Setelah penerbangan selama 12 jam, akhirnya Elena, Yunyun beserta teamnya tiba di titik pendaratan. 50 kilometer dari bibir pantai demi menghindari atensi yang tidak di perlukan. Pesawat jet dengan A.I yang disematkan di dalamnya sistemnya mampu mengeksekusi pendaratan dengan manuver hovering di atas embun pagi lautan yang tenang secara otomatis.
Elena beserta timnya, segera menerjunkan perahu karet berteknologi tinggi, bahan karet anti peluru dan bisa berkamuflase dengan sekitarnya dengan teknologi Thermal Reflective Panel. Mereka segera melaju perlahan di atas air laut yang tenang menuju bibir pantai. Ras Sea’s Abyss terkenal dengan pendengaran dan penciuman yang tajam, konon bisa mencium bau darah bermil-mil jauhnya.
Setibanya di bibir pantai mereka langsung bergerak ke titik basecamp yang sudah di tentukan. Dengan kekemampuan seorang Rifter Rank A, mereka seperti menghilang begitu saja dari bibir pantai ketika menjejakkan kaki di pasir pantai. Bergerak dengan
Walaupun sedang menikmati pertarungannya, Yunyun segera menyusul dia dan membukakan jalan menuju gedung barak. Liu Zheng yang sudah selesai dengan musuhnya langsung menghancurkan pintu besi besar yang ada di dalam barak dengan tinju apinya. Angin lembab dari lorong dengan bau menyengat menyeruak dari dalam lorong gelap itu. Menjorok ke dalam tanah seperti tanpa dasar.Lalu Elena segera menyelubungi tubuhnya dengan energi, walaupun terlihat sedikit transparan tapi pelindung itu sangat kuat. Begitu juga dengan yunyun melakukan hal serupa.“Aku serahkan di atas sini kepada kalian, ingat, 10 menit! Lebih dari itu kalian kemasi perlengkapan dan pergi dari sini, aku sudah meminta Langley untuk meluncurkan rudal penjelajah dan akan tiba dalam 20 menit lagi, Zoan, nanti kau atur permbagian hadiahnya.” Zoan, Tanker yang jarang berbicara hanya menggangguk.Dengan kemampuannya memanipulasi elemen dan energi tanah, ia bisa membangun tembok pertahanan sementara s
Sang Ratu tersenyum dan menyerahkan putrinya ke Elena, walaupun senyumannya tak seindah parasnya waktu sebelum bermutasi, tapi itu cukup untuk menenangkan putrinya. Yunyun menitikan air mata menyaksikan momen itu, sedangkan Elena tak bergeming sedikitpun dengan keteguhan hatinya.“Ayo pergi,” kata Elena dengan menyeret tangan putri itu yang masih meronta untuk tetap bersama ibunya.Dengan mengaktifkan kembali kekuatannya, dia menggenggam tangan Yunyun dan si kecil, menyelubungi mereka berdua dengan energinya dan melesat menuju pintu keluar.Liu Zheng, Zoan, Cindy dan beserta personel lainnya menunggu mereka berdua dengan sangat kelelahan. Melihat mereka berdua dan satu anak kecil, membuat mereka sedikit bingung, tapi waktu tersisa sedikit untuk menanyakan detil-detil pertempuran.Liu Zheng segera mengendalikan pesawat dan memulihkan sistem autopilot mendaratkan pesawat di pantai. Dengan sisa perlengkapan yang sudah di kemasi mereka segera lepas
Tiga hari sudah berlalu sejak Ryo berhasil memecahkan teka-teki perpustakaan. Dan akhirnya waktu telah tiba untuk mengungkap rahasia di baliknya. Gerhana bulan akan terjadi pada jam 12.33 malam itu.Ryo sudah mempersiapkan diri dan bergegas menuju gereja yang berada di luar lingkungan sekolah namun tak begitu jauh hanya berjarak 5 menit ke arah timur.Dia mengendap-endap di antara tanaman untuk menghindari penjaga malam yang berkeliling di lingkungan sekolah. Ia berhasil keluar dari lingkungan sekolah dan menengok jam tangannya, “12.20, aku harus berlari dari sini,” pikir Ryo ketika melihat langit.Jam 12.30 tepat Ryo sudah berada di dalam gereja yang tak terkunci itu. Dia melihat sekelilingnya, kaca-kaca besar berhias relik-relik kisah kenabian dan pengangkatan seorang manusia menjadi tuhan menghiasi gereja tua itu.Kemegahan arsitekturnya membuat dia tertegun dan tak berhenti menengadah ke atas dengan mulut yang terbuka.Diterangi len
Sebelum tidur, ia masih bertanya-tanya tentang naga hitam yang bersemayam di dalam pedang, apakah dia adalah kutukan yang disebutkan legenda? Ataukah seorang Dewa? Ryo mencoba untuk bermeditasi dan meletakan pedang di hadapannya. Ia mencoba merasakan kembali sensasi di saat ia terlempar ke dunia putih itu.“Kuryu?” panggil Ryo dalam pikirannya.“Ada apa?” Jawaban suara berat itu membuatnya tersentak kaget, menyadari bahwa yang ia alami bukanlah mimpi.“Kau benar-benar ada di kepalaku?”“Aku bersemayam di dalam pedangmu, tapi sepertinya kita sudah terhubung ketika sarung dan pedangnya bersatu."“Hey, apa kau juga melihat seperti yang aku lihat? Dan juga merasakan emosiku?”“Tentu, tapi aku tidak terlalu mengerti soal emosi manusia, sulit di mengerti dan sangat abstrak.”“Bahkan, kau sendiri lebih abstrak dari seluruh hal yang aku ketahui,”“....&rd
