Beranda / Romansa / TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA / BAB. 14 Menunggu Arjuna Bangun

Share

BAB. 14 Menunggu Arjuna Bangun

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 18:24:27

Pukul enam pagi, Jane terbangun dengan perlahan, matanya meresapi keadaan sekitar. Ruangan yang asing baginya membuatnya sesaat menjadi bingung. Namun, kehadiran sofa di sampingnya mengembalikan ingatannya. Semalam, dia tidur di sana setelah pertolongan dari seorang pria misterius.

Dengan hati yang penuh rasa syukur, Jane bangkit dari sofa dan melangkah menuju pintu dapur. Cahaya pagi menyinari ruangan dapur yang sederhana. Dia melihat pria yang tadi malam menyelamatkannya, masih tertidur di dalam kamarnya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jane bergegas menuju ke dapur untuk memasak sarapan untuk pria itu.

Di dapur yang penuh wangi rempah-rempah, Jane berdiri di depan kompor dengan semangat. Dia membuka lemari dapur pria itu dan menemukan semua bahan yang diperlukan untuk membuat nasi goreng.

Terdapat beras, bawang merah, bawang putih, cabai, wortel, dan telur segar.

Jane mulai memasak dengan gesit, mengukur beras dan memasukkannya ke dalam panci untuk direbus.

Sementara beras sedang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 15 Oma Ainur Menghilang

    Setelah beberapa saat dalam perjalanan, Jane akhirnya sampai di kediamannya, bersama Oma Ainur. Namun alangkah terkejutnya gadis itu saat mendapati pintu rumah telah terkunci dari luar. Pertanda tidak ada orang di dalam rumah.Namun Jane tidak putus asa. Dia segera membuka pintu rumah dengan kunci yang ada kepadanya. Gadis itu sangat berharap bisa melihat Oma Ainur masih berada di dalam rumah. Namun, saat dia membuka pintu, Jane tidak melihat Oma Ainur di ruang tamu seperti biasanya. Jane langsung merasa panik dan mencari-cari Oma Ainur di setiap sudut rumah."Oma Ainur? Oma Ainur, kamu ada di mana?" panggil Jane dengan nada khawatir. Tapi tidak ada jawaban. Jane merasa semakin cemas dan pikirannya mulai melayang ke berbagai kemungkinan buruk."Mungkin Oma Ainur ke luar sebentar?" gumam Jane dalam hati. Namun, dia tahu bahwa hari ini adalah jadwal Oma Ainur untuk menjalani sesi fisioterapi di rumah sakiti. Jane mencoba mengingat apa yang dikatakan Oma Ainur, jika sang nenek akan menun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 16 Rasa Nasi Goreng

    Ketika hendak ke luar dari kafetaria rumah sakit, Jane menemukan wajah yang familiar. Dokter Diki, sahabatnya saat masih di bangku sekolah, berdiri tepat di depannya saat ini, dengan jas putihnya yang bersih dan stetoskop yang menggantung di lehernya. Wajahnya yang tampan dan sikapnya yang baik membuatnya tampak seperti pangeran dari negeri dongeng."Jane?" Diki bertanya, matanya membelalak seolah tidak percaya. "Jane, benarkah itu kamu?"Jane tersenyum, menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi. "Ya, Diki. Ini aku. Sudah lama ya kita tidak bertemu?"Diki mengangguk,lalu tersenyum lebar. "Ya, sudah sangat lama. Waktu terlalu cepat berlalu. Bagaimana kabarmu, Jane?"Sementara itu, Oma Ainur yang berdiri di sebelah Jane,memperhatikan interaksi mereka dengan senyum yang lebar. Sang Oma mengenal Diki sejak lama, dan selalu berharap bahwa pria itu dan cucunya, Jane bisa menjadi lebih dari sekedar teman. Oma Ainur adalah wanita yang bijaksana dan penuh cinta, dan dia tahu bahwa Diki adal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 17 Si Tuan Pemarah

