Share

Chapter 56

Author: Amelia Siauw
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

     Raut wajah Feng Lan ketika membentaknya nampak begitu mengerikan, Xiu Lan yang ketakutan otomatis segera menutup mulutnya. Ia lantas merengut kesal, betapapun ia cukup pintar untuk menyadari bahwa ayahnya tidak bisa lagi datang membelanya, bahkan nyawanya sekarang tergantung pada kebijakan para bangsawan Chang termasuk Lu Hai. Jadi iapun hanya menundukkan kepalanya, menggertakkan gigi dengan putus asa.

     Untung bagi Xiu Lan, Lu Hai tidak begitu tertarik mempedulikannya. Ia bertanya pada salah seorang prajurit, “Bukankah seharusnya putri kaisar Liang ada tiga orang? Mana yang satu lagi, yang paling sulung?”

     “Maafkan kami Yang Mulia, namun Putri Pertama dengan kekasihnya Ma Yong Quan telah berhasil meloloskan diri.”  

     “Bagaimana mungkin kalian bisa menyerah semudah itu? Cepat cari mereka lagi! Atau kau harus berurusan dengan Ayahanda Kaisar!”

     Si prajurit segera membungkuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 57

    Begitu Lu Hai tiba di kediaman Putri Lin Shi, ia langsung berseru kasar pada dayang penjaga pintu. “Cepat beritahu majikanmu bahwa aku telah datang!” Si dayang yang ketakutan bergegas masuk ke dalam. Namun yang dipanggil tetap saja tidak keluar. Mungkin ada Lu Hai harus menunggu barang lima belas menit lamanya, sampai sang putera mahkota yang tidak tahan lagi pun berteriak pada dayang penjaga pintu yang lain. “Apa yang dilakukan temanmu di dalam sana?! Beraninya dia melawan perintahku, apa dia sudah bosan hidup?! Cepat susul dia, dan katakan bila dia tidak ingin mendapatkan sikdaan berat maka dia harus melaksanakan perintah dengan benar!” Si dayang baru akan membuka pintu ketika Lu Hai kembali membentak, “Dan kau, jangan berani-berani mengikuti jejak temanmu! Kalau sampai kau berani melakukannya, akan kupastikan kau mendapat hukuman sangat berat!” “Baik... Yang Mulia...” jawab si dayang. Tubuhny

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 58

    Beberapa prajurit telah keluar, dan seperti yang Lin Shi yakini, mereka kembali dengan tangan hampa. “Maafkan kami Yang Mulia, namun kami tak berhasil menemukan Putri Feng Lan...” Mata Lu Hai membelalak tak percaya. “Tidak mungkin! Dia pasti ada di sini, kalian saja yang kurang teliti mencarinya! Cepat cari lagi, lebih teliti! Atau kalian akan merasakan akibatnya!” Para prajurit bergidik ketakutan. “Ta... tapi Yang Mulia... kami telah mencari ke seluruh penjuru, bahkan sampai ke ruang bawah tanah...” “Oh, jadi rupanya kau mencari Putri Feng Lan...” Lin Shi mengamati Lu Hai tajam-tajam, bola matanya bersinar penuh amarah. “Kau benar-benar keterlaluan, Putera Mahkota. Masa milikmu sendiri hilang kau lantas menyalahkan orang lain yang mengambilnya, pula sampai memerintahkan prajurit menggeledah kediamanku. Kautahu konsekuensi apa yang harus kautanggung dengan sembarangan menggeledah kediaman or

