Share

Chapter 52

Author: Amelia Siauw
last update Last Updated: 2021-04-15 20:00:00

Xi Jing pada dasarnya memang sebuah kota besar, tetapi Xi Jing yang sekarang jauh lebih besar, lebih ramai, dan lebih maju lagi. Pula nampak sangat rapi dan teratur. Boleh dibilang persis sama dengan keadaan An Chang, Ibukota Han. Lebih banyak kereta-kereta besar berlari di sepanjang jalan raya yang telah terpisah aman dari jalur pejalan kaki. Kota itu pula nampak sangat indah dengan tanaman-tanaman cantik menghias di sana-sini. Keadaan Xi Jing seakan menyihir He Xian dengan rasa kagum, sekaligus  memancing keingintahuannya. 

     Tiba-tiba seseorang dari keramaian berseru menunjuknya, “Ah... itu...”

     He Xian menoleh. Serta merta ia langsung mengenali pemanggilnya. Pemuda itu adalah salah seorang teman sekolahnya dulu, Zhu Renguan. He Xian lantas turun dari kuda. Ia baru akan menghampiri Renguan, ketika orang-orang di sekitarnya yang juga telah melihatnya mulai berseru riuh. 

     “Rupanya Tuan Menteri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 53

    “Nak! Bagaimana kau bisa seberani itu!? Kau bisa dipenggal!” Tuan Sun menjerit ketakutan. “Ya, saya tahu pastilah Kaisar Han akan memenggal saya hanya karena kejadian sepele itu. Tetapi saya yakin tindakan saya tidak melenceng dari jalan kebenaran. Karenanya, saya pula telah mengambil keputusan. Bersama-sama dengan kolega dari Tukhestan dan Yeong-Shan, kami akan mengadalakan perlawanan terhadapnya!” Kembali keterkejutan melanda Tuan dan Nyonya Sun. “Tidak! He Xian tidak mungkin kau segegabah itu, kan, Nak?!” Ekspresi Nyonya Sun diliputi kengerian amat sangat. “Kau tahu apa konsekuensi yang harus kautanggung dengan keputusanmu ini?!? Kau bisa mencelakakan keluarga kita sampai tujuh turunan, bahkan mungkin orang-orang di sekelilingmu yang sebetulnya tidak bersalah!” Tuan Sun ikut berseru. “Pertimbangkan lagi keputusanmu ini. Jangan sampai kau menyesal di kemudian

    Last Updated : 2021-04-17
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 54

    He Xian sungguh sangat beruntung. Pasukan Han datang tepat di saat ia telah meninggalkan Ming. Pemuda itu kini tengah melesat menuju Tse-Kuan. Selain karena terletak cukup dekat dengan Ming, negeri itu juga amat menarik minatnya karena pola pikir dan wawasan rakyatnya yang liberal dan terbuka. Bangsa Tse-Kuan terkenal handal dalam perdagangan dan pengaturan perekonomian, sehingga negeri itu menjadi negeri terbesar kedua setelah Han, bahkan sebelum ia ditaklukkan Han. Dan He Xian mendengar Ming Shi mengenakan mereka restriksi perdagangan yang ketat pada mereka, sehingga Tse-Kuan yang perdagangannya bisa maju pesat karena politik ekonomi bebasnya kini merasa “tercekal” dengan kebijakan tersebut, sehingga mereka pula antipati terhadap pemerintahan Han. Karena itulah He Xian yakin Tse-Kuan akan memberikan tanggapan positif bagi propagandanya. Tetapi sepertinya He Xian kembali harus menghadapi ulang kenyataan yang berkebalikan dengan pemikirannya Tse-Kuan

    Last Updated : 2021-04-20
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 55

