Share

Bab 245

Author: Patricia
'Bodoh amat! Lagian, kamu yang hamil, bukan aku! Kalau terjadi sesuatu, bukan urusanku!' batin pengasuh itu.

"Ya sudah, kamu berbaringlah."

Eva pun berbaring di sofa. "Begini baru benar. Masa harus diancam baru mau kerja? Benaran nggak tahu diri. Kalian ini memang rendahan!"

Pengasuh itu mematung sesaat. Pada akhirnya, dia menarik napas dalam-dalam untuk menahan diri.

"Kamu belum makan ya? Kok nggak punya tenaga? Yang kuat sedikit!"

"Baik ...."

"Ah! Aku suruh kamu pakai tenaga, bukan membunuhku! Kamu sengaja melawanku, 'kan?"

Pengasuh itu menarik napas dalam-dalam lagi. "Maaf, begini sudah cukup?"

"Lumayan."

Setengah jam kemudian, sarang burung walet dihidangkan. Warnanya jernih dan teksturnya seperti agar-agar. Hanya dengan melihat sekilas, seseorang sudah bisa menilai bahwa itu adalah sarang burung walet berkualitas tinggi dan dimasak dengan baik. Bahkan, pengasuh menambahkan madu supaya makin wangi.

Namun, setelah mencoba sesuap, Eva langsung mengernyit dan membentak, "Rasa macam ap
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
JUST4FUN
lama2 bosen membaca.... pilihannya hanya hitam atau putih ,padahal setiap manusia punya 2 sisi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 246

    Setelah Reagan mematikan shower dan memakai jubah mandi, sosok itu telah menempel dengan pintu kamar mandi. Reagan membuka pintu dan langsung bertemu pandang dengan Eva.Dengan tatapan dipenuhi amarah, Reagan membentak, "Siapa yang mengizinkanmu masuk? Sudah kubilang, kamu nggak boleh masuk kamar ini! Kamu nggak ngerti? Besar sekali nyalimu!"Ketika merasakan amarah Reagan, tangan dan kaki Eva pun menjadi dingin. "Aku ... aku cuma mau antar sup pereda pengar untukmu ....""Kamu kira aku nggak tahu apa yang ada di isi pikiranmu?" Reagan menyunggingkan bibirnya sambil mencela, "Kamu kira kamu sudah hebat karena pernah kutiduri beberapa kali? Aku sudah sering melihat wanita sepertimu. Mereka murahan dan mudah dirayu. Apa bedanya kamu dengan mereka?""Kalaupun kamu telanjang bulat di depanku, aku juga nggak bakal tertarik padamu." Mata Reagan dipenuhi ejekan saat bertanya, "Kamu tahu kenapa?"Sekujur tubuh Eva bergetar. Dia menutup telinganya dan menggeleng dengan kuat. "A ... aku nggak ma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 247

    Setelah mendengarnya, Rebecca menghela napas lega. "Baguslah kalau nggak ada masalah besar. Perlu makan obat nggak?"Dokter menggeleng. "Untuk apa makan obat? Pasien baik-baik saja. Bawa dia pulang untuk istirahat saja."Rebecca mencebik. Ternyata Eva yang berlebihan. Eva yang berbaring di ranjang pun merasa malu. Perutnya sakit karena dia terlalu emosional. Dia tentu ketakutan, tetapi dokter malah bilang dia baik-baik saja.Rebecca menarik napas dalam-dalam. Demi cucunya, dia mencoba untuk bersabar. Dia tidak lupa untuk berpesan, "Sebaiknya kamu bersikap patuh. Jangan terus membuat onar. Kalau nggak, kamu bakal menerima konsekuensinya."Eva menunduk dan hanya bisa menyahut dengan lirih, "Ya, aku sudah ngerti."Rebecca pun memelototinya, lalu pergi dengan murka.....Nadine sedang sibuk di laboratorium. Tiba-tiba, Freya meneleponnya. Freya menyuruhnya datang ke rumahnya minggu depan karena ingin memperkenalkan seseorang kepadanya.Nadine bisa mendengar suara Freya agak lesu. Dia tentu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 248