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 59

    Tersentuh akan cinta kasih Madame Zhao yang begitu besar terhadap puteranya, Feng Lan pun berusaha keras untuk menceritakan segala yang ia ketahui mengenai Yu Shi sedetail mungkin. Madame Zhao memperhatikan Feng Lan dengan sungguh-sungguh, tanpa menyela sedikitpun. Dibutuhkan waktu bahkan lebih dari dua jam bagi Feng Lan untuk mengisahkan kehidupan Yu Shi. Bahkan ketika Lin Shi datang untuk menengok mereka, cerita Feng Lan masih hanya seperempatnya selesai. Lin Shi sendiri, memang sangat tertarik mengetahui perihal mengenai keponakannya, namun ia jauh lebih penasaran saat Feng Lan mengisahkan kejadian yang Yu Shi alami di Desa Kenangan. “Aku tak tahu ada kejadian seperti ini. Surat yang ia tuliskan terlalu pendek dan tidak menyebutkan bagian yang kauceritakan ini” Lin Shi menatap Feng Lan lekat-lekat, suaranya merendah menjadi sepelan bisikan, “Dan jujur saja, aku sama sekali tidak mengetahui perihal tentang ayahku ini sebelumnya”  

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 60

    Bahkan ketika Feng Lan telah berjalan keluar dari kediaman Lin Shi, kata-kata sang mantan Putri Han itu masih terngiang jelas di telinganya. Ia tidak dapat memungkiri bahwa hal tersebut sangat mengganggu pikirnnya. Ia menengadahkan wajahnya, memandang langit biru yang tengah berganti rupa menjadi kuning kemerahan. “Tuan Putri Liang!” Feng Lan tidak segera tersadar dari lamunannya. A Huan, si dayang belia pelayan Madame Zhao harus memanggilnya berulang-ulang. “Yang Mulia Putri! Kabar buruk! Ayahanda Anda telah berpulang!” Kali ini barulah Feng Lan tersentak sadar. “Apa katamu?!...” “Yang Mulia lebih baik Anda mengikuti hamba sekarang juga!” A Huan membalikkan tubuhnya. Feng Lan mengikutinya, berjalan dengan tergesa-gesa. Ketika ia tiba di ruangan peristirahatan ayahnya, seluruh pembesar Chang bahkan termasuk Ka

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 61

    Raja Ular Emas menyeringai lebar. Ia membungkuk memberi hormat, “Saya sudah menduga Anda akan melakukan hal ini” Ia ganti memandang Lin Shi dan Madame Zhao. “Dan saya juga sudah menduga bahwa Anda bertiga telah saling mengenal, sejak Putera Mahkota dimasukkan ke Ruangan Kong Leng oleh Anda” Matanya berkilat tajam. Alis Lin Shi terangkat naik. “Bukan aku yang mengurungnya. Itu Kaisar Chang! Dan apa maumu sekarang?! Kuperingatkan kau, jangan coba-coba mencari urusan denganku bila tak mau mengalami nasib yang sama dengan tuanmu!” “Ohya Saya tentu tak berani mencari urusan dengan Anda, Han furen Sang Kesayangan Kaisar Tapi bila Anda ingin melanggar peraturan istana dengan menyelundupkan putri Liang keluar, saya tentu tak bisa membiarkannya!” Raja Ular Emas mengambil segenggam anak panah, menarik semuanya serta membidik tepat ke arah mereka. Di lain pihak Lin Shi menyenandungkan sebuah

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 62

    Si nyonya melirik cemas ke arah si prajurit. “Sepertinya mereka orang Liang...” Si prajurit tidak langsung ingin membantu gerombolan tersebut dikarenakan ia tidak suka melihat sikap mereka yang angkuh dan memerintah seenaknya. Sementara itu, Feng Lan mengamati salah seorang di antara mereka. Detik berikutnya, ia berseru, “Panglima Liu!” Orang yang dipanggil menolehkan wajahnya melihat Feng Lan, dan selanjutnya segera berlutut memberi hormat. “Rupanya Yang Mulia Putri juga berada di sini! Syukurlah, senang rasanya melihat Anda berdua dalam keadaan sehat walafiat!” “Panglima Liu, mengapa Anda bisa berada di sini?” Feng Lan bertanya penasaran. “Anda sendiri, Putri? Saya kira Anda tengah disandera oleh Chang” “Ceritanya panjang, Panglima Liu. Bagaimana bila kita mengambil tempat yang nyaman baru berbincang-bincang?” Feng Lan ganti bicara pada pengawal Li

