Beranda / Fiksi Sejarah / TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM / PUZZLE INGATAN PERINGATAN MIMPI

Share

PUZZLE INGATAN PERINGATAN MIMPI

Penulis: QUEEN NIS CA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 22:05:13
“Cambuk dia!” titahnya.

“T-tuan, putri. Maaf, saya bersalah, Tuan putri. Saya tidak sengaja, Tuan putri,” lirih seorang pelayan yang tengah berlutut di hadapan seorang Tuan Putri yang dikenal kekejamannya.

Berkali-kali pelayan wanita itu bersujud membenturkan keningnya ke lantai hinggga berdasarah demi meminta pengampunan dari sang Tuan putri. Akan tetapi, gadis yang dipanggil sebagai Tuan Putri itu sengaja mengacuhkannya. Justru amarah semakin memuncak kala dia merasa pelayan itu semakin mengesalkan.

“Tunggu apa lagi? apa kalian tidak mendengarku?! Cepat bawa dia dan cambuk dia. Jangan lupa juga panaskan besi untuknya!” sentak Tuan putri kepada para bawahannya yang berada di sana.

“B-baik, Tuan putri,” jawab para bawahan.

“Tuan, Putri. Saya mohon ampuni saya. Tuan putri, tolong jangan hukum saya!” Pelayan itu terus berteriak meminta pengampunan dari sang Tuan putri sepanjang dia diseret keluar.

“AAAARRGGGHHHH! AAAARRRGHHH!” Terdengar jeritan lantang tatkala algojo mulai menghuku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MUNCULNYA KECURIGAAN

    "Di mana Qiao Zhi Jing? kenapa beberapa hari ini aku tidak melihatnya? Dia juga sengaja bolos sekolah. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Bai Wuxin tanpa berbasa-basi kala mengunjungi Taman Aprikot yang tampak sepi dari biasanya. Seolah kediaman itu terasa telah mati, hanya menyisakan beberapa pengurus rumah yang senantiasa membersihkan halaman dan bagian dalam kediaman.Seorang paman tukang kebun yang mengurus halaman Taman Aprikot pun menjawab pertanyaan dari Bai Wuxin, "Maaf, Pangeran. Beberapa hari ini, Tuan Putri memang tidak pernah tinggal di kamarnya," jawabnya berterus terang."Tidak ada? lalu ke mana dia? apa pulang ke rumah keluarganya?" cecar Bai Wuxin, menebak-nebak."Tidak, Pangeran. Tuan Putri sengaja merahasiakan kepergiannya karena tidak ingin Anda mengkhawatirkannya. Sebelum pergi, Tuan Putri sempat berpesan agar saya menyampaikan pesan ini kepada Anda, 'karena kita bukan suami istri, aku tidak ingin membebanimu dengan menumpang tempat tinggal di kediamanmu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DIKEPUNG BANDIT

    Sreettt … Samar-samar Qiao Zhi Jing mendengar suara benda yang ditarik. Teringat dia pernah melihat Bai Wuxin berlatih panah. Ya, suara tarikan tali busur menghentikan langkahnya seketika.‘Dari manakah asalnya? Di mana musuh sedang bersembunyi?’ batin Qiao Zhi Jing. Was-was dengan kondisi sekitarnya yang tampak tenang, namun sangat mencurigakan. Seperti kata pepatah, tempat yang tenang adalah tempat yang paling berbahaya. “Ada masalah apa, Nona? Kenapa berhenti?” tanya Ban Xia. Heran karena Qiao Zhi Jing tiba-tiba menghentikan langkahnya. “Tidak, aku hanya merasa … .”“Nona, awasss!!!” Ban Xia tanpa ragu menghadang panah demi melindungi Qiao Zhi Jing. Seketika netra Qiao Zhi Jing terbelalak kala menyaksikan Ban Xia yang terluka parah menggantikannya. Belum sempat Qiao Zhi Jing menuntaskan perkataannya, namun takdir mendahului perkiraannya.Tidak disangka, ternyata anggota pembunuh lainnya telah siaga berjaga di halaman belakang kuil. Qiao Zhi Jing merasa bersalah karena keputu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   ANAK PANAH

