Share

Bab 248

Penulis: Patricia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-21 18:00:01
Nadine merasa getir, tetapi bisa memahami perasaan Freya. Di hati Freya, yang paling penting adalah penelitian. Dia tidak peduli pada usianya, melainkan pada hasil penelitian ilmiahnya.

Di dalam hidupnya, kadang dia merasa lelah, kadang dia mencapai titik terendahnya. Namun, semua itu tidak masalah baginya. Dia rela larut selamanya di dunia penelitian untuk menerangi generasi selanjutnya.

"Kenapa malah nangis?" Freya menghela napas. Dia tidak ingin melihat Nadine menangis.

Nadine menarik napas dalam-dalam. "Siapa nangis? Aku nggak nangis kok."

"Ya, ya. Kamu nggak nangis." Freya tidak bisa menahan tawanya.

"Aku bantu kamu pijat." Setelah memahami keras kepala dan tekad Freya, Nadine tidak mencoba membujuknya. Dia hanya duduk dan memijat betis Freya. Sesaat kemudian, Freya merasa jauh lebih nyaman.

"Reumatikmu kambuh mungkin karena cuaca yang nggak menentu belakangan ini. Aku beliin kamu obat perendam kaki. Seharusnya sampai dalam dua hari ini. Kamu harus merendam kakimu setiap malam."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ambar Tanti
knp tidak ada kemajuan dalam alur ceritanya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 249

    Nadine hanya bisa membatin, 'Apa kamu masih punya hati nurani?'Nadine berbaring dan hanya tidur sejam. Ketika membuka mata, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Dia segera bersiap-siap dan berangkat ke laboratorium.Hari ini, Nadine terlambat setengah jam dan rona wajahnya kurang baik. Arnold cukup kaget, jadi bertanya, "Kamu nggak bisa tidur semalam?""Bukan nggak bisa tidur, tapi bergadang." Nadine menggeleng.Arnold mengangkat alisnya, tetapi tidak bertanya terlalu banyak.Nadine menepuk wajahnya supaya lebih bersemangat. Saatnya bekerja!Siang hari setelah makan, Nadine terus menguap. Arnold pun menasihati, "Nggak usah terlalu stres. Tidur saja dulu di ruang istirahat."Nadine memang ingin tidur sehingga tidak menolak lagi. Arnold lanjut bekerja.Dua jam kemudian, Arnold melewati ruang istirahat dan teringat Nadine masih berada di dalam. Dia mengetuk pintu, tetapi tidak ada respons. "Nadine, kamu masih di dalam? Aku masuk ya?"Arnold mencemaskan Nadine, jadi mendorong pintu denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 250

    Reagan merasa pusing melihatnya. Dia yang merasa gusar pun membalikkan layar ponselnya ke bawah meja, lalu berkata dengan dingin, "Lanjutkan."Orang-orang sontak menunduk dan tidak berani melirik lagi.Setelah rapat berakhir, Reagan kembali ke ruang kantornya untuk melihat layar ponselnya. Seketika, dia tersenyum dingin.Eva menggunakan kartunya untuk belanja. Semua transaksi akan masuk ke ponselnya. Saat melihat notifikasi masih terus masuk, pembuluh darah di dahi Reagan pun berkedut. Dia hendak meletakkan ponselnya, tetapi tiba-tiba masuk pesan dari Eva.[ Kak, semua ini aku yang beli. Bagus nggak? Aku juga beli dasi dan jas untukmu. ]Reagan hanya melirik sekilas, lalu tersenyum dan langsung memblokir kontak Eva. Kemudian, dia memijat pelipisnya dan duduk di depan jendela. Ketika melihat keramaian di bawah, dia tak kuasa teringat pada Nadine.Belakangan ini, dia makin sering teringat pada Nadine. Nadine juga terus muncul di mimpinya. Dulu dia juga memberi Nadine kartu banknya, tetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 251

    Dengan penuh amarah, dia kembali ke kamar dan membanting pintu keras-keras.Keesokan paginya, Julia baru saja bangun tidur. Bahkan sebelum mengenakan seragam kerjanya, tiba-tiba dia mendengar suara Eva berteriak dari lantai atas, "Hei, tolong! Cepat antar aku ke rumah sakit!"Sudut bibir Julia berkedut. Kalau sebelumnya dia masih kelabakan dan benar-benar khawatir, kali ini .... Bisa dibilang sudah terbiasa, semakin lama semakin mahir. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon sopir, "Halo, Pak Haryo? Itu ... dia lagi-lagi bilang perutnya sakit."Haryo menjawab, "Baik, saya segera ke sana dengan mobil."Setelah itu, Julia menelepon Rebecca, "Nyonya, begini ...."Seluruh prosedur sudah dia kuasai dengan baik, begitu lancar hingga tak perlu pikir panjang.Di rumah sakit.Rebecca berdiri di koridor luar ruang perawatan dengan wajah dingin. Dokter masih mengulangi pernyataan yang sama seperti kemarin, "Nggak ada yang serius, cukup banyak istirahat saja."Rebecca benar-benar sudah tidak tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 252

