Share

79. Ketahuan juga

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Apa aku tidak salah dengar kalau Bu Selina itu putrinya yang punya pesantren?” gumam Winda sembari melangkahkan kakinya menuju rumah besar yang berada di antara lingkungan pondok diikuti Hanum di sampingnya.

“Memang telinga Bu Win berdengung gitu?” goda Hanum.

“Ckck! Ah gak mungkin! Salah kali! Masa iya, aku gak percaya. Penampilan Bu Selina tahu sendiri sederhana. Aku gak percaya. Santriwati itu kayaknya baru jadi belum tahu kali,” elak Winda.

“Um, emang kalau bener atau tidak masalah gitu?” debat Hanum sembari menikmati angin sepoi-sepoi di siang hari yang teduh.

“Enggak juga sih. Cuma gak percaya aja kayak gak mungkin gimana gitu …”

Mereka pun tiba di halaman rumah Selina. Terlihat beberapa kendaraan beroda empat menyusul dan parkir di area pesantren yang luas. Dulu saat pesantren masih sepi bangunannya masih sedikit dan kecil. Namun karena berkembang dikelola dengan baik oleh Ustaz Bashor dibantu adik-adiknya gedung pesantren semakin baik, lebih besar dan fasilitas semakin bagus.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   80. Mahendra frustasi?

    Selina duduk di samping Ummi Sarah dan tersenyum tipis. Ummi Sarah tak banyak bicara. Dia tahu putrinya telah melakukan kesalahan. Dia akan menegur sang anak saat berdua dan saat acara telah usai. Tak pernah dia menegur di depan orang lain demi menjaga mental sang anak.“Ummi tinggal dulu. Anggaplah seperti rumah sendiri,” ucap Ummi Sarah meninggalkan mereka.“Sehat Bu Selina?” tanya Winda tersenyum manis. Seperti scanner Winda memindai Selina dari atas ke bawah.“Sakit,” sahut Selina, berhasil membuat Winda dan Hanum terkejut.“Sakit apa?” tanya mereka kompak.“Sakit, ponselku ada yang nyuri. Kualat kayaknya pulang duluan,” ucap Selina dengan terkekeh. Dia pandai sekali menyembunyikan perasaan bersedihnya.“Sabar ya Bu Selina. Bu Selina bisa beli ponsel lagi yang baru secara anak pemilik pesantren gitu … punya banyak uang,” pancing Winda. Dia hanya penasaran apa yang dikatakan santriwati itu benar. Hanum hanya mendelik pada Winda dan ingin sekali rasanya menyumpal mulut Winda dengan

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   81. Kepergok

    Mahendra menyingkirkan selimut berbahan wol ke lantai lalu memeriksa bagian tubuhnya yang terpahat sempurna sebagai seorang dokter yang rajin ikut gym. Biasanya yang terbangun dalam kisah-kisah romance seorang gadis dengan kondisi yang seperti itu tetapi ini terjadi pada seorang pemuda. Dia takut jika gadis yang menolongnya itu merenggut keperjakaannya. Dia memang suka minum alkohol saat pikirannya galau tetapi untuk urusan wanita dia tak pernah berhubungan di luar batas norma. Itu prinsipnya.Apakah dia telah melanggar prinsipnya itu hanya karena minuman haram?Mungkin.Dia meraba-raba sprei yang dia tiduri mencari tahu apakah ada bekas pergulatan dirinya dengan perempuan asing yang bahkan baru pertama kali bertemu menurutnya seperti cairan atau noda. Namun dia tak menemukannya.Dia menghela nafas panjang.“Syukurlah, sepertinya tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan …” Dia memegang dadanya yang berdebar-debar karena rasa takut. Takut yang teramat sangat, takut kehilangan Selina. Taku

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   82. Pertanyaan telak

    “Kejar! Kejar gadis itu!” sentak Darius.Mahendra hanya terdiam.“Kamu tuli?” ucap Darius lagi. “Kamu harus bertanggung jawab. Kita langsung ke KUA,” ucap Darius dengan serius.Mahendra hanya bergeming. Tiga kata yang dia tangkap. Hanya bisa pasrah.Mendengar nama Dirgantara, Darius sontak kaget. Apakah Darius mengenali orang tua Alana. Benak Saraswati diliputi tanda tanya.Sebelumnya Darius begitu marah menyalahkan Alana yang malang kini sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat, tak terlihat kilatan amarah di matanya. Yang ada hanyalah rasa bersalah.Mahendra pun mengikuti perintah Darius, mau tak mau. Dia berlari keluar mencari gadis itu.“Papa, apakah Papa mengenal ayahnya gadis itu?” tanya Saraswati memandang wajah sang suami dengan lekat.Darius diam lalu sedetik kemudian bersuara, “Ti-dak,” jawabnya. ‘Mungkin Dirga orang yang berbeda,’ batinnya.Darius duduk dan memijit kepalanya. Tak habis pikir apa yang dia lihat saat ini. Kedatangannya jauh-jauh dari Purwakarta ke Jakar

