Share

Bab 528

Author: Patricia
Nadine akhirnya setuju. Bukan karena hal lain, hanya karena satu kalimat, "Aku akan menandatangani dokumen itu."

Reagan tersenyum tipis, lalu mengembalikan ponsel kepada Julia. Kemudian, dengan suasana hati yang jauh lebih baik, dia naik ke lantai atas.

Julia menatap ponselnya dan bergumam dalam hati. 'Sudah lama sekali sejak terakhir kali Tuan tersenyum seperti itu.'

....

Keesokan paginya, Nadine terbangun bukan karena alarm, melainkan karena suara berisik. Belum sampai waktu biasanya bangun, ponselnya yang tergeletak di samping bantal sudah bergetar tanpa henti.

Dengan mata setengah terpejam, dia meraihnya dan membuka layar. Puluhan pesan berturut-turut dari Reagan.

Isinya? Sampah semua.

[ Nad, kamu sudah bangun? ]

[ Aku mimpi tentangmu tadi malam. ]

[ Masih tidur? ]

[ Kamu ada kelas pagi ini? ]

[ Aku lihat jadwal Clarine, katanya kalian ada satu mata kuliah pagi ini. ]

Dan banyak lagi pesan sejenisnya ....

Nadine melirik sekilas tanpa ekspresi. Dia bahkan malas untuk membaca lebih l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
kwonnyonya
Hmmm...kenapa cerita ini semakin bertele-tele. Bagian Arnold dan Nadine nyaris sangat sedikit bahkan jika ada bagian babnya pasti di campur dengan yg lain tapi giliran yg lain pasti full tanpa di campur. Sangat mengecewkn.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 529

    Setelah berkata demikian, Nadine melangkah cepat melewati gerbang kampus dan meninggalkan Reagan yang hanya bisa tersenyum pahit di tempatnya."Aku juga nggak berniat macam-macam .... Apa aku benar-benar seburuk itu di matamu?"....Nadine mengikuti kelas seperti biasa. Setelah selesai, dia pergi ke laboratorium bersama Mikha dan Darius. Masih ada lima hari sebelum batas waktu penggunaan laboratorium berakhir.Mereka harus segera menyelesaikan tahap pertama eksperimen dan mengumpulkan data sebelum waktu mereka benar-benar habis.Namun, begitu tiba di laboratorium, mereka terkejut.Pintu laboratorium terbuka lebar. Di dalamnya, beberapa petugas kebersihan sibuk memindahkan barang-barang.Mikha langsung meledak. "Kalian ngapain?! Siapa yang suruh kalian masuk? Itu barang-barang kami! Kalian mau bawa ke mana?!"Mereka telah menghabiskan begitu banyak tenaga untuk mendirikan laboratorium ini. Membeli peralatan, membersihkan, mengatur tata letak, semuanya mereka lakukan sendiri. Bagi mereka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 530

    "Sialan!" Kaeso melompat-lompat di tempat, memegangi kakinya. Sambil melompat, dia terus mengerang kesakitan.Nadine memasang ekspresi terkejut. "Aduh, maaf. Tanganku terpeleset barusan. Tapi, dengan kulit mukamu yang setebal itu, harusnya nggak masalah kalau kena benturan sedikit, bukan?"Mikha yang melihat kejadian itu, langsung mengangkat sebuah meja.Ya, meja.Inilah keunggulan memiliki tenaga lebih besar. Dia langsung beraksi tanpa ragu!Kaeso terbelalak. "Ka ... kamu mau ngapain?!"Mikha menyeringai. "Aku lagi beresin barang-barang ...."Seketika, dia langsung melempar meja ke arah Kaeso. Kaeso yang masih kesakitan langsung melompat menghindar. Detik berikutnya, meja itu jatuh di tempat di mana Kaeso berdiri beberapa detik lalu.Kalau bukan karena cepat menghindar, dia mungkin sudah pingsan di tempat."Ka ... kalian ...."Kenapa mereka main fisik? Tidak ada etika sama sekali!"Permisi sebentar ...." Darius yang terdiam sedari tadi, langsung memelesat ke arah Kaeso, lalu ....Dia

