Dragnar berbaring menatap wanita yang dicintainya tertidur lelap di sampingnya, satu tangannya menyangga kepalanya sambil mengatur sisa-sisa napas dan rasa nikmat . Melihat wajah cantik ,pipi berona merah , rambutnya yang berantakan di atas bantal putih dilengkapi alis yang lebat, bulu mata lentik terukir wajah yang sempurna cantiknya bertengger di lehernya yang jenjang.Tangannya yang lain terangkat mengusap rambut yang berantakan, merapikannya ,” Aku merindukan saat-saat ini. God, terima kasih telah mengabulkan mimpiku menjadi kenyataan,”bisiknya lalu tersenyum lebar menatap Merri yang membuka matanya. Sejenak ditatapnya Dragnar yang menatapnya kemudian memejamkan kembali , terdengar dengkuran halus keluar dari mulut Merri.“Merri, terima kasih aku bisa memasuki mu dengan sempurna. Kau wanitaku, milikku meskipun aku belum memilikimu seutuhnya, hanya tubuhmu belum hatimu.”Bisik Dragnar mengambil selimut dan bedcover yang tergeletak di lantai menyelimuti tubuh polos Merri dan diriny
Merri dan Dragnar saling menatap setelah melakukan penyatuan,’Dia menatapku dengan mata berbinar-binar penuh cinta, maafkan aku belum dapat mencintaimu,’batin Merri kemudian memasukkan wajahnya ke dada Dragnar yang bidang ,tidak mampu menatap tatapan Dragnar .“Honey…”“Hum…”“I love you.”Bisik Dragnar lalu mengambil wajah Merri dari dadanya, merapikan rambut Merri yang berserakan di kepala Merri kemudian mencium kening Merri.“Terima kasih mencintaiku, aku bisa merasakan cintamu dalam setiap sentuhanmu. Kamu melakukannya dengan cinta.”Bisik Merri , kembali menatap wajah Dragnar .‘Tidak ada wajah dingin, wajahnya bertambah tampan dipenuhi kepuasan dan kebahagiaan berbalut cinta di matanya,’batin Merri, kemudian tersenyum kecil.“Kau melakukannya juga dengan cinta.”Bisik Dragnar.“????” Merri menatap Dragnar penuh tanda tanya.“Serius, sentuhanmu…”“Aku tidak menyentuhmu, kau yang menyentuhku.” Protes Merri.“Memegang pinggangku kuat-kuat, mencakar punggungku,kemudian membelainya, i
Dragnar dan Merri duduk berhadapan di meja makan. Di depan mereka terhidang sup ayam,ayam goreng, sambel goreng kentang dan empal gepuk kesukaan Dragnar. Merri menuang sup ayam ke mangkok kecil buat Dragnar dan buat dirinya, menyeruput kecil ingin merasakan kehangatan sup ayam. Entah ada apa dengan perutnya, tiba-tiba menggelojak . Merri meletakkan sendoknya ke mangkok.“Ada apa honey?” tanya Dragnar.“Perutku kembung, ingin muntah, mungkin aku masuk angin,” Ujar Merri.Dragnar mengangkat alis,”Mau minum air hangat?”Merri mengangguk malas, bermaksud berdiri mengambil air hangat dari dispenser, Dragnar mencegahnya kemudian memijat tombol di sisi meja makan, pelayan masuk tergopoh-gopoh.“Ambilkan air hangat buat nyonya.” Perintahnya.Pelayan mengambil gelas, mengisi air dispenser meletakkan di meja makan,”Silahkan nyonya, kalau kurang hangat saya tambahkan air panas,” ujarnya dengan sopan.“Terimakasih,” Merri meneguk ,”Cukup hangatnya,”Pelayan membungkuk , berjalan tegak sambil
