Share

28. Pertolongan Shiza

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Argh aku di mana?”

Adam mengedarkan pandangannya. Kepalanya masih terasa pusing efek obat bius.

“Rumah sakit Mas,” ucap perawat sembari mengecek dan memantau terus tekanan darah Adam.

“Ah iya aku terluka …” lirih Adam sangat pelan.

“Bagaimana perasaanmu Adam?” tanya dokter bedah.

“Perutku sakit,” jawab Adam sembari meringis.

“Butuh beberapa bulan untuk pulih kembali. Kamu terkena luka tusuk hingga mengenai usus. Karena luka serius kamu mengalami hipovolemik dan kamu hampir kehilangan seperlima darah dalam tubuhmu sehingga kami harus mencarikanmu donor darah AB Rh negatif … golongan darah yang cukup langka …”

Dokter bedah terkekeh.

“Begitu Dok?”

Adam melirik dengan ekor matanya pada dokter yang berada di sampingnya.

“Wah, aku merepotkan ya dok,”

Adam tersenyum.

“Enggak. Sudah kewajiban kami menolong pasien yang sakit. Untunglah bukan golongan darah Rh-Null yang sangat langka … cuman ada di novel-novel romance…”

Dokter itu terkekeh lagi.

Adam yang mendengar hal itu terkekeh pelan meski
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   29. Sebuah kepastian

    Setelah memastikan Shiza pulih, kini giliran Selina menjenguk Adam. Shiza dan Aqsa pun ikut tak ketinggalan.“Aa …,” ucap Selina bahkan tanpa salam saat memasuki ruang di mana Adam dirawat. Adam langsung tersenyum lebar melihat adik kesayangannya. Selina langsung menghambur memeluknya dengan erat sehingga Adam meringis.“Ups, sorry Aa …” ucap Selina menyadari pelukannya membuat sang kakak kesakitan.“Gak apa-apa Selin!” sahut Adam dengan suara yang pelan. Dia mencoba meraba pashmina adiknya. “Ganti dulu gih, kamu kucel banget,”“Biarin, kucel juga tetep adik Aa Adam yang paling cantik …”Senyum tak henti mengembang di bibirnya yang manis.Beberapa saat kemudian Adam melirik sekilas pada Shiza yang berdiri di belakang Aqsa.“Gimana Bro?” tanya Aqsa menghampiri Adam dan Selina beringsut mundur untuk memberi jalan pada Aqsa. Selina duduk bersama Shiza di sofa tak jauh dari ranjang itu.“Alhamdulillah, aku kira aku sudah mati …”Adam terkekeh. “Makasih Shiza …” ucapnya melirik dengan ekor

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   30. Temu kawan lama

    “Kamu diam berarti kamu tidak memaafkanku dan kedua orangtuaku,” cetus Aqsa.“Tidak begitu …”Selina terpaksa menyahut mau tak mau.“Jadi, kamu memaafkanku dan kedua orangtuaku?”“Sebetulnya aku tidak tahu kata maaf Mas itu untuk apa. Mas tidak salah dan kedua orangtua Mas juga tidak salah. Bukankah meminta maaf itu kalau kita ada salah? Berarti kalau tidak ada salah Mas tidak perlu meminta maaf,”Selina akhirnya menoleh meskipun menunduk.“Mas dan keluarga Mas sudah bikin salah sama kamu. Pertama, proses taaruf tidak berjalan sesuai harapan karena sikap respon kedua orangtua Mas berlebihan. Kesalahan kedua, Ustaz Bashor dan Ummi Sarah begitu baik menyambut kami, bahkan menceritakan jati dirimu sebenarnya hanya pada keluarga kami. Namun kedua orang tuaku bersikap kurang bijaksana dan terkesan merendahkan, maaf, ibumu …” jelas Aqsa penuh penyesalan.Saat mendengar perkataan Aqsa, Selina tak mampu lagi menahan tangisnya. Apalagi saat mendengar kata ‘ibumu’. Terdengar isak yang pelan.“S

