Share

Ancaman Kaivan

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-05-22 20:04:39

Ceklek'

Rachel yang sedang sibuk merevisi skripsinya, spontan menoleh ke arah pintu kamar ketika mendengar pintu di buka.

Ternyata suaminya -- Kaivan Rafindra Kendall -- yang masuk.

Pria itu masuk dengan membawa tumpukan pekerjaan dan juga laptop. Dia menoleh ke arah Rachel kemudian tiba-tiba saja dia berjalan melangkah ke arah perempuan tersebut.

Tuk'

Kaivan meletakkan pekerjaannya di sebelah tumpukan skripsi Rachel. Dia lalu berjalan dari sana untuk mengambil kursi, setelahnya kembali duduk di sebelah Rachel -- membuat perempuan tersebut bingung setengah mati dan merasa gugup luar biasa.

Ke--kenapa Kaivan ke sini dan duduk di sebelahnya? Biasanya Kaivan berkerja di ruangannya.

"Regal Edison." Tiba-tiba saja suara dingin Kaivan terdengar, mengalun dengan rendah dan serak. Terkesan seksi tetapi lebih dominan mengerikan bagi Rachel. "Dia siapa?"

"Hah?" Rachel melogo dan bengong, menoleh gugup dan takut-takut ke arah Kaivan.

"Siapa Regal Edison?" tanya Kaivan, menoleh ke arah R
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Kamar Mandi Jadi Saksi

    "Mana kue kotak bintang lima-nya, Nyet?" tanya Rachel, menghela nafas sembari menatap boring ke arah Denny. Katakan demi sesuap kue dalam kotak yang katanya dari hotel bintang lima, Rachel, Alsya dan juga Denny benar-benar mengikuti seminar yang sudah setengah jalan di mulai. Mereka duduk di barisan tengah dengan wajah yang terpasang sama-sama bosan. "Sabar, Baby." Denny merangkul pundak Rachel. "Biasanya pembagian sembako itu di sesi terakhir. Ya kali di bagi sekarang. Yang ada kita makan plus brisik, tanpa dengar materi.""Sabar kuncinya." Alsya menambahi. Rachel mendengkus pelan, memilih menyingkirkan tangan Denny dari pundaknya sembari bersedekap di dada. Tiba-tiba saja pipinya ditempelkan sesuatu yang terasa dingin. Hal tersebut membuat Rachel tersentak kaget dan juga reflek menoleh ke arah sebelahnya, mendapati minuman kaleng dingin yang ditempel ke pipinya lalu seorang pelaku yang tak lain adalah Regal. Regal tersenyum tipis, menarik minuman tersebut dan membuka penutupny

    Last Updated : 2023-05-23
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Kecemburuan yang Manis (BulGos)

    "Mendadak kau memanggilku Pak. Kenapa?" bisiknya dingin. Rachel semakin menegang dan ketakutan. Nafas beraroma mint pria ini menerpa kulit pipinya-- memberikan sensasi dingin yang menembus hingga ke dalam kulit pipi Rachel. "Tidak tahu. Dan-- tolong biarkan aku keluar, Pak--Mas Kaivan," cicit Rachel, menoleh sejenak ke belakang dan bergerak tak nyaman -- dengan pelan berupaya menolak sentuhan Kaivan di lehernya. Rachel tidak menyukai posisi ini dan dia sangat takut diapa-apai oleh pria tampan berstatus suaminya ini. "Kau boleh keluar." Kaivan berbisik pelan, membuat Rachel kembali merinding disko dan semakin membeku di tempat. Kaivan mengatakan dia boleh keluar. Tetapi kenapa pria ini tak melepas tangannya yang ada di perut Rachel? Ayolah, Rachel benar-benar takut! "Tapi jika kau keluar dari sini, itu sama artinya kau juga keluar dari rumah ini, Ichi," tambah Kaivan, membuat Rachel tertohok dan semakin pucat pias di tempat. "Keluar dari sini, sama saja kau sepakat berhenti menja