    Setiap ruangan telah dijelajahi dan diperiksa dengan teliti. Namun, Bai Wuxin dan Hua Rong tak juga menemukan sesosok pun manusia di sana. Tatkala Bai Wuxin tiba di ruangan tempat biasa Qiao Zhi Jing berdoa, pada saat itulah ia menyadari tanda-tanda keanehan.Abu sisa dupa yang bertempat di depan papan leluhur terasa masih hangat kala Bai Wuxin menyentuhnya. Pada saat itulah Bai Wuxin menduga bahwa sisa abu dupa itu berasal dari dupa yang baru saja habis dinyalakan."Bagaimana, Pangeran? apa Anda menemukan sesuatu?" Hua Rong selesai menggeledah seluruh tempat, lalu bertemu Bai Wuxin di ruangan yang sama.Reflek Bai Wuxin menoleh ke arah Hua Rong yang tengah melangkah ke arahnya. "Apa kau menemukan sesuatu?" tanya Bai Wuxin.Jawaban Hua Rong tertera jelas ketika dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Kuil itu benar-benar sepi. Rasanya semakin mencurigakan."Coba pegang ini," titah Bai Wuxin sembari menyodorkan wadah dupa kepada Hua Rong. Tak banyak bertanya, Hua Rong langsung saja menuru

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DENDAM KESUMAT

    "Sayang sekali, aku bukan penyuka barang bekas. Apalagi bekas Bai Wuxin sialan itu!" hina Bai Ruyu seraya menampar wajah Qiao Zhi Jing dengan kasar.'Dasar pria berengsek! beraninya kau menghinaku! siapa yang kau bilang barang bekas, hah?! asal kau tahu, aku belum pernah menyerahkan mahkotaku kepada siapa pun! Manusia hina! pria terburuk di dunia!' hardik Qiao Zhi Jing dalam batinnya. Hanya bisa bergumam dalam hati, karena mulutnya masih terekat rapat.Rasa panas dan perih menjalari pipinya. Tamparan Bai Ruyu sungguh membuat harga diri Qiao Zhi Jing terluka. Ingin segera dia membalaskan dendamnya. Namun, dia tanpa daya. Sungguh, Qiao Zhi Jing ingin menangisi nasibnya yang sial. Tak pernah ada hari baik sejak dia datang ke dunia asing yang aneh ini.'Dia? mungkinkah ... dia juga terlibat?' batin Qiao Zhi Jing tatkala pandangannya menatap ke arah sosok gadis yang berdiri di samping Bai Ruyu.Siapa lagi jika bukan Bai Qian Qian yang juga menjadi salah satu dalangnya. Guratan senyum terlu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   AKSI HEROIK

    Terjatuh dari ketinggian sekitar 5 meter, rasa nyeri di sekujur tubuh Qiao Zhi Jing terasa sangat menyiksa. Tampaknya, tulang rusuk dan pergelangan kakinya patah. Entah bagaimana cara mendeskripsikan rasa sakit yang diderita Qiao Zhi Jing saat ini. Karena terlalu fokus mendramatisir rasa sakitnya, Qiao Zhi Jing hingga tak sadar jika posisinya saat ini tengah berada di arena kandang harimau peliharaan Bai Ruyu. Qiao Zhi Jing baru tersadar tatkala mendengar suara auman yang menggelegar.Reflek Qiao Zhi Jing mengangkat kepalanya. Kabut tebal menyelimuti pandangannya. Samar-samar dia mencermati sosok harimau berukuran besar yang berjalan menghampirinya. Siap untuk menerkamnya dan menjadikannya santapan kapan saja."Apa aku akan mati sebentar lagi? Siapa pun, tolong aku. Tuhan memang tidak adil," lirih Qiao Zhi Jing. Volume suaranya terlalu lemah dan rendah. Pada akhirnya, dia dapat bersuara dan menggerakkan tubuhnya tatkala terjatuh ke bawah. Titik akupuntur yang mengunci tubuhnya pun a

