IAzalea berjalan di samping Lady Viscaria di sepanjang lorong Hawthorn Lodge sambil menarik tali yang mengikat tangan Hailee Schumann. Dia sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah si wanita paruh baya dan berbisik, “Apa kau sudah mengetahui siapa pembunuhnya?”“Semuanya sudah semakin jelas,” jawabnya. “Itu yang dapat Dia pastikan.”“Aku nggak sedikitpun meragukanmu, tapi rasanya ada sesuatu yang kurang.”“Apa yang ada dalam pikiranmu?”Azalea menggelengkan kepalanya, lalu dia berkata, “Nggak tahu—hanya sebuah perasaan yang membuatku nggak tenang.”Keduanya berhenti di depan pintu kamar Jean-Pierre Braque. Lady Viscaria menoleh ke belakang dan menatap wajah-wajah yang tidak sedikitpun merasa tenang.“Nah, mari kita segera selesaikan kasus ini,” ucap Lady Viscaria. “Kecuali Dokter Daniel Blalock, Anda semua diharapkan untuk menunggu di kamar Monsieur Braque.”“Apa maksud Anda?” tanya Colin Lister.“Kami berdua akan masuk ke La galerie untuk, sekali lagi, memeriksa tubuh si tuan rumah,” j
“Kassandra Meave,” kata Lady Viscaria. “Kaulah yang telah membunuh Jean-Pierre Braque.”Kassandra melotot mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Lady Viscaria. Dia melangkah mundur sambil menggelengkan kepalanya dengan kebingungan.“Kau pasti sedang bercanda,” protesnya. “Colin, kau percaya padaku, ‘kan? Aku tidak mungkin melakukannya!”Colin yang hanya melirik Kassandra tanpa mengatakan sepatah katapun membuat wanita yang sedang panik itu meluapkan emosinya.“Astaga, ini tidak benar! Kau jangan main-main denganku!”Di bawah temaram lampu gantung, banyak pasang mata menatap Kassandra dengan penuh kebencian. Mereka semua tahu jika wanita itu memiliki motif yang kuat, namun tidak seorangpun tahu bagaimana cara wanita itu melakukan pembunuhan. Situasi yang canggung itu akhirnya sedikit mereda setelah wanita paruh baya yang memiliki otoritas penuh di Hawthorn Lodge pada saat itu menepuk tangannya.Lady Viscaria menatap mata semua orang yang hadir di sana secara bergantian dan, dengan
Rita berusaha memahami penjelasan Lady Viscaria dengan bahasanya sendiri. Dia menunduk, termenung, lalu bergumam, “Jika lorong rahasia itu bisa dicapai dari luar menara La galerie, dan bisa keluar masuk tanpa sepengetahuan siapapun, itu berarti—”“Pintu masuknya ada di sini juga!” potong Azalea.“Itu mengerikan,” ucap Kassandra. “Kau bisa keluar masuk kamar Jean dan membunuhnya tanpa seorangpun mengetahuinya!”“Tunggu dulu!” protes Daniel yang masih belum dapat menerima tuduhan itu. “Lady Viscaria yang terhormat, sudah saya katakan jika saya hanya menggunakan lorong rahasia itu untuk kembali ke tempat ini. Anda tahu kenapa saya menggunkannya—tapi kesimpulan macam apa ini?!”“Dia belum selesai berbicara,” ucap Lady Viscaria. “Kematian Monsieur Braque—terlebih lagi kasus yang menyelimuti benteng ini, bukanlah sesuatu yang terjadi dal
Lady Viscaria tidak langsung memberikan jawabannya dan hanya membiarkan beberapa detik berlalu. Pertanyaan yang terlontar keluar dari mulut Colin Lister meninggalkan ketegangan yang dapat dirasakan siapapun yang ada di dalam kamar itu—tidak terkecuali bagi Haileen Schumann dan Eliza.“Psychopathy ditandai dengan kurangnya empati, berperilaku impulsif dan beresiko,” jelas Lady Viscaria. “Psikopat juga dapat menjadi cukup manipulatif, menawan dan ekspoitatif. Kita mengenal seseorang yang memiliki kecenderungan seperti itu—dan jika dihubungkan dengan kematian Kathleen Schumann, maka satu-satunya orang yang dapat merepresentasikan sifat kepribadian ini adalah Jeremy Bresson.”Colin tertawa mendengar penjelasan Lady Viscaria.“Apa yang Anda katakan itu bukan sesuatu yang baru dan kita semua mengetahuinya.”“Jangan salah paham, Tuan Lister,” ucap Lady Viscaria. “Anda berada dalam dua dari tiga sifat kepribadian tersebut, namun Jeremy Bresson memiliki keterikatan yang lebih kuat terhadap Psy