    Berganti para menteri yang terhuyung lemas. Betapapun, mereka hanya bisa menerima kenyataan dengan pasrah, dan selanjutnya meninggalkan Ming Shi yang kini terduduk lemas di sebuah kursi. Kemarahan membuat tubuh pemuda itu kembali dilanda rasa sakit. Sebetulnya ia ingin sekali pergi beristirahat, tetapi ia tahu ia tidak bisa melakukannya sekarang. Iapun bergegas bangkit, dan memerintah kasim lain memanggil Sekretaris Li. Yang dipanggil datang lima menit kemudian. “Duli Yang Mulia, ada yang bisa saya bantu?” “Run Xiang, tolong kau selesaikan berkas-berkas itu.” Sekretaris Li memandang keheranan tumpukan berkas di atas meja yang kini telah ditata rapi oleh salah seorang hamba itu. “Tapi Yang Mulia, bukankah ini tugas Menteri Koordinasi Negara?” “Justru itu! Bagaimana mungkin persoalan kecil yang padahal bisa dikerjakan anak ingusan, malah tidak bisa me

    Last Updated : 2021-04-22
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 56

    Kabar itu begitu mengejutkan Sasha. Matanya memandang terbelalak surat yang tergeletak di hadapannya. Yang berbunyi: “Putri Svetlana telah berada dalam genggaman kami. Jika Baginda ingin beliau selamat, datanglah ke Kota Rumair sore hari ini. Tertanda: Pemerintah Pusat.” “Han Ming Shi, kau benar-benar iblis berhati keji! Bahkan kau tega menggunakan selirmu sendiri sebagai umpan!” sembari berseru demikian, Sasha meraih pedang kebesarannya, kemudian lekas menghambur keluar istana. Para pembesar lain sibuk menahannya. “Yang Mulia, mohon tenangkan diri Anda dan pertimbangkan ulang semua ini. Siapa tahu, ini hanya berupa jebakan Han,” salah seorang menteri memberi pendapat. “Tidak bisa! Kalau masalahnya mengenai Svetlana, aku tidak bisa tenang!” Sasha menjerit frustrasi. “Justru itu Baginda, mereka tahu kelemahan Anda,” menteri lainnya menambahkan. “Tentu saja kita harus menyelam

    Last Updated : 2021-04-24
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 57

    Telah menduga hal seperti ini bakal terjadi, Sasha dan seluruh pengikutnya sontak mengambil senjata masing-masing, siap menyerang. “Aku sarankan Anda menyerah saja, Baginda Sasha. Dengan kekuatan sekecil itu Anda tidak akan sanggup menang melawan kami,” sebuah suara muncul menyela. Sasha lantas mengalihkan pandangan ke arah orang tersebut, dan kontan berseru marah, “Keparat Han Ming Shi! Beraninya kau menganiaya adikku!” Ming Shi tersenyum sinis, “Menganiayanya? Keterlaluan sekali tuduhanmu itu.” Ia menghampiri Svetlana, menariknya berdiri kemudian memeluknya. “Mana mungkin aku sebiadab itu, menganiaya selir kesayanganku sendiri.” “Jangan banyak mulut kau, orang terkutuk!” membabi buta, Sasha mengerahkan senjatanya ke arah Ming Shi, namun dengan mudah kaisar muda itu berhasil menahannya. Bahkan dengan sekali pukul, Ming Shi berhasil memaksa Sasha jatuh terjerembab ke lantai.  

    Last Updated : 2021-04-27
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 58

    “Ini disebut Pil Pemusnah Energi Pusat, tetapi hasilnya tidak akan diperoleh dalam sekejap. Reaksinya muncul perlahan-lahan, tetapi pasti, dan mematikan. Orang yang mengonsumsinya pada mulanya tidak akan menyadari ada sesuatu terjadi dalam dirinya, sampai suatu hari ketika reaksi pil ini mencapai titik maksimal, orang tersebut akan mengalami gejala-gejala pusing, mual, kehilangan tenaga dan keletihan secara mendadak, yang berlanjut pada kehilangan kesadaran dan akhirnya kematian.” Begitulah yang diterangkan Kasim Huan padanya kemarin siang. “Pil ini merupakan ramuan rahasia tabib kenamaan di Song, Tabib Liu Zhenghua. Karenanya Yang Mulia boleh percaya dengan keampuhan khasiatnya.” Ming Shi mengangguk-anggukan kepalanya, sembari mengamati sekotak pil beracun itu dengan saksama. Racun jenis inilah yang dibutuhkannya untuk menghabisi nyawa Svetlana. Ia tidak ingin Svetlana mati tepat setelah bercinta dengannya dan memancing kecurigaan semua