    Last Updated : 2023-05-24
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Jebakan Dosen Omes

    Kaivan memasuki kamar dan mendapati jika Rachel masih sibuk di meja belajarnya. Ini sudah jam setengah satu dini hari, dan Rachel-nya masih terjaga. Kaivan berjalan mendekati Rachel, berdiri tepat dibelakang perempuan tersebut dengan menatap ke arah layar laptop. Rachel tengah merevisi skripsinya. "Cik, issss apa lagi yang salah sih?!" Terdengar jika Rachel menggeram marah, bahkan perempuan ini memukul cukup kuat pada papan ketik. Tuk'Kaivan tiba-tiba mengulurkan tangan, menutup laptop istrinya tersebut dan membuat Rachel menoleh kaget bercampur panik ke arahnya. "Tidur," dingin Kaivan, meraih pergelangan tangan Rachel kemudian menyentaknya cukup kuat agar perempuan ini berdiri. "Mas Kaivan, revisiku belum selesai. Besok aku ada jadwal bimbingan jam sepuluh tiga puluh," cicit Rachel, menarik tangannya dari Kaivan dan menolak untuk diajak tidur. "Kau tidak mendengarkan perintahku, Ichi?!" geram Kaivan, memperingati Rachel supaya perempuan ini mendengarnya dan patuh padanya. Rac

    Last Updated : 2023-05-24
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Heroku adalah Husband-ku

    Rachel ingin meminta tolong namun mendadak hotel ini terasa angker dan sangat sepi. 'To--tolong selamatkan aku, ya Allah. Ku mohon ….' batin Rachel, berbelok ke sebuah lorong dan …-Rachel membelalakkan mata dengan air muka kaget, tegang bercampur senang. Dia mempercepat larinya dan langsung berhambur dalam pelukan seseorang yang kebetulan muncul di sana. 'Kamu malaikat penelongku, Pak. Dan … terimakasih, Ya Allah.' batin Rachel yang masih memeluk erat tubuh pria tersebut, menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria itu sembari memejamkan mata karena takut. "Rachel!" Suara bentakan terdengar dari belakangnya, membuat Rachel semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh besar tersebut. Ketakutan Rachel bercampur aduk, namun lebih dominan adalah takut pada sosok pria yang ia peluk saat ini. "Tuan … Tuan Kaivan." Indra terlihat menampilkan air muka kaget, buru-buru membungkukkan tubuh untuk memberikan hormat pada penguasa di kota ini. Wajahnya menegang dan pucat, juga benar-benar takut

    Last Updated : 2023-05-27
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Dukungan untuk Joki

    "Ba--baik, Bang Kai."deg'Rachel langsung membekap mulut dan langsung menatap panik ke arah Kaivan. Astaga, Rachel keceplosan. Dia pikir dia mengatakan itu dalam hati saja, kenyataannya dia menyebutnya dengan suara. 'Habislah aku. Haaaaaa ….' batin Rachel yang masih memasang wajah pucat pias dan ketakutan. "Kau bilang apa, Ichi?" Suara dingin Kaivan mengalun. Rachel menggelengkan kepala. "Bilang tidak aku apa-apa," jawabnya gugup, gelagapan dan juga error. Kaivan mengerutkan kening, terus menatap wajah menegangkan istrinya dengan datar namun penuh peringatan. Sejujurnya … ah, Rachel sekarang sangat menggemaskan! Dia imut dengan wajah panik begini. Tuk'Kaivan menyentil kening Rachel, membuat perempuan itu meringis sakit sembari menatap berang bercampur masam ke arah Kaivan. Setelah itu Kaivan menarik tangan Rachel, menarik perempuan itu dari san membawanya ke kamar mereka. ***"Stupid, katakan kenapa kau bisa ke sana?" tanya Kaivan setelah mereka di kamar, di mana Rachel dudu

