Home / Horor / TUMBAL UNTUK MADUKU / Bab 34 Alina Ikut Sayembara

Share

Bab 34 Alina Ikut Sayembara

Author: Rose_roshella
last update Last Updated: 2023-09-24 18:49:12
Tiga hari kemudian

Sudah tiga hari Rizka tidak ada kabar sama sekali membuat semua orang kini mulai khawatir dan panik setelah keesokan harinya handphone Rizka sudah tidak aktif lagi.

Arkan lalu mencari Rizka ke rumah neneknya, tapi tidak menemukan Rizka berada di sana.

Semua orang panik mencarinya dan berujung pelaporan ke pihak kepolisian jika saat ini Rizka menghilang sudah sejak tiga hari yang lalu.

Polisi lalu menindak lanjuti laporan kehilangan Rizka, hingga akhirnya berujung pada ditemukannya sesosok mayat wanita tanpa identitas di sebuah sungai dalam keadaan hamil.

Mendengar hal itu pun, mereka sangat shock dan terpukul. Hingga akhirnya polisi meminta mereka ikut bersama dengan dirinya menuju ke ruang penyimpanan mayat untuk mengenali jenazah yang ditemukan tiga hari yang lalu. Wajah dan kondisi tubuhnya sudah sulit di kenali lagi, tapi pakaian yang dikenakan masih utuh dan tanpa ditemukan satu identitas yang saat itu ada di sana.

"Sebaiknya Bapak dan Ibu ikut dengan saya, aga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 35 Menikah Dengan Alina

    Setelah sesi interview dengan Arkan kemarin, akhirnya Alina diminta untuk mengikuti seleksi berikutnya.Alina kini mulai melamar untuk menjadi kandidat istri Arkan dari beberapa wanita yang saat itu mengajukan diri menjadi istri Arkan.Alina tampak sedang menggerutu kesal dalam hatinya ketika dia melihat beberapa wanita berpakaian seksi mulai memamerkan diri di depan kakak iparnya.Tampak Alina yang saat itu penampilan lain sendiri dari pada yang lain.Arkan yang saat itu terpusat perhatiannya pada sosok Alina yang berparas cantik dan tidak neko-neko membuat dirinya sedikit bisa mengambilnya keputusan untuk memilih wanita yang akan menjadi calon istrinya.Namun, ada yang mengganjal pikirannya saat ini tentang selisih umur Alina dengan dirinya yang terbilang cukup jauh selisihnya.Arkan kembali menginterview dirinya kembali dan meminta dirinya untuk berpikir ulang, bahkan saat itu dia menawarkan dirinya untuk menjadi karyawannya, tapi Alina menolak tawaran itu dengan keras."Maaf Pak, j

    Last Updated : 2023-09-25
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 36 Alana terkejut dengan sosok Alina

    Alina tampaknya sangat terkejut saat mendengar penuturan dari Arkan. Selama ini dia mengira jika Arkan sudah tidak memiliki istri lagi, mereka semuanya mati. Namun, saat ini dia pun mulai merasakan ada hal yang sangat aneh dan mulai merasa ada kejanggalan di sini.Mengapa kedua istri Arkan meninggal dalam keadaan hamil semua? Sementara itu, istri pertamanya masih tetap hidup."Apakah ini karena istri pertama kakak ipar cemburu melihat madunya tengah hamil? Lalu dia mulai membunuhnya?" batin Alina dalam hati.Arkan kemudian menceritakan sosok Alana kepada istri keempatnya saat itu."Alana adalah sosok wanita tangguh, berkali-kali aku didesak oleh ibuku untuk menikah dengan wanita lain, dia menerimaku dan semua madunya di rumah ini. Dia bahkan senang saat mendengar kehamilan madunya," tutur Arkan dengan menatap wajah Alina yang saat ini tengah menyimak cerita Arkan.Kini Alina dibuat bingung saat mendengar apa yang dia katakan saat ini.Dalam benaknya mulai Bertanya-tanya tentang sosok

    Last Updated : 2023-09-25
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 37 Mulai Curiga