    Last Updated : 2021-04-29
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 59

    Seharusnya He Xian telah bisa memprediksi hari ini akan mendatangkan bencana baginya. Semenjak sore tadi langit mendung kelabu, dan walaupun sekarang tengah musim dingin, hawa dingin yang berhembus amat tak wajar, sangat menusuk pula membekukan. Ia seharusnya tahu sesuatu yang buruk telah terjadi, dan akan menjadi jauh lebih buruk jika ia terus menundanya. Tidak. Ia tidak boleh mengikuti kata-kata Min-Hwa, terus berdiam diri di sini dan bersembunyi seperti seorang pengecut. Ming Shi menawan orangtuanya jelas hanya untuk menjadikan mereka umpan, tujuan kaisar muda itu yang sebenarnya adalah dirinya, jadi bila ia menyerahkan diri, orangtuanya pasti akan dibebaskan dan tidak perlu ada nyawa tidak bersalah yang dikorbankan. He Xian menggertakkan giginya, ia pun bangkit dan berjalan keluar dari rumah penginapan tempatnya berdiam. Saat ia membuka pintu, sebutir bola putih kecil menimpa wajahnya. He Xian mengamati pemandangan

    Last Updated : 2021-05-01
  • THE SON OF DESTINY   Chapter 60

    Para pengawal bergegas menghampiri mereka, di lain pihak Tuan Sun kembali berujar, “Dan setelah saya bertemu dengannya dan mengajarinya perilaku pantas yang seharusnya dimiliki seorang pejabat, Anda boleh membinasakan nyawa saya!” Mereka semua terhenti. Melihat kata-katanya kembali mendapatkan perhatian, Tuan Sun meneruskan, “Memang, sebuah kesalahan besar kami sebagai orangtua, karena tidak mampu mendidik dan mengarahkan putera kami di jalan yang semestinya. He Xian memang pintar, tapi juga kekanakan dan tidak tahu mana yang benar dan salah. Dan sebelum ia membuang sifat kekanakannya, ia telah terlanjur dihasut oleh para pemberontak. Tapi saya sangat mengenal putera saya, ia sebetulnya adalah seseorang yang amat teguh menjunjung keadilan. Yang Mulia, Anda sendiri juga merasa begitu, bukan?” Tuan Sun menengadahkan wajahnya. “Bila Anda tidak menyetujui pendapat saya, Anda tidak mungkin mengangkat He Xian menjadi Menteri Anda. Anda juga menyadari potensi anak

    Last Updated : 2021-05-03

Latest chapter

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 96

    “Run... Xiang...” Ming Shi bergumam lemah. “Juga... Yan Xu... kurasa aku tak akan bisa bertahan di dunia ini lebih lama...” “Kakanda! Jangan berkata seperti itu! Tabib akan dapat menyembuhkan luka Anda!...” Yan Xu menjerit histeris, sementara He Xian dan Sekretaris Li memandang Ming Shi dengan lesu. Luka di tubuhnya sudah terlalu parah untuk dapat disembuhkan. Nyawanya tak mungkin diselamatkan. “Percuma saja Yan Xu...”M ing Shi menatap Yan Xu lekat-lekat. “Aku hanya menyesalkan satu hal, mengapa aku tidak diperbolehkan berada di dunia ini lebih lama. Aku masih belum sempat membahagiakan permaisuri yang aku cintai...” Yan Xu tergugu. Selama ini tidak pernah ia mendengar Ming Shi mengatakan bahwa pria itu mencintainya. Jangankan itu, pria itu bahkan tidak pernah memujinya cantik seperti yang lumrah dilakukan seorang pria terhadap kekasihnya. Mendadak, ia merasa limbung luar bi

