“Lepaskan Aree!” pekik Dave mencekal tangan dr. Areeta dengan keras sehingga membuatnya meringis. Terlihat bibir perempuan itu menukik. Tak sengaja, kelepasan. Mudah bagi Dave menangkap ke dua tangan dr. Areeta. Namun ia tak ingin melukainya, lebih tepatnya. Bagaimanapun ia seorang makhluk bernama perempuan yang lemah lembut dari luar tetapi di dalamnya begitu tangguh.Dr. Areeta nekad mendorong Dave hingga menjeblak ke daun pintu yang terkunci. Tak menyerah, ia berusaha menarik tengkuk lelaki itu demi mencicipi ranum bibirnya. Sayang Dave sama sekali tak tertarik, ia tak memiliki hasrat untuk melakukan hal tersebut pada perempuan yang sudah ia anggap saudara.Sejauh ini ia hanya mendekapnya dalam tahap normal bukan seperti lelaki pada perempuan. Tak pernah merasakan gelenyar aneh atau desir yang merayap di balik tulang rusuk seperti umumnya orang tengah jatuh hati terhadapnya. Sekalipun dokter yang bertubuh berisi itu tampil dengan kemeja yang dibiarkan kancing atasnya terbuka, membu
Semenjak peristiwa yang dialaminya selama di Batam, Selina selalu gelisah saat tidur. Terkadang baru bisa tidur dari pukul dua belas malam ke atas. Dia sendiri tidak tahu alasannya mengapa. Umminya selalu menyediakan obat tidur jika benar-benar Selina tak bisa tidur. Seperti hari ini, seharian dia menyibukan diri dengan membantu umminya melakukan pekerjaan rumah sebab Ceu Sari masih belum ada kabar. Seharusnya karena rasa letih menyergap dia tidur lebih awal tetapi tidak kali ini.Tiba-tiba dia teringat Dave yang tengah tersenyum padanya dan langsung merengut saat teringat dr. Areeta yang memperkenalkan Dave sebagai tunangannya.Selina berjalan menuju meja belajar, menarik kursi lalu duduk, membuka buku diarynya dan membaca ulang sajak yang dia tulis.Teruntuk kau kupikir kau dihadirkan hanya untukkutapihanya sebentuk bayangan yang singgahmampir kala penghujung dalusaat mataku suntuk enggan mengantukdanbunga tidur ituadalah kaubayangantapi lampu damar telah menyala dengan
“Ummi tolong jangan diamkan Abah begini. Abah jadi bingung kenapa? Apa kesalahan Abah?” Ustaz Bashor terus merajuk.Ummi Sarah pun menepis tangan kekar sang suami dengan kasar. Lalu dia menyingkap selimut dan menghadap Ustaz Bashor dengan tatapan yang menyalang.“Jawab dengan jujur!” seru Ummi Sarah membuat sang suami terlonjak. Setelah sekian lamanya dia baru melihat Ummi Sarah tampak begitu marah, lebih tepatnya murka. Ke dua bola matanya yang hitam besar tampak tajam menghujamnya dengan tatapan intimidatif. Urat lehernya pun terlihat dan sudut bibirnya terangkat sedikit.“Baiklah, Ummi tenang dulu! Tak ada masalah yang tak mampu diselesaikan. Kita bicara baik-baik, Ummi,”“Baik-baik? Katakan, apakah Abah masih mencintai Dewi? Ibunya Selina? Apakah karena Abah masih mencintai dirinya maka dari itu Abah menerima Selina?”Mendengar pertanyaan tersebut membuat tenggorokan Ustaz Bashor tercekat. Dia tak percaya mengapa sang istri bisa menanyakan hal tersebut.“Ummi, kok nanya yang aneh
“Wah, mau ngasih apa emang?”Selina penasaran.“Ini Bu …” ucap Ruri mendekat lalu menyodorkan sebuket mawar putih untuk Selina.“Ya Allah, makasih banget Ruri,”Selina menerima pemberian Ruri dengan senang hati. Tentu saja bunga mawar adalah bunga kesukaannya. Dia pun meraih bunga itu dan menghidu aromanya yang begitu wangi.“Thanks,” ucap Selina lagi sembari menepuk bahu Ruri dan tersenyum manis sekali. Rasanya jantung Ruri ingin meledak melihat sikap manis gurunya itu. Ruri tersenyum mesem pada akhirnya.Andai usia mereka tak terpaut jauh. Batin Ruri.Oh ho,Winda berpura-pura batuk melihat tingkah Ruri yang salah tingkah.“Jangan sampe yah! Istriku guruku, kayak di judul novel onlen,” celetuk Winda seperti biasa bicaranya tak difilter.“Apaan sih! Win mabok ya?” sahut Hanum tak kalah pedas jika bicara. “Bu Selina jodohnya kalau enggak pengusaha dokter. Benar gak Bu?” Hanum menaik turunkan alisnya.“Gini aja deh, kalian duluan nikah! Bu Winda dan Bu Hanum dulu yang nikah. Kalau aku
