Home / Thriller / TUKANG SOL SEPATU / Bab 6 Misteri Penembakan, Geng Gelang Hitam, dan Rencana Tersembunyi

Share

Bab 6 Misteri Penembakan, Geng Gelang Hitam, dan Rencana Tersembunyi

kumpulan pemuda tersebut terkejut melihat foto yang ditunjukan oleh roni. "inikan zaki, pa, dia adalah anggota geng gelang hitam. Zaki ini orang yang sangat kuat dan berbahaya, serta sangat brutal. Semua anggota geng di kota ini sangat takut padanya. Namun yang saya dengar, anehnya zaki bisa terbunuh oleh geng rifal, padahal sebelumnya zaki bisa membantai geng sebelumnya yang lebih kuat dan ditakuti dari geng rifal.

*Roni mendengarkan dengan serius informasi yang diberikan oleh kumpulan pemuda. Ia bertanya lebih lanjut,* "Apakah ada yang tahu lebih banyak mengenai konflik antara Zaki dan Geng Rifal? Mengapa Zaki bisa kalah dan bagaimana Geng Rifal bisa mengalahkannya? Setiap informasi akan membantu penyelidikan kami."

Namun disini ketika pemuda tersebut akan menjelaskan kembali, tiba tiba pemuda tersebut langsung terjatuh terkena tembakan tepat di kepalanya. *Suasana menjadi tegang setelah pemuda yang hendak memberikan informasi mendadak terjatuh oleh tembakan. Roni dan rekannya bersiap menghadapi ancaman, mengeluarkan senjata mereka, dan memperhatikan setiap gerak di sekitar mereka. Dengan hati-hati, Roni bertanya kepada rekannya,* "Siapa yang menembak? Kita harus waspada."

*Setelah pemuda itu terjatuh akibat tembakan, suasana seketika menjadi tegang. Roni dan rekannya langsung mengambil posisi siaga sambil mengeluarkan senjata mereka. Roni segera menghubungi markas polisi.*

**Roni:** (sambil berbicara di telepon) "Markas, ini Roni. Ada kejadian darurat di perkotaan besar. Ada penembakan, kami membutuhkan bantuan segera!"

*Sementara menunggu bantuan, roni dan rekannya menjaga situasi dengan ketat. Mereka melihat pemuda yang terluka, dan suasana gelap dan tegang memenuhi jalanan yang sepi.*

**Rekan Roni:** "Apa kita harus mendekati korban, Roni?"

**Roni:** "Tidak, kita harus tetap waspada. Jangan lupakan, kita tidak tahu siapa yang menyerang."

*Beberapa menit kemudian, suara sirene kendaraan polisi terdengar mendekat. Tim polisi lainnya tiba dengan cepat, bersama dengan ambulan untuk mengevakuasi korban.*

**Petugas Polisi Lainnya:** "Apa yang terjadi di sini, Roni?"

**Roni:** "Tidak tahu persis. Kami sedang mencari informasi tentang orang ini, dan tiba-tiba dia ditembak."

*Tim polisi segera mulai menyelidiki kejadian, mengumpulkan bukti dan menyusun rencana untuk mengidentifikasi penyerang. Atmosfer tetap tegang, dan pertanyaan tentang siapa yang menembak pemuda ini masih belum terjawab.*

**Roni:** "Situasi sudah terkendali. Kita kembali ke markas. Semoga kita dapat informasi lebih lanjut tentang orang ini."

*Setelah memastikan bahwa jalanan kembali aman, Roni dan rekannya kembali ke markas polisi. Namun, di dalam hatinya, Roni masih penasaran dengan hubungan antara zaki, geng rifal, dan geng gelang hitam.*

**Rekan Roni:** "Apa kita harus menyelidiki lebih lanjut tentang zaki, Roni?"

**Roni:** "Iya, saya rasa ini terlalu aneh. Kita harus mencari tahu apa yang sedang terjadi."

*Ketika malam tiba, Roni dan rekannya memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit tempat zaki dirawat. Saat mereka tiba, suasana rumah sakit sepi, dan penerangan lampu temaram. Mereka mendekati ruangan zaki dengan hati-hati.*

ketika roni dan rekannya akan masuk ke ruangan zaki dirawat, tiba tiba terlihat seorang docter berlari ketakutan menghampiri roni. Melihat itu roni terkejut. "Ada apa ini?" Docter tersebut menjawab dengan bergetar. "Ada dua orang bersenjata masuk kerumah sakit ini pa, mereka langsung masuk ke ruangan orang yang dirawat. Saya ketika itu langsung berlari karena ketakutan, dan semua orang disini, termasuk sekuriti di masukan ke ruangan mayat dan di kunci diluar oleh dua orang tersebut. Mendengar hal itu, roni langsung mengeluarkan senjata dan bersiaga.