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   31. Kedatangan dr Andra

    “Andra?” ucap Fadel saat melihat Mahendra yang ternyata temannya sewaktu kuliah.“Bang Fadel?”Mereka bersitatap beberapa detik.“Astaga! Aku kira kamu siapa?” sahut Andra dengan membulatkan kedua matanya. Mereka pun berpelukan.“Abah, ini adik juniorku waktu di fakultas kedokteran,” ucap Fadel menepuk bahu Mahendra. “Andra ngambil spesialis bedah,”“Wah kebetulan sekali kalian dipertemukan di sini. Masyallah rangkaian peristiwa itu selalu ada hikmahnya,” ucap Ustaz Bashor.“Iya, Abah, eh, Pak Ustaz,” ucap Mahendra pada Ustaz Bashor. “Ustaz, ini Bang Fadel mahasiswa populer di kampus, galak tapi cool, banyak anak mahasiswi junior yang naksir,”Hawa tersenyum getir mendengar ucapan Mahendra lalu melotot pada suaminya.“Eh, lupa ada istrinya, maaf, Bu dokter, itu dulu, sekarang Bang Fadel terlihat berwibawa …” ucap Mahendra dengan tersenyum pada Hawa.“Eh, temu kangennya ditunda dulu, saya mau periksa Adam,”Mahendra mendekati Adam dan memeriksanya.“Adam, sudah mulai baikkan,” ucap Mah

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   32. Niat terselubung

    "Dr Andra?" tanya Ummi Sarah.“Iya, Ummi, saya dokter Andra. Terima kasih masih mengenal saya,”Mahendra tersenyum lebar dan melepaskan kacamatanya. “Maaf, Ummi pasti kaget melihat kedatangan saya kemari. Saya ingin menjenguk Adam. Kebetulan saya juga baru pulang penyuluhan,”“Masyaallah, Ummi kira siapa,”Ummi Sarah baru sadar, jika Mahendra memanggilnya dengan sebutan Ummi padahal sebelumnya dia memanggilnya Ustazah. “Makasih dok sudah berkenan kemari. Alhamdulillah Adam sudah membaik. Sekarang Adam sedang istirahat efek obat tidur kayaknya mengantuk. Mari silahkan duduk!” tawar Ummi Sarah mempersilakan Mahendra duduk di kursi teras. Mahendra pun duduk lalu dia menyuruh supir pribadinya untuk membawa sekeranjang buah-buahan untuk Adam.“Ini Bu Ustazah,” ujar supir Mahendra dengan sedikit membungkuk.“Jazakallah, dokter …” ucap Ummi Sarah. “Maaf ya, tunggu sebentar Ustaz Bashor sedang mengisi tausiyah,”“Gak apa-apa Ummi, santai saja,”Mahendra dengan tenang bersedia menunggu Ustaz

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   33. Rencana dr Andra

    Mahendra teringat perkataan Fadel bahwa jika mendekati Ustaz Bashor harus sedikit bersabar. Dia seorang ustaz yang senantiasa berusaha menjalankan apa yang didakwahkannya, syariat Islam. Tak mudah, tetapi Ustaz Bashor akan menerima seseorang yang ingin memperbaiki ilmu agama, berhijrah bersama-sama.Memang benar Fadel bersungguh-sungguh memperdalam ilmu agama saat mendekati Hawa dan itu pun berlangsung hingga sekarang meskipun untuk menjalankannya masih belum seutuhnya karena sikap Fadel yang asli muncul saat telah menjalani pernikahan. Dia suami posesif dan patriarkis. Untuk hal tersebut jauh dari apa yang diajarkan rasulullah. Namun cinta Hawa yang membuat rumah tangganya masih bertahan utuh hingga sekarang.Di dalam rumah, Selina bertanya pada sang ibu.“Ummi, ngapain dokter Andra datang ke sini? Perasaan setahuku jarang ada dokter yang sengaja datang menjenguk pasiennya yang entah dari mana asalnya, baru pertama kali bertemu lagi …”Selina masih tak percaya dengan datangnya Mahen