    Nadine merasa getir, tetapi bisa memahami perasaan Freya. Di hati Freya, yang paling penting adalah penelitian. Dia tidak peduli pada usianya, melainkan pada hasil penelitian ilmiahnya.Di dalam hidupnya, kadang dia merasa lelah, kadang dia mencapai titik terendahnya. Namun, semua itu tidak masalah baginya. Dia rela larut selamanya di dunia penelitian untuk menerangi generasi selanjutnya."Kenapa malah nangis?" Freya menghela napas. Dia tidak ingin melihat Nadine menangis.Nadine menarik napas dalam-dalam. "Siapa nangis? Aku nggak nangis kok.""Ya, ya. Kamu nggak nangis." Freya tidak bisa menahan tawanya."Aku bantu kamu pijat." Setelah memahami keras kepala dan tekad Freya, Nadine tidak mencoba membujuknya. Dia hanya duduk dan memijat betis Freya. Sesaat kemudian, Freya merasa jauh lebih nyaman."Reumatikmu kambuh mungkin karena cuaca yang nggak menentu belakangan ini. Aku beliin kamu obat perendam kaki. Seharusnya sampai dalam dua hari ini. Kamu harus merendam kakimu setiap malam.""

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 249

    Nadine hanya bisa membatin, 'Apa kamu masih punya hati nurani?'Nadine berbaring dan hanya tidur sejam. Ketika membuka mata, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Dia segera bersiap-siap dan berangkat ke laboratorium.Hari ini, Nadine terlambat setengah jam dan rona wajahnya kurang baik. Arnold cukup kaget, jadi bertanya, "Kamu nggak bisa tidur semalam?""Bukan nggak bisa tidur, tapi bergadang." Nadine menggeleng.Arnold mengangkat alisnya, tetapi tidak bertanya terlalu banyak.Nadine menepuk wajahnya supaya lebih bersemangat. Saatnya bekerja!Siang hari setelah makan, Nadine terus menguap. Arnold pun menasihati, "Nggak usah terlalu stres. Tidur saja dulu di ruang istirahat."Nadine memang ingin tidur sehingga tidak menolak lagi. Arnold lanjut bekerja.Dua jam kemudian, Arnold melewati ruang istirahat dan teringat Nadine masih berada di dalam. Dia mengetuk pintu, tetapi tidak ada respons. "Nadine, kamu masih di dalam? Aku masuk ya?"Arnold mencemaskan Nadine, jadi mendorong pintu denga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 250

    Reagan merasa pusing melihatnya. Dia yang merasa gusar pun membalikkan layar ponselnya ke bawah meja, lalu berkata dengan dingin, "Lanjutkan."Orang-orang sontak menunduk dan tidak berani melirik lagi.Setelah rapat berakhir, Reagan kembali ke ruang kantornya untuk melihat layar ponselnya. Seketika, dia tersenyum dingin.Eva menggunakan kartunya untuk belanja. Semua transaksi akan masuk ke ponselnya. Saat melihat notifikasi masih terus masuk, pembuluh darah di dahi Reagan pun berkedut. Dia hendak meletakkan ponselnya, tetapi tiba-tiba masuk pesan dari Eva.[ Kak, semua ini aku yang beli. Bagus nggak? Aku juga beli dasi dan jas untukmu. ]Reagan hanya melirik sekilas, lalu tersenyum dan langsung memblokir kontak Eva. Kemudian, dia memijat pelipisnya dan duduk di depan jendela. Ketika melihat keramaian di bawah, dia tak kuasa teringat pada Nadine.Belakangan ini, dia makin sering teringat pada Nadine. Nadine juga terus muncul di mimpinya. Dulu dia juga memberi Nadine kartu banknya, tetap

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 251

    Dengan penuh amarah, dia kembali ke kamar dan membanting pintu keras-keras.Keesokan paginya, Julia baru saja bangun tidur. Bahkan sebelum mengenakan seragam kerjanya, tiba-tiba dia mendengar suara Eva berteriak dari lantai atas, "Hei, tolong! Cepat antar aku ke rumah sakit!"Sudut bibir Julia berkedut. Kalau sebelumnya dia masih kelabakan dan benar-benar khawatir, kali ini .... Bisa dibilang sudah terbiasa, semakin lama semakin mahir. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon sopir, "Halo, Pak Haryo? Itu ... dia lagi-lagi bilang perutnya sakit."Haryo menjawab, "Baik, saya segera ke sana dengan mobil."Setelah itu, Julia menelepon Rebecca, "Nyonya, begini ...."Seluruh prosedur sudah dia kuasai dengan baik, begitu lancar hingga tak perlu pikir panjang.Di rumah sakit.Rebecca berdiri di koridor luar ruang perawatan dengan wajah dingin. Dokter masih mengulangi pernyataan yang sama seperti kemarin, "Nggak ada yang serius, cukup banyak istirahat saja."Rebecca benar-benar sudah tidak tah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 252