    Last Updated : 2023-05-27
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Diusir oleh Suami

    "Aku tahu kau sudah bangun, Ichi."Perlahan kelopak mata Rachel terangkat dan terbuka, di mana maniknya langsung bersitatap dengan mata elang serta tajam Kaivan. Sempat gagal fokus karena suaminya tersebut tak mengenakan topeng. Ah, Kaivan sangat luar biasa tampan. Cik, sampai sekarang itu membuat Rachel sebenarnya bertanya-tanya kenapa Kaivan menutupi ketampanannya dengan topeng?!'Apa dia gay?' batin Rachel dengan masih menatap lamat pada Kaivan. Terlihat Kaivan juga menatapnya dan memperhatikan detail wajah cantik istrinya. 'Ya kali dia gay tapi melakukan ITU denganku. Mungkin memang gara-gara patah hati deh.'"Kau memikirkan sesuatu, Ichi?" tanya Kaivan, kembali mengelus alis istrinya dengan penuh kasih sayang. Rachel menjawab dengan spontan. "Mas Kaivan Gay yah?" tanya-nya tanpa sadar. Namun setelah dia menyadari pertanyaannya, dia langsung membelalak horor dengan air muka pucat pias dan gugup setengah mati. Ya Allah! Bagaimana bisa Rachel menanyakan hal gila itu?! Semisal p

    Last Updated : 2023-05-28
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Hujan

    "Serius, kamu sedang tidak ada masalah kan, Chel?"Rachel menggelengkan kepala, tersenyum tipis ke arah Alsya lalu berakhir menyengir aneh. Karena tak tahu harus pulang kemana, Rachel pada akhirnya memutuskan untuk menginap di kos-an sahabatnya, Alsya. Selanjutnya Rachel belum tahu kemana dia harus pulang dan pergi. Kembali pada orang tuanya, Rachel tak berani. Mamanya baru siuman dan belum sepenuhnya sehat. Keluarganya sedang berbahagia akan hal itu, tak mungkin Rachel merusak kebahagian keluarganya dengan kondisinya sekarang. "Trus kenapa mendadak kamu ke sini sih? Jelas dong bicaranya. Aku khawatir sama kamu, Chel." Alsya mengerutkan kening, menepuk paha Rachel yang duduk di sebelahnya dengan kesal. Dia sejujurnya khawatir kenapa Rachel ke sini. Dia takut telah terjadi sesuatu pada sahabatnya ini. A--apa terjadi sesuatu pada Rachel dan suaminya yah? Karena itu Rachel tiba-tiba datang ke mari. "Besok kan kamu sidang skripsi dengan Denny. Sejujurnya … aku juga ikut. Itu-- aku mil

    Last Updated : 2023-05-28
  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Harus Tahu Diri

    Semalam Rachel ketiduran dalam mobil, ketika dia bangun hari sudah pagi dan pakaiannya telah berganti. Kaivan tak ada di kamar dan Rachel hanya bisa menelan ludah sendiri karena itu. Namun karena hari ini dia sidang skripsi, Rachel harus keluar rumah lagi. Tapi kali ini dia izin pada Kaivan -- melalui pesan yang dia kirim pada suaminya tersebut. "Tidak ada balasan sama sekali." Rachel menghela nafas dengan perasaan gunda yang melanda. "Dilihat juga tidak. Aku harus gimana?" monolognya sendiri sembari duduk lesu di depan cermin meja rias. Sepuluh menit dia menunggu balasan Kaivan, namun dia sama sekali tak mendapat balasan apapun. Pada akhirnya Rachel memutuskan untuk pergi ke kampusnya. Dia tidak bisa menunggu pesan Kaivan lebih lama lagi. ***"Yeiiii … kita semua lulus!" pekik teman-teman Rachel dengan bahagia. "Kita foto bareng yah."Mereka sama-sama foto bareng, satu angkatan dan satu geng. Mereka lempar bunga bersama, lalu di sesi Poto berikutnya mereka sama-sama pamer tanga