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   34. Wanita misterius

    Di tempat yang berbeda, sebuah hotel di Jakarta Pusat“Wah, Mas begitu semangat sekali pagi ini,” ucap Shiza yang bahkan masih memakai piyama tidurnya. Mereka menginap di kamar hotel yang memiliki connecting door sehingga Shiza bisa masuk leluasa ke kamar sang kakak. Beberapa hari mereka tinggal di sana untuk bertemu dengan investor asing.“Mas hari ini sangat bersemangat sekali karena ada masa depan yang Mas nanti …”Aqsa membetulkan dasinya. Dia tersenyum di depan cermin besar di hadapannya. Dia mengambil sisir dan menyisir rambutnya dengan pelan. Rambutnya mulai memanjang hingga ke telinga.“Masa depan yang cerah ya Mas?” goda Shiza. “Selina …”Shiza menatap punggung sang kakak lekat.“Iya, siapa lagi, dia mau menunggu Mas,”Senyum Aqsa makin merekah.“Kalau masa depanku bagaimana ya Mas?”Shiza menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur king size kakaknya. Lalu dia merebahkan tubuhnya dan menggerakan tangan dan kakinya seirama seperti orang yang sedang berenang.“Sedang menantimu juga …”

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   35. Kabar tentang Zahrana

    Shiza membuka dompet itu dan melihat isinya di dalamnya, barangkali ada kartu identitas pemiliknya. Seketika dia terperangah karena melihat foto yang empunya KTP yang tak lain seorang wanita yang sempat dia tabrak saat pagi tadi.Seingatnya wanita itu jatuh karena dirinya tak sengaja dia tabrak. Wanita itu penghuni kamar hotel paling ujung. Shiza berniat akan mengembalikan dompet itu pada wanita itu. Tentu, tidak malam itu karena malam sudah larut. Mungkin wanita itu sudah tertidur pulas. Rasanya tak enak jika dia harus mengganggu tidurnya.‘Anterin enggak? Anterin? Enggak? Kalau anterin sekarang pasti mengganggu waktu istirahatnya. Tapi kalau tidak dianterin bagaimana kalau dia keburu check out? Pasti dia mencari purse-nya yang hilang entah di mana,’(Purse: dompet)Shiza mengambil keputusan. Dia akan mengembalikan dompet wanita itu keesokan harinya karena dia akan check out hotel besok.Shiza mandi air hangat dan memakai piyama tidur favoritnya. Dia pun memejamkan matanya tak selan

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   36. Dipanggil Wijaya

    “Kecelakaan?” seru Selina terhenyak. Karena sewaktu dia di Purwakarta dia bahkan sempat mengirim pesan pada sahabatnya itu untuk mencarikan donor darah untuk sang kakak. “Inalillahi, seriuss?”“Ckck! Masa Besti tidak tahu?”Winda bertopang dagu.“Aku memang sibuk mengurus Aa Adam, Bu Win …”“Ah, iya lupa. Bu Zahrana keserempet motor. Dia sampai mengalami luka yang cukup parah dan harus dijahit. Lukanya juga infeksi jadi dia malah dilarikan ke rumah sakit,”“Ya ampun, aku gak tahu …”“Para guru sudah membesuknya kemarin. Alhamdulillah sudah kembali ke rumah, sudah pulih kelihatannya,”“Syukurlah, mungkin sepulang sekolah aku akan ke sana menjenguknya,”Selina menghela nafas panjang. Dia merasa sedih mendengar kabar tentang Zahrana sahabat karibnya sesama guru di sana. Dia berencana akan menjenguknya sepulang sekolah. Zahrana begitu baik sampai-sampai menyembunyikan rasa sakitnya dan masih meladeninya mencarikan donor darah meskipun tidak dapat, pikirnya.“Bu Selina, ngomong-ngomong, Pak