    Bagaimanapun, Reagan sendiri juga tidak menginginkannya. Selain itu ... Robert bahkan belum mengetahui soal ini dan Rebecca juga tidak berani sembarangan membicarakannya di hadapannya.Tanpa sadar, dia merasa bahwa Robert pasti tidak akan mendukungnya.Ayah dan anak ini, keduanya sama-sama berhati dingin.Kini situasinya sudah berkembang sejauh ini, menyuruh Eva menggugurkan kandungan tentu saja tidak realistis. Jadi, dia hanya bisa menerima kenyataan sambil mengelus dada."Eh, Bu Lia, katanya menantumu hamil? Kembar ya?""Iya nih, aku juga baru tahu. Mereka berdua rahasiain dari aku. Setelah janinnya stabil tiga bulan, baru kasih tahu aku. Katanya sih mau ngasih kejutan? Yah ... memang mengejutkan sih. Hahaha ....""Selamat ya! Anakku bahkan nggak punya pacar. Entah kapan aku baru bisa jadi nenek. Putra Bu Rebecca sebaya sama anakku, 'kan? Sudah punya pacar belum?"Rebecca tertawa. "Belum nih. Dia terus-terusan sibuk sama perusahaan kecilnya itu. Padahal kembali pulang dan mewarisi bi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 253

    Eva memegang sepotong jeruk dan memasukkannya ke mulut. Mendengar perkataan Rebecca, dia langsung menolak tanpa berpikir panjang. "Bibi, akhir-akhir ini aku nggak enak badan. Bibi tahu sendiri, hampir setiap hari aku ke rumah sakit. Aku benar-benar nggak bisa ikut kelas apa pun ...."Kenangan pahit dari pesta minum teh sebelumnya masih membekas di ingatannya. Begitu mendengar Rebecca menyuruhnya ikut kelas sambil merangkai bunga dan mencicipi teh, tubuhnya langsung menolak secara naluriah.Rebecca merasa sangat marah hingga dadanya sesak. Ini sudah terang-terangan ... dia bahkan tidak mau pura-pura lagi?!"Nggak ada tawar-menawar! Kamu harus pergi!" Sebelum dia selesai bicara, terdengar suara panggilan terputus dari ujung sana. Eva menutup teleponnya!Rebecca memandang ponselnya dengan tidak percaya. 'Perempuan kurang ajar ini! Beraninya dia memutuskan telepon dariku?!' makinya dalam hati.Anaknya bahkan belum lahir, tapi dia sudah begitu sombong. Kalau sampai dia melahirkan seorang an

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 518

    Kedua orang itu langsung menoleh ke arah Darius. Darius menggaruk kepalanya. "Kenapa kalian melihatku seperti ini ...." Rasanya agak canggung."Darius, sebenarnya keluargamu itu bergerak di bidang apa sih?" Mikha menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.Nadine ikut bertanya, "Aku ingat, terakhir kali kamu bilang orang tuamu ... adalah pegawai negeri?"Kelihatannya, pegawai negeri yang dimaksud bukan pegawai biasa. Nadine hanya menyebutkan secara singkat dan tidak bertanya lebih jauh.Mikha mungkin blak-blakan, tetapi dia juga tahu kapan harus berhenti. Ada yang bilang anak-anak dari keluarga pejabat tinggi biasanya sangat low profile. Jadi, masuk akal kalau Darius tidak pernah menyebutkannya sebelumnya.Darius akhirnya menghela napas lega. "Aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurusnya.""Oke!" Mikha mengangkat tangan, "Demi laboratorium ...."Darius menyambung, "Demi nggak diusir lagi ...."Keduanya menoleh menatap Nadine.Nadine sempat terdiam, lalu spontan berseru, "M