Suara Sam Smith, lagu fire on fire mendayu lembut.Merriana berdiri mematikan musik dari ponselnya, mencari piringan hitam di antara deretan piringan hitam yang tertata rapi. Mencari piringan hitam dengan cover Andrea Bocelli , memilih lagu "Can't falling in love.""Mengapa ganti lagunya?" tanya Dante."Hem, aku sekarang tidak suka dengan penampilan Sam Smith yang berpenampilan lebih feminin, aku suka penampilannya yang lama lebih manly. Dia rupanya menandai dirinya sebagai Queer." Jawab Merriana."Tidak usah dibahas, yang penting aku masih suka laki-laki, aku masih suka perempuan, apalagi perempuan seperti kamu ," bisik Dante.“Mum, perempuan seperti aku? " bisik Merriana manja, menatap Dante penuh gairah, mengajak mata mereka bercumbu sebelum tubuh mereka bercumbu, dilanjutkan dengan bibir yang tidak mau kalah ikut bercumbu, saling mengulum. Merriana membelai dada pria yang dipujanya, membiarkan bibir mereka saling mengulum, memagut, saling mengait membuat Merriana terjebak d
Latar belakang dokter Dante Pramudya Saksono, menyimpan identitas tersembunyi, mengenai dirinya, asal usulnya tidak diketahui. Yang diketahui dia dibesarkan di panti asuhan milik para biarawati Katolik. Dia ditemukan oleh tukang kebun biara pagi hari di antara semak-semak bunga di taman biara. Suara bayi menangis mencuri perhatian bapak Saksono yang akan membabat rumput di taman, dikagetkan dengan boks bayi lengkap kaleng susu formula di sampingnya, ada secarik kertas,”Suster peliharalah bayiku, dia tidak berdosa, sayalah yang berdosa. Saya percaya pada janjinya akan mengawiniku tapi dia memilih perempuan lain.Nama bayiku Dante, berarti teguh dan abadi. Semoga anakku bisa teguh dan abadi..”Biara langsung gempar ditemukan bayi mungil yang masih merah, membuka matanya menatap orang di sekelilingnya membuat para biarawati gemas, langsung memandikannya, membungkus dengan selimut karena popok yang dipakainya telah basah dengan kencing. Kepala biara segera memanggil dokter untuk memeriksa
Kembali ke Surabaya, sepanjang perjalanan naik kereta malam Semarang-Surabaya, Merri terkenang saat-saat bersama Dante. Jum’at malam , Merri berangkat dari Surabaya naik kereta malam, tiba di Semarang langsung ke apartemen Dante yang waktu itu penghuninya masih di rumah sakit, kemudian mengirim pesan melalui ponselnya ke Dante.‘Merri : Sayang, aku sudah di apartemenmu. Kapan pulang?’Rupanya Dante sibuk, baru centang satu, batin Merri.Merri mencari jas kamar yang selalu dia simpan di apartemen Dante.Ada kesepakatan mereka setiap tiga bulan saling berkunjung. Dante ke Surabaya, nginap di hotel setelah Merri reservasi atau Merri ke Semarang nginap di apartemen Dante.Akhir-akhir ini Dante jarang ke Surabaya, alasannya sibuk dengan segala macam alasan, sibuk operasi, ikut symposium di Jakarta, Bali bahkan baru-baru ini symposium dokter bedah saraf di Korea.Ponsel Merri berdenting.‘Dante : Baru saja selesai operasi,aku masih harus tunggu sampai pasien stabil baru ke apartemen.’‘Mer
Setelah beristirahat sejenak, mandi di bawah shower Merri merasa segar kembali. Memulas wajahnya yang cantik dengan make up natural, Merri turun ke bawah. Papa dan mamanya baru selesai sarapan sedang duduk di sofa menonton televisi.“Morning,” sapa Merri riang.“Pagi, mmm.. wajahmu sumringah banget.” Ujar mamanya.“Mama ini kayak tidak kenal masa muda . Dia baru ketemu pujaan hati yang belum ada rencana mau melamar anak gadis kita.”“Sabar pa, nanti mas Dante akan melamarku pada saat yang tepat, waktu yang tepat dan hari yang tepat.” Jawab Merri langsung mengambil gelas berisi juice jeruk, menyesapnya sebentar lalu meneguknya sampai habis.“Sarapan dulu nduk, mama bikin omelet kesukaanmu.”“Hum, tinggal lima belas menit lagi, aku harus berangkat ke kantor. Takut macet.”Ujarnya mencomot roti , dengan garpu memotong sedikit omelet menyatukan dengan roti.“Pa, kepriye carane bocah wadon sampeyan,menakutkan. Pantas Dante menunda-nunda melamarmu, makan kok asal mencomot saja.” Ujar mamanya