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 531

    "Siang hari aku nggak sempat olahraga, jadi aku lari lebih lama di malam hari."Nadine tetap berdiri di tempat untuk menunggu sampai Arnold mencapai anak tangga yang sama dengannya. Baru setelah itu, mereka berjalan naik bersama."Terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kalau nggak, kami pasti sudah diusir."Arnold hanya melambaikan tangan dengan santai. "Nggak usah terlalu sungkan. Lima hari cukup? Kalau kurang, aku bisa coba bicara sama pihak kampus lagi ....""Cukup, cukup."Masalah inspeksi keamanan kebakaran ini melibatkan pihak pemadam kebakaran dan surat perintah renovasi sudah dikeluarkan. Semuanya harus dilakukan sesuai aturan. Bahkan jika kepala universitas turun tangan, masalah ini tidak akan bisa diselesaikan begitu saja.Cepat atau lambat, mereka tetap harus pindah. Jadi, tidak perlu menyulitkan Arnold lebih jauh. Arnold sudah banyak membantunya.Saat berjalan bersama, waktu terasa berlalu lebih cepat. Rasanya mereka baru mengobrol sebentar, tapi tanpa disadari, mereka sudah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 532

    Hari Sabtu.Setelah turun hujan selama dua hari berturut-turut, langit akhirnya cerah. Hujan di musim dingin membuat hawa semakin menusuk. Suhu di ibu kota turun drastis.Musim panas telah benar-benar berlalu, meninggalkan udara dingin yang menusuk hingga ke tulang dan angin yang berembus kencang.Nadine mengenakan jaket tebal sebelum keluar rumah. Dia juga memakai topi dan syal membungkus dirinya rapat-rapat untuk melawan hawa dingin.Reagan sudah menunggu di bawah.Di hari yang sedingin ini, bukannya tetap berada di dalam mobil yang diparkir di seberang jalan, Reagan malah berdiri di depan gedung apartemen. Beberapa pejalan kaki yang melewati tempat itu meliriknya dengan heran.Namun, dia sama sekali tidak peduli. Matanya tetap terpaku ke pintu apartemen.Arnold keluar hendak menuju laboratorium. Saat melangkah keluar dari gedung, dia langsung melihat Reagan. Tentu saja, Reagan juga melihatnya.Tatapan mereka bertemu. Keduanya tampak menyembunyikan niat permusuhan yang kuat. Kesan Ar

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 533

    Saat itu, mereka baru resmi berpacaran. Jelas, Nadine belum terbiasa memiliki pacar. Reagan sebenarnya sangat marah waktu itu. Sebagai tuan muda yang selalu membuat orang lain menunggu, belum pernah sekali pun dia harus menunggu seseorang selama itu.Namun, melihat wajah bersalah Nadine dan mendengar permintaan maafnya berulang kali, kemarahannya langsung padam tak bersisa."Kamu terlalu sibuk. Setelah itu, setiap kali kita kencan, aku selalu datang lebih dulu. Aku akan memesankan makanan dan menunggumu.""Yang paling lama aku menunggu ... adalah waktu Bu Freya membawamu ke seminar akademik. Pihak penyelenggara tiba-tiba mengubah jadwal, jadi acaranya molor dua jam. Waktu kamu akhirnya datang, restoran sudah hampir tutup."Nadine tetap tanpa ekspresi. Namun, tatapannya sedikit bergetar.Itu adalah pertengkaran pertama mereka. Dan berakhir dengan Reagan yang mengalah terlebih dulu."Terus, ada juga waktu kamu pergi ke barat laut untuk ngumpulin sampel sama Bu Freya. Kamu pergi begitu sa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 534

    Reagan tiba-tiba muncul.Sebelum Nadine sempat berlari menghampirinya dengan gembira, Reagan langsung memberi perintah tegas. Sekelompok pengawal menerobos masuk ke perkebunan anggur. Mereka mulai mencabut semua bunga yang telah dirawat dengan susah payah oleh Nadine selama berminggu-minggu."Siapa suruh kamu nanam bunga di sini? Apa aku nggak mampu beli bunga sampai kamu harus tanam sendiri? Kamu bahkan jadi betah di sini ya?""Telepon nggak diangkat, pesan nggak dibalas. Semua demi bunga dan tanaman ini, ya? Cabut semuanya! Buang!"Dalam waktu kurang dari setengah jam, kebun yang hijau subur berubah menjadi tanah gersang. Semua kerja keras Nadine selama lebih dari dua minggu lenyap dalam sekejap mata.Sejak saat para pengawal masuk, Nadine hanya berdiri terpaku. Dia melihat Reagan mengeluarkan perintah untuk memulai tindakan barbar itu. Melihat kehijauan berubah menjadi kegersangan dan semua tunas bunga dihancurkan dengan kejam ....Semua ini bukan karena bencana alam, tetapi karena