    Bagaimanapun, Reagan sendiri juga tidak menginginkannya. Selain itu ... Robert bahkan belum mengetahui soal ini dan Rebecca juga tidak berani sembarangan membicarakannya di hadapannya.Tanpa sadar, dia merasa bahwa Robert pasti tidak akan mendukungnya.Ayah dan anak ini, keduanya sama-sama berhati dingin.Kini situasinya sudah berkembang sejauh ini, menyuruh Eva menggugurkan kandungan tentu saja tidak realistis. Jadi, dia hanya bisa menerima kenyataan sambil mengelus dada."Eh, Bu Lia, katanya menantumu hamil? Kembar ya?""Iya nih, aku juga baru tahu. Mereka berdua rahasiain dari aku. Setelah janinnya stabil tiga bulan, baru kasih tahu aku. Katanya sih mau ngasih kejutan? Yah ... memang mengejutkan sih. Hahaha ....""Selamat ya! Anakku bahkan nggak punya pacar. Entah kapan aku baru bisa jadi nenek. Putra Bu Rebecca sebaya sama anakku, 'kan? Sudah punya pacar belum?"Rebecca tertawa. "Belum nih. Dia terus-terusan sibuk sama perusahaan kecilnya itu. Padahal kembali pulang dan mewarisi bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 253

    Eva memegang sepotong jeruk dan memasukkannya ke mulut. Mendengar perkataan Rebecca, dia langsung menolak tanpa berpikir panjang. "Bibi, akhir-akhir ini aku nggak enak badan. Bibi tahu sendiri, hampir setiap hari aku ke rumah sakit. Aku benar-benar nggak bisa ikut kelas apa pun ...."Kenangan pahit dari pesta minum teh sebelumnya masih membekas di ingatannya. Begitu mendengar Rebecca menyuruhnya ikut kelas sambil merangkai bunga dan mencicipi teh, tubuhnya langsung menolak secara naluriah.Rebecca merasa sangat marah hingga dadanya sesak. Ini sudah terang-terangan ... dia bahkan tidak mau pura-pura lagi?!"Nggak ada tawar-menawar! Kamu harus pergi!" Sebelum dia selesai bicara, terdengar suara panggilan terputus dari ujung sana. Eva menutup teleponnya!Rebecca memandang ponselnya dengan tidak percaya. 'Perempuan kurang ajar ini! Beraninya dia memutuskan telepon dariku?!' makinya dalam hati.Anaknya bahkan belum lahir, tapi dia sudah begitu sombong. Kalau sampai dia melahirkan seorang an

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 254

    Dengan keluar dari kuliah, Eva mengira dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus menjaga kandungannya. Di sisi lain, dia juga bisa lebih berkonsentrasi pada Reagan.Yang paling penting, sebentar lagi dia akan menjadi istri orang kaya berkat anak ini. Kuliah atau tidak, apa bedanya? Jadi, pada hari Senin, Eva mengajukan surat pengunduran diri dari kampus.Dia menggunakan alasan sakit. Proses persetujuan biasanya tidak akan memakan waktu lama. Berhubung sudah sampai di kampus, Eva berpikir sekalian saja dia mampir ke asrama untuk berkemas.Sore itu kebetulan tidak ada kelas. Saat dia membuka pintu asrama, beberapa teman sekamarnya sedang ada di dalam.Eva sudah lama pindah dari asrama. Walaupun sebagian barangnya masih ada di sana, dia hampir tidak pernah kembali. Kemunculannya yang mendadak ini membuat teman-temannya cukup kaget."Eva, kok tiba-tiba balik? Bukannya kamu tinggal di rumah pacarmu sekarang?""Kalau cuma mau ngambil barang, bilang saja lewat chat. Kami bisa suruh kur