Bab terbaru

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   250. Sah! (Tamat)

    Sebulan kemudian Hari paling bahagia telah tiba. Pernikahan Dave dan Selina berlangsung meriah, dilaksanakan di sebuah resort milik Meliani di mana memiliki konsep nature atau alam. Selina sangat menyukai pemandangan alam sehingga dia memilih mengadakan acara walimah dan resepsi di ruangan outdoor atau terbuka. Ada banyak pepohonan pinus yang rimbun dan hijau. Dekorasi didominasi warna putih dengan aneka bunga mawar warna-warni di mana-mana. Sebuah lantunan sholawat syahdu dan merdu terdengar. Acara ijab qabul dilaksanakan terpisah. Hanya dihadiri oleh penghulu, calon mempelai lelaki Davendra Diraya,wali Selina yang tak lain Rayyan Sanjaya, saksi yaitu Ustaz Bashor dan Adam serta kerabat. “Qobiltu Nikahaha Wa Tazwijaha Hafla Selina Almaqhvira binti Rayyan Sanjaya Alal Mahril wa madzkuur ala radhiitu bihi wallahu waliyyu taufiq,” Dave mengucapkan kalimat ijab kabul dalam bahasa Arab dengan lantang. Dia mengucapkan puji syukur karena lancar membaca ijab qabul. Terlihat dia begitu bah

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   249. Dave melamar Selina

    Selina memasukkan surat tersebut ke dalam amplopnya lagi. Selepas sekolah dia meremas surat tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah. Tidak ada waktu meladeninya.Jika Selina mau membuktikan foto tersebut dia hanya perlu meminta bantuan Dave dan Arman. Dave akan menjelaskan soal foto-foto tersebut dengan lebih gamlang. Mungkin di resort milik ibunya Dave ada CCTV yang akan menampilkan sosok orang yang diam-diam menguntitnya dan mencuri foto dirinya dengan angle yang menyudutkan posisi Selina.Adapun Arman akan menjelaskan soal foto dirinya saat keluar dari dokter kandungan. Selina hanya mengantar Nunik Nirmala dan Arman mengetahui hal tersebut.Selina merasa tidak terima perlakuan Ummi Sarah yang seolah meragukannya. Hatinya perih saat diinterogasi olehnya. Jalan yang terbaik adalah Selina ingin keluar dari kehidupan ke dua orang tua asuhnya dan menjalani kehidupannya sendiri. Dia tak ingin menjadi beban keluarga apalagi mereka adalah keluarga agamis.Sudah beberapa hari Selina tin

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   248. Surat ancaman

    “Tentu saja Dokter. Saya akan memberi restu. Andra sudah menceritakan segalanya. Saya ingin Anda menjaganya dan menyayanginya dengan tulus. Saya merasa menyesal karena terlambat mengetahuinya. Nasi sudah menjadi bubur. Mungkin ini hukuman dunia bagi saya karena telah menyia-nyiakan orang yang mencintai saya dengan tulus,”Rayyan menunduk lesu.“Sabar ya Pak Rayyan, Anda sudah bertindak benar. Menyadari kesalahan dan ingin memperbaikinya. Yang terpenting sudah berusaha.”“Kamu masih muda, terlihat dewasa cara berpikirnya,”Dave menaikkan alisnya sebelah. “Masih muda? Yang benar saja Pak. Saya sudah kepala tiga,”Beberapa orang sering mengatakan hal serupa.“Serius?”“Iya, covernya saja terlihat dua puluh,”Akhirnya ke dua pemuda tampan yang berbeda usia tersebut tertawa bersama untuk pertama kalinya. Mereka berjalan beriringan keluar dari lobi apartemen sembari terus berbincang.“Ngomong-ngomong, apa hubungan Pak Rayyan dengan Andra?”“Andra anak teman saya, Darius. Saya, Darius dan Di