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 517

    "Ayahku punya properti, rumahnya tak terhitung jumlahnya! Dia yang selalu mengusir orang lain, nggak ada yang bisa mengusirnya!""Jadi, semuanya harus milik kita sendiri agar kita punya posisi kuat! Akademi meminjamkan kita ruangan bobrok, nggak ada CPRT, alat pemadam kebakaran pun nggak lengkap. Kita mati-matian menghasilkan penelitian, tapi akhirnya semua kredit jatuh ke akademi?""Memangnya di dunia ini ada hal sebaik itu? Aku sudah muak!"Mikha tidak pernah mengalami ketidakadilan seperti ini."Apa hebatnya sih? Cuma sebuah ruangan usang, alat-alatnya pun kita beli sendiri!"Amarah Mikha meledak-ledak. Dia benar-benar tidak bisa menoleransi ketidakadilan ini. Ketika dia melampiaskan kekesalan, air liurnya bahkan hampir menciprat ke mana-mana, membuat Darius dan Nadine melongo."Eh ... apa aku menakuti kalian?" Wajah Mikha yang bulat tampak malu untuk sesaat. Dia buru-buru menjelaskan, "Biasanya aku nggak seperti ini. Tapi kalau sudah marah, aku susah berhenti .... Ehem, ehem!"Dari

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 516

    Nadine melihat ekspresi tak berdaya di wajah Arnold dan tak bisa menahan tawa."Ambil saja, Paman. Daging sapi bumbu buatan ayahku ini luar biasa enak, nggak semua orang bisa mencicipinya.""Kamu memanggilku apa?" Dia melangkah mendekat dan satu tangan bertumpu di dinding. "Hmm?"Nadine tak punya ruang untuk mundur lagi, hanya bisa menatapnya dengan wajah polos. "Aku cuma menyampaikan kata-kata ayahku, bukan aku yang mengatakannya.""Pak, lorong ini sempit. Kamu ... nggak mau mundur sedikit?"Arnold teringat bahwa dirinya masih sakit dan khawatir menularkannya pada Nadine. Dia menghela napas pelan, menarik kembali tangannya, lalu mundur ke samping.Nadine sekali lagi merasa kagum. Pria ini benar-benar mudah diajak bicara dan sangat gentleman.Arnold menerima daging sapi itu, sementara Nadine membawa sisanya kembali ke rumah. Dia lalu memotret dan mengirimkannya kepada Jeremy.Balasan segera masuk.[ Sudah kasih Arnold? ][ Sudah, sudah! Ayah, bukankah kamu terlalu baik padanya? ]Jerem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 515

    Nadine agak tertegun. "Untukku? Lalu, kamu ...."Arnold berkata, "Aku nggak kedinginan.""Terima kasih."Setibanya di ujung gang, Arnold meminta Nadine menunggu sebentar, lalu masuk ke minimarket di samping. Tak sampai satu menit, dia keluar dengan dua cangkir minuman di tangannya."Nah."Nadine menerimanya, lalu mencium aromanya dengan penasaran. "Apa ini?""Teh merah jahe."Nadine mengangkat alis. "Minimarket menjual ini?" Kenapa dia sama sekali tidak punya kesan tentang itu?"Menu musiman, baru saja tersedia.""Punyamu juga?"Arnold menggeleng. "Bukan, aku pesan teh gandum hitam."Nadine menggenggam cangkir kertas itu, telapak tangannya terasa hangat. Ditambah jaket yang masih menyelimutinya, seluruh tubuhnya seperti dipenuhi kehangatan. Bahkan, pipinya tampak agak merah.Setelah naik tangga, Nadine melepaskan jaket itu dan mengembalikannya kepada Arnold. "Terima kasih, selamat malam."Arnold tersenyum tipis. "Selamat malam."Keduanya pun masuk ke rumah masing-masing.Setelah mandi,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 514

    Arnold hari ini ada kelas. Saat jam istirahat, dia mendengar dua mahasiswa membicarakan bahwa ada laboratorium di Fakultas Ilmu Hayati yang diberikan surat perintah renovasi oleh dinas pemadam kebakaran.Awalnya dia tidak terlalu peduli, sampai tiba-tiba nama Nadine disebut dalam percakapan mereka. Begitu bertanya lebih lanjut, dia baru tahu bahwa laboratorium yang dimaksud adalah milik Nadine.Tanpa berpikir panjang, Arnold langsung menuju ke sana dan tiba tepat saat ketiga orang itu sedang berbicara."Pak." Nadine menyapanya, "Kenapa tiba-tiba ke sini? Silakan masuk."Mikha dan Darius juga segera menyapa.Arnold berkata, "Aku sudah tahu semuanya. Kalau renovasi pemadam kebakaran dilakukan sesuai prosedur, setidaknya akan memakan waktu 2 bulan. Untuk sementara, pakai saja laboratoriumku. Kalian bisa memindahkan semua peralatan ke sana, pasti muat."Kedengarannya memang solusi yang cukup baik .... Namun, Mikha dan Darius tidak langsung menyetujui. Mereka justru menatap Nadine untuk mem