Tiga bulan kemudian.Acara Dream Wedding Exhibition berjalan sukses. Pak Marco memberikan mereka bonus dan istirahat selama dua hari setelah bekerja habis-habisan pagi sampai malam mempersiapkan peragaan gaun pengantin .Merri berbaring sambil memegang ponselnya karena panggilannya ke dokter Dante tidak mendapat respons, teringat kembali percakapannya dengan teman-temannya ketika Merri menelpon dokter Dante berkali-kali dan tidak mendapat respons. “Aku tidak nyuruh kamu curigain dokter Dante, Mer.Sebaiknya kamu selidiki apa yang dilakukannya jika kamu tidak ada di Semarang. Kamu tiba-tiba datang ke Semarang tanpa mengabarinya atau tanpa disuruh Dante. Selama kita berteman aku melihat kamu waktu pertama kali pacaran dengan dokter Dante wajahmu selalu sumringah, dua tahun terakhir kesumringahmu mulai memudar, ada sedikit beban di wajahmu yang cantik. Jangan terlalu mempercayai lelaki yang selalu menunda melamarmu dengan seribu alasan.” Kata Stella.Merri menghela napas, “Aku sanga
Dragnar dan Merri duduk berhadapan di meja makan. Di depan mereka terhidang sup ayam,ayam goreng, sambel goreng kentang dan empal gepuk kesukaan Dragnar. Merri menuang sup ayam ke mangkok kecil buat Dragnar dan buat dirinya, menyeruput kecil ingin merasakan kehangatan sup ayam. Entah ada apa dengan perutnya, tiba-tiba menggelojak . Merri meletakkan sendoknya ke mangkok.“Ada apa honey?” tanya Dragnar.“Perutku kembung, ingin muntah, mungkin aku masuk angin,” Ujar Merri.Dragnar mengangkat alis,”Mau minum air hangat?”Merri mengangguk malas, bermaksud berdiri mengambil air hangat dari dispenser, Dragnar mencegahnya kemudian memijat tombol di sisi meja makan, pelayan masuk tergopoh-gopoh.“Ambilkan air hangat buat nyonya.” Perintahnya.Pelayan mengambil gelas, mengisi air dispenser meletakkan di meja makan,”Silahkan nyonya, kalau kurang hangat saya tambahkan air panas,” ujarnya dengan sopan.“Terimakasih,” Merri meneguk ,”Cukup hangatnya,”Pelayan membungkuk , berjalan tegak sambil
Merri dan Dragnar saling menatap setelah melakukan penyatuan,’Dia menatapku dengan mata berbinar-binar penuh cinta, maafkan aku belum dapat mencintaimu,’batin Merri kemudian memasukkan wajahnya ke dada Dragnar yang bidang ,tidak mampu menatap tatapan Dragnar .“Honey…”“Hum…”“I love you.”Bisik Dragnar lalu mengambil wajah Merri dari dadanya, merapikan rambut Merri yang berserakan di kepala Merri kemudian mencium kening Merri.“Terima kasih mencintaiku, aku bisa merasakan cintamu dalam setiap sentuhanmu. Kamu melakukannya dengan cinta.”Bisik Merri , kembali menatap wajah Dragnar .‘Tidak ada wajah dingin, wajahnya bertambah tampan dipenuhi kepuasan dan kebahagiaan berbalut cinta di matanya,’batin Merri, kemudian tersenyum kecil.“Kau melakukannya juga dengan cinta.”Bisik Dragnar.“????” Merri menatap Dragnar penuh tanda tanya.“Serius, sentuhanmu…”“Aku tidak menyentuhmu, kau yang menyentuhku.” Protes Merri.“Memegang pinggangku kuat-kuat, mencakar punggungku,kemudian membelainya, i