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   247. Meminta restu

    Mahendra mengunjungi Dave di apartemennya. Dia ingin mempertemukan seseorang padanya.“Seseorang ingin bertemu denganmu,” ucap Mahendra merangkul pundak sahabatnya.“Siapa? Sejak kapan kamu bikin penasaran,”“Ayah kandung Selina,” bisik Mahendra ke telinga Dave. Dave terkejut sekali mendengar perkataan temannya. “Bela-belain langsung terbang dari Singapura. Padahal kakinya masih sakit akibat kecelakaan.”“Jangan bercanda, Andra!”Dave tertawa renyah.“Kalian bisa mengobrol empat mata,”“Baiklah,”Dave melirik sekilas pada lelaki paruh baya yang sangat tampan di belakang Mahendra. Dia berjalan dengan langkah lamban seperti tengah kesakitan. Dave mengulurkan tangannya terlebih dahulu padanya dan memperkenalkan diri.“Saya Davendra Diraya. Biasa dipanggil Dave,” ucap Dave dengan menampilkan senyum terbaiknya.“Saya Rayyan Sanjaya,” ucapnya dengan penuh wibawa.Dave seketika tertegun melihat penampilan Rayyan dan cara bicaranya. Dia bukan lelaki biasa. Dari penampilannya saja terlihat ber

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   246. Sepucuk surat perpisahan

    Dave merasa bersalah karena telah membuat Selina menunggu kabar darinya. Mendadak, dia memiliki urusan penting di mana dia harus menangani pasien yang ternyata salah satu karyawan sang ibu-yang tengah berusaha mengakhiri hidupnya akibat depresi dengan meloncat dari rooftop gedung. Dengan kemampuannya Dave berhasil membujuk karyawan tersebut untuk mengurungkan niatnya. Padahal masalahnya sepele. Lelaki yang baru berusia dua puluh lima tahun itu baru saja memergoki kekasihnya selingkuh.Setelah semua masalahnya usai, Dave langsung memencet nomor Selina. Namun Selina tidak mengangkat teleponnya sebab dia tidak mengaktifkannya.‘Pasti my Selin marah,’ gumamnya.Tak menyerah, kali ini Dave benar-benar nekad. Dia mengirim voice note.[Assalamualaikum Sel, maaf aku baru bisa menghubungimu sebab ada urusan yang harus aku selesaikan.Sel, maaf, aku tak bisa bertemu apalagi berbincang denganmu langsung. Suatu hal yang sulit sebab aku tahu kamu begitu menjaga jarak dengan lawan jenis. Maaf, aku

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   245. Klarifikasi yang sia-sia

    “Ummi, ada lagi yang bisa saya bantu?” tanya Rois.“Tidak ada, makasih Kang! Tolong jangan sampe bocor ya!” Sekali lagi Ummi Sarah menegaskan. Dia masih tidak percaya dengan foto-foto yang menampilkan wajah putri cantiknya.“Iya, Ummi, tenang aja. Seperti yang Ustaz katakan, jika kita menutup aib orang lain kelak di akhirat Allah akan menutup aib kita, Ummi,” ucapnya dengan begitu sopan.“Masyaallah, betul Kang,”Ummi Sarah kagum dengan respon Rois tersebut. Sempat terpikir ingin menjodohkan Selina dengan pemuda itu tetapi usianya jauh di bawah Selina.Selepas ashar, Ummi Sarah langsung menghampiri Selina yang baru saja pulang mengajar. Selina terlihat sudah mandi dan tengah duduk seperti biasa di meja belajar sembari memainkan kelopak bunga mawar warna-warni dalam vas bunga kaca.“Ummi boleh masuk?” ujar Ummi Sarah di ambang pintu kamarnya.“Ya,” jawab Selina singkat.“Ummi ingin bicara denganmu,”“Ya, bicaralah!” “Ummi percaya padamu. Tapi Ummi hanya ingin kamu menjelaskan soal fo