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DEMO MASSAL KELUARGA QIAO

    "Bagaimana kondisinya?" tanya Bai Wuxin saat seorang tabib baru saja keluar dari kamar Qiao Zhi Jing.Tabib itu menghela napas sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Reaksi tabib itu semakin membuat Bai Wuxin semakin cemas. Bukan hanya Bai Wuxin saja, termasuk Hua Rong yang hanya diam pun dapat terpampang jelas dari wajahnya."Pergelangan kaki kirinya patah, namun masih bisa tersambung jika menjalani terapi dan perawatan rutin. Selain itu, tulang ada 3 tulang rusuknya yang patah membengkak. Untuk saat ini, saya hanya bisa meresepkan obat luar, karena obat dalam menolak masuk, sebab kondisi Tuan Putri sedang koma. Entah kapan beliau bisa siuman kembali. Serahkan saja kepada takdir," jelaskan sang Tabib.Kata serahkan pada takdir sungguh membawa pengaruh negatif. Jika menyerahkan segalanya kepada takdir, maka Qiao Zhi Jing tidak akan terluka hingga seperti saat ini. Takdirnya selalu buruk sejak jiwa lain mengambil alih tubuhnya, seolah itu adalah hukuman atas kejahatan yang pernah dila

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KEMBALI KE IBU KOTA

    “Dasar tidak berguna!”DUAAKK!!! “Bangun!” titahnya. Pemuda yang menerima tendangan itu bergegas bangkit, tanpa memprotes sedikit pun. DUAAKK!!! Tendangan keras menghantam untuk kedua kalinya. “Berani sekali kau mengkhianatiku! Yang satunya memusuhiku, satunya lagi mengkhianatiku. Tak ada satu pun yang memihakku. Kalian anak durhaka!” hardiknya. DUAKKK!!!BUKK!!!BUKK!!!BUKK!!!Tendangan keras menghantam dada seorang pemuda yang berlutut di hadapan seorang pria paruh baya. Emosi yang telah menguasainya telah mengendalikan dirinya untuk berbuat kasar terhadap putranya sendiri. Pria paruh baya itu adalah Kaisar Bai. Sedangkan pemuda yang dilukainya adalah anak pertamanya, Bai Ruyu. Setelah mendengar pernyataan dari Bai Wuxin, beserta bukti-bukti konkret yang dijadikan bukti, seketika saat itu juga Kaisar Bai amat murka. Tak disangka, ternyata putranya sendiri mengkhianatinya, termasuk mengkhianati negaranya sendiri. Berkolusi dengan Negara musuh adalah kejahatan be

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MELUPAKAN BAI WUXIN

    Sepontan mereka tertegun menatap dalam wajah Qiao Zhi Jing. Tak menyangka bahwa Qiao Zhi Jing telah melontarkan perkataan ambigu. Sementara Qiao Zhi Jing tetap memasang sikap santai dengan wajah polosnya. Seolah-olah tak tahu apa pun."Nona, apa yang salah dengan Anda?" Ban Xia menangis histeris kala menyadari ada yang tidak beres lagi dengan ingatan Qiao Zhi Jing."Eh, Ban Xia. Kenapa kau menangis? Jangan menangis," bujuk Qiao Zhi Jing."Qiao Zhi Jing, jangan bercanda. Apa kau tidak mengenalku?" timpal pria yang dibuat heran karena tingkah Qiao Zhi Jing.Jenak Qiao Zhi Jing mencermati wajah pria di hadapannya sembari mengernyitkan kedua alis. "Memangnya kau siapa? apa kau terkenal?" tanya Qiao Zhi Jing dengan santainya.Pria yang tak dikenali Qiao Zhi Jing itu pun menggeleng-gelengkan kepalanya, tak menyangka. Tentu saja, pria itu adalah Bai Wuxin."Nona, untung saja Anda mengingatku. Tapi kenapa Anda bisa sampai melupakan suami Anda sendiri? Pangeran Bai Wuxin, suami Anda." Ban Xia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13