    Last Updated : 2023-05-29

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Tamat

    Setelah mengusir orang tuanya dari kamar, Adera hanya diam murung di sana. Hingga tiba-tiba saja …-Ceklek' Pintu kamar Adera terbuka, memperlihatkan seorang pria menjulang tinggi di ambang pintu. Adera menghela napas pelan, berdecak kesal kemudian menatap sinis pada pria tersebut. "Ngapain Papa kemari?" sinisnya, membuang jauh pandangan lalu pura-pura fokus pada HP. Kebetulan HP Adera berada tak jauh darinya saat itu. "Hah." Hembusan napas berat terdengar keluar dari bibir Kaivan. Dia menatap putri bungsunya lamat, kemudian berjalan masuk untuk mendekat. "Papa ingin bicara padamu."Adera melirik sejenak, memilih cuek dengan bermain ponsel. Sayangnya, itu pengalihan karena pada kenyataannya Adera hanya men-scroll galeri ponsel. "Begini sikapmu jika berbicara dengan orang tua?" Saat itu juga Adera meletakkan HP ke atas meja. "Cik." Dia berdecak malas. "Tumben-tumbenan Papa ke sini menemuiku, pake acara sok sokan berbicara denganku lagi. Biasanya juga malas. Berpapasan denganku s

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Kekecewaan Adera

    "Aku tidak punya uang. Minta," jawab Adera, mengulurkan tangan ke arah Davin tetapi dengan menatap lurus ke arah depan– enggan menatap pada pria dingin dan berbahaya tersebut. Davin menaikkan sebelah alis, menatap intens ke arah wajah jutek Adera. Cih, apa perempuan ini pikir dia menakutkan seperti itu? Tidak! She's so cute. Bahkan karena sangat menggemaskannya perempuan ini di mata Davin, rasanya Davin ingin sekali mencium Adera sampai perempuan ini kehabisan napas. Yah, ingin rasanya Davin mencuri napas perempuan yang duduk di sebelahnya ini. Davin mengeluarkan dompetnya lalu menaruhnya di atas telapak tangan Adera. Perempuan menggemaskan itu seketika menoleh ke arah Davin, menatap tak percaya pada Davin. Adera sedikit menganga, tercengang karena Davin memberikan dompet padanya. 'Eih, dikasih sumbernya langsung. Beneran ini?' batin Adera, menatap ragu pada dompet hitam berbahan kulit tersebut. "Beli apapun yang kau inginkan, Era," ucap Davin, menatap wajah cengang Kanza yang sa

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Minta Uang Pada Calon Suami

    "Kau masih yakin ingin memperistrinya?" Davin menganggukkan kepala, tersenyum penuh keyakinan pada Kaivan. "Semakin yakin, Uncle," jawabnya tanpa ragu. "Ah, yah. Aku sudah menghubungi Daddy-ku, mengatakan jika nanti aku pulang dengan membawa menantu untuknya. Dan Daddy setuju." "Hell." Kaivan mengumpat pelan, semakin frustasi karena mendengar penuturan calon menantunya, "tidak secepat itu juga. Cik, lagipula Adera-ku belum tentu menerimamu, Nak." Kaivan menyunggingkan smirk tipis. "Kau lihat sendiri, dia tidak peduli keberadaanmu," ejek Kaivan selanjutnya, mendapat tawa dukungan dari William dan Hansel. "Adera hanya malu-malu, Uncle," jawab Davin, menyunggingkan smirk tipis di bibirnya. "Ah terserah. Asal kau tidak memaksa putriku dan-- pernikahan itu hanya terjadi jika Adera setuju," ucap Kaivan tegas. Dalam hati dia sangat yakin jika putrinya tidak akan mau menerima Davin. Bukan tidak setuju Davin menjadi menantunya, malah dia merasa senang karena dia tahu Davin siapa dan menge

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Masih Yakin Heh?