Pertarungan melelahkan selama berjam-jam di tengah samudera itu, akhirnya mulai menunjukan efeknya pada seluruh personel tim, sekuat apa pun tubuh mereka, akan tetapi kelelahan psikis tentu mempengaruhi kondisi tubuh dan membuat mereka semua terlelap di kursi empuk pesawat. Tak terkecuali untuk Elena, dia menutup matanya namun menerawang jauh ke dalam pikirannya tentang kejadian itu, ada sedikit rasa bersalah di benaknya.“Elena, inilah perang, takdir seorang yang memiliki kekuatan adalah untuk berperang,” gumamnya pada diri sendiri.Freyr tidur meringkuk di kursi paling belakang, sesekali Elena menatap mata si kecil lemah ini, namun masih tak ada kata yang terucap sampai akhirnya pesawat mendarat di atas menara Gedung WRA pada pagi hari karena pesawat mengalami kerusakan ringan.Sesampainya di dasar menara, ribuan kilatan lampu kamera menyambut mereka semua, James, Rocky, dan Rake, sibuk menyambangi media massa dan membual kehebatan mereka di medan
Di Asrama Putra Akademi White Raven. Ryo masih bertanya-tanya tentang simbol dan perkataan yang ia temukan di pojokan rak perpustakaan setelah pertemuannya dengan Lucas Sherwood. Di rak itu tertulis; “Space is The Lord and Time is The King, Only thee who know their self shall walk on the road of enlightment.” Ukurannya kecil dan hanya bisa dibaca jika mengambil satu buku setebal 15 cm bersimbol piramida dan bersampul kulit. Di sampulnya tertulis, “Ordo Masonry” Sebuah buku filsafat yang memuat pengetahuan berbagai macam agama di bumi dan berisi penuh perkataan teka-teki yang membingungkan. Tapi setelah membaca beberapa bab, Ryo sedikit mengerti apa yang di maksud buku ini, bahwa ada suatu organisasi religius di jaman abad pertengahan, yang menjaga rahasia-rahasia dunia, ilmu pengetahuan mistis kuno, dan pemahaman luar biasa tentang ketuhanan. Ryo semakin takzim membaca bab demi bab buku tebal itu. “Semua mahluk hidup, hidup di dimensi fana, ba
Hari-hari damai berlanjut di White Raven, letaknya yang sedikit jauh dari pusat kota membuat lingkungannya sangat nyaman perjuangan Katya selama ratusan tahun untuk mendapatkan kedamaian akhirnya tercapai.Berkat pencapaiannnya Washington bisa pulih dari peperangan maha besar, kota yang luluh lantah bisa bangkit dengan pesat berkatnya. Selain diplomasi politik, kekuatan menjadi hal paling penting untuk membangun sebuah peradaban.Freyr, berkembang sangat pesat di dampingi Susan, kemampuan kognitifnya yang mengagumkan, dia bisa memahami dan bisa mengusai bahasa bumi, hanya dengan waktu singkat.Kadang pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan membuat Susan bingung, kamarnya yang semula polos, mulai di penuhi buku-buku dan alat-alat peraga ilmu pengetahuan bumi, pagi hingga petang hari ia membaca buku-buku dan bermain dengan Susan.Malam berbintang menjadi favorit Freyr sehabis makan malam, Susan menceritakan banyak hal dan menjelaskan berbagai macam persoalan s
Satu hari sebelum penerimaan. Pagi hari, sehari sebelum penerimaan murid baru di Akademi White Raven, para calon murid akademi sudah ramai memenuhi area akademi. Ribuan unit mobil terparkir rapih di lapangan, dan ribuan calon murid dari berbagai ras bumi, ataupun ras dari luar bumi sudah datang. Masing-masing dari mereka melakukan pendaftaran ulang di dampingi oleh orang tua ataupun walinya, tak sedikit pula anak-anak konglomerat yang mengandalkan pelayan mereka untuk mengurus segala keperluan mereka. Ryo terbangun oleh suara gaduh di lorong asrama putra gedung A yang ia tempati, pandangannya berkunang-kunang setelah tak sadarkan diri selama sehari penuh. Ia mengambil segelas air dan mengintip sedikit melalui celah pintu keadaan di luar kamarnya. Puluhan calon murid baru sudah memenuhi lorong dan memasuki kamar mereka masing-masing. Satu kamar untuk dua orang, semuanya sudah terisi, hanya tersisa kamar Ryo yang belum ditempati oleh orang kedua. Dia menutup pi