Dunia di luar Hawthorn Lodge terasa begitu asing dengan ketenangan dan kehangatan yang ditawarkannya di tahun yang baru. Jika saja si pelukis jenius itu ada di sana untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi pagi itu, dia pasti akan berteriak kegirangan dan akan mulai mencoretkan kuasnya di lembaran kanvas yang masih suci—menciptakan pemandangan yang hampir sama dengan yang dapat dilihat kedua bola matanya.Di pepohonan di seberang jembatan, burung-burung yang sudah mulai bosan dengan kicauan meriah mereka mulai melompat dari ranting-ranting pohon lalu mengepakkan sayap mereka—membuat butiran-butiran salju dari ranting-ranting itu berjatuhan ke tanah yang tertimbun salju berwarna putih keemasan.Saat itu, mentari pagi dengan lembutnya memeluk hangat setiap makhluk hidup yang telah berjuang melalui malam yang begitu dingin. Namun, sepertinya hal serupa tidak dapat dirasakan para penghuni Hawthorn Lodge yang secara bergantian berjalan keluar melalui pintu masuk besar—mereka terlihat begi
Berbeda dengan Wisteria Manor yang merupakan rumah bangsawan kuno ditengah-tengah tirai pohon wisteria yang membuatnya terlihat misterius, rumah yang ditinggali kedua orang tua Azalea itu merupakan bangunan tiga lantai bergaya modern yang terletak di pusat kota Starfell Valley.Bangunan yang diberi nama Starstone Residence itu berdiri dengan penuh percaya diri dan terlihat layaknya sebuah istana yang dibangun di atas bintang-bintang karena jalan masuknya terbuat dari batu berlian hitam yang akan memantulkan cahaya di malam hari—hingga seolah-olah pantulan gemerlap lampu kota terlihat bagaikan bintang-bintang di langit malam.“Apakah hanya ini barang-barang Anda bertiga?” tanya seorang polisi yang ditugaskan mengantar Lady Viscaria, Azalea dan Rita.“Ya, nggak ada yang kurang,” jawab Azalea setelah menghitung barang-barang yang berada di atas batu-batu berlian hitam.“Kalau begitu saya akan segera kembali ke Hawthorn Lodge.”“Terima kasih,” kata Azalea. “Semoga harimu menyenangkan!”Po
NARASI LADY VISCARIASetelah mengetahui apa yang terjadi pada Zaylie, hati-Nya begitu hancur. Dia merasa tidak ada lagi yang dapat dilakukan—tidak ada lagi artinya hidup, jika harus melalui penderitaan itu sendirian.Dengan hati-hati, Freesia hadir di sana untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Zee. Dulu, Dia berpikir jika itu sudah cukup. Freesia memiliki kehangatan dan kasih sayang yang belum pernah Dia rasakan sebelumnya. Namun, sekali lagi, ternyata itu belum cukup. Dia merasa hampa dan tidak dapat memahami persoalan-persoalan sepele tentang diri-Nya sendiri.Jika diingat kembali, Freesia selalu datang berkunjung bersama seorang gadis yang kehadirannya begitu kuat dan positif—itu adalah sesuatu yang benar-benar menyilaukan. Dia hampir akan selalu memalingkan pandangannya ke arah lain yang lebih gelap dan dingin daripada harus melihat kearahnya. Namun, gadis penuh tenaga itu tidak pernah mau meninggalkan-Nya sendirian.Kak Iris tidak memaksakan kehendaknya setiap kali kami bert