    Alana cukup tersentak dengan sosok Alina yang saat ini terkesan membuat dirinya sangat kesal."Beraninya kau tidak sopan kepadaku? Dasar gadis labil." Alana mulai menumpahkan amarahnya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Alina."Maaf Mbak, jangan main marah. Bukan aku tidak sopan kepadamu, tapi kau sejak tadi tidak menghargai diriku," balasnya dengan tersenyum miring ke arahnya.Alana lalu mendekat ke arah Alina, menatap wajahnya dengan penuh intimidasi."Apa maksudmu bocah ingusan? Kau yang tidak sopan berkata kepadaku, kenapa aku harus menghargai dirimu?" Seloroh Alana dengan menatap marah.Tak terima dengan ucapan Alana, seketika membuat Alina langsung tersulut emosi."Kau saja tidak sopan denganku, untuk apa aku sopan denganmu. Dan ingat Mbak, aku ini adalah madumu di sini, dan aku memiliki hak yang sama denganmu. Kau ingin dihormati dan dihargai, begitu pula denganku. Apa kau sudah paham?" cibir Alina lalu segera pergi meninggalkan tempat tersebut.Alina sudah sangat kesal

    Last Updated : 2023-09-26
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 38 Alina Mulai Melakukan Penyelidikan

    Puas mengajak kedua istrinya shopping dan makan siang di luar, kini mereka memutuskan untuk sejenak menikmati keindahan suasana taman yang ada di pusat kota.Arkan begitu perhatian dengan Alina, hingga membuat Alana terbakar api cemburu.Arkan kemudian berpamitan kepada kedua istrinya untuk ke toilet.Saat itulah hal yang terbaik dilakukan oleh Alana untuk mengintimidasi dirinya."Sebaiknya kau jangan centil menggoda mas Arkan."Alina terkejut mendengar Alana mengatakan itu kepada dirinya. "Maksud mbak Alana apa ya?" tanya Alina dengan wajah bingungnya."Aku perhatikan kau suka menggoda mas Arkan hingga dirinya mulai perhatian dengan dirimu. Aku tidak menyangka jika kau ternyata adalah gadis yang suka menggoda lelaki," ejeknya dengan menatap sinis wajah Alina.Alina mendadak kesal dengan apa yang dikatakan oleh Alana. Namun, dia rasakan sesuatu jika Alana saat ini tengah merasakan cemburu kepada dirinya."Kamu cemburu kepadaku, Mbak? Apa selama ini kau dan mas Arkan tidak menaruh per

    Last Updated : 2023-09-26
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 39 Mencurigai Alana

    Setelah melewati malam panjangnya dengan berbagi peluh bersama, kini Alina sudah menyerahkan miliknya seutuhnya pada suaminya. Ada rasa penyesalan saat mereka melewati malam pertamanya saat itu."Maafkan aku kak Ayana. Aku terpaksa melakukan ini dan menjadi istri dari kakak Iparku sendiri," gumam Alina dengan perasaan bersalahnya.Alina mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya, merasakan intinya perih dan ngilu ketika ia pertama kali menyerahkan mahkota miliknya kepada suaminya."Ssssshhh, kenapa perih sekali," Alina mendesis kesakitan pada intinya.Kembali dia mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas menuju ke arah kamar mandinya.Alina kemudian membasahi tubuhnya dan membersihkan sisa peluh yang menempel di sana.Malam yang penuh gairah, dia lewati bersama dengan Arkan dengan permainan ranjangnya yang menggila.Beberapa menit kemudian, Alina membuka pintunya dan terkejut melihat Arkan yang kini berdiri dengan menatap senyum ke arahnya yang saat ini hanya memakai bal

    Last Updated : 2023-09-27
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 40 Arkan Berusaha Mendekati Alina

    Alana yang saat itu melihat raut wajah Alina yang memucat, membuat dirinya tersenyum penuh kemenangan.Alina mulai ketakutan dan bergegas pergi dari sana.Entah mengapa dia tampak sedang merasakan adanya keanehan pada diri Alana yang saat itu seperti memberikn dirinya sebuah peringatan keras kepada dirinya.Sejak dia mendengar hal itu, Alina mulai menghindari Arkan dan tidak sedikitpun mau melakukan hubungan suami istri.Alana meminta waktu kepada Arkan dan memberikan alasan, jika intinya masih terasa sakit dan dirinya mengalami sedikit trauma untuk melakukan itu bersama dengan dirinya.Arkan mencoba mengerti dan merasa sedikit kecewa dengan penolakan halus dari Alina.Sementara itu, Alana tampak senang setelah beberapa minggu terakhir ini Alina gak mau tidur bersama dengan Arkan, hingga membuat dirinya semakin senang.Sementara itu, mama Elly tampak sedikit curiga dengan hubungan Arkan dengan istri barunya yang terkesan mulai saling menghindar. Hingga membuat mama Elly semakin kesal.