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 255

    Eva sekarang berbeda. Barang-barang lamanya tentu sudah tidak selevel lagi dengan dirinya saat ini."Semua ini ... kalian lihat saja kalau ada yang masih bisa dipakai. Kalau mau, ambil saja. Sisanya, tolong buang untukku.""Hah? Kamu nggak mau semuanya?""Ya."Teman-temannya hanya bisa saling pandang tanpa berkata apa-apa.Eva keluar dari asrama tanpa membawa apa pun. Begitu sampai di gerbang kampus, dia langsung menelepon sopir agar mobil segera menjemputnya. Di bawah tatapan terkejut, iri, dan penuh tanda tanya dari orang-orang di sekitar, Eva melangkah santai masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang dengan elegan. Dia pun pergi dengan bangga.Malam harinya, Eva mendapati Reagan pulang lebih awal untuk pertama kalinya.Dengan wajah ceria, Eva menyambutnya. "Reagan, aku punya kabar baik! Hari ini aku sudah mengajukan pengunduran diri dari kampus. Mulai sekarang, aku bisa fokus menjaga kandungan dan merawatmu di rumah."Reagan baru saja selesai urusan pekerjaan yang penuh tekanan. Pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 256

    "Kak Kamila, mertuamu asam urat ya?""Kamu tahu?""Ya. Dulu Bu Freya juga punya penyakit itu. Aku punya resep obat herbal. Memang nggak bisa menyembuhkan sepenuhnya, tapi cukup efektif meredakan rasa sakit, dan efek sampingnya lebih kecil dibandingkan obat barat."Mata Kamila langsung berbinar-binar, penuh harapan. "Bagus sekali! Tolong bagikan resepnya nanti, ya. Aku langsung ke apotek setelah pulang kerja. Terima kasih banyak, Nadine.""Kamu nggak tahu betapa menderitanya ibu mertuaku. Rasa sakitnya begitu parah sampai nggak bisa tidur semalaman dan obat pereda nyeri pun nggak berpengaruh. Kalau resep ini berhasil, aku pasti traktir kamu makan!"Nadine tersenyum kecil. "Ah, nggak perlu traktiran, cuma hal kecil saja."Calvin ikut menimpali dengan nada bercanda, "Kalian sadar nggak sih? Sejak Nadine ada di sini, setiap kali ada masalah, pasti bisa diselesaikan. Benar-benar seperti dewi keberuntungan di laboratorium kita!"Wilfred yang baru saja masuk ruangan, hanya mendengar bagian ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 322

    "Di mana kamu? Kenapa selama beberapa hari ini teleponku nggak kamu angkat?! Apa sekarang kamu bahkan nggak peduli lagi sama ibumu?"Tiga pertanyaan berturut-turut. Nada bicaranya semakin tajam di setiap kalimat.Reagan menjawab dengan tenang, "Aku lagi dinas. Sibuk, jadi nggak sempat angkat telepon.""Kamu sekarang juga harus pulang! Sekarang! Kalau kamu nggak pulang, jangan pernah anggap aku sebagai ibumu lagi!"Mendengar nada bicara ibunya yang tidak seperti biasanya, Reagan tahu ada sesuatu yang tidak beres. Tanpa banyak bertanya, dia menutup telepon dan langsung menuju rumah lama keluarganya.Begitu sampai di depan pintu, dia mendengar suara pecahan vas bunga. Reagan berhenti sejenak, lalu masuk ke dalam rumah. "Ibu, aku sudah pulang."Mendengar suaranya, Rebecca muncul dari dalam. Tanpa menunggu, dia langsung memarahi Reagan habis-habisan."Orang macam apa yang kamu pilih?! Kalau Eva itu memang murahan, aku masih bisa terima, tapi keluarganya juga seperti preman pasar! Terutama i

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 321

    Keributan di luar begitu besar sehingga menarik perhatian para nyonya yang sedang berkumpul di ruang pertemuan.Ketika mereka melihat keluar, pemandangan yang mereka lihat membuat mata mereka membelalak. Rebecca dengan rambut berantakan, sedang ditarik-tarik oleh seorang wanita yang terus memakinya tanpa henti.Luar biasa! Skandal sebesar apa ini? Para nyonya saling menatap dan bertukar pandangan penuh arti. Melihat banyak orang mulai berkumpul, Lupita semakin bersemangat."Semua orang, lihat baik-baik! Ini dia wanita itu! Anaknya mempermainkan perasaan putriku, membuat putriku hamil, tapi nggak mau bertanggung jawab!""Putriku adalah gadis baik-baik, masa depannya hancur begitu saja! Bukannya meminta maaf, dia malah menghindar dan nggak mau menemui kami? Memangnya keluarga kami ini nggak punya harga diri?!"Lupita sambil berbicara mulai menggulung lengan bajunya, bersiap untuk aksi lebih lanjut."Ayo, semua rekam ini! Sebarkan videonya ke internet, biar seluruh masyarakat tahu seperti