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   244. Ujian yang bertubi-tubi

    Ummi Sarah menarik nafas dalam setelah melihat foto-foto Selina yang dia peroleh dari tangan Ceu Sari. Dilihatnya lekat-lekat foto tersebut satu per satu. Betul memang foto tersebut foto-foto Selina. Namun lelaki yang bersamanya tidak terlihat wajahnya. Hanya terlihat saja tubuhnya yang menjulang tinggi.“Bagaimana Ummi? Foto itu fitnah bukan?” seru wanita yang melempar foto tersebut ke arahnya. Lalu dia pergi meninggalkan kerumunan.“Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman. Silahkan bubar kalian semua!” seru Ummi Sarah pasrah pada para orang tua santri. Mereka tidak bisa diajak kompromi lagi terlebih adanya foto-foto tersebut yang semakin membuat spekulasi yang di luar kendali. Ummi Sarah langsung melambaikan tangannya pada Rois, menyuruhnya untuk membubarkan mereka setelah membawa anak mereka.Beberapa anak menolak dijemput oleh ke dua orang tua mereka. Bahkan ada yang sampai menangis tak ingin pulang karena sudah betah tinggal di pesantren. Mereka berlarian pada Ummi Sarah, mencium

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   243. Fitnah

    “Ceu, Ummi mau mendatangi mereka saja,” ucap Ummi Sarah seraya merapikan kerudungnya. Perlahan, Ummi Sarah menggerakan tangannya untuk menarik knop pintu rumah. Saat pintu terbuka tampaklah pemandangan para orang tua murid santri kelas tsanawiyah atau setingkat SMP tengah berkerumun di halaman rumah. Mereka langsung mendelik pada pintu dan menatap Ummi Sarah dengan tatapan yang tajam. “Ummi, saya mau mencabut anak saya dari pondok. Namanya Syamsul Hamid,” seru salah satu ayah santri. “Saya juga mau menjemput anak saya, Putri Annisa Lavina,” “Sebentar, sebentar, mohon maaf Ayah dan Bunda. Mari masuk terlebih dahulu. Kita bicara di dalam,” tawar Ummi Sarah bersikap sopan. Yang benar saja, mereka mengobrol masih di halaman itu pun dalam keadaan berdiri. “Tidak! Kami tidak sudi masuk ke rumah Anda, Ummi,” pekik salah satu orang tua murid yang lain. “Iya, jangan banyak basa-basi! Sudahlah jangan munafik kalau jadi orang! Saya sebagai orang tua murid sangat kecewa pada Ummi dan Ustaz

  • Taaruf dengan Anak Wanita Malam   242. Kedatangan orang tua santri

    Sambungan telepon dari Davendra Diraya kembali terdengar di telinga Selina. Gegas, Selina menyambar ponselnya dengan kecepatan sepersekian detik. Terlihat sangat bersemangat. Tanpa ba-bi-bu Dave berucap salam lalu mengatakan maksud pembicaraannya yang tertunda.[Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku … suka sama kamu, Sel! Aku jatuh cinta padamu. Aku ingin melamarmu,] ucap Dave dengan serius.[Apa?]Selina yang mendengar perkataan Dave via telepon benar-benar terkejut. Tak percaya jika memang dokter yang menjelma guardian angel yang selalu menolongnya tersebut menyatakan cinta padanya. Dia mengipasi wajahnya yang bersemu merah beberapa kali.[Maukah kamu menerima cintaku? Kamu tidak perlu menjawab sekarang. Aku bersedia menunggu. Jika kamu bersedia, aku akan merasa menjadi seorang lelaki yang paling beruntung di dunia ini. Aku akan melamarmu langsung pada Abahmu, kalau perlu hari ini juga,] katanya begitu bersemangat.[Um … ][Baiklah, kamu pasti syok aku menembakmu melalui sambungan te

DMCA.com Protection Status