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   83. Jawaban diplomatis

    Berbohong itu keliru meskipun berbohong untuk sebuah kebenaran. Prinsip yang dipegang teguh oleh Ustaz Bashor ialah hidup harus jujur meskipun pahit. Dia selalu mengajarkan keluarganya untuk selalu bersikap jujur meneladani sikap teladan kekasih Allah, baginda nabi Muhammad saw.Namun tentu tidak sepenuhnya benar apa yang diamalkan Ustaz Bashor karena dia telah melakukan sebuah kebohongan besar, yaitu menyembunyikan identitas Selina terlepas dari tujuannya baik untuk menyelamatkannya dari fitnah. Bagaimana bisa seorang yang alim bisa menerima bayi dari seorang wanita tuna susila untuk mengasuhnya. Masyarakat umum yang masih berpikiran dangkal senantiasa menjudge negatif pada orang-orang seperti itu. Padahal mereka jelas belum tentu baik dan benar. Dan anak hanyalah korban.Orang sering salah kaprah dengan menamai bayi yang lahir sebelum terjadi pernikahan dengan anak haram. Yang haram ialah perbuatan ke dua orang tua bayi itu. Bayi terlahir suci.Ustaz Bashor memutar otak, mencari ja

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   84. Kedatangan dua tamu istimewa

    “Saya belum selesai bicara. Dengarkan terlebih dulu! Disebut sepersusuan itu ada syaratnya, tidak sembarangan,” tukas Ustaz Bashor agak sedikit meninggi. Semua orang kini diam menyimak, termasuk Fadel yang ikut bergabung dengan mertuanya.Semua jamaah terdiam.“Dikatakan sepersusuan itu harus memenuhi syarat, diantaranya seorang bayi telah menyusu minimal lima kali pada ibu susu (pendonor ASI), itu pun sampai kenyang. Jika memenuhi syarat tersebut maka otomatis hubungan antara bayi itu dengan anak ibu susunya menjadi mahram dan tidak boleh menikah jika mereka lawan jenis.Telah diriwayatkan oleh Aisyah ra.:Bahwa Aflah, saudara Abul Qu`ais, yakni paman sepersusuannya, datang minta izin menemui Aisyah setelah turun ayat hijab. Aisyah ra. berkata: Tetapi aku tidak memberinya izin. Dan ketika Rasulullah saw. datang, aku ceritakan apa yang telah aku lakukan itu. Ternyata beliau menyuruhku untuk memberinya izin menemuiku. (Shahih Muslim No.2617)Contoh pada kasus Aflah yang ternyata sepers

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   85. Salah paham

    Sepulang dinner Shiza merasa gelisah. Dia bangun tidur langsung teringat dengan Selina. Dia menatap foto Selina bersama dirinya yang dipajang di kamarnya. Foto itu diambil saat mereka main ke Gramedia berburu buku untuk tugas mata kuliah.Shiza merasa bersalah karena telah bersikap kekanak-kanakan dengan memblokir nomor sahabatnya. Bahkan dia telah berani menulikan pendengarannya tak ingin mendengarkan cerita sahabatnya.Amarah seringkali menyeret seseorang pada keputusan yang keliru.Dia meraih ponselnya yang diletakan di atas nakas. Lalu dia membuka blokir nomor Selina dan berusaha menghubunginya. Cemas, apa yang dirasakan Shiza saat ini karena nomor ponsel Selina tidak aktif. Dia sudah mencoba menghubunginya saat pagi hari hingga sepuluh kali lalu berlanjut siang harinya hingga lebih dari lima puluh kali. Namun tetap tak aktif. Kini giliran Selina yang memblokir nomornya, pikirnya.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. “Mbak, makan siang dulu!” ucap ART. “Belum lapar,” sahut

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   86. Tak bisa melawan takdir