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 320

    "Kenapa satpam belum datang juga?! Cepat tahan mereka ...."Di tengah kekacauan itu, Lupita berhenti berpura-pura sopan dan berteriak lantang, suaranya menggema di lobi. "Rebecca mana?! Siapa yang namanya Rebecca?! Aku mau bicara sama Rebecca! Suruh dia keluar sekarang juga!"Dua hari sebelumnya, Lupita dan putranya, Rocky, tiba di Kota Juanin. Begitu sampai, mereka langsung pergi menjenguk Eva yang masih dirawat di rumah sakit, lalu ....Mereka tinggal di kamar pasien itu.Lupita berkata, "Kenapa harus tinggal di hotel? Hotel kan mahal! Menurutku kamar rumah sakit ini sudah cukup bagus, luas, terang, dan yang paling penting, gratis!""Tapi cuma ada satu tempat tidur. Kamu dan Rocky ....""Kenapa? Kami ibu dan anak, apa yang perlu dipermasalahkan?"Rocky yang baru saja selesai makan siang, ikut menimpali sambil membersihkan giginya, "Iya, betul! Aku dan Ibu juga sering tidur bareng di rumah. Hemat listrik, cukup pakai satu AC."Tidak peduli seberapa keras Eva mencoba membujuk mereka, h

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 319

    Teddy tersenyum percaya diri. "Koneksiku jauh lebih luas daripada si Jim ... apalah tadi namanya."Kelly menatapnya selama beberapa detik dengan ekspresi aneh, sebelum berkata, "Kamu yakin mau kerja sama denganku?""Tentu saja. Kenapa? Pandanganmu itu meremehkan aku, ya?"Kelly memandangnya dari atas ke bawah, lalu dari bawah ke atas lagi.Keluarga Teddy jelas tidak perlu diragukan. Salah satu dari delapan keluarga besar di Kota Juanin, mereka berada beberapa level di atas Keluarga Tanoto.Dan Teddy sendiri, meski playboy dan punya banyak skandal, dia terlihat cukup stabil secara emosional. Bahkan tadi dia tidak membalas ketika ditampar, menunjukkan bahwa dia bisa bersikap tenang dan sedikit gentleman.Meski gaya hidupnya liar, itu tidak masalah bagi Kelly. Lagi pula, dia juga hidup dengan cara yang sama! Bagus. Mereka tidak akan saling mengatur.Kalaupun bertemu di kelab malam, mereka mungkin malah bisa bersenang-senang bersama.Yang terpenting, Teddy adalah tipe pria yang bisa dengan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 318

    Wanita itu selesai berbicara, lalu berbalik dan pergi dengan langkah tegas. Sepatu hak tingginya mengetuk lantai dengan ritme yang mantap. Teddy hanya tertawa kecil, sama sekali tidak memedulikan kutukan wanita itu.Pahitnya cinta?Huh! Omong kosong!Belum lama wanita itu pergi, seorang gadis muda keluar dari bar. Dia mengenakan rok pendek, memperlihatkan sepasang kaki panjang nan putih, rambut ikalnya terurai indah, dengan riasan wajah yang sempurna."Pak Teddy ...."Gadis itu mendekat dengan percaya diri, mengira pria itu tidak akan menolak. Namun, di luar dugaannya, Teddy justru menghindar dengan cepat. Dia mengulurkan tangannya dan malah merangkul pinggang Kelly serta menariknya ke dalam pelukannya.Kelly yang tadinya sedang asyik menonton drama, langsung terkejut. Teddy menatap gadis itu dengan santai. "Maaf ya, kamu telat datang."Gadis itu menggigit bibirnya, melirik Kelly dengan kesal, lalu pergi dengan berat hati."Pakai aku sebagai tameng?" Kelly melipat tangan di depan dada