Di kediaman Ustaz BashorSaat libur mengajar, Ustaz Bashor selalu menyempatkan mengobrol sepanjang hari dengan sang istri. Terkadang mengajaknya bersepeda sekitar pondok atau makan bakso di kedai terdekat. Apalagi semalam tiba-tiba seperti ada sebuah nuklir yang menghantam Ustaz Bashor tatkala melihat ledakan amarah Ummi Sarah yang tak biasa.Namun dengan sabar Ustaz Bashor berhasil mengatasinya. Seorang suami yang bijak akan bersabar saat menghadapi keluh kesah isi hati sang istri. Dia tidak langsung reaksioner dan marah atas tuduhan yang dilayangkan istrinya padanya. Namun dia bersedia menjadi pendengar dan memberinya pengertian sehingga membuatnya tersadar dengan sendirinya.Selepas bersepeda mereka duduk di sebuah bangku panjang, berleha-leha di halaman yang kini ditumbuhi bebungaan yang sengaja Selina tanam meskipun belum bermekaran. Halaman yang tadinya hanya rumput dan beberapa bunga hias telah diubah seperti taman bunga yang lebih banyak didominasi oleh aneka mawar dari berbag
“Om, kenapa bengong?” tanya Ruri heran melihat Dave dengan pandangan kosong. Ruri melambaikan tangannya di hadapan wajah Dave. Dia pikir omnya itu kesambet setan. Seketika Ruri terinterupsi dengan panggilan Selina.“Ruri, maafin Ibu kamu jadi nunggu lama,” ucap Selina di balik kaca mobil lalu berjalan ke arahnya, melongokkan kepalanya ke jendela yang terbuka. Dia tersenyum pada Ruri dengan begitu hangatnya. Dia belum menyadari lelaki yang berada di samping Ruri yang tengah memegang kemudi.“Gak apa-apa Bu, santai aja,”Ruri terkekeh.“Ya kamu tahu anak-anak literasi ngerubungin Ibu. Katanya kangen. Mereka mengajak Ibu ngobrol dan kamu tahu sendiri Ibu kalau ngobrol sama mereka suka lupa. Belum lagi guru-guru yang lain nanya-nanya terus,” ucap Selina sembari terkekeh. Hari itu Selina tampak ceria dengan tertawa agak keras.Dave mengerjapkan matanya berkali-kali tak percaya dengan apa yang dilihatnya dan didengarnya baru saja. Dia masih memandang lurus ke depan, tak berani menoleh ke s
Kabar Selina yang telah pulang tentu saja sudah terdengar di telinga Mahendra. Mahendra adalah satu dari sekian banyak yang mengkhawatirkan Selina. Mahendra langsung memperoleh kabar tersebut dari Fadel. Mahendra senang sekali saat mendengar kabar itu tetapi dia tak bisa menemui Selina begitu saja sebab tak enak dengan Ustaz Bashor, Darius telah membatalkan taaruf mewakili dirinya. Untuk saat ini Mahendra hanya bisa menahan diri. Barangkali takdir belum berpihak padanya. Hari ini dia pergi sengaja menemui sang ayah, Darius. Dia masih penasaran tentang penemuan foto di album lama milik Alana di mana di sana ada foto yang diduga mirip Darius. Dan, yang menyita perhatian ialah keberadaan foto sosok gadis cantik mirip Selina. Sudah dipastikan itu ibu kandungnya Selina saat muda. Pertanyaannya apa hubungan di antara Darius, Dirga dan Dewi Rahma? “Pa, tolong katakan yang jujur! Sebenarnya apakah Papa ada hubungan dengan ibu kandungnya Selina? Tenang saja, Mama sedang nyalon jadi gak bakal
Terpaksa, Selina duduk di seat depan berdampingan dengan Dave. Winda, Hanum, Elvira, Ruri dan Laluna sengaja bersekongkol untuk mendekatkan mereka berdua. Setelah mendengar cerita dari Ruri, ternyata dokter yang menolong Selina itu ialah omnya Ruri bernama Dave. Ruri melihat omnya itu tertarik pada gurunya sehingga mendiskusikan hal tersebut pada ke tiga teman Selina.Mereka merasa prihatin pada Selina sebab sudah beberapa kali gagal taaruf. Yang paling melukai hati Selina ialah lelaki yang datang taaruf-lelaki yang dicintainya malah membatalkannya dan memilih menikah dengan sahabatnya. Winda sudah menaruh curiga dari awal jika Zahrana berniat busuk, mencuri Aqsa dari Selina. Mereka ingin Selina move on dan bahagia.Dave menyalakan mesin mobil dan AC. Lalu dia memutar knop radio yang terdengar berisik, lalu mematikannya lagi dan menggantinya dengan menyalakan lagu favoritnya Ed Sheeran via bluetooth ponsel yang ternyata merupakan salah satu lagu favorit Selina. Selina diam-diam sering