    "Siap--" Ucapan Adera terhenti ketika melihat siapa orang yang berada di depan kamarnya– Davin Sbastian Lucas, pria yang ia takuti melebihi rasa takutnya pada Papanya sendiri. Davin mendorong pintu kamar Adera, masuk begitu saja dalam kamar perempuan yang telah sah menjadi calon istrinya tersebut. Langkah Davin berhenti tepat di depan sebuah cincin yang tergeletak mengenaskan di lantai. Davin mengambil cincin tersebut, kemudian menghampiri Adera yang masih berada di depan pintu. "Kau melempar cincin pertunangan kita?" ucapnya dengan mendekati perempuan itu, menutup pintu karena dia tahu Adera berniat kabur. 'Ah, sialan. Dia menutup pintu kamar ku. Yang benar saja dia mengurungku dalam kamarku sendiri,' batin Adera, terdiam dengan posisi tetap membelakangi Davin. Dia tidak mau menghadap pria ini karena dia takut– malu tak ada muka jika harus bersitatap dengan Davin. Bayang-bayang kejadian itu menghantui Adera. "Jawab, Era," ucap Davin pelan, nadanya rendah dan berat. Terkesan seks

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Adera Bertunangan

    "Ahahaha … tidak begitu, Tuan Kaivan. Anda salah paham. Niat kami kemari untuk membicarakan hubungan antara Gisella dan Danial ke jenjang yang lebih serius, agar … Danial bisa lebih memprioritaskan putriku dan putri-putri anda tidak mengganggu hubungan mereka lagi."Kaivan menaikkan sebelah alis, lagi-lagi menyunggingkan smirk tipis sembari menatap dingin ke arah Bagaskara. "Danial, kau masih ingin melanjutkan hubunganmu dengan putri dari Pak Bagaskara?" tanya Kaivan, tanpa menoleh ke arah putranya dan tetap menatap dingin ke arah Bagaskara. "Tidak, Pah," jawab Danial datar. "Apa-apaan kau ini?!" Tak terima mendengar jawaban kekasihnya, Gisella berdiri dan dengan marah langsung melempar tasnya ke arah Danial. Namun, dengan mudah Danial menangkisnya. "Aku serius padamu, tetapi kau …-!""Ini putrimu?!" Kaivan berdecis remeh. Bagaskara dan istrinya sontak saling bersitatap, sama-sama panik dan malu akibat ulah putri mereka. Dengan kesal Bagaskara menarik pergelangan tangan putrinya da

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Lamaran untuk Danial?

    "Ada ribut apa ini?" tanya Kaivan yang tiba-tiba muncul di sana dengan Jake, William dan Hansel. Seketika itu juga mendadak ruangan itu terdiam. Tak ada suara sedikitpun di sana. "Diam?" Kaivan menatap bingung pada istri dan anak-anaknya. "Ah, tidak apa-apa, Mas. Hanya permasalahan anak-anak saja," jawab Rachel sembari tersenyum manis ke arah suaminya tersebut, "ouh iya, Mas ingin kopi kan? Tunggu, aku buatkan," tambah Rachel sembari berniat beranjak dari sana. Namun, langkahnya tiba-tiba tertahan. Tangannya dicekal oleh sang suami. "Ma--Mas," cicit Rachel pelan, menatap cekalan suaminya di pergelangan tangan kemudian beralih menatap Kaivan dengan air muka murung. "Kau tidak pandai berbohong, Ichi. Katakan, apa yang terjadi?!" tanya Kaivan pelan, berdesis dan berbisik pelan. Dia menatap penuh peringatan pada Rachel– tak suka jika istrinya ini menyembunyikan sesuatu darinya. "Jangan di sini," bisik Rachel pada Kaivan, kemudian dia melepas cekalan suaminya lalu beranjak dari sana.