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 95

    Putri Chang menyentak sinar setar, begitu keras dan mengejutkan hingga membangkitkan suatu sengatan yang secepat kilat menstimulasi otak He Xian. Senyum sang putri mengembang. Ia telah berhasil memengaruhi He Xian sepenuhnya, dan pemuda itu akan mengangkat pedangnya untuk selanjutnya menyerang Ming Shi. “Kalian salah. Hatiku tidak lagi menyimpan kebencian dan dendam terhadap Kaisar Han. Dan itu jauh lebih baik. Dendam bagaikan kumpulan api yang panas membakar, belum tentu kalian berhasil meluapkannya, namun kobaran api tersebut sudah pasti melukai diri kalian sendiri. Dengan membuang kobaran api tersebut, aku menghentikan melukai diriku sendiri.” He Xian berkata bijaksana. “Aku tahu Tuhan menciptakan aku ke dunia ini bukan untuk mewujudkan misi negatif. Melainkan untuk mewujudkan sebuah misi positif dengan mengalahkan rintangan berupa hasrat negatif. Begitu juga dengan kalian. Singkirkanlah semua kebencian kalian, dan

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 94

    Mangkuk tersebut kini berada dekat sekali dengan tangan Ming Shi. Si wanita menyentak halus, dan Ming Shi mulai mengangkat mangkuk itu, siap meminumnya. TSRATTT! Lontaran panah secepat kilat menjatuhkan mangkuk beracun tersebut. Si wanita berbalik, siap membuat perhitungan pada orang yang berani mengacaukan pekerjaannya yang nyaris rampung itu. “Siapa kau?!” Ia berseru marah. Di saat bersamaan Ming Shi juga tersadar sepenuhnya dari hipnotis si wanita. “Sun He Xian dan Run Xiang?!” serunya. “Juga... Yan Xu! Bagaimana kalian bisa ada di sini?!” He Xian dan Sekretaris Li menghaturkan hormat, “Berkat Yang Mulia Permaisuri, Yang Mulia, beliaulah yang mendapatkan firasat Anda tengah mengalami bahaya. Dan syukurlah, rupanya kami datang tepat pada waktunya. Anda nyaris saja membunuh diri Anda sendiri!” &

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 93

    Mereka telah merencanakan akan mengadakan di bawah pohon willow raksasa ini. Dua orang telah berdiri di sana, menunggu dengan tak sabar orang ketiga yang tak kunjung datang. “Mengapa ia lama sekali datang?” si wanita berseru tak sabar. “Apa dia lupa kalau hari ini kita akan mengadakan pertemuan di sini?” Si pria menenangkan. “Tidak mungkin, Putri. Dia pastilah sedang sibuk, bagaimanapun dia adalah kepala kasim di istana ini.” “Huh, dia baru seorang kasim, sedangkan kau Menantu Raja!” “Aku bukanlah Menantu Raja dengan gelar resmi, Putri... Pernikahan kita hanya beratapkan sinar rembulan di dalam hutan...” “Bagaimanapun juga kau menikah denganku yang merupakan seorang putri!” ujar si wanita berapi-api. “Kau tidak seharusnya merendahkan diri seperti itu, ap

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 92

    Mulanya Yan Xu bingung melihat jumlah pengawal Istana Barat bertambah dua kali lipat, pula mendapati He Xian dan San Jin kini ganti mengiringinya ke mana-mana. Ming Shi sendiri pun selalu datang menemaninya tepat setelah pria itu menyelesaikan tugasnya di istana. “Apa kalian mau mengatakan si pembunuh kini ganti mengincarku?” tanyanya pada He Xian, yang menjawab, “Kami tidak tahu, Yang Mulia. Tetapi para selir telah mendapatkan pengawalan yang aman, sementara Anda tidak sama sekali, padahal Anda adalah permaisuri.” Yan Xu melengos. “Aku tidak apa-apa, kalian sama sekali tidak perlu mengkhawatirkanku. Apa kau tak tahu Tuan Sun, aku kan pernah membunuh Khan Khanate! Jadi si pelaku tentunya bukan tandinganku!” Ia berseloroh. “Ohya, tentu saja kau tak tahu. Kau kan tengah menuju negeri Qi saat itu.” Walaupun Yan Xu mencoba bergu