    Arjuna yang baru saja selesai mandi, segera mengganti bajunya dengan pakaian baru. Tiba-tiba pria itu melihat sebuah catatan kecil di atas nakas. Dia pun segera meraih secarik kertas tersebut lalu membacanya dengan seksama.“Jadi, namanya Jane? Hhhhhmmm, nice name!” ujarnya lagi lalu kembali membaca pesan Jane di secarik kertas itu.“What? Jadi gadis itu yang menyiapkan semua ini? Apakah dia juga yang mengganti semua pakaianku dari atas sampai bawah? Jadi sang gadis telah menyentuh tubuhku? Ini tidak bisa dibiarkan!” geram Arjuna dengan penuh kemarahan.“Aku harus meneleponnya dan menanyakan semuanya! Berani-beraninya dia menyentuh sekujur tubuh ku sesuka hatinya?” sergahnya tak suka.Arjuna duduk di kursi ruang tv apartemennya. Tatapan kosongnya tertuju kepada layar ponsel yang tidak berkedip. Sementara dering telepon terdengar berkali-kali, kekesalan merayap di hatinya. "Kenapa Jane tidak mengangkat teleponku?" desis Arjuna, mengernyitkan keningnya.Di sisi lain kota Jakarta, Jane

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 18 Menasihati

    Mami Mitha duduk di kursi di bagian tengah mobil. Sedangkan sopir kepercayaan keluarganya sedang mengendarai mobil dengan hati-hati menuju ke sebuah mall yang ramai. Di sampingnya, Asher dan Ayin duduk bersebelahan di kursi penumpang yang sama dengannya, penuh dengan antusiasme dan kegembiraan. Mami Mitha pun memutuskan untuk mengajarkan sebuah pelajaran berharga kepada kedua anaknya."Mami, tahu nggak sih aku sangat ingin belajar main piano dengan Miss Jane, hari ini," ucap Asher dengan penuh semangat. "Tapi sayangnya Miss Jane tidak bisa mengajar kami, karena kesibukannya. Apa yang harus kami lakukan, Mi? Jujur saja, aku sangat kesal sekarang!" Kali ini Ayin yang mengungkapkan isi hatinya.Mami Mitha tersenyum lembut, memandang ke arah samping untuk melihat wajah Ayin yang penuh harap. "Ayin, Asher …. Kalian berdua harus belajar untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, terutama jika mereka memiliki kesibukan sendiri," ujar Mami Mitha dengan lembut. "Kita harus menghar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 19 Bertemu Di Sebuah Restoran

    Restoran mewah itu berkilau dengan lampu gantung yang berpendar lembut, menciptakan suasana yang hangat dan romantis. Jane duduk di meja pojok, menatap pintu masuk dengan harapan dan kecemasan. Dia hanya mengenakan pakaian bergaya kasual namun mampu menonjolkan kecantikannya, dan rambutnya yang hitam legam terurai indah di bahunya semakin menambah keanggunannya."Apakah dia akan datang?" pikir Jane dalam hati, sambil memainkan gelas yang berisi jus alpukat di tangannya. Dia mengingat kembali bagaimana Arjuna telah menyelamatkannya dari bahaya, dan hatinya berdebar-debar memikirkan pertemuan mereka malam ini.Senja mulai merayap masuk, meredupkan langit Jakarta dengan warna merah muda dan ungu. Lampu-lampu kota mulai menyala, menciptakan pemandangan yang indah dari jendela restoran. Namun, keindahan itu tidak bisa mengalihkan perhatian Jane dari kekhawatirannya saat ini. Arjuna tak kunjung tiba juga.Ada sedikit rasa penyesalan di hati Jane karena terpaksa tidak mengajari Ayin dan Ashe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 20 Betah Berlama-lama Dengan Jane

    Sementara Arjuna sangat kaget melihat Jane malah menangis di hadapannya saat ini.“Hei … kenapa dia malah menangis? Apakah karena aku membentaknya? Cih! Dasar cengeng!” gerutunya dalam hati.Jane masih saja menangis sambil mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Arjuna. Sang pria terus saja menatap gadis yang masih menangis di hadapannya saat ini. Tiba-tiba Arjuna merasa kasihan melihat Jane yang terus saja menitikkan air matanya.Secara spontan dan tanpa direncanakan oleh Arjuna sebelumnya. Pria itu dengan cepat merogoh saku celana lalu menyodorkan sapu tangan miliknya kepada Jane. “Kamu kok menangis? Hapus air matamu! Aku paling tidak suka melihat perempuan yang sangat cengeng!” tegasnya.Jane segera meraih sapu tangan yang disodorkan oleh Arjuna, seraya berkata,“Saya bukannya sedang cengeng, Tuan. Tapi saya merasa terharu karena Anda menolong saya malam itu. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kepada saya jika Anda tidak ada. Entah apa yang bisa saya lakukan untuk membalas keba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 21 Siapakah Arjuna