Bab terbaru

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   EPISODE TERAKHIR

    Para tetua Negara Tang membawa kavalerinya untuk memerangi tentara Negara Qing yang menjaga di perbatasan. Sebelum berangkat ke Ibu Kota, Bai Wuxin sempat menitipkan perbatasan kepada Ling Yi untuk berjaga-jaga. Sesuai dengan prediksi, ternyata masih ada sisa-sia prajurit Negara Tang yang tidak terima dengan perjanjian perdamaian. Namun, melihat Kaisar Wan yang tampak baik-baik saja, seketika para tetua menghentikan para prajuritnya. Setelah itu, Kaisar Wan sendiri yang mencetuskan dekret bahwa Negara Qing dan Negara Tang telah menjanjikan perdamaian. Jika ada yang berani melawan dekret tersebut, maka dialah yang akan dicap sebagai pemberontak.Seketika para tetua dan segenap prajurit Negara Tang menerima dekret tersebut tanpa melawan. Sejak saat itu, Negara Qing dan Negara Tang akhirnya damai setelah berperang selama puluhan tahun. Rakyat menjadi lebih makmur, aman, dan tentram, sementara kursi singgasana Negara Qing masih dibiarkan kosong karena Bai Wuxin menolak posisi tersebut."P

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   IDENTITAS HUA RONGZHOU

    "Jadi, namamu Qiao Zhi Jing?" Entah sejak kapan dia berdiri di sana, lalu tiba-tiba mencekal lengan Qiao Zhi Jing, lalu memojokkannya ke dinding.Hua Rongzhou sudah lama menunggu Qiao Zhi Jing keluar dari toilet. Mana kala pada saat itu, kelas tengah berlangsung dan Qiao Zhi Jing meminta izin untuk pergi ke toilet. Selang setalah 5 menit berlalu, giliran Hua Rongzhou yang turut meminta izin pergi ke toilet. Tak disangka, ternyata izin Hua Rongzhou hanyalah alasan agar dia dapat berbicara dengan Qiao Zhi Jing.Qiao Zhi Jing reflek mengernyitkan kedua alisnya seraya berontak dari cekalan Hua Rongzhou yang begitu kuat mencengkram lengannya. Tak hanya satu lengannya saja, kini Hua Rongzhou bahkan dengan beraninya mencengkram kedua lengan Qiao Zhi Jing dan mengangkatnya ke atas."Hei, apa yang kaulakukan?" protes Qiao Zhi Jing karena tak dapat menahan emosinya, apalagi melawan tenaga Hua Rongzhou yang jauh lebih besar dibandingkan tenaganya."Jawab aku! apa namamu Qiao Zhi Jing?" Nada suar

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MENJADI SOROTAN

    "Baiklah. Hua Rongzhou, silakan duduk di kuris kosong sebelah Qiao Zhi Jing," himbau Guru Fang."Apa?!" Reflek Qiao Zhi Jing bangkit dari posisinya dan mengejutkan seisi kelas. Mata memandang tertuju kepadanya. Untuk pertama kalinya, Qiao Zhi Jing dijadikan sorotan oleh seluruh teman kelasnya."Ada masalah apa, Qiao Zhi Jing?" tanya Guru Fang."Ah ... itu ... maaf, maaf, saya hanya terkejut." Qiao Zhi Jing dengan sungkan dan canggung kembali duduk di kurisinya.Selang kemudian, murid pindahan bernama Hua Rongzhou melangkah menuju kursi kosong yang terletak di samping kanan Qiao Zhi Jing. Sedangkan Qiao Zhi Jing sengaja memalingkan wajahnya ke arah lain sembari menutupinya dengan buku. Ia terlalu enggan menatap siswa pindahan bernama Hua Rongzhou yang sempat beradu konflik dengannya pada pagi tadi."Aissshh ... sial! kenapa dia malah muncul di sini?" gerutunya kesal. "Tidak! untuk apa juga aku bersembunyi seperti ini? jelas-jelas dia yang salah karena menabrakku lebih dulu, bahkan perg

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HUA RONGZHOU?