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 91

    Secara tak terduga Min-Hwa melintas di hadapan mereka. He Xian terpana. Min-Hwa kini nampak sangat feminim dan gemulai, dan jauh lebih cantik, dengan sorot matanya yang sendu dan sayu. Gadis itu sendiri juga melihat He Xian. Mulutnya pun membuka, “He Xian!...” Min-Hwa tak sempat melanjutkan kata-katanya; Ming Shi telah menotok jalur energi pada gadis itu. Ia segera terkulai lemas sementara pria itu segera merengkuhnya, sangat mesra. “Kaulihat, Sun He Xian. Aku sangat mencintai selirku, termasuk dia yang dulu pernah melawanku,” Ia berujar, jari-jari tangannya kini sibuk membelai-belai wajah Min-Hwa. “Bukankah dia merupakan rekan sejawatmu yang terbaik? Dia selalu membantumu dan menyertaimu, benar kan? Sekarang, ia bersedia menyerahkan dirinya menjadi milikku. Tidakkah kau membencinya? Tidakkah kau membenciku, yang telah merenggut orang yang kausayangi darimu?” Ming Shi menata

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 90

    Mau tak mau He Xian merasa heran juga. Sama sekali tidak melintas gejolak kemarahan dalam benaknya saat bertatap muka dengan Ming Shi tadi. Seakan semua dendam dan kemarahannya telah menguap habis tanpa sisa sedikitpun. Bagaimanapun, cerita Li Sha mengenai masa lalu Ming Shi memang telah mengubah total pandangannya akan sang kaisar, pula kehidupannya di Qi selama dua tahun ditambah pengalamannya membantu sesama semakin menguatkan tekadnya. Bahwa apa yang mampu membuatnya bahagia bukanlah menang atas musuhnya dan membalaskan dendamnya, atau mewujudkan keinginannya yang berdasar nafsu duniawi semata. Bahwa jika kita dapat melakukan panggilan terpendam hati kita, serta membuat orang di sekitar kita merasa bahagia, itu semualah yang akan memberikan kita kebahagiaan yang sesungguhnya. Karena landasan pikiran itulah mungkin, maka He Xian sama sekali tidak merasa marah ataupun dendam saat berhadapan dengan Ming Shi. Malah, raut kegelisahan san

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 89

    He Xian sangat terkejut saat mendapati para utusan Han mendatangi pemondokan tempat ia tengah berceramah. Walaupun ia telah menyiapkan batin dari jauh hari sebelumnya, ternyata tetap saja ia masih menyimpan trauma dan ketakutan saat menghadapi mereka. Bahkan kakinya nyaris berderap melarikan diri ketika batinnya mencelos, Bukankah misi utamaku adalah mengubah pola pikir Kaisar Han? Sekarang pihak istana mencariku, ini menandakan aku punya kesempatan untuk mewujudkan misiku. Maka iapun tetap berdiri di tempatnya, dengan tenang menyambut mereka semua. “Selamat datang Tuan-Tuan sekalian, ada yang bisa saya lakukan untuk Anda?” Di pihak lain, Sekretaris Li tidak kalah terkejut. Ternyata Sang Guru Besar adalah Sun He Xian. Sang sekretaris negara merutuk dalam hati. Kalau begini, keadaannya bisa menyulitkan. Dan ia apatis Ming Shi mau menerima si pemuda jangan-jangan malah sang kaisar aka

  • THE SON OF DESTINY   Chapter 88

    Diawali dengan kematian salah seorang selir di harem paling terkucil. Para pelayan menemukan mayat gadis itu mengapung di atas kolam teratai taman istana pada pagi hari. Menurut pemeriksaan, selir tersebut mati atas dasar kemauannya sendiri - ia menggores pembuluh nadi besar di pergelangan tangannya sebelum menjatuhkan dirinya ke dalam kolam. Pisau pembunuh ditemukan di tepi kolam. Dan segalanya terjadi begitu cepat. Dalam seminggu tiba-tiba saja telah ada tiga selir lain yang bunuh diri, dan jumlah kematian para selir itu meningkat di minggu berikutnya. Kini, telah ada lebih dari selusin selir yang mati bunuh diri sementara alasan di balik tindakan mereka masih belum tersingkap. “Yang mengherankan, jika mereka bunuh diri atas kehendak sendiri, seharusnya gelagat nereka telah terlihat pada hari-hari sebelumnya. Akan tetapi, tidak terlihat sama sekali kesedihan dalam raut wajah mereka. Bahkan menurut para

DMCA.com Protection Status