    Last Updated : 2023-09-27
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 41 Obat Perangsang Untuk Alina

    Arkan berusaha untuk menjawab apa yang saat ini tengah dipikirkan oleh Alina kepada dirinya saat ini. Namun, dari pertanyaan Alina saat ini membuat Arkan sedikit merasakan curiga kepada dirinya."Kenapa kau tertarik untuk mengetahui mendiang istri kedua ku? Apa kau mengenali dirinya?" tanya Arkan semakin curiga.Alina mendadak gugup dan menggelengkan kepalanya dengan cepat, agar Arkan tidak curiga kepada dirinya saat ini."Tidak, aku tidak mengenalnya. Hanya saja, aku hanya tertarik ingin tau kisah kalian saat itu," jawab Alina dengan menyembunyikan rasa kegugupannya."Kenapa kau tertarik ingin tau tentang istriku Ayana? Bukan Alana atau Rizka?" tanya Arkan dengan tatapan penuh menelisik.DegSeketika Alina merasakan jantungnya mulai berdegup dengan kencangnya ketika mendengar pertanyaan dari Arkan yang kini menatap dirinya dengan penuh curiga."Entahlah, aku merasa tertarik dengan dirinya karena banyak yang mengatakan bahwa wajahku saat ini mirip dengan dirinya," balas Alina dengan m

    Last Updated : 2023-09-28
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 42 Alana Hamil

    Alina sudah tidak bisa menguasai tubuhnya lagi, wajahnya kian memerah dan tubuhnya terasa sangat panas saat itu.Alina tak tau lagi harus bagaimana dirinya bisa mengendalikan keinginan bodohnya."Sadar Alina, apa kau telah meminum sesuatu yang diberikan oleh mamaku saat itu?" tanya Arkan dengan mencoba menghentikan Alina yang saat ini berusaha untuk menarik pakaian milik Arkan."Tolong, Mas. Aku sudah tidak tahan." Alina merancau tidak karuan saat itu.Alina mulai menarik pakaian Arkan yang melekat pada tubuhnya dan tak lama kemudian dia pun mencium bibir Arkan dengan rakusnya.Arkan lalu melihat segelas minuman yang ada dalam nakas. Kali ini memang benar, mamanya telah berhasil menjebak dirinya yang saat itu meminta Arkan masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya karena Alina sedang kesurupan di dalam kamarnya.Alana yang saat itu sudah tidak bisa menaha lagi hasrat dirinya, seketika langsung melucuti semua pakaian dalamnya dan menarik tangan Arkan untuk memulai memainkan tangann

    Last Updated : 2023-09-28

Latest chapter

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 106 TAMAT

    Setelah pemakaman Mbak Alana, kami pun mulai menjalani kehidupan normal seperti biasanya.Aku dan keluarga Mas Arkan memutuskan untuk menghibahkan rumah itu untuk dijadikan panti asuhan.Setelah itu, kami memutuskan untuk tinggal bersama menempati rumah baru kami yang cukup besar dan luas di pusat kota.Kehidupan kami pun sangat bahagia dan aku pun menunggu kelahiran anak kami yang pertama, tiga bulan lagi.Saat ini kami sedang melakukan tingkepan atau tujuh bulanan di rumah baru kami sekalian syukuran menempati rumah kami yang baru Aku sangat senang saat semua keluarga berkumpul di sini bersama penuh kebahagiaan.Kasus pembunuhan kak Ayana dan Rizka sudah ditutup, saat yang menjadi tersangka Mbak Alana sudah mendapatkan ganjaran terlebih dahulu atas perbuatannya.Hal-hal ghaib yang sengaja disembunyikan oleh Mbak Alana akhirnya dikeluarkan dari rumah lama kami dengan bantuan pak Ustaz.****Tiga Bulan Kemudian Akhirnya aku merasakan sesuatu pada jalan lahirku."Mas, perutku sangat

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 105 Pemakaman Alana

    Arkan dan Alina tak bisa menyembunyikan rasa terkejut saat mereka menyaksikan kematian Alana yang begitu tragis di hadapan mereka. Batu ghaib yang selama ini dibawa oleh Alana, ternyata mempunyai kekuatan supranatural yang kerap kali membuat keanehan terjadi di rumah Arkan. Setelah berhasil menyelamatkan Alina, segera Arkan menghubungi Pak Miko untuk segera datang ke tempat kejadian. Di sana, Arkan menjelaskan dengan detail bagaimana kejadian tragis tersebut terjadi, merasa bersalah dan ingin menegaskan bahwa ini bukan salah siapa-siapa. Begitu banyak perasaan yang ingin ia ungkapkan. namun rasa haru sudah menghalangi kata-kata itu keluar. Arkan lantas mengajak Alina ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya dan juga calon bayi yang ada di dalam kandungannya. Hatinya sedikit lega melihat Alina masih bisa tersenyum walaupun sedih. "Semuanya sudah berakhir, kita sudah melewati ini bersama-sama, Alina," ucap Arkan dengan wajah penuh bahagia. Arkan merasa bersyukur bahwa m