Roni: "Segera panggil bantuan, dan pastikan semua pasien dan staf diungsikan ke tempat aman. Kami akan menghadapi mereka."Dengan senjata di tangan, Roni dan rekannya melangkah dengan hati-hati menuju ruangan tempat zaki dirawat. Saat pintu ruangan terbuka, **Roni:** "Apa ini? Di mana Zaki?"

*Dengan kebingungan, Roni dan rekannya melihat ruangan yang berantakan, tanpa jejak Zaki.*

**Rekan Roni:** "Sepertinya kita ketinggalan sesuatu. Apakah ini ada hubungannya dengan penyerangan tadi?"

**Roni:** "Kita perlu cari tahu apa yang terjadi. Pastikan area ini aman."

*Dengan senjata mereka siap sedia, Roni dan rekannya mulai menyelusuri ruangan, mencari petunjuk tentang keberadaan Zaki dan para penyerang.*

setelah roni dan rekannya menyelusuri tiap ruangan, roni dan rekannya terkejut melihat zaki sedang duduk di halaman belakang rumah sakit, dengan kondisi lemah dan tangan yang masih dibalut, terdapat banyak darah. Dan ketika roni menghampiri zaki, roni melihat ke samping dan nampak sosok dua orang berbadan kekar dan bertato, tergeletak tidak bernyawa, dengan lehernya patah, dan mengeluarkan darah di mulutnya.

**Roni:** "Zaki, apa yang sebenarnya terjadi di sini?"

*Zaki hanya diam, lemah, dengan tatapan yang terfokus ke kejauhan.*

**Rekan Roni:** "Kita perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Siapa mereka?"

*Zaki masih tetap diam, mempertahankan misteri di balik tatapannya yang lelah.*

**Roni:** "Kita butuh penjelasan, Zaki. Siapa yang datang ke sini dan mengapa?"

*Zaki masih lemah dan tidak menjawab, membiarkan rahasia dan misteri menyelimuti kejadian tersebut.*

**Rekan Roni:** "Jangan berikan informasi palsu. Kami di sini untuk membantu, tapi kami juga butuh kerjasamamu."

*Zaki tetap diam, dan mereka memutuskan membawa Zaki kembali ke ruangannya.*

Setelah zaki berada di ruangannya, roni dan rekannya memberikan waktu dan ruang supaya dokter merawatnya. Lalu saat itu roni dan rekannya langsung menuju dua orang sosok tadi yang sudah tidak bernyawa.

**Roni:** "Coba kita cek identitas mereka, mungkin kita bisa menemukan petunjuk."

*Rekan Roni membantu menyelidiki identitas dua orang yang tergeletak. Mereka menemukan kartu identitas palsu dan tato yang mencolok di lengan kiri mereka.*

**Rekan Roni:** "Ini pasti bukan orang sembarangan. Tapi kenapa mereka ingin menyusup ke rumah sakit dan apa kaitannya dengan Zaki?"

**Roni:** "Kita perlu melacak asal usul kartu identitas ini dan memberitahu markas. Ada yang tidak beres di sini."

*Mereka kemudian menghubungi markas dan memberikan informasi yang mereka temukan, memulai perjalanan untuk memecahkan misteri ini.*

Disini roni penasaran, siapa yang melakukan ini kepada dua orang tersebut. "Sepertinya orang yang melakukan ini merupakan orang yang sangat terlatih."

**Roni:** "Sangat misterius. Orang ini pasti memiliki keterampilan dan kedisiplinan yang tinggi. Kita butuh informasi lebih lanjut."

*Rekan Roni menambahkan,* "Apakah mereka bekerja untuk geng atau memiliki agenda sendiri? Sementara itu, bagaimana dengan Zaki? Apakah dia bisa memberikan petunjuk?"

**Roni:** "Mari kita tanyakan pada Zaki begitu dia pulih. Dan mari kita telusuri jejak kedua orang ini. Siapa tahu, mereka bisa membuka tabir di balik semua ini."

roni dan rekannya sambil menunggu diluar ruangan, bertanya tanya, apa mungkin yang melakukan tindakan brutal terhadap dua orang penyusup yang sudah tidak bernyawa tadi, adalah zaki?

**Roni:** "Sulit dipercaya jika Zaki yang melakukannya. Dia pun lemah dan terluka. Kita perlu menyelidiki kemungkinan adanya pihak ketiga yang terlibat. Selidiki hubungan Zaki dengan geng dan coba temukan motif di balik tindakan ini."

*Rekan Roni menanggapi,* "Kita juga perlu menyelidiki lebih dalam tentang geng rifal. Apakah mereka yang melakukan ataukah ada elemen lain yang ikut campur dalam situasi ini?"

**Roni:** "Kita bisa mulai dengan memeriksa rekam jejak Zaki dan geng rifal. Dan jangan lupakan bahwa Zaki mungkin memiliki musuh pribadi yang bisa terlibat."