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Adera yang Malang

    Adera dengan santai mendorong kepala Yohan, agar menjauh dari wajahnya. "Jangan kedekatan juga, Cok," ucapnya santai. Setelah itu tanpa peduli dengan pandangan siapapun di sana, Adera mendekati Alden kemudian tanpa ba bi bu dia langsung menendang kuat perut pria itu. "Kamu!""Ade!"Adera mengabaikan mereka semua, menatap dingin ke arah Alden dengan tangan terkepal kuat. "Lo siapa ngancem-ngancem gue?!" ketus Adera. "Kak." Alden menoleh ke arah Kakaknya, meminta bantuan agar dia diselamatkan dari amukan Adera. Sial! Dia kita Adera takut dengan ancamannya. Untungnya Gisella memihak padanya, membantu Alden berdiri– di mana Alden sempat tersungkur karena tendangan Adera di perutnya. "Kamu siapa sih? Datang-datang nendang Alden," marah Gisella, berniat menampar Adera namun dengan santai Adera menangkis dan menghempas kasar tangan perempuan itu. "Adera," peringat Danial pada adiknya. "Kau kenapa lagi? Kenapa …-" "Diam, Kak," potong Adera cepat, meraih pergelangan tangan Dayana kemudia

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Si Pembuat Masalah Tiba

    Sreettt'Suara gesekan kursi dengan lantai terdengar, itu berlangsung tepat di sebelah Adera– membuat perempuan manis tersebut menoleh ke arah sebelah, walau hanya singkat dan cepat. Air muka Adera berubah kaku bercampur masam. Sial! Davin duduk di sebelahnya. 'Sialan! Sialan! Aku lupa kalau dia bakalan nginap di sini selama dua minggu. Anjir, ngapain dia duduk di sebelahku sih? Dari banyaknya kursi kosong di sini. Sebelah Dayana juga masih kosong.' batin Adera, mendadak tidak tenang karena Davin duduk di sebelahnya. Saat ini mereka akan makan malam bersama. Seperti biasa, Adera selalu duduk di sebelah Kakaknya-- Danial, di mana Danial duduk bersebelahan dengan Papa mereka yang duduk di kepala meja. Sedangkan Mama mereka serta Dayana duduk di seberang Danial dan Adera. Namun, ada satu tambahan orang di sini. Davin! "Rumahmu dan rumah Uncle tidak ada bedanya, jadi makan yang banyak," ucap Kaivan pada anak dari teman dekatnya dalam dunia bisnis. "Tentu, Uncle," jawab Davin sembari t

  • TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA   Coklat dari Siapa?

    Seketika itu juga sontak Adera mendongak dengan air muka cengang-- hanya karena mendengar nama pria yang sangat-sangat dia hindari tersebut. Matanya langsung membelalak, pucat pias ketika melihat pria yang dia hindari tersebut ternyata memang ada di kamarnya– berada di sebelah Kakaknya. "Bagaimana, Humm?" tanya Danial, kembali untuk memastikan. Tangannya masih di atas kepala sang adik, mengelus pucuk kepala Adera dengan acak dan gemas. Ah, ekspresi kaget adiknya ini sangat menggemaskan. "Mama menyuruh kemari. Mama melarang Kakak membeli sepatu. Kata Mama kau punya banyak," lanjutnya. "Ya sudah," jawab Adera kikuk, menoleh cepat ke arah HP dan memilih melanjutkan game-nya. "Thanks, Sweety." Danial mengacak surai adiknya secara gemas, beranjak dari sana menuju wardrobe room sang adik. Sedangkan Davin, dia masih diam di tempatnya– menatap sebuah kotak coklat yang ia berikan pada Adera dengan tatapan sedang. Coklat pemberiannya dimakan oleh gadis ini dan sudah habis setengah. Gadis-ny

DMCA.com Protection Status