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    bab 104 Alana Meregang Nyawa

    Alana merasa mendapatkan kekuatan baru dalam dirinya setelah batu ghaib yang selama ini ia bawa mulai memberikan pengaruh tak terduga. Seolah-olah ada dorongan besar dari dalam diri untuk mencari sasaran baru. Alana berjalan menuju sebuah parkiran yang agak sepi. Di sana, tak sengaja ia bertemu dengan seorang lelaki yang tampak hendak masuk ke dalam mobilnya. Melihat kecantikan Alana yang luar biasa, seketika lelaki itu pun melupakan rencananya untuk masuk ke dalam mobilnya, dan bergegas mendekati Alana, mencoba untuk berkenalan dengan dirinya. "Apakah dia sudah mulai tertarik kepada diriku, sehingga dia datang mendekati diriku?" batin Alana, merasa senang karena akan ada yang menjadi mangsanya.Entah mengapa, pada saat itu Alana merasa ada sesuatu yang berbeda. Sesosok makhluk ghaib seakan berkumpul di dalam tubuhnya, memberikan semacam keberanian dan kekuatan yang misterius. Lelaki itu tampak tersenyum mesum ke arahnya sambil bertanya, "Mbak, mau kemana? Apa boleh aku antarkan

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 103 Alana Kabur

    Rencana jahat Mbak Alana ternyata gagal, semua berkat Mas Arkan yang secara kebetulan mengangkat teleponku dan berhasil melacak keberadaanku melalui jaringan seluler. Entah mengapa, saat itu ada perasaan lega sekaligus rasa khawatir yang menghantui pikiranku, beruntunglah Mas Arkan akhirnya datang tepat waktu dan segera menolongku.Sementara itu, Mas Arkan mengejar Mbak Alana dan berteriak memanggil Mbak Alana yang mencoba melarikan diri dari sini."Alana! Jangan lari!" teriak Mas Arkan, menghentikan mbak Alana yang semakin melangkahkan kakinya jauh.Tak lama kemudian, terdengar langkah kakinya yang semakin mendekat, dan ternyata itulah Mas Arkan, yang kembali ke pondok setelah gagal mengejar Mbak Alana."Kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Arkan dengan wajah cemas sekaligus lega, sambil segera membuka ikatan tanganku. "Aku baik-baik saja, Mas. Tapi, tolong bantu Pak Dwi," pintaku sembari merasakan napas yang terengah-engah, dan mulai turun dari ranjang bambu tempatku terikat. Dengan sig

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 102 Kegagalan Alana

    Sepanjang jalan aku mulai banyak berpikir tentang keadaan Alina. Entah apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? gumamku dalam hati.Aku sangat mencemaskan Alina, ingin rasanya aku segera sampai di sana.Beberapa saat kemudian handphone milikku berdering kembali.KringSegera aku memasang bluetooth di telingaku dan mendengar teriakan Alina yang saat itu terdengar memilukan.***Aku terseret dengan kasar oleh Mbak Alana, ke arah suatu tempat yang tak aku kenal. Hatiku berdebar kencang saat kami semakin dalam memasuki hutan dan akhirnya sampai di sebuah pondok tua yang tampak terlantar.Saat itulah, pikiranku berlari cepat mencari cara untuk menyelamatkan diri.Aku mengumpulkan keberanian saat Mbak Alana lengah membuka pintu pondok itu.Tangan ku bergetar, saat aku terburu-buru mengambil ponsel dalam tas milikku, tapi akhirnya aku berhasil menggenggam ponsel dan menekan nomor Mas Arkan, yang sudah aku simpan dalam mode speed dial."Ya Allah, semoga

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 101 Alana membawa Alina pergi

