilkannya sekarang.""Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Manajemen Keamanan Hayati Laboratorium Mikroorganisme Patogen, pembangunan atau renovasi laboratorium Level 3 dan 4 harus disertai laporan d

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 619

    "Kudengar kelompok Nadine memilih untuk membangun laboratorium sendiri di luar kampus karena laboratorium mereka yang lama di kampus harus menjalani renovasi pemadam kebakaran?"Begitu mendengar kata "renovasi pemadam kebakaran", jantung Konan langsung berdebar kencang. Diana yang berdiri di belakangnya, juga merasa tegang. Sementara itu, Kaeso, Nella, dan Clarine langsung terdiam dan tidak berani bersuara sedikit pun.Konan mencoba bertahan, "Ya ... ya, memang ada kejadian seperti itu ....""Apakah ada sesuatu yang lebih dalam di balik kejadian ini?""Itu ... itu ...." Konan mulai panik, matanya melirik ke samping sambil berusaha mencari alasan. "Aku juga nggak terlalu jelas .... Harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan situasinya ....""Nggak tahu? Sebagai wakil dekan Fakultas Ilmu Hayati, satu-satunya laboratorium di fakultasmu yang terkena renovasi mendadak, kamu malah nggak tahu?""Siapa yang bertanggung jawab mengurus komunikasi sama dinas damkar? Siapa yang men

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 618

    Baru saja dibicarakan, orangnya sudah langsung muncul."Halo semuanya, kami dari koran kampus. Kami ingin melakukan liputan langsung di sini, boleh nggak?"Nadine dan Freya saling bertukar pandang."Tentu saja," Nadine tersenyum ramah. "Tapi, boleh tahu siapa yang mengundang kalian ke sini?""Kami diundang sama Pak Konan dari Fakultas Ilmu Hayati. Beliau bilang, fakultas mereka punya mahasiswa yang membangun laboratorium sendiri dan bahkan mengundang rektor untuk peresmian. Kami pikir ini berita yang sangat menarik, jadi kami datang untuk meliputnya.""Oh, Pak Konan benar-benar perhatian sekali."Tak jauh dari sana, Konan hanya bisa menutup wajahnya dengan tangan.Setelah mewawancarai Nadine dengan beberapa pertanyaan tentang laboratorium, salah satu reporter tiba-tiba bertanya, "Ngomong-ngomong, kenapa kita belum melihat rektor?"Baru saja ucapan itu dilontarkan, Ben dan Hans sudah tiba."Bu Freya, selamat, selamat!"Begitu turun dari mobil, Ben langsung tersenyum sambil mengepalkan t

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 617

    Mata mereka membelalak penuh keterkejutan. Di telinga mereka, terngiang kembali kata-kata Nadine sebelumnya ...."Hidup ini naik turun. Siapa yang nggak pernah mengalami masa sulit? Nasib selalu berputar. Hari ini milikku, besok bisa jadi milik kalian ...."Nella tersadar dari keterkejutannya, lalu buru-buru menarik lengan Diana dengan panik. "Bibi, dia benar-benar bangun laboratorium! Apa yang harus kita lakukan? Rektor juga tahu. Apa yang kita lakukan itu bakal ...."Dalam kepanikan, dia bahkan lupa menjaga panggilannya."Diam!" Diana menatapnya tajam. "Memangnya apa yang kita lakukan? Kita nggak melakukan apa-apa! Jangan asal bicara!"Sementara itu, Marvin dan Eden justru sibuk mengamati bangunan lima lantai itu. Semakin lama mereka melihat, semakin terpancar cahaya kagum di mata mereka."Kak Eden, lima lantai ... pasti luas sekali, ya?"Eden menyilangkan tangannya. Dalam matanya hanya terpancar kekaguman, tidak ada perasaan terkejut sama sekali.Sesuai dugaan, hal yang dilakukan Na

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 616

    Yang tampak di depan mereka adalah sebuah gedung setinggi lima lantai. Bangunannya terlihat sangat baru, seperti baru saja selesai dibangun. Namun, saat memandang sekeliling, yang ada hanyalah tanah kosong dan area konstruksi.Diana menyipitkan mata dan mendengus sinis. "Laboratorium macam apa yang dibangun di tempat seperti ini? Hah .... Nadine pintar banget milih lokasi untuk menipu orang."Konan yang sedari awal sudah merasa tenang, kini bahkan lebih santai dari sebelumnya. Benar saja, ini hanyalah proyek kecil yang tidak ada nilainya. Mereka pikir ini cukup untuk menarik perhatian pihak universitas?Hah, betapa naifnya!Diana melipat tangan. "Ayo pergi, nggak ada yang perlu dilihat di sini. Cuma buang-buang waktu, datang jauh-jauh cuma untuk hal sepele begini."Tepat ketika mereka berbalik dan bersiap untuk masuk ke mobil ...."Eh? Konan?" Dari kejauhan, seorang pria tua tersenyum sambil melambaikan tangan ke arahnya.Konan langsung menajamkan pandangannya, lalu membelalak terkejut

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 615

    Setiap hari, selain menemani suaminya menagih uang sewa, Laudya menghabiskan waktunya mendalami rahasia perawatan diri. Tidak heran jika dia tetap muda, cantik, dan modis!Ucapan Mikha tadi benar-benar mengenai titik kelemahannya."Ayo, Ayah, Ibu! Aku kenalkan teman-temanku. Mereka ini bukan cuma teman sekelas, tapi juga rekan seperjuangan di medan perang!"Sejak Mino muncul, Nadine sudah diam-diam mengamati pria itu. Bagaimanapun, Mino adalah sponsor terbesar laboratorium mereka. Bahkan bisa dibilang, setengah dari bangunan laboratorium ini berdiri berkat dananya.Nadine menyapa dengan sopan, "Selamat pagi, Paman dan Bibi."Darius ikut menambahkan dengan senyum ramah, "Selamat pagi, Paman! Bibi kelihatan awet muda sekali ...."Nadine meliriknya sekilas dengan sudut matanya. Komentar itu ... terlalu berlebihan."Eh! Senang ketemu kalian!" Mino langsung menyambut mereka dengan penuh semangat, lalu menggenggam tangan Nadine dan Darius. "Nadine! Darius! Haha .... Sering sekali anakku meny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status