    Jane menatap dengan kebingungan kepergian Arjuna dari area restoran. Gadis itu tidak tahu saja, jika Arjuna akan masuk ke dalam toilet dan melakukan olah raga lima jari untuk menuntaskan hasratnya.Di dalam kamar mandi, Arjuna terlihat telah melepas semua pakaiannya dan mulai memainkan alat tempurnya dengan menggunakan tangannya. Sesuatu hal yang telah lama dirinya tinggalkan. Biasanya pemuda itu akan menyewa beberapa wanita bayaran untuk memenuhi hasrat birahinya.Namun entah kenapa, tiba-tiba hasratnya muncul begitu saja yang berasal dari dalam tubuhnya. Hanya karena memandang area wajah Jane yang begitu menggoda hatinya.“Shitt! Apakah yang sebenarnya terjadi kepadaku?” ujarnya dalam hati.Tangan Arjuna terus saja melakukan gerakan maju mundur di alat tempurnya yang besar dan panjang itu. Fantasinya semakin liar, dia bahkan membayangkan Jane sedang telanjang di depannya saat ini. Gerakannya yang tadinya lambat dan lembut, kini semakin cepat dan sangat cepat. Hingga di satu ketika,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 22 Kesalahan Jane

    “Maaf, Tuan Arjuna. Saya sebenarnya ingin bertanya kepada Anda,” ucap Jane. Bagai seorang ahli nujum. Arjuna mengetahui jika Jane ingin menanyakan tentang perihal rambutnya yang sedang basah saat ini. Pria itu pun segera berkata. “Tidak ada waktu untuk bertanya lagi, Nona Jane! Sudah waktunya untuk makan malam! Jadi … mari kita makan!” sahut sang pria yang mulai fokus dengan semua makanan mewah yang ada di depan mereka saat ini. “I … iya, Tuan. Maaf,” sahut Jane lalu mengikuti Arjuna untuk menikmati hidangan super mewah tersebut. Jane duduk dengan tenang di meja makan, fokus pada makan malamnya. Cahaya lembut dari lampu gantung di atas meja menerangi wajahnya yang cantik, membuat matanya berkilau seperti bintang di langit malam. Rambutnya yang hitam legam terurai indah di bahunya, berkilauan di bawah sinar lampu. Dia tampak begitu asyik dengan makanannya, seolah-olah tidak ada yang lain di dunia ini selain dia dan piringnya. Sementara itu, di ujung meja, Arjuna duduk dengan g

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04

Bab terbaru

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 100 Akhir Bahagia Bersama Keluarga

    Musim semi di Negara Jepang adalah waktu yang sangat dinanti. Pohon sakura yang mekar menciptakan bentangan alam yang menakjubkan dengan warna merah muda yang menghiasi setiap sudut kota. Di sinilah, Arjuna memutuskan untuk mengajak istrinya tercinta, Jane, dan putra mereka yang baru berusia satu tahun, Elrod, untuk menikmati liburan keluarga yang tak akan terlupakan.Keluarga Arjuna tiba di Tokyo pada suatu pagi yang cerah. Setelah penerbangan yang cukup lama dari Jakarta, Indonesia, mereka langsung menuju hotel untuk beristirahat sejenak. Arjuna, seorang pria tampan yang juga merupakan pengusaha sukses dengan kaca mata hitamnya, terlihat sangat bersemangat. Jane, dengan senyum lembutnya, memeluk Elrod yang tampak mengantuk di pelukannya."Aku tidak sabar untuk melihat bunga sakura, Mas." ujar Jane dengan mata berbinar saat mereka memasuki lobi hotel."Ya, ini akan menjadi pengalaman pertama Elrod melihat keindahan seperti ini, Sayang." balas Arjuna sambil merapikan rambut putranya

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 99 Hari Ulang Tahun Baby Elrod

    Pada hari yang cerah itu, Tamani Kids Kafe di daerah Kemang, Jakarta Selatan, dipenuhi dengan suasana riang gembira. Jane dan Arjuna, pasangan muda yang penuh cinta dan kebahagiaan, merayakan ulang tahun pertama putra mereka, Elrod Levin. Hari itu sangat istimewa bagi mereka, dan mereka memastikan semuanya sempurna untuk hari besar Elrod.Dekorasi kafe dihiasi dengan tema Kapten Amerika, lengkap dengan balon-balon berwarna merah, biru, dan putih, serta poster-poster superhero yang menghiasi dinding. Di sudut ruangan, terdapat meja penuh dengan makanan lezat, mulai dari kue ulang tahun berbentuk perisai Kapten Amerika, hingga berbagai camilan yang disukai anak-anak.Para tamu mulai berdatangan satu per satu, dan suasana menjadi semakin ramai. Tuan William dan istrinya, Nyonya Amelia, datang bersama ketiga anak mereka, Isaac, Jacob, dan Josie. Mereka disambut dengan hangat oleh Jane dan Arjuna."Selamat ulang tahun, Elrod!" ujar Tuan William sambil menggendong Elrod. "Semoga panjang u