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 535

    Nadine mengatakannya dengan begitu santai, seolah semua ini sudah benar-benar terlepas darinya dan tidak ada hubungannya lagi dengannya.Di dalam hati, Reagan merasa sangat sesak. Semakin keras dia berusaha menggenggam pasir di tangannya, semakin cepat pasir itu mengalir pergi.Dulu, dia mencabut semua bunga yang ditanam Nadine. Sekarang, dia menggantinya dengan taman yang penuh warna dan keindahan. Namun, Nadine bahkan tidak menoleh sedikit pun."Nggak apa-apa. Kalau kamu nggak suka, kita bisa ganti tempat ....""Bukan begitu, aku suka." Nadine memandangnya dengan lurus. "Bunga-bunga ini memang sangat indah. Sebagai manusia, wajar kalau kita merasa tersentuh oleh keindahan.""Tapi, kalau ini hanyalah caramu untuk merebutku kembali, dan bunga-bunga ini hanya menjadi alat untuk mencapai tujuanmu, maka keindahan ini adalah sesuatu yang sia-sia.""Aku nggak suka menyia-nyiakan seperti itu."Reagan tertegun dan bergumam, "Aku cuma ingin meminta maaf atas semua kesalahan yang kuperbuat di m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 536

    Ini ... tidak seperti Reagan."Perlu aku ingatkan, masih tersisa 6 jam sebelum matahari terbenam. Setelah itu, hari ini akan berakhir.""Mm. Aku ingin selalu bersamamu setiap saat, tapi aku tahu nanti sore kamu akan ngantuk kalau nggak tidur siang di musim dingin."Nadine terdiam sejenak. "Kalau begitu, aku mau kamar sendiri."Reagan tersenyum, tetapi tatapannya dipenuhi kegetiran. "Memang itu rencananya. Aku nggak seburuk itu ... sampai nggak punya rasa malu."Nadine tidak memberi komentar. Kegetiran di tatapan Reagan semakin dalam. "Saat di vila ... melihatmu membawa buku dan hendak pergi, aku sangat marah. Aku sendiri nggak tahu apa yang kupikirkan waktu itu, jadi ....""Setelahnya, aku juga bertanya-tanya kenapa aku bisa kehilangan akal dan melakukan hal seperti itu ... Pertama, karena kamu pergi selama beberapa hari tanpa memberi kabar apa pun. Aku benar-benar sangat merindukanmu.""Kedua, aku ingin menakut-nakutimu, berharap kamu akan kembali dengan sendirinya ...."Tatapan Nadin

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 691

    Di tengah jalan, Darius ingin membantu, tetapi ditolak."Kamu meremehkanku?" Mikha mendelik.Melihat Mikha bersikeras, ditambah lagi tangannya sendiri sudah membawa dua kantong besar, Darius akhirnya menyerah.Hanya saja, dia tidak menyangka setelah sampai di lantai 7, Mikha berkeringat deras seperti orang yang berjemur di musim panas.Sebaliknya, Darius tetap tenang. Wajahnya tetap normal, napasnya stabil, hanya detak jantungnya yang sedikit lebih cepat dari biasanya.Nadine membuka pintu. Dia sudah menyiapkan sandal untuk mereka berdua.Dokter bilang, meskipun kaki yang cedera sudah tidak bengkak lagi dan secara teori sudah bisa digunakan untuk berjalan, demi keamanan, sebaiknya jangan bergerak terlalu banyak dulu.Jadi, begitu pintu terbuka, Darius dan Mikha melihatnya melompat dengan satu kaki. Setelah berdiri dengan stabil, dia baru menurunkan kaki yang cedera, tetapi tetap tidak berani menapakkan terlalu kuat."Aduh! Kak Nadine! Pelan-pelan dong!" Mikha segera maju untuk menopang

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 690

    "Bagaimana keadaan kakimu?" Arnold baru saja kembali dari laboratorium dan melihat ada kotak paket yang sudah dibuka di depan pintu. Dia langsung tahu bahwa Nadine sudah keluar dari rumah sakit."Dokter bilang nggak ada masalah serius, cuma perlu oleskan obat secara rutin dan periksa kembali seminggu kemudian." Karena teringat sesuatu, Nadine menunduk. "Hari itu ... kalau bukan karena kamu dan Stendy, mungkin aku nggak bisa bertahan selama itu ...."Terutama karena dia sempat mengalami demam. Dia juga mendengar bahwa obat penurun panas yang diminumnya diberikan oleh Arnold.Meskipun pada tengah malam, kesadarannya sempat menurun karena demamnya yang tinggi, dia masih bisa merasakan kehadiran mereka.Dia tahu Arnold memindahkannya ke belakang pilar untuk menghindari angin, juga tahu bahwa dia dan Stendy melingkari tubuhnya untuk memberi kehangatan, bahkan terus-menerus menggunakan alkohol dan kain kasa untuk menurunkan suhu tubuhnya ....Semua itu, Nadine ingat.Termasuk setelah tiba di