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 63

    Tuan Li menarik nafas panjang sebelum menjawab. “Kau masih ingat apa yang dulu pernah kuceritakan padamu? Tentang betapa beraninya ia melontarkan makian pedas pada kakekmu? Nah, sebagai kaisar yang berharga diri tinggi, kakekmu tentunya tidak bisa mengampuni perbuatannya. Ia lantas menjatuhkan hukuman atas kelancangan Sui Feng itu.” “Jadi, tangan kanannya itu terputus?” Yu Shi mencoba menebak pemikiran kakeknya dalam menjatuhkan hukuman. “Tepatnya, buku jarinya hancur berantakan.” Tuan Li mengamati Yu Shi yang mengernyit pertanda muak. “Masih mending kakekmu tidak memenggalnya. Aku nyaris khawatir ia akan menghukum mati Sui Feng.” “Tapi, setahu saya Tuan Chen sangat gemar menulis. Dengan kakek menghancurkan jari tangannya, ia tak bisa menulis lagi. Hukuman itu sama kejam dengan mencabut nyawanya!...” “Oh ya... betul juga pemikiranmu. Pantas saja ia ingin menghancurkan kedu

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 64

    Ketika Putri Liang Ying Lan dan Ma Yong Quan melarikan diri dan keluarga istana lainnya ditawan, prajurit Chang sibuk mengobrak-abrik Istana Liang. Mereka membuat suasana di sana begitu riuh pula tak aman. Sebagian prajurit menggeledah dan mengacak-acak istana, sebagian lagi mengumpulkan para menteri dan bangsawan penting lainnya lalu menyiksa mereka agar membocorkan di mana letak stempel kekaisaran sebenarnya. “Harus kami katakan berapa kali, Tuan kami benar-benar tak tahu” Seorang menteri tua berkata lirih, suaranya melemah akibat ia tidak kuat lagi menahan pukulan-pukulan para prajurit Chang. Tidak puas akan jawaban tersebut, prajurit Chang kembali memukulnya. “Kau berbohong! Kalian juga sama! Cepat katakan di mana letak stempel itu kalau ingin nyawa kalian selamat!” Namun walau sudah disiksa seberat apapun para pejabat istana tetap bungkam. Sampai ketika seorang prajurit menyeret seora

Latest chapter

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 105

    Yu Shi menoleh ke arah Rong Xun. Sahabatnya mengangguk kecil. Walaupun tidak terucapkan kata-kata, namun pandangannya telah mengucapkan ribuan kata yang tak terungkap dengan teramat jelas. Yu Shi menengadahkan wajahnya, menegakkan tubuhnya, dan keluar dari tempat persembunyiannya, berjalan tepat menuju Tuan Li dan Feng Lan yang tak ayal sangat terkejut melihat kedatangannya. Feng Lan sampai terbelalak lebar. Sementara Tuan Li berdehem, dan pelan-pelan meninggalkan tempat mereka tanpa suara. Keadaan menjadi sangat hening. Mereka berdua hanya saling berhadapan tanpa berucap sepatah katapun. Sinar bulan berkedip, cahayanya menjadi lebih terang semenjak awan bergeser menjauhinya. Yu Shi mendehem. "Putri Feng Lan... aku telah mendengar seluruh percakapanmu dengan Guru Li..." Muncul semburat merah menghiasi pipi Feng Lan. "Ak

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 104

    "Guru! Ini bukan soal dendam pribadi! Mereka adalah tawanan negara!" Rong Xun memotong. "Aku tidak sedang bicara padamu!" Rong Xun tergugu. "Tetapi kepadamu, Yu Shi. Walaupun kau kaisar, namun kau tetaplah muridku. Karenanya aku harus membimbingmu." Yu Shi hanya diam membisu. "Kakekmu adalah seorang yang terus menyimpan amarah masa lalu dan penderitaan yang tak bisa ia ungkapkan. Karenanyalah, ia bertindak sadis dan semena-mena terhadap orang lain. Karena ia tidak bisa memaafkan dunia dan masa lalunya. Tapi, walaupun ia telah meraih banyak kesuksesan, apakah ia bahagia? Tidak, ia selalu menderita. Makanya ia sangat menyesali mengapa tak daridulu ia membuang semua dendam dan amarahnya, dan saat ia ingin melakukannya, kematian telah menunggunya. Yu Shi, tahukah kau? Kau yang sekarang sama dengan kakekmu! Kau dikuasai amarah dan dendam! Padahal kakekmu mengharapkan keturunannya menjadi