    Aku terkejut saat mendengar apa yang diungkapkan oleh Mbak Alana. Sebuah perasaan takut dan panik mulai merayapi hatiku kala mendengar apa yang dikatakan oleh Mbak Alana."Apa maksudmu, Mbak? Apakah ini sengaja kau rencanakan?" tanyaku dengan suara gemetar dan tubuh yang bergetar.Mbak Alana terdiam, wajahnya tertunduk, tapi ada senyuman tipis di sudut bibirnya yang terlihat.Saat itulah aku merasa ada sesuatu yang aneh di sekitarku, seperti adanya suatu kehadiran yang tidak biasa. Angin bertiup kencang, menggetarkan jendela mobilku, seolah menegaskan kekhawatiranku. Bulu kudukku berdiri, ketakutan mulai menguasai pikiranku."Apakah ini sebuah pertanda ada makhluk lain di sini? Apakah ada sesuatu yang ingin memberitahuku lewat angin ini?" batinku, sementara aku merasa semakin kalut dengan situasi yang terjadi. Aku mencoba merenung sejenak, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana aku harus menghadapinya. Tak ada yang lebih penting bagi ku saat ini selain menenangkan dir

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 100 Rencana Alana

    Mendengar rintihan Mbak Alana, seketika hatiku merasa iba padanya. Aku pun langsung menolong Mbak Alana yang saat itu sedang duduk kesakitan. Tanpa menaruh curiga, aku membantunya berdiri dan menanyakan keadaannya. "Mbak Alana, apa kamu baik-baik saja, Mbak?" tanyaku dengan menatap wajah Mbak Alana yang saat itu berpura-pura kesakitan. "Bawa aku ke rumah sakit saja, aku sudah tidak tahan, ini sakit sekali, aku bisa mati di sini jika kau tidak membantuku membawa ke rumah sakit" rintihnya dengan berpura-pura menahan rasa sakit yang luar biasa. Aku saat itu sempat berpikir, apakah aku seharusnya mengikuti ucapan Alana atau tidak? Mengingat saat itu di rumah dalam keadaan sepi dan semua orang sedang pergi sebentar. "Ya Allah, aku bingung. Haruskah aku membantunya pergi ke rumah sakit?" gumamku dalam hati, sambil mencoba menilai apakah ini sebuah situasi yang cukup genting untuk aku turut campur. Aku merasa perlu untuk menolong mbak Alana, tapi di sisi lain, aku juga tidak ingin meng

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 99 Rencana Alana

    Alina terdiam, menahan perasaan yang bergolak dalam dadanya. Ia tahu bahwa Arkan, suaminya, hanya mencoba untuk memancing jawaban darinya. Namun, seolah-olah Arkan telah memahami isi hatinya tanpa harus Alina ungkapkan."Apa aku perlu menjawab pertanyaanmu, Mas?" ujar Alina dengan mencebikkan bibirnya, berusaha menutupi rasa cemburunya."Bukankah kamu sendiri sudah tahu bagaimana perasaanku, Mas?" Arkan tersenyum sedikit, seolah mengerti apa yang tengah Alina rasakan."Aku tahu kamu cemburu, Alina. Maafkan aku jika aku sudah menyinggung perasaanmu," ucapnya lembut, matanya menatapku hangat wajah Alina. "Ada apa, kok kamu mencariku?" Merasa tersentuh dengan perhatian suaminya, Alina terpaksa mengungkapkan kegelisahan yang menghantui hatinya."Aku hanya... mengkhawatirkan dirimu, Mas," ungkapnya dengan tatapan gelisah.Arkan menatap tenang, sambil mendengarkan legelisahan yang dirasakan oleh istrinya."Entah mengapa, akhir-akhir ini aku sering merasa tak tenang, seperti ada bayangan bur

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 98 Alana Tersudut

    Aku terkesiap saat mendengar ucapan Mas Arkan. Entah mengapa, saat itulah aku merasakan ada suatu keanehan, seperti Mas Arkan sedang berusaha mengurungku di sini."Apakah dia benar-benar sengaja melarangku pergi?" gumamku dalam hati, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Kamu melarangku pergi, Mas?" tanyaku, menatap wajah suamiku yang terlihat marah. "Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa salahku, hingga Mas Arkan melarangku untuk pergi?" tanyaku dengan wajah mulai menuntut jawabannya."Iya, aku melarangmu pergi! Sebaiknya kau tetap tinggal di sini dan jangan pernah coba-coba untuk pergi tanpa seijinku. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk mengawasi dirimu, Alana," tegas Mas Arkan.Aku merasa keberatan dengan ucapan Mas Arkan. Di benakku, muncul pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawabannya."Mengapa dia ingin mengurungku? Apakah ini karena rasa cemburu atau mungkin ada alasan lain? Atau mungkin ini berkaitan dengan kasus yang kini membelitku? Tapi buk

DMCA.com Protection Status