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 689

    Saat ini, Natasha dan Phoebe kembali dari kamar mandi.Kelly buru-buru menepis tangan Teddy, sementara Teddy segera kembali ke tempat duduknya.Phoebe merasakan ada sesuatu yang aneh, jadi bertanya dengan hati-hati, "Kalian ... baik-baik saja?"Teddy diam, menatap lurus ke arah Kelly. Dia menunggu jawaban dari Kelly.Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum, "Kami baik-baik saja kok."Dari sekadar rekan kerja yang kebetulan tidur bersama, kini mereka menjadi pasangan dalam hubungan terbuka.....Kelly tersadar dari lamunannya. Dia mendorong Teddy yang terus mendekatinya. "Masih belum puas? Cepat nyetir!""Cium lagi dong! Aku belum puas ...."Kelly memutar bola matanya dengan kesal. "Teddy, kamu lebih lengket dari Papu, tahu nggak?"Papu adalah kuda poni dari luar negeri yang Kelly pelihara di peternakan kudanya. Kuda itu sangat ramah, terutama kepada pemiliknya.Setiap kali Kelly datang menemuinya, Papu pasti akan manja dan terus menempel padanya.Teddy pernah ikut melihat sekal

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 688

    "Sebenarnya, akhir-akhir ini ibuku sering tanya tentangmu," ucap Teddy tiba-tiba."Tanya soal apa?" Kelly tetap menghormati Phoebe.Bagaimanapun, wanita itu langsung memberinya gelang giok berkualitas tinggi saat pertama kali bertemu. Oh ya, gelang itu belum dikembalikan ...."Ibuku tanya kenapa kamu nggak pernah main ke rumah lagi. Dia juga tanya apa aku membuatmu marah.""Terus, kamu jawab apa?""Ehem! Aku bilang ... aku nggak sengaja membuatmu hamil.""Apa?" Kelly langsung syok.Teddy terkekeh-kekeh. "Santai, aku cuma bercanda."Dasar gila!"Aku bilang, kamu sibuk kerja dan mengabaikanku. Terus, aku marah dan buat keributan, sampai akhirnya kamu kesal."Ternyata Teddy ini tahu diri juga, tahu harus mengalihkan kesalahan ke dirinya sendiri. Sudut bibir Kelly sedikit naik.Melihat mood-nya membaik, Teddy buru-buru menawarkan, "Gimana kalau kita lanjut kerja sama? Dengar dulu analisisku .... Pertama, kalau ibu kita tahu kita sudah putus, bisa dipastikan kita bakal kena ceramah, 'kan?"

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 687

    Tangan nakalnya langsung menyelinap ke bawah sweter Kelly, dengan cekatan membuka kancing di punggungnya."Kelly ... Kelly ...." Sambil mencium, Teddy juga memanggil namanya dengan penuh gairah. Suaranya lembut, tetapi gerakannya ganas, seolah-olah ingin melahap Kelly.Kelly mengerahkan sedikit tenaga untuk mendorongnya menjauh. Pipinya merona, napasnya sedikit tersengal. "Siang bolong begini, kamu mau melakukan hal mesum? Minggir."Teddy tampak tidak puas. "Biarin aku cium sebentar lagi ...." Sambil berbicara, dia kembali mendekat. "Dua hari ini kamu sibuk jagain Nadine di rumah sakit, aku kangen sekali tahu!""Kangen aku?" Kelly meliriknya dengan ekspresi pasrah. Dia tahu betul seperti apa Teddy ini. "Lebih baik tutup mulutmu.""Hehe, benar sekali. Aku kangen tidur denganmu, kenapa memangnya?" Teddy pun merentangkan lengannya, memeluknya erat, seperti koala yang malas.Kelly sudah terbiasa dengan tingkah tidak tahu malunya ini. Dengan tenang, dia berkata, "Kamu ini Teddy yang dikelil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 686