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 98 Kelahiran Baby Elrod

    Pagi itu, Jane terbangun dengan rasa mulas di perutnya. Awalnya dia mengira itu hanya ketidaknyamanan biasa yang sering dia rasakan akhir-akhir ini, akan tetapi rasa mulasnya semakin kuat dan intens. Jane mencoba bangun dari tempat tidur dengan hati-hati, tapi rasa sakit itu membuatnya terhenti sejenak."Mas Arjuna …" panggil Jane dengan suara gemetar."Aku merasa ada yang tidak beres di perutku."Arjuna, yang baru saja selesai mandi, segera menghampiri Jane dengan wajah cemas. "Ada apa, Sayang? Apa yang kamu rasakan sekarang?" tanyanya dengan khawatir."Perutku mulas sekali, Mas. Sepertinya ini lebih dari sekedar kontraksi biasa," jawab Jane sambil memegang perutnya.Arjuna tahu bahwa waktunya telah tiba. Tanpa ragu, dia segera mengambil kunci mobil dan membantu Jane menuju pintu depan. "Sayang, sepertinya kita harus segera ke rumah sakit. Jangan khawatir, aku akan mengemudi dengan cepat dan hati-hati," ucapnya sambil membantu Jane masuk ke dalam mobil.“Iya, Mas. Ada baiknya kita

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 97 Acara Tujuh Bulanan Kehamilan Jane

    Di kediaman utama Levin yang megah dan elegan, suasana hari itu dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan. Pagi yang cerah seakan menyambut acara tujuh bulanan kandungan Jane dengan penuh suka cita. Rumah Keluarga Levin yang selalu bersinar dengan kemewahan, hari ini terlihat lebih bersinar lagi karena persiapan yang telah dirancang dengan matang oleh Arjuna untuk istrinya tercinta, Jane.Arjuna, seorang pria dengan karakter kuat dan perhatian yang mendalam, memastikan setiap detail acara ini sempurna. Jane, dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya, tampak anggun dengan balutan kebaya modern berwarna biru pastel. Kandungannya yang sudah memasuki tujuh bulan tampak jelas, dan itu menjadi pusat perhatian dan kebahagiaan semua orang yang hadir."Mas Arjuna, terima kasih sudah mengatur semua ini," ucap Jane sambil tersenyum manis kepada suaminya. "Tentu saja, Sayang. Ini semua untuk kamu dan Baby Elrod," jawab Arjuna dengan tatapan penuh kasih.Di taman belakang rumah, berbaga

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 96 Kehamilan Jane

    Setelah sebulan penuh menikmati bulan madu mereka di Pulau Bora-Bora, Arjuna dan Jane akhirnya kembali ke Jakarta dengan kenangan indah yang tak terlupakan. Mereka menjalani hari-hari dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Namun, kebahagiaan mereka tak berhenti di situ. Tak lama setelah kepulangan keduanya, Jane mulai merasakan mual dan muntah, terutama di pagi hari."Mas Juna, aku merasa mual setiap pagi," ucap Jane suatu pagi sambil memegang perutnya. Arjuna yang sedang siap-siap berangkat ke kantor segera menghampiri istrinya. "Apakah kamu baik-baik saja, Sayang?" tanya Arjuna dengan wajah khawatir."Aku tidak tahu, Mas. Mungkin saja aku hanya kecapekan," jawab Jane dengan lemah.Namun, gejala mual dan muntah yang dialami Jane tidak kunjung hilang. Arjuna pun memutuskan untuk membawa Jane ke sebuah rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya. Di rumah sakit, setelah serangkaian pemeriksaan, dokter akhirnya memberikan kabar yang sangat mengejutkan dan menggembirakan."Selamat, Nona J

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 95 Arjuna Menyesali Perbuatannya