    Di tempat yang berbeda Adam mengabaikan ponselnya yang sedari tadi berbunyi. Sejak siang tadi Aqsa meneleponnya. Aqsa pun kembali meneleponnya saat sore hari tepat pengajian syukuran Adam selesai. Seperti halnya tadi dia tak berniat mengangkatnya melainkan langsung mematikan panggilannya dengan kesal. Tak peduli Aqsa akan marah atau tidak.“Kok gak diangkat Aa?” tanya Winda yang berada di sampingnya. Dia tentu penasaran melihatnya mematikan telepon dari seseorang. Apakah Adam tak ingin terusik oleh temannya itu karena sedang berjalan bersamanya. Winda menahan senyum. Pikirannya terlalu jauh, sangat jauh hingga ke kutub utara. Namun dia menikmati pikirannya itu. Berfantasi dengan pria yang berhasil membuatnya berdebar-debar.Adam mengantar Winda ke tempat prasmanan jamaah perempuan. Adam berusaha bersikap santai melihat Winda yang terlihat caper padanya. Dia hanya merasa iba saja, kenapa Winda sampai bisa salah masuk antrian. Apakah dia mengalami gangguan penglihatan? Seperti katarak

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   87. Sebuah petunjuk

    Acara syukuran dan pengajian berlangsung lancar hari itu meskipun Ustaz Bashor sedikit terganggu oleh hadirnya jamaah yang melontarkan pertanyaan secara tidak langsung tentang Selina. Dia bersyukur bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik. Tidak berdusta tetapi menjelaskan dengan cara yang bijak dan tetap menjaga nama baik keluarga dan pesantren.Acara selesai sampai menjelang magrib. Beberapa jamaah yang merupakan orang tua santri seringkali meluangkan waktu mereka yang cukup singkat itu untuk meluapkan rasa rindu mereka pada putra-putri mereka. Ustaz Bashor pun dengan bijak memberi mereka waktu karena dia sendiri sebagai orang tua bisa merasakan apa yang mereka rasakan.Rindu adalah penyakit dan bertemu adalah obatnya.Dua teman Selina masih berada di sana. Mereka masih betah berada di lingkungan pesantren. Terlepas dari kepentingan masing-masing. Mereka juga tak sungkan membantu Selina, membereskan bekas acara meskipun sebetulnya ada pihak panitia yang tak lain berasal

Bab terbaru

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   250. Sah! (Tamat)

    Sebulan kemudian Hari paling bahagia telah tiba. Pernikahan Dave dan Selina berlangsung meriah, dilaksanakan di sebuah resort milik Meliani di mana memiliki konsep nature atau alam. Selina sangat menyukai pemandangan alam sehingga dia memilih mengadakan acara walimah dan resepsi di ruangan outdoor atau terbuka. Ada banyak pepohonan pinus yang rimbun dan hijau. Dekorasi didominasi warna putih dengan aneka bunga mawar warna-warni di mana-mana. Sebuah lantunan sholawat syahdu dan merdu terdengar. Acara ijab qabul dilaksanakan terpisah. Hanya dihadiri oleh penghulu, calon mempelai lelaki Davendra Diraya,wali Selina yang tak lain Rayyan Sanjaya, saksi yaitu Ustaz Bashor dan Adam serta kerabat. “Qobiltu Nikahaha Wa Tazwijaha Hafla Selina Almaqhvira binti Rayyan Sanjaya Alal Mahril wa madzkuur ala radhiitu bihi wallahu waliyyu taufiq,” Dave mengucapkan kalimat ijab kabul dalam bahasa Arab dengan lantang. Dia mengucapkan puji syukur karena lancar membaca ijab qabul. Terlihat dia begitu bah

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   249. Dave melamar Selina

    Selina memasukkan surat tersebut ke dalam amplopnya lagi. Selepas sekolah dia meremas surat tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah. Tidak ada waktu meladeninya.Jika Selina mau membuktikan foto tersebut dia hanya perlu meminta bantuan Dave dan Arman. Dave akan menjelaskan soal foto-foto tersebut dengan lebih gamlang. Mungkin di resort milik ibunya Dave ada CCTV yang akan menampilkan sosok orang yang diam-diam menguntitnya dan mencuri foto dirinya dengan angle yang menyudutkan posisi Selina.Adapun Arman akan menjelaskan soal foto dirinya saat keluar dari dokter kandungan. Selina hanya mengantar Nunik Nirmala dan Arman mengetahui hal tersebut.Selina merasa tidak terima perlakuan Ummi Sarah yang seolah meragukannya. Hatinya perih saat diinterogasi olehnya. Jalan yang terbaik adalah Selina ingin keluar dari kehidupan ke dua orang tua asuhnya dan menjalani kehidupannya sendiri. Dia tak ingin menjadi beban keluarga apalagi mereka adalah keluarga agamis.Sudah beberapa hari Selina tin