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 103

    Di pihak lain, di dalam sel. Ternyata Xiu Lan telah masuk ke sana. Setelah seharian ia berpikir, hanya ia sendiri yang menjalani hidup bahagia dan tenteram sementara keluarganya yang lain akan menjalani hukuman mati, ia merasa sangat resah. Ternyata Xiu Lan merupakan anak yang baik, hanya perilakunya saja yang memang kurang matang, namun hatinya sungguh baik. Ia pun menyusup masuk ke dalam sel, dan menuntut untuk ikut menjalani eksekusi bersama. Ying Lan sampai menangis terharu dan memeluknya erat-erat. "Kakak, jangan menangis. Kau membuatku sedih," kata Xiu Lan. Ying Lan mengusap airmatanya. "Kalau saja aku tahu akan jadi begini, aku akan baik-baik terhadapmu!..." Saat itulah Feng Lan tiba. Ia juga tercegang melihat keberadaan Xiu Lan. Di pihak lain, orang-orang dalam sel juga sama tercegangnya saat melihatnya. "Feng Lan, kau juga sama seperti kami?..." Ying Lan bertanya tak percaya

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 102

    Mereka kini berjalan menyusuri istana, aula istana, lorong-lorong, taman dalam... dan mereka semuanya diam, hening. Feng Lan meremas jari-jari tangannya. Perjalanan yang mereka tempuh sungguh panjang, sebelum mereka tiba di akhir perjalanan mereka; Paviliun Shu Ling. Dikelilingi taman yang indah, Paviliun Shu Ling merupakan paviliun yang amat asri dan rindang. Seharusnya senantiasa terjadi percakapan yang menyenangkan hati di sana, namun kali ini suasananya berbeda - suasana yang dipenuhi ketegangan. Feng Lan meremas tangannya kuat-kuat. Ia pandangi Yu Shi yang masih tetap berjalan di depannya dan memunggunginya walaupun mereka telah sampai di tempat tujuan, sangat lama. Dan ketika Yu Shi membalikkan tubuhnya, Feng Lan dapat melihat ekspresi wajahnya yang sayu dan sendu. Feng Lan menggigit bibir. Ia sangat terkejut melihat raut wajah sang kaisar muda, yang kini banyak dipenuhi kerut, dan terdapat lingkar

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 101

    Penyerangan Han ke Liang tidak memakan waktu lama. Sudah sangat terlambat bagi Liang untuk mempersiapkan diri. Walaupun kini Ying Lan bekerja ekstra keras untuk menutupi kegagalannya, ia tetap harus menerima bahwa, hanya dalam kurun waktu tiga minggu pintu gerbangnya telah dibuka dan para prajurit musuhpun dapat dengan mudah meringkus para anggota kerajaan. Termasuk pula Feng Lan. Feng Lan memang datang di saat yang tidak tepat. Saat ia tiba di istana bersamaan dengan saat ketibaan para prajurit Han. Otomatis ia ikut tertangkap. Tapi tak apa. Aku jadi bisa bertemu dengan Yu Shi, pikirnya saat berada dalam kereta tawanan. "Kakak... aku takut..." Di sebelahnya, Xiu Lan berkata, tangannya yang gemetaran hebat memegang erat tangan kakaknya. Feng Lan mengusap rambut adiknya. "Tenanglah. Ada kakak di sampingmu..." &