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 317

    Untuk pertama kalinya, Nadine merasakan kekaguman yang mendalam. Dia belum tahu bahwa emosi kompleks ini disebut ... kekaguman terhadap kekuatan.....Sementara itu, setelah mengantar Arnold dan Nadine pulang, Kelly berbalik arah dan mengemudi menuju bar. Perjalanannya mulus, sampai dia tiba di depan bar dan bersiap untuk parkir ....Bam!Sebuah Maserati melesat dari samping dan menabrak bagian belakang mobilnya.Kelly langsung marah. Dia membuka pintu dengan keras, turun, dan berjalan ke arah mobil tersebut."Hei! Kamu tahu cara nyetir nggak?! Gas nggak bisa kamu lepas, ya?! Di jalan begini kamu ngebut? Ngebut oke, tapi nggak lihat jalan? Mobilku setengah badan belum masuk parkiran, kamu nggak lihat atau gimana?! Sampai bisa tabrak kayak gini?!"Pintu pengemudi Maserati terbuka, seorang pria keluar dengan senyum santai. "Hah, aku kira siapa. Cuma masalah kecil, jangan marah-marah gitu."Teddy mendekati Kelly dengan wajah penuh senyum tak berdosa."Oh, ternyata kamu, Pak Teddy ...." Ke

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 316

    Ketiganya keluar dari restoran."Kak, kamu ini terlalu populer. Sekelompok orang tua itu mengerubutimu seperti fans yang mengejar bias-nya.""Bias?""Oh, maksudku idola."Arnold tertawa kecil. "Hanya karena kepentingan saja, mana ada hubungannya dengan idola?"Kelly mengendus sedikit, "Kamu minum alkohol? Apa kamu nyetir tadi?""Minum sedikit. Tapi nggak nyetir.""Pas banget. Naik mobilku saja, aku antar kamu dan Nadine pulang."Mobil Kelly berhenti di mulut gang karena tidak bisa masuk. Nadine dan Arnold pun turun di sana, lalu berjalan berdampingan ke dalam gang.Langit malam cerah dengan sedikit bintang, angin malam terasa hangat dan tenang. Gang yang sunyi hanya sesekali terdengar suara kucing yang mengeong. Arnold menginjak kantong sampah, lalu karena efek alkohol, tubuhnya sedikit goyah."Kamu baik-baik saja?""Maaf, aku minum terlalu banyak malam ini."Khawatir bau alkohol di tubuhnya akan mengganggu Nadine, Arnold dengan sengaja menjaga jarak darinya. Ucapan "maaf" itu terdenga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 315

    Mengingat kejadian mabuk waktu itu, Kelly merasa agak canggung dan mengusap hidungnya. "Semuanya gara-gara ibuku. Dia memaksaku datang ke semacam pesta anak muda, yang sebenarnya cuma pesta kencan buta."Para pria dan wanita muda seperti barang dagangan, dipamerkan di depan semua orang untuk dipilih.Ibu Kelly sebenarnya sangat baik, hanya saja terlalu khawatir.Dia terus bicara soal pasangan yang statusnya tidak setara pasti tidak akan bahagia. Dia bilang, pengalaman hidup membuktikan bahwa cinta pada akhirnya tetap bergantung pada fondasi ekonomi, bla bla bla ....Kelly sangat kesal.Setelah pulang, dia membuat kesepakatan dengan ibunya. Dia setuju soal pasangan yang sepadan, tapi dia sendiri yang harus memilih. Sebagai gantinya, ibu Kelly tidak boleh lagi mengatur pesta kencan buta atau pertemuan serupa tanpa seizinnya.Nadine bertanya, "Milih sendiri?""Iya, selama keluarganya nggak terlalu buruk, ibuku pasti bisa menerimanya. Jadi gampang, aku pilih dari lingkungan kita saja!""Ka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 314

    "Olive?" Wilfred memanggilnya sekali lagi."Ada apa?""Tadi kamu telepon agen properti, mau cari rumah ya?"Hati Olive gelisah, takut Wilfred bertanya lebih jauh. Dengan nada ketus, dia menjawab, "Tanya banyak banget sih?! Apa urusannya sama kamu?!"Wilfred merasa sedikit terluka, tapi tidak menunjukkan perasaannya. "Aku 'kan pacarmu, tentu aku peduli.""Aku ini cari pacar, bukan cari bapak.""Kalau kamu merasa aku terlalu cerewet, ya ... aku akan lebih sedikit bicara mulai sekarang." Wilfred berkata hati-hati, takut membuat Olive semakin marah.Melihat Wilfred tidak bertanya lagi soal sewa rumah, Olive diam-diam menghela napas lega. Sikapnya pun mulai melunak. "Berikan padaku." Dia mengulurkan tangan."Apa?""Bubble tea di tanganmu itu, bukannya untukku?""Oh, iya! Hampir lupa ...." Wilfred tersenyum cerah.....Setelah berkutat di laboratorium selama seminggu penuh, akhirnya dua set data berhasil didapatkan. Pekerjaan mereka kini tidak terlalu mendesak lagi. Pada hari Sabtu, Nadine m

DMCA.com Protection Status