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 513

    "Siapa yang menyuruh kalian masuk? Laboratorium kami nggak menerima hewan berkaki dua. Kalau punya akal, cepat pergi sebelum kami bertindak.""Siapa yang kamu maki, hah?" Kaeso berang hingga wajahnya memerah.Darius menimpali dengan santai, "Siapa yang menanggapi, berarti dia yang kumaki. Lihat saja, langsung ada binatang yang merasa tersindir.""Kamu ...."Nella tersenyum sinis. "Apa yang kalian banggakan sih? Seluruh laboratorium nggak bermasalah, cuma laboratorium kalian yang harus direnovasi. Malu-maluin saja, tapi masih berani keras kepala!""Kudengar, perbaikan keamanan kebakaran bisa makan waktu berbulan-bulan. Kasihan, kalian jadi nggak bisa pakai laboratorium dalam waktu dekat. Apa hebatnya menerbitkan makalah di Science? Nyatanya tetap nggak dianggap penting oleh fakultas. Ngapain sok hebat?"Nadine tersenyum. "Sebenarnya aku malas bicara karena takut kamu nggak sanggup menerimanya. Tapi kalau dipikir lagi, bersikap baik pada binatang buas sama saja dengan menyiksa diri sendi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 512

    Diana menyilangkan tangan sambil menatap dari atas. "Laporan apa?""Jangan pura-pura bodoh! Inspeksi pemadam kebakaran di laboratorium lain nggak ada masalah, tapi cuma laboratorium Nadine yang diberi surat perintah perbaikan. Kamu berani bilang ini nggak ada hubungannya denganmu?"Diana tersenyum tipis. "Aku sibuk. Setiap hari harus mengurus laporan dan menulis jurnal, mana ada waktu untuk ribut dengan anak-anak kecil? Tapi ... kalau ada orang lain yang nggak suka dengan mereka, itu di luar kendaliku."Bagaimanapun, dia punya banyak mahasiswa. Kalau ada satu atau dua yang tidak suka dengan kelompok Nadine, itu hal yang wajar, 'kan?"Sekarang kamu semakin berani ya? Berani bertindak tanpa memberitahuku dulu. Kamu ini masih menganggapku sebagai atasanmu atau nggak?"Diana mengerutkan kening. "Kamu memanggilku cuma untuk ini? Sekarang kamu mau membela mahasiswa Freya? Heh, ini bukan gayamu."Konan tertawa dingin. "Kamu pikir trik murahanmu itu sangat cerdas? Dasar bodoh!""Inspeksi pemad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 511

    "Saat itu kami ada di laboratorium, bukannya nggak ada orang. Mesin itu cuma nggak digunakan sementara, jadi secara otomatis masuk ke mode siaga. Kami juga akan menggunakannya lagi nanti. Siapa yang akan kurang kerjaan memutus dayanya?" jelas Mikha dengan kesal.Nadine sudah memiliki dugaan di benaknya, tetapi masih perlu memastikannya. "Ayo, kita ke laboratorium seberang."Mikha bingung. "Kenapa kita melihat mereka? Itu 'kan laboratorium dari jurusan lain, nggak ada hubungannya dengan kita ...."Darius juga merasa ada sesuatu yang aneh dan segera mengikuti Nadine. "Kalau disuruh pergi ya pergi, kenapa banyak tanya?"Mikha termangu sesaat. 'Wah, nyalinya semakin besar saja ya!'Ketiganya tiba di laboratorium seberang. Benar saja, sudut ruangan dilengkapi dengan satu set lengkap peralatan pemadam kebakaran."Ini ...." Mikha melongo. "Padahal bulan lalu belum ada!"Mereka memeriksa beberapa laboratorium lain. Hasilnya sama, semua yang sebelumnya tidak memiliki peralatan kini sudah lengka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status