Dragnar berbaring menatap wanita yang dicintainya tertidur lelap di sampingnya, satu tangannya menyangga kepalanya sambil mengatur sisa-sisa napas dan rasa nikmat . Melihat wajah cantik ,pipi berona merah , rambutnya yang berantakan di atas bantal putih dilengkapi alis yang lebat, bulu mata lentik terukir wajah yang sempurna cantiknya bertengger di lehernya yang jenjang.Tangannya yang lain terangkat mengusap rambut yang berantakan, merapikannya ,” Aku merindukan saat-saat ini. God, terima kasih telah mengabulkan mimpiku menjadi kenyataan,”bisiknya lalu tersenyum lebar menatap Merri yang membuka matanya. Sejenak ditatapnya Dragnar yang menatapnya kemudian memejamkan kembali , terdengar dengkuran halus keluar dari mulut Merri.“Merri, terima kasih aku bisa memasuki mu dengan sempurna. Kau wanitaku, milikku meskipun aku belum memilikimu seutuhnya, hanya tubuhmu belum hatimu.”Bisik Dragnar mengambil selimut dan bedcover yang tergeletak di lantai menyelimuti tubuh polos Merri dan diriny
“Ngghh.”Merri mengerang pelan ketika merasakan sentuhan basah di lehernya. Bibir Dragnar menari-nari di lehernya. Sentuhan itu menurun menyentuh kedua payudaranya.Merri tidak berani membuka matanya, dipejamkan matanya kuat-kuat ketika rasa nikmat mulai menjalari dimulai dari bibirnya yang telah berkali-kali dipagut Dragnar dengan rakus.Bibir tebal itu sekarang membelai leher ,menghisap dengan gemas ceruk leher titik sensitif Merri membuat Merri kembali mengerang . Tatapan puas terlihat di mata Dragnar ketika bercak merah terukir di ceruk leher Merri.“Ah!”Lenguhan terlontar dari bibir Merri ketika bibir Dragnar bermain di kedua payudaranya, bergantian menghisap kedua pucuk secara intens.Melepaskan kemudian menghisapnya. Merri tidak sadar dia telah memberikan dirinya, pertahanan dirinya telah lepas membuat Dragnar semakin liar.“Ini sumber kehidupan anak-anak kita kelak,”Bisik Dragnar setelah melepaskan bibirnya dari pucuk yang dihisapnya membuat Merri melenguh.Bibirnya t
Di kamar tidur, Merri terus menggerutu , menurutnya Dragnar telah mempermainkan dirinya, seolah dia menyambut kemudian mencampakkan hasrat dan gairah Merri membuat Merri susah payah menentramkan jantung dan denyutan di bawah perutnya."Dia telah membuat jantungku meloncat-loncat tak karuan,nyeri di bawah perutku kembali berdenyut ingin dipuaskan.” Geram Merri berusaha menghilangkan rasa kecewanya.“Rupanya psikopat itu senang melihatku tersiksa menahan dorongan seksual yang muncul karena godaannya.” Umpat Merri.Akhirnya Merri memutuskan untuk menghindar dari Dragnar , mengurung diri seharian di kamar. Keheningan kamar tidur tanpa ada suara membuat pikirannya terdorong untuk mengingat sesosok wajah yang dirindukan sekaligus dibencinya,”Kamu sedang apa? Apakah kamu bahagia di sana dengan perempuan itu? Mengapa kamu memilih dia untuk menyemaikan benihmu? Aku selalu kau jejali dengan pil pencegah hami agar aku tidak hamil. Alasannya jangan sampai aku hamil sebelum kamu melamarku. A
Oh…Kau…!!” Kata Merri nyaris menjerit melihat wajah di balik masker yang terbuka. Senyum kecil di wajah tampan berselubung dingin , percaya diri, ditambah pesan menggoda seolah puas baru melakukan kejutan yang membuat Merri terkaget-kaget setelah mengetahui wajah di balik masker.“Surprise,” Bisik Dragnar.Merri menggeleng tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, jemarinya mencengkeram kaos yang dikenakan Dragnar.“Oom Danur?”“Hum, si manusia salju.” Jawab Dragnar, tersenyum lebar menatap Merri dalam-dalam. Wajah Merri terlihat pucat , Dragnar bisa merasakan detak jantung Merri yang berusaha duduk, refleks Dragnar menahan Merri membiarkannya terus berbaring di ranjang.“Aku ingin merasakan detak jantungmu. Detak jantungmu seirama dengan detak jantungku,”Kata Dragnar meraih tangan Merri diletakkan di dadanya yang bidang, lalu tangannya diletakkan di dada Merri yang bergedub lebih kencang ketika tangan Dragnar menyentuh payudaranya.“Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganmu.“ Prote