    Pulau Bora-Bora selalu memancarkan pesonanya, namun malam ini terasa lebih istimewa. Senja mulai turun, langit memerah keemasan, dan angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma laut yang segar. Di salah satu kafe tepi pantai yang romantis, persiapan sedang dilakukan dengan hati-hati. Arjuna, dengan bantuan Farah dan Peter, telah menyewa kafe tersebut untuk mengatur momen penting dalam hidupnya, yaitu ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Jane, istrinya.Dekorasi kafe malam itu sangat indah. Bunga mawar putih menghiasi setiap sudutnya, melambangkan kesucian dan permintaan maaf yang tulus dari Arjuna. Meja-meja dihiasi lilin-lilin kecil yang akan menerangi malam dengan cahaya lembut. Di tengah kafe, sebuah panggung kecil disiapkan, lengkap dengan alat musik sederhana untuk menyemarakkan suasana.Arjuna berdiri di depan cermin, merapikan pakaiannya dan menarik napas dalam-dalam. Dia merasa gugup, tapi juga bersemangat. Malam ini, sang pria akan mengungkapkan isi hatinya yang t

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 94 Jane Bersama Farah Di Sebuah Hotel

    Peter mengangguk paham. "Baiklah. Jane, kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu butuhkan. Kami akan mendukungmu."Jane tersenyum tipis. "Terima kasih, Kak Peter. Aku sangat menghargai kebaikan kalian."Peter merangkul bahu Farah. "Aku akan tidur bersama anak-anak malam ini. Kamu bisa tidur bersama Jane. Aku tahu dia butuh dukunganmu."Farah mengangguk dan tersenyum kepada suaminya. "Terima kasih, Sayang."Setelah makan malam sederhana, mereka semua bersiap-siap untuk tidur. Farah dan Jane masuk ke kamar yang nyaman dengan pemandangan laut yang luas. Jane merasa sedikit lebih tenang berada di dekat sahabatnya. Mereka duduk di atas tempat tidur, berbicara dalam kegelapan yang lembut."Farah, aku takut," bisik Jane, suaranya hampir tidak terdengar. "Aku takut jika aku kembali, semuanya akan berubah. Aku nggak tahu apakah aku bisa memaafkan Mas Arjuna."Farah menggenggam tangan Jane dengan erat. "Aku ngerti, Jane. Perasaanmu pasti sangat terluka sekarang. Tapi kamu harus ingat, seti

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 93 Masih Mencari Keberadaan Istri

    Pekatnya malam semakin merayap di tepian pantai di Pulau Bora-Bora, menutupi resort yang megah dengan gelapnya malam. Angin lembut menerpa wajah Arjuna yang duduk di kursi rotan di beranda bungalow mereka. Suara debur ombak terdengar merdu, seolah-olah bernyanyi dalam harmoni dengan suara serangga malam yang riuh rendah. Cahaya rembulan yang hampir penuh memantulkan bayangannya di permukaan laut yang tenang, menciptakan kilauan perak yang mempesona.Namun, keindahan malam itu tak dapat menenangkan hati Arjuna yang sedang gundah. Sejak pagi tadi, Jane, istrinya, hilang tanpa jejak. Arjuna tahu betul alasan kepergian Jane. Sebelum mereka menikah, Arjuna terkenal dengan gaya hidupnya yang suka bergonta-ganti perempuan. Jane baru mengetahui semuanya tadi pagi, dan sejak saat itu, hubungan mereka menjadi berubah tegang.Pagi tadi, saat Arjuna selesai mandi, Jane sudah tak ada di sampingnya. Awalnya, dia berpikir mungkin istrinya sedang berjalan-jalan di pantai untuk menenangkan diri. Nam

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 92 Jane Menghilang

    "Farah, aku merasa sangat bodoh. Aku berpikir bahwa Mas Arjuna adalah pria yang sempurna. Ternyata dia memiliki masa lalu yang begitu kelam, dan dia tidak pernah memberitahuku," ujar Jane, matanya berkaca-kaca."Kamu tidak bodoh, Jane. Kamu hanya mencintai dan mempercayai suamimu. Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, kamu juga berhak untuk mengetahui kebenaran. Jika Arjuna benar-benar mencintaimu, dia seharusnya jujur sejak awal," tutur Farah mencoba menenangkan."Aku tahu. Tapi sekarang aku merasa semuanya berantakan. Apa yang harus kulakukan, Farah?" tanya Jane, putus asa."Yang pertama, kamu harus menenangkan diri. Jangan membuat keputusan saat kamu sedang emosi. Setelah kamu merasa lebih tenang, kamu bisa bicara dengan Arjuna dan meminta penjelasan darinya. Kamu berhak untuk mendapatkan jawaban," jawab Farah dengan bijak.Jane mengangguk, menyadari kebenaran kata-kata sahabatnya. "Kamu benar, Farah. Aku akan berusaha menenangkan diri dulu. Terima kasih telah membantuku."Farah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status