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   248. Surat ancaman

    “Tentu saja Dokter. Saya akan memberi restu. Andra sudah menceritakan segalanya. Saya ingin Anda menjaganya dan menyayanginya dengan tulus. Saya merasa menyesal karena terlambat mengetahuinya. Nasi sudah menjadi bubur. Mungkin ini hukuman dunia bagi saya karena telah menyia-nyiakan orang yang mencintai saya dengan tulus,”Rayyan menunduk lesu.“Sabar ya Pak Rayyan, Anda sudah bertindak benar. Menyadari kesalahan dan ingin memperbaikinya. Yang terpenting sudah berusaha.”“Kamu masih muda, terlihat dewasa cara berpikirnya,”Dave menaikkan alisnya sebelah. “Masih muda? Yang benar saja Pak. Saya sudah kepala tiga,”Beberapa orang sering mengatakan hal serupa.“Serius?”“Iya, covernya saja terlihat dua puluh,”Akhirnya ke dua pemuda tampan yang berbeda usia tersebut tertawa bersama untuk pertama kalinya. Mereka berjalan beriringan keluar dari lobi apartemen sembari terus berbincang.“Ngomong-ngomong, apa hubungan Pak Rayyan dengan Andra?”“Andra anak teman saya, Darius. Saya, Darius dan Di

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   247. Meminta restu

    Mahendra mengunjungi Dave di apartemennya. Dia ingin mempertemukan seseorang padanya.“Seseorang ingin bertemu denganmu,” ucap Mahendra merangkul pundak sahabatnya.“Siapa? Sejak kapan kamu bikin penasaran,”“Ayah kandung Selina,” bisik Mahendra ke telinga Dave. Dave terkejut sekali mendengar perkataan temannya. “Bela-belain langsung terbang dari Singapura. Padahal kakinya masih sakit akibat kecelakaan.”“Jangan bercanda, Andra!”Dave tertawa renyah.“Kalian bisa mengobrol empat mata,”“Baiklah,”Dave melirik sekilas pada lelaki paruh baya yang sangat tampan di belakang Mahendra. Dia berjalan dengan langkah lamban seperti tengah kesakitan. Dave mengulurkan tangannya terlebih dahulu padanya dan memperkenalkan diri.“Saya Davendra Diraya. Biasa dipanggil Dave,” ucap Dave dengan menampilkan senyum terbaiknya.“Saya Rayyan Sanjaya,” ucapnya dengan penuh wibawa.Dave seketika tertegun melihat penampilan Rayyan dan cara bicaranya. Dia bukan lelaki biasa. Dari penampilannya saja terlihat ber

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   246. Sepucuk surat perpisahan

    Dave merasa bersalah karena telah membuat Selina menunggu kabar darinya. Mendadak, dia memiliki urusan penting di mana dia harus menangani pasien yang ternyata salah satu karyawan sang ibu-yang tengah berusaha mengakhiri hidupnya akibat depresi dengan meloncat dari rooftop gedung. Dengan kemampuannya Dave berhasil membujuk karyawan tersebut untuk mengurungkan niatnya. Padahal masalahnya sepele. Lelaki yang baru berusia dua puluh lima tahun itu baru saja memergoki kekasihnya selingkuh.Setelah semua masalahnya usai, Dave langsung memencet nomor Selina. Namun Selina tidak mengangkat teleponnya sebab dia tidak mengaktifkannya.‘Pasti my Selin marah,’ gumamnya.Tak menyerah, kali ini Dave benar-benar nekad. Dia mengirim voice note.[Assalamualaikum Sel, maaf aku baru bisa menghubungimu sebab ada urusan yang harus aku selesaikan.Sel, maaf, aku tak bisa bertemu apalagi berbincang denganmu langsung. Suatu hal yang sulit sebab aku tahu kamu begitu menjaga jarak dengan lawan jenis. Maaf, aku

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   245. Klarifikasi yang sia-sia