Matahari menerobos melalui vitrage tipis , menerpa wajah Merri yang masih tertidur lelap memberi kehangatan di wajahnya. Mata yang terpejam perlahan-lahan terbuka,berusaha mengusir kantuk yang masih tersisa. Merri menggeliat malas di ranjang, matanya langsung terbuka lebar mendapati miss Franka berdiri di depan pintu kamar ,”Selamat pagi nyonya,anda terlihat tidur lelap sekali.”“Pagi juga, apa yang kamu lakukan di kamarku?” tanya Merri.“Saya ingin membangunkan nyonya tapi nyonya terlihat tidur lelap, saya tidak sampai hati membangunkan.”“Hum..”Merri kemudian duduk di tepi ranjang,siluet nya dalam gaun tidur dengan rambutnya yang berantakan tergambar di cermin meja rias, segera dirapikan rambutnya.“Nyonya silahkan mandi, tuan menunggu nyonya untuk sarapan,”Merri menatap miss Franka ingin mengatakan sesuatu, akhirnya dibatalkan hanya ngedumel dalam hati,’Aku diperintah oleh suamiku dan perempuan ini mengatasnamakan suamiku memerintahku,’ Batinnya.“Bisakah kamu meninggalkan saya s
Sampai di rumah besar milik Dragnar Braspati, Merri disambut Dragnar di depan pintu ruang tamu.“Bagaimana pertemuan dengan teman-temanmu?” Tanya Dragnar.“Menyenangkan dan Enak.”“Hum…”“Menyenangkan karena aku bisa tertawa, enak karena mereka memuji masakannya, terutama steaknya.” Jawab Merri sambil mengangkat kakinya melepaskan high heels.“Kamu terlihat capek, istirahatlah sejenak. “Ujar Dragnar, suaranya tegas , di telinga Merri sepertinya dia diperintah.“Saya akan melihat mama.”“Mamamu sedang istirahat. Nanti sore kita menemui mama.”“Mama di mana?”Tanya Merri dengan intonasi tinggi dengan emosi marah.“Di kamarnya. Mengapa marah? Jangan khawatir mamamu. Suster Lidya menjaganya 1 kali 24 jam.”“Aku ingin melihat apakah mama baik-baik saja. Hanya dia yang kumiliki di dunia ini.” Kata Merri.“Honey, di samping mama ada aku di sisimu.Aku sekarang sudah suamimu.”“Hum.. Bisakah aku melihat mama?”Tanya Merri yang sudah terlihat tenang.“Baiklah.”Tanpa menunggu Dragnar mengayuh kur
“Jika aku menerima kesepakatan, apakah aku tetap kau perkenankan merawat mama?” Tanya Merri.Dragnar langsung mengambil keputusan,”Kamu pindah ke rumahku.”“Apa? Kita belum suami isteri.”“Rumah sakit bukan tempatmu.”“Belum menikah kamu sudah pakai jurus memerintah, aku tidak akan meninggalkan mama sendirian di rumah sakit!” Kata Merri dengan nada keras.“Siapa bilang mamamu tetap di rumah sakit, dia calon mertuaku. Dia ikut bersamamu , suster Lidya yang akan merawatnya.”Merri menatap Dragnar,’Penuh percaya diri ini orang ,percaya dirinya yang berlebihan membuatnya sok berkuasa.’“Kita akan membicarakan beberapa hal sebelum menikah. Jangan takut, aku tidak akan menyentuhmu sebelum kita menikah meskipun melihatmu ada keinginan untuk menciummu.”“Tidak bermoral.” Jawab Merri disambut tawa terkekeh Dragnar."Honey, aku pria baikbaik tidak akan menyentuhmu sebelum ikatan yang sah. Hum.. aku terpesona dengan bibirmu setiap kau melontarkan kata-kata kejam kepadaku, semakin menggairahkan