    "Aisshh ... dasar bocah arogan! kuharap kau jatuh terpeleset," decak Qiao Zhi Jing karena kesal mendengar respon dari siswa tampan.SLERET ... "Och ... sialan! siapa orang yang masih membuang kulit pisang di trotoar," umpatnya selepas terlepet dan jatuh karena menginjak kulit pisang.Netra Qiao Zhi Jing membola tatkala menyaksikan pemandangan di hadapannya. Tercengang karena tak menyangka harapannya langsung dikabulkan hanya dengan menunggu satu detik saja. Bingung bercampur puas menjadi satu rasa berkecamuk dalam hatinya. Namun, perasaan puas yang memenangkan peraduan. Seulas senyum terukir jelas di garis bibir Qiao Zhi Jing. Kemudian, dia pun tertawa lepas."Hahaha. Dia memang pantas mendapatkannya," ucap Qiao Zhi Jing. "Ouch ... sakit sekali," rintihnya kesakitan tatkala menggerakkan kakinya guna beranjak dari tempatnya. "Bocah tengik! sudah membuatku seperti ini, malah langsung pergi. Awas saja jika kita bertemu lagi. Aku pasti akan langsung menendang lututmu!" cetusnya.***"Hei

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   WAJAH YANG FAMILIAR

    Sama seperti biasanya, Qiao Zhi Jing kembali menjalani hari-hari normal sebagai siswa yang datang ke sekolah setiap pagi. Pagi hari, sekitar pukul 06.00 pagi, dia sudah berangkat menuju sekolah. Namun, entah mengapa tanpa sadar langkahnya menuntun dirinya menuju perpustakaan Kota."Ada apa denganku? Kenapa aku malah pergi ke sini?" Ketika terbangun dari alam bawah sadarnya, Qiao Zhi Jing akhirnya tersadar bahwa dirinya saat ini tengah berada di depan perpustakaan Kota yang masih belum beroperasi. Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. BRUK! Namun, tiba-tiba saja seseorang menabaraknya hingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur."Ouch. Sakit sekali," pekiknya kesakitan sembari memegangi lututnya yang memar, namun tidak berdarah."Maaf, maaf sekali. Aku tidak sengaja. Biar kubantu." Sosok yang baru saja menabrak Qiao Zhi Jing tak pergi begitu saja sebelum bertanggung jawab karena tidak sengaja menabrak Qiao Zhi Jing. Dia bergegas mengulurkan tangannya guna

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   SUMPAH SAKRAL

    "Hei, Bai Wuxin sialan! Keluarkan aku dari sini! Hei!!!" umpat Bai Ruyu seraya memberontak dengan cara menghantam-hantamkan tinjunya ke sel penjara. Alhasil, Bai Wuxin menyisakan nyawa Bai Ruyu dan memutuskan untuk mengurungnya di penjara. "Berisik sekali!!! Yo, lihatlah siapa ini? Bukankah ini Pangeran Pertama, Bai Ruyu? Apa kau masih mengingat siapa aku?" salah seorang narapidana berperawakan kekar, perlahan berjalan menghampiri Bai Ruyu seraya melemparkan senyum tersungging penuh makna tersirat.Reflek Bai Ruyu menoleh ke arah sumber suara. Sepontan, tubuhnya menegang kala menatap sang narapidana berotot yang berjalan menghampirinya."S-siapa kau?" tanya Bai Ruyu dengan nada bicara gagap. Kini, Bai Ruyu tak dapat menyembunyikan rasa takutnya lagi."Ternyata kau sungguh telah melupakanku. Auhh ... Jujur saja, aku merasa sakit hati. Kalau begitu, apa kau mengingat siapa Ketua Chen?" tanyanya guna menguji."Ada banyak orang bermarga Chen. Bagaimana aku tahu? Apa nama itu sepenting i