Ruang duduk yang nyaman itu terasa sepi setelah Lady Viscaria menjawab pertanyaan Azalea sebelumnya. Dengan kebingungan, Azalea mengulang jawaban si wanita paruh baya, “Alastor masih hidup? Maksudmu, Alastor yang itu?”Lady Viscaria mengangguk tanpa mengatakan sepatah kata pun.“Tapi apa hubungannya dengan Dokter Blalock?”“Banyak,” jawab Lady Viscaria. “Cukup banyak sebenarnya.”“Jelaskan apa yang sebenarnya dikatakan dokter itu padamu.”Lady Viscaria tertawa geli dan mengembuskan napas panjang sebelum memutuskan untuk menunjukkan betapa lega perasaannya saat itu.“Kau tahu,” katanya. “Sudah lama Dia mengejar bayang-bayang pembunuh itu—dan akhirnya perjuangan itu tidaklah sia-sia.”“Aku nggak menyangkalnya, tapi bisakah informasi itu kita percayai?”“Hanya ada satu cara untuk membuktikan kebenarannya.”“Well,” ucap Azalea. “Ini akan menjadi sangat berbahaya.”“Karena itu, Dia tidak akan melibatkan kalian dalam hal ini.”Azalea tertawa dan menatap mata Lady Viscaria dengan tidak perca
Sebelas Januari di tahun itu merupakan sebuah hari di mana Brightcrown City menerima ucapan selamat tahun baru yang mengejutkan dan mematikan. Melihat bagaimana kondisi stasiun kereta bawah tanah East Brightcrown Tube setelah terjadinya ledakan gas beracun dan sebuah taksi yang secara tiba-tiba meledak dan terbakar di jalan berliku menuju Paradis Hill—siapapun pelakunya, mereka telah benar-benar berhasil melukai hati Lady Viscaria dan para penduduk kota itu. Kepolisian Brightcrown City, tentu saja, menjadi sebuah neraka yang dipenuhi orang-orang dengan emosi yang hampir tidak terkendali setelah laporan terjadinya dua insiden itu masuk dari berbagai penjuru. Kekacauan yang pecah di dalam sana membuat hampir semua orang menjadi sangat sibuk. Namun, melihat bagaimana mengerikannya situasi di East Brightcrown Tube, stasiun kereta bawah tanah itu dengan jelas mendapat perhatian lebih dari para polisi dan petugas medis. Inspektur LeBlanc yang sedang menghabiskan pagi akhir pekannya segera
Si kembar Emily dan Barney Jess—juga Sully Anne, ditempatkan di tiga safehouse yang berbeda. Masing-masing safehouse merupakan tiga bangunan yang dari tampilannya terlihat cukup sederhana di tengah-tengah kota sehingga menjadikannya sebagai sebuah lokasi yang tidak mencolok.Kehidupan ketiga orang itu juga dapat dikatakan sangat baik bagi orang-orang yang sedang bersembunyi. Emily Jess, meskipun di larang menghubungi Keluarga Jess, menjalani kehidupan sehari-harinya dengan menekuni hobi lamanya dan sedikit melakukan eksperimen dengan senyawa-senyawa beracun atas izin Lady Viscaria. Beberapa polisi yang ditugaskan untuk tinggal bersama Emily merasa khawatir dengan apa yang dilakukan wanita itu, namun Lady Viscaria berhasil meyakinkan mereka jika Emily tidak akan menjadikan para polisi itu sebagai kelinci percobaannya.“Apakah Anda benar-benar mengizinkannya melakukan semua percobaan itu?” tanya serang polisi kepada Lady Viscaria setelah terjadi sebuah insiden kecil di laboratorium Emil