    "Ka ... kalian berdua ngapain?" Teddy berdiri terpaku di tempat dengan ember di tangannya. Matanya melebar seperti orang bodoh.Kelly dan Nadine serentak menoleh ke arahnya."Kenapa lama banget? Suruh beli ember doang, malah pergi satu jam." Sambil bicara, Kelly merebut ember dari tangannya. Saat menoleh ke Nadine lagi, senyuman kembali muncul di wajahnya. "Aku sudah siapin air hangat. Nanti aku bantu lap badanmu supaya kamu merasa lebih nyaman.""Terima kasih, Kelly. Kamu baik banget.""Kalau begitu, lain kali jangan menghindar. Kasih aku cium kamu ....""Nggak bisa. Aku tiduran seharian. Muka belum cuci, rambut belum sisir, mana bisa terima ciuman dari dewi?""Nggak masalah, aku nggak keberatan kok."Sementara itu, Teddy yang embernya direbut masih tertegun di tempat. Apa-apaan ini?"Hah? Logo ini ...." Kelly menatap ember itu beberapa saat seperti melihat hantu. "Jangan bilang kamu beli ini di toko Hermes?""Iya!" Teddy mengangkat dagu sedikit dan mendengus ringan. "Gimana? Seleraku

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 685

    Kode sandi untuk membuka ponsel dan melakukan pembayaran ....Arnold menjawab tanpa menoleh sama sekali. Nada bicaranya juga sama menyebalkannya dengan sosok punggungnya. "Dia yang kasih tahu aku."Stendy dan Reagan pun tidak bisa berkata-kata.....Saat Nadine terbangun, langit di luar jendela sudah terang. Tidak ada sinar matahari, tapi juga tidak sedang hujan. Angin musim dingin bertiup kencang menerpa ranting pohon yang gersang. Tidak ada sehelai pun daun yang tersisa di dahannya.Nadine duduk perlahan. Aroma khas disinfektan rumah sakit langsung menusuk hidung dan membuatnya refleks mengusap pelipis dan hidung.Saat melirik ke arah pergelangan kakinya yang cedera, Nadine mendapati kakinya sudah dibalut rapi. Dia tak bisa melihat jelas kondisinya, tapi tetap mencoba menggerakkannya sedikit.Untung saja .... Meski masih terasa nyeri, kakinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.Saat itulah Kelly masuk ke kamar sambil membawa termos berisi air hangat. Begitu melihat Nadine sudah du

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 684

    Clarine menatap kesal ke arah mobil kakaknya yang melaju mengejar ambulans yang membawa Nadine. Dia sampai mengentakkan kakinya karena kesal. Padahal, dia adik kandung Reagan! Padahal mereka searah, tapi Reagan malah tidak mau membawanya ....Lagi-lagi ... semua ini karena Nadine. Clarine merasa, dia dan Nadine sepertinya memang ditakdirkan saling bertentangan sejak awal!....Rumah Sakit Pusat – Instalasi Gawat Darurat.Setelah menanyakan kondisi pasien, dokter segera menginstruksikan pemeriksaan menyeluruh untuk Nadine.Saat Stendy menyampaikan informasinya, Arnold yang berdiri di samping langsung menambahkan dengan detail. Dari berapa suhu tubuh Nadine, kapan demamnya mulai mereda, pukul berapa dia mulai berkeringat, dan seterusnya ....Sampai-sampai sang dokter sempat melirik Arnold dengan takjub. Setelah pemeriksaan selesai, Nadine dipindahkan ke ruang rawat. Dalam perjalanan, dia sempat siuman sebentar.Arnold langsung mendekat. "Nadine, kamu bisa dengar aku?"Gadis itu menganggu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 683

    Mikha dan Darius juga segera ikut membantu. Tak lama kemudian, ambulans pun tiba.Begitu perawat dan dokter memastikan siapa pasiennya, mereka langsung melakukan pemeriksaan awal. Setelah kondisi Nadine dipastikan stabil untuk dipindahkan, mereka dibantu oleh Arnold dan Stendy untuk mengangkat tubuhnya ke atas tandu dan mendorongnya masuk ke dalam mobil.Perawat yang ikut serta bertanya, "Ada keluarga pasien? Cepat naik!""Aku!""Aku bisa!""Aku!"Ketiga suara terdengar bersamaan.Perawat mengernyit. "Dua orang saja cukup. Sisanya silakan ke rumah sakit pakai kendaraan sendiri." Dia menunjuk ke arah Arnold dan Stendy. Lagi pula, dari tadi mereka yang tampak paling sigap. Wajah mereka sama-sama lelah, penuh kekhawatiran, tapi tidak tampak dibuat-buat.Sedangkan pria satu lagi yang tertinggal ....Sebelum menutup pintu, perawat melirik sekilas ke arah Reagan. Pria itu masih bau alkohol, wajahnya kusut tak karuan, matanya seperti bisa membunuh orang kapan saja.Lupakan saja.Karena tidak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status