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 100

    "Kabar baik, Paduka! Song telah kita kuasai!" Komandan Besar Rong Xun memberi laporan. Duduk di singgasana, Yu Shi mengangguk. "Bagus," jawabnya singkat. Kini, ia memang terkenal suka memberikan jawaban singkat. Jangan mengharapkan jawaban panjang darinya. Rong Xun melanjutkan, "Dan kini kami tengah mengarah ke sasaran terakhir kita - Liang." Seluruh menteri di aula yang sangat luas itu mendesah, bergairah. Pula mereka tahu bahwa menaklukkan Liang adalah harapan terbesar pemimpin mereka. Ketika Liang ditaklukkan, maka Han akan mengulang kejayaannya menguasai dunia seperti dahulu kala. Tidak sesuai dengan dugaan orang-orang, mimik Yu Shi sama kakunya dengan sebelumnya. "Laksanakan," katanya pendek. "Perintah dari Paduka Yang Mulia, Laksanakan!" Rong Xun berseru. Setiap orang pun langsung masuk ke posnya masing-masing, siap be

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 99

    Itu merupakan gua dalam gunung di negeri yang terisolir. Tenang, hening dan damai. Tiada suara apapun yang akan mengusik. Dan kalaupun terdengar suara, maka itu pastilah suara yang membuat hati tenteram dan bahagia. Kebahagiaan itulah yang mendorong Feng Lan untuk datang ke tempat itu. Ia memang sudah tahu Negeri Qi adalah negeri yang menutup diri dari Dunia Luar, begitu pula dari kefanaan dan kesengsaraannya. Ia sudah muak akan seluruh kehidupan duniawi. Cita-citanya sebetulnya bukanlah menjadi pertapa, keadaan hidup lah yang memaksanya mengambil jalan ini. Ia sudah pasrah, ia sudah menyerah dalam pergelutannya dengan Takdir. Takdir tidak mengizinkan aku meraih apa yang aku inginkan. Bagaimanapun, Ying Lan sendiri memang menyukainya Feng Lan memilih pergi dari Istana. Sementara Xiu Lan mencegahnya mati-matian. "Kakak, jangan pergi ke Qi! Itu tempat u

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 98

    Liang dipenuhi sukacita. Pasalnya, pemimpin mereka yang baru telah lahir. Pemimpin yang memberikan nuansa baru bagi mereka, karena beliau berbeda dari generasi sebelum-sebelumnya. Pemimpin Liang sekarang ini berjenis kelamin wanita. Liang Ying Lan menjadi Kaisar Wanita pertama yang memerintah Liang. Ying Lan menggeser tradisi Liang, dan berhasil meyakinkan para petinggi Liang bahwa ia - walaupun seorang wanita - namun sangat memenuhi kriteria untuk menjadi seorang pemimpin. Dan tidak dibutuhkan waktu lama untuk itu. Ia memiliki kharisma amat kuat dimana tak seorangpun bisa membantahnya. Ia memang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Namun, bukan menjadi seorang pemimpin yang andal. Ying Lan gemar berpesta pora dan menikmati pria. Ia memelihara puluhan pria tampan dalam satu istana, dan menikmati mereka bergantian. Ia mencintai semua pria itu sampai-sa

  • THE HEIR OF DRAGON   Chapter 97

    "Putri Feng Lan!" "Kataku jangan mendekat!" Feng Lan menjerit. "Ternyata apa yang mereka katakan memang benar! Padahal selama ini aku tidak pernah ingin mempercayainya. Mereka selalu mengatakan kau berusaha menggoda kakakku, kau juga turut menjadi salah satu prianya, dan banyak lagi, tapi aku tidak pernah berusaha menggubrisnya. Aku kira aku bisa mempercayaimu. Aku kira kau hanya mencintaiku apapun yang akan terjadi. Ternyata... ternyata..." Setetes air mata jatuh mengaliri pipinya. "Aku memang tidak bisa mempercayaimu..." "Putri Feng Lan, itu semua tidak benar, tolong berikan aku waktu untuk menjelaskan..." "Tidak perlu!" Feng Lan kembali menjerit, bahkan menyentak tangan Yu Shi yang berusaha menyentuhnya. "Jangan sentuh aku! Aku tak mau melihatmu lagi! Pergi! Pergi dari hadapanku, pergi!!!" Yu Shi tergugu. Ia pandangi Feng Lan yang tampak murka, Ying Lan

DMCA.com Protection Status