Senin, 22 April 2024/09:51 MalamRuang Baca Lady Viscaria“Hanya ada satu hal yang Dia inginkan darimu dan itu bukanlah sikap keras kepala ini! Dengarkan Dia baik-baik, Emily, Ludwig adalah kriminal yang tidak boleh kita sepelekan. Bantu Dia untuk meringkusnya dengan berkata jujur.”Emily terlihat sedikit gentar dan secara perlahan benteng pertahanannya mulai runtuh. Air matanya kembali mengalir dan dengan susah payah wanita itu berusaha menenangkan dirinya.“Akan sangat masuk akal jika alasanmu melakukan semua hal tidak masuk akal ini adalah karena Sully Anne berada dalam situasi yang sulit—situasi yang berbahaya. Namun, sekali lagi Dia ingatkan bahwa wanita itu sudah berada dalam perlindungan-Nya.”Emily mengangguk dengan pasrah, lalu dia berkata, “Itu memang benar. Ludwig memang mengancam akan membunuhnya jika salah satu dari kami berdua tidak melakukan apa yang dikatakannya.”“Kami bedua?” ulang Lady Viscaria. “Kau tidak sedang berbicara tentang Sully Anne.”Lawan bicara wanita pa
Dengan bantuan Vivian, Godfrey menyiapkan teh dan cemilan di dapur. Sedangkan yang lainnya duduk di ruang keluarga dengan ketegangan yang masih tersisa di sana.“Jadi,” ucap Azalea memecah keheningan. “Apa yang ingin kau bicarakan?”“Tunggulah hingga Dia dapat mencium aroma teh yang sedang disiapkan Godfrey.”Jawaban Lady Viscaria benar-benar tidak membantu mengurai suasana yang ada di sana. Azalea menjadi sedikit kesal dengannya dan mulai mengobrol tentang sesuatu yang hanya diketahui olehnya dan Rita.“Siapa yang sedang bersama Anda ini, Inspektur LeBlanc?” tanya Alphonse.“Oh, benar. Dia anggota baru dalam tim saya, Pearce.”Pearce mengangguk kepada Alphonse sambil tersenyum, lalu dia berkata, “Anda pasti putra Lady Viscaria. Saya tahu sedikit banyak kasus yang Anda tangani.”“Apakah Anda memeriksa latar belakang saya?”“Tentu bukan itu maksud saya,” jawab Peace cepat-cepat. “Ketika saya masih berada di Akademi, banyak orang membicarakan kehebatan Anda dalam memecahkan berbagai mac
Rabu, 8 Januari 2025/09:17 PagiRuang Keluarga Wisteria Manor“Jadi, apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan denganku?” tanya Azalea setelah dirinya merasa cukup dengan basa basi Alphonse. “Kau membuat dirimu terdengan cukup serius tadi.”Rita melirik Alphonse dan berhenti dari permainannya.“Itu benar. Jika ini sesuatu yang serius, saya lebih baik tidak ada di sini.”Alphonse menatap kedua wanita itu secara bergantian dan berkata, “Ini tentang kasus yang kalian tangani sebelum malam panjang yang harus kalian lalui di Hawthorn Lodge.”Mendengar pertanyaan yang tidak terduga dari Alphonse itu, Azalea dan Rita saling bertukar pandang. Rita mengangkat bahunya kepada Azalea—yang membuat wanita itu mengeluh dan menoleh ke arah Alphonse sambil bertanya, “The Frappuccino Murder?”“The what?” tanya Alphonse dengan bingung. “Kau nggak sedang bercanda, ‘kan?”“Aku memang menyebutnya bagitu,” kata Azalea dengan serius.Alphonse hampir tertawa namun disadarinya bahwa tatapan Azalea dan Rita benar
09:33 MalamDengan langkah pendek dan berat, Emily Jess berjalan menuju ruang baca Lady Viscaria. Sesekali dia akan berhenti dan melihat ke luar jendela yang berada di sisi kirinya. Malam itu begitu sunyi dan menyesakkan—hampir-hampir membuat kedua tangan dan kakinya tidak berhenti bergetar. Emily menggenggam tangannya erat-erat di dekat dadanya dan melanjutkan langkah kakinya.“Rasanya seperti sedang menuju tiang gantungan,” gumam Emily.Wanita itu berhenti di depan pintu ruang baca dan memberanikan diri untuk mengetuk. Beberapa saat dia menunggu tapi tidak ada jawaban dari dalam. Emily mengetuk sekali lagi dengan sedikit lebih keras.“Masuk,” kata suara dari dalam ruang baca.Mendengar suara Lady Viscaria yang begitu dingin dan tegas, Emily segera membuka pintu dengan hati-hati.Ketika pintu terbuka, kondisi di ruang baca cukup mengejutkan Emily.Tidak ada satupun lampu di ruangan itu yang menyala—perapian pun tidak. Satu-satunya cahaya yang menerangi sebagian tempat itu adalah caha