*Rekan Roni menimpali,* "Saya setuju. Mari kita periksa semuanya dengan hati-hati. Selain itu, kita harus waspada terhadap kemungkinan ancaman lain yang mungkin muncul."

akhirnya dokter keluar ruangan dan menyampaikan bahwa zaki belum bisa di ajak komunikasi dulu, karena kondisinya sangat lemah, mungkin akibat peristiwa tadi.

**Roni:** "Terima kasih, dokter. Sampaikan padanya untuk beristirahat dan sembuh secepatnya. Kami akan kembali besok untuk memastikan keadaannya."

*Dokter menanggapi,* "Baik, segera pulihkan kekuatannya. Jika ada perkembangan, saya akan memberi tahu Anda."

**Roni:** "Mari kita periksa lebih lanjut tentang geng rifal dan hubungannya dengan Zaki. Ada sesuatu yang tidak beres, dan kita perlu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Lalu di tempat lain di sebuah markas besar dan tersembunyi, terlihat bos besar sedang berbincang dengan salah satu anak buahnya.

Bos besar ini bernama Alex, dan anak buah terbaiknya bernama hidra. Alex dan hidra ini merupakan petinggi dari geng harimau terbang, yang mana geng harimau terbang ini tidak terlalu dikenal oleh geng yang lainnya.

Tapi geng harimau terbang ini, merupakan geng paling terkaya diantara geng yang lainnya, yang mana tujuan utama geng harimau terbang ini ingin menguasai bisnis haram dari semua geng. Disini yang menjadi penghalang utama bagi geng harimau terbang, adalah zaki. Karena alex ternyata merupakan orang yang mengenal zaki dari dulu.

"Saya kira si zaki, benar telah terbunuh oleh geng rifal, sehingga kita bisa leluasa untuk mengambil alih paksa bisnis dari semua geng. Tapi ternyata dia masih hidup. Kurang ajar!" Ucap alex dengan nada kesal.

"Benar bos, saya juga berfikir demikian. Tapi untungnya kita punya mata mata di pihak kepolisian, yang setia membantu kita." Ucap hidra dengan mantap.

"waktu itu juga kalau rekan kita tidak cepat menghubungi kita, maka keberadaan kita dan geng yang lainnya akan terbongkar oleh kepolisian. Dan untung juga tembakan kamu tepat mengenai sasaran." Ucap alex dengan bangga.

"Benar bos, tapi sekarang masalahnya dua orang pembunuh terbaik kita, berhasil dilumpuhkan oleh zaki. Saya tidak mengira dengan kondisi lemah dan terluka, zaki masih bisa melakukan perlawanan. Padahal dua orang pembunuh terbaik kita itu, merupakan orang orang yang tangguh dan sangat ahli."

Ucap hidra terkejut.

"ya benar juga hidra, saya juga tidak menyangka hal itu masih bisa dilakukan zaki dengan kondisi belum sembuh total. Tapi memang hidra, zaki itu dulu semenjak berlatih beladiri dengan saya, dia selalu bersaing kemampuan dengan saya, Dan waktu itu kita seimbang, sehingga saya dan zaki merupakan petarung terbaik saat itu." Ucap alex menjelaskan.

*Lalu disisi lain, Setelah Roni dan rekannya menyelidiki ke setiap daerah, mereka menghadapi kesulitan mendapatkan informasi. Kejadian penembakan pemuda oleh penembak jitu telah menciptakan atmosfer ketegangan di kota, membuat orang-orang enggan berbicara.*

**Roni:** "Ini semakin sulit. Setiap orang sepertinya takut untuk membicarakan kejadian ini. Kita butuh pendekatan yang lebih hati-hati."

**Rekan Roni:** "Mungkin kita perlu mencari tahu lebih lanjut tentang korban penembakan itu. Mungkin ada petunjuk atau koneksi dengan konflik yang sedang terjadi."

*Namun, saat Roni dan rekannya mencoba mendekati teman-teman korban penembakan, mereka mendapati pintu-pintu tertutup dan tatapan yang penuh ketakutan.*

**Roni:** "Situasinya semakin rumit. Kita harus mencari cara agar orang-orang berani memberikan informasi."

**Rekan Roni:** "Mungkin kita perlu melibatkan pihak lain, seperti warga setempat atau sumber-sumber rahasia yang bisa membantu kita."

*Di saat yang sama, geng harimau terbang merasa senang dengan kesulitan yang dihadapi Roni dan rekannya.*

**Alex:** "Lihatlah bagaimana mereka kebingungan. Kita hanya perlu menjaga tekanan ini. Mereka tidak akan bisa menyelidiki apa pun dengan efektif."

*Hidra menambahkan,* "Saya setuju, bos. Semakin mereka kesulitan, semakin mudah bagi kita untuk mencapai tujuan kita."

*Di tengah ketidakpastian, Zaki yang lemah terus mencari jawaban di dalam rumah sakit. Pilihan Roni dan rekannya semakin terbatas, sementara geng harimau terbang terus merencanakan kendali penuh atas bisnis haram di kota ini, dan berencana untuk membunuh zaki.*

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status