    “Ummi, ada lagi yang bisa saya bantu?” tanya Rois.“Tidak ada, makasih Kang! Tolong jangan sampe bocor ya!” Sekali lagi Ummi Sarah menegaskan. Dia masih tidak percaya dengan foto-foto yang menampilkan wajah putri cantiknya.“Iya, Ummi, tenang aja. Seperti yang Ustaz katakan, jika kita menutup aib orang lain kelak di akhirat Allah akan menutup aib kita, Ummi,” ucapnya dengan begitu sopan.“Masyaallah, betul Kang,”Ummi Sarah kagum dengan respon Rois tersebut. Sempat terpikir ingin menjodohkan Selina dengan pemuda itu tetapi usianya jauh di bawah Selina.Selepas ashar, Ummi Sarah langsung menghampiri Selina yang baru saja pulang mengajar. Selina terlihat sudah mandi dan tengah duduk seperti biasa di meja belajar sembari memainkan kelopak bunga mawar warna-warni dalam vas bunga kaca.“Ummi boleh masuk?” ujar Ummi Sarah di ambang pintu kamarnya.“Ya,” jawab Selina singkat.“Ummi ingin bicara denganmu,”“Ya, bicaralah!” “Ummi percaya padamu. Tapi Ummi hanya ingin kamu menjelaskan soal fo

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   244. Ujian yang bertubi-tubi

    Ummi Sarah menarik nafas dalam setelah melihat foto-foto Selina yang dia peroleh dari tangan Ceu Sari. Dilihatnya lekat-lekat foto tersebut satu per satu. Betul memang foto tersebut foto-foto Selina. Namun lelaki yang bersamanya tidak terlihat wajahnya. Hanya terlihat saja tubuhnya yang menjulang tinggi.“Bagaimana Ummi? Foto itu fitnah bukan?” seru wanita yang melempar foto tersebut ke arahnya. Lalu dia pergi meninggalkan kerumunan.“Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman. Silahkan bubar kalian semua!” seru Ummi Sarah pasrah pada para orang tua santri. Mereka tidak bisa diajak kompromi lagi terlebih adanya foto-foto tersebut yang semakin membuat spekulasi yang di luar kendali. Ummi Sarah langsung melambaikan tangannya pada Rois, menyuruhnya untuk membubarkan mereka setelah membawa anak mereka.Beberapa anak menolak dijemput oleh ke dua orang tua mereka. Bahkan ada yang sampai menangis tak ingin pulang karena sudah betah tinggal di pesantren. Mereka berlarian pada Ummi Sarah, mencium

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   243. Fitnah

    “Ceu, Ummi mau mendatangi mereka saja,” ucap Ummi Sarah seraya merapikan kerudungnya. Perlahan, Ummi Sarah menggerakan tangannya untuk menarik knop pintu rumah. Saat pintu terbuka tampaklah pemandangan para orang tua murid santri kelas tsanawiyah atau setingkat SMP tengah berkerumun di halaman rumah. Mereka langsung mendelik pada pintu dan menatap Ummi Sarah dengan tatapan yang tajam. “Ummi, saya mau mencabut anak saya dari pondok. Namanya Syamsul Hamid,” seru salah satu ayah santri. “Saya juga mau menjemput anak saya, Putri Annisa Lavina,” “Sebentar, sebentar, mohon maaf Ayah dan Bunda. Mari masuk terlebih dahulu. Kita bicara di dalam,” tawar Ummi Sarah bersikap sopan. Yang benar saja, mereka mengobrol masih di halaman itu pun dalam keadaan berdiri. “Tidak! Kami tidak sudi masuk ke rumah Anda, Ummi,” pekik salah satu orang tua murid yang lain. “Iya, jangan banyak basa-basi! Sudahlah jangan munafik kalau jadi orang! Saya sebagai orang tua murid sangat kecewa pada Ummi dan Ustaz

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   242. Kedatangan orang tua santri

    Sambungan telepon dari Davendra Diraya kembali terdengar di telinga Selina. Gegas, Selina menyambar ponselnya dengan kecepatan sepersekian detik. Terlihat sangat bersemangat. Tanpa ba-bi-bu Dave berucap salam lalu mengatakan maksud pembicaraannya yang tertunda.[Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku … suka sama kamu, Sel! Aku jatuh cinta padamu. Aku ingin melamarmu,] ucap Dave dengan serius.[Apa?]Selina yang mendengar perkataan Dave via telepon benar-benar terkejut. Tak percaya jika memang dokter yang menjelma guardian angel yang selalu menolongnya tersebut menyatakan cinta padanya. Dia mengipasi wajahnya yang bersemu merah beberapa kali.[Maukah kamu menerima cintaku? Kamu tidak perlu menjawab sekarang. Aku bersedia menunggu. Jika kamu bersedia, aku akan merasa menjadi seorang lelaki yang paling beruntung di dunia ini. Aku akan melamarmu langsung pada Abahmu, kalau perlu hari ini juga,] katanya begitu bersemangat.[Um … ][Baiklah, kamu pasti syok aku menembakmu melalui sambungan te

DMCA.com Protection Status