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   JALANI SISA HIDUPMU DENGAN PENDERITAAN

    "Hahaha. Bai Wuxin, kau masih saja menyalahkanku atas segalanya. Sampai saat ini, ternyata kau masih saja belum mengerti. Semua ini terjadi karenamu!" tunjuk Bai Ruyu dengan wajah murka ke arah Bai Wuxin."Bai Ruyu, aku rasa kau yang tidak pernah mengerti. Sampai kapan kau akan bersikap egois hingga menghalalkan segala cara hanya untuk menyaingiku? Menyerahlah. Semua ini sudah berakhir. Sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku," cetus Bai Wuxin.SREEKK!CRING!Dengan sigap, Bai Ruyu bangkit dari singgasanya seraya menyerang Bai Wuxin dengan pedangnya. Sedangkan Bai Wuxin yang lebih cekatan langsung menangkis serangan dari Bai Ruyu. Pedang mereka saling beradu dengan gesitnya, bersamaan dengan sorot mata tajam bak ujung bilah pedang yang siap terhunuskan. Namun, di tengah pertarungan, penyakit Bai Ruyu tiba-tiba kambuh. Pada detik itu, Bai Wuxin tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjatuhkan lawan dengan sekali serang. Pada akhirnya, Bai Wuxinlah yang berhasil memena

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KEMBALI KE PERPUSTAKAAN

    "Siswa? Siswa?" Seorang petugas perpustakaan berusaha menggugah Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Hah?!!" Sepontan Qiao Zhi Jing terhenyak tatkala bangun dari lelapnya. Qiao Zhi Jing mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan netra terbelalak saking antusiasnya. "Apa yang terjadi? Di mana aku?" Qiao Zhi Jing bergumam dengan wajah ling lung."Siswa, apa kau baik-baik saja?" tanya sang petugas perpistakaan."Eh? Ah?" Tanggapan Qiao Zhi Jing gelagapan, tersadar kala mendapati di hadapannya berdiri seorang petugas perpustakaan yang sejak tadi berusaha keras membangunkan Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Maaf, sudah larut malam. Sudah waktunya kami tutup," kata sang petugas perpustakaan."Tutup? apa maksudnya?" Qiao Zhi Jing bertanya-tanya keheranan. Entah mengapa, Qiao Zhi Jing merasa amat kesulitan memahami dirinya sendiri, layaknya baru terbangun dari tidur yang cukup panjang. Entah apa yang telah terjadi kepadanya, yang jelas isi pikirannya sangat berantakan saat ini."Sudah larut malam. Pe

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HEMBUSAN NAPAS TERAKHIR

    "TIDAAAAKKK!!!" teriak Bai Wuxin dengan lantang kala menyaksikan wanita yang dicintainya terluka. Tanpa banyak berpikir, Bai Wuxin bergegas berlari tergopoh-gopoh menuju istana demi menghampiri Qiao Zhi Jing.Setelah Ming Tian berhasil menargetkan Qiao Zhi Jing, Hua Rong yang berdiri di dekatnya takkan tinggal diam. Hua Rong turut memungut satu pedang yang tersisa dari lantai, lalu menebas leher Ming Tian. Tak puas hanya dengan satu kali tebasan, Hua Rong yang dikuasai dendam dan kemurkaan, ia menusuk-nusuk tubuh Ming Tian, lalu memutilasinya hingga tubuh Ming Tian terpisah menjadi beberapa bagian."Aaaarrrggghhh!!! kenapa kau membunuhnya? kenapa? kenapa? kenapa!!! aku harus membunuhmu! matilah! matilah!!!" Hua Rong telah kehilangan kendali atas dirinya."H-Hua Rong ... jangan. Be ... berhentilah," lirih Qiao Zhi Jing. Dia berusaha menghentikan Hua Rong. Pandangannya berkunang-kunang, tubuh Qiao Zhi Jing melemah dan meluruh. Setelah itu ...HAP!"Qiao Zhi Jing, bertahanlah ... ." Hua

DMCA.com Protection Status