Sebuah mobil polisi memperlambat lajunya ketika berbelok memasuki gerbang Wisteria Manor yang terbuat dari bebatuan setinggi satu meter dengan tiang-tiang besi yang tertancap padanya membentuk sebuah pagar kokoh mengitari kediaman sang detektif. Jalan masuknya yang sedikit berputar mengitari taman bunga dan pepohonan wisteria membuat siapapun yang datang berkunjung akan secara tidak langsung menikmati keindahan pemandangan itu.“Sudah lama saya tidak mengunjungi tempat ini,” kata seorang polisi yang duduk dibelakang kemudi sambil sesekali mengagumi lingkungan tempat tinggal Lady Viscaria.“Kau berbicara seolah-olah ini adalah sebuah lokasi wisata,” sindir Inspektur LeBlanc. “Perhatikan saja jalannya, aku tidak ingin membuat masalah dengan wanita itu.”Polisi yang sedang mengemudi itu tertawa mendengar kata-kata atasannya yang hampir tidak pernah didengarnya ketika sedang bertugas.“Saya selalu menikmati kunjungan ke Wisteria Manor karena selain tamannya yang indah, saya berkesempatan
Ruang makan Wisteria Manor terletak di lantai satu—tepatnya di sebelah kanan foyer. Ruangan itu berbentuk persegi panjang dan memiliki dua sisi terbuka berbentuk L di mana sisi lebarnya menghadap tangga di foyer yang menuju ke lantai dua, sedangkan sisi panjangnya menghadap ke dapur. Malam itu merupakan salah satu malam yang cukup tenang dan hangat di kediaman Lady Viscaria yang hampir setiap waktunya menerima surat-surat berisikan permohonan penyelidikan dan lain sebagainya. Malam itu, Lady Viscaria meletakkan topengnya dan tersenyum dengan kepuasan yang terasa asing. “Ini malam yang menyenangkan,” gumamnya. Dilihatnya Vivian dan Rita yang sedang sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk malam itu sambil sesekali bercanda—yang tentu saja membuat Vivian sering melirik majikannya karena bertingkah saat bekerja. Namun, Lady Viscaria berpura-pura untuk tidak melihatnya dan sebisa mungkin tidak memunculkan pandangan penuh selidik ke arah gadis canggung itu. Di seberang meja makan, Aza
I “Selamat datang, Nyonya,” sambut Vivian dengan penuh perasaan lega. “Biar saya bawakan barang-barang Anda.” “Terima kasih, Vivian.” Gadis itu segera mengambil barang-barang bawaan Lady Viscaria dan membawanya masuk ke dalam rumah, meninggalkan majikannya yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam Wisteria Manor. Lady Viscaria berhenti sejenak sambil memejamkan matanya. Azalea dan Rita yang ada di belakangnya hanya menunggu tanpa pikiran penuh pertanyaan. Bagi mereka, apa yang dilakukan Lady Viscaria adalah sesuatu yang biasa—sebuah ritual yang dilakukannya ketika kembali ke habitatnya. “Sepertinya ada yang baru di sini,” ucap Lady Viscaria. “Aku nggak melihat ada dekorasi baru di sini,” kata Azalea. “Bukan—bukan itu, ada orang lain selain Vivian dan para pelayan lainnya.” Mendengar perkataan Lady Viscaria yang cukup mencurigakan, Azalea dan Rita segera mengambil posisi berisiap untuk kemungkinan terburuk yang dapat mereka alami. Si wanita paruh baya menoleh ke arah me