TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU
BAB KE : 19
UJUD ASLI RATU KENCANA WANGI18+
"Bhua ha ha ha!"Ratu Kencana Wangi memeluk Tiwi sambil tertawa terbaha-bahak. Tawa yang tidak pantas untuk seorang perempuan, apalagi sekelas ratu. Sangat tidak sopan.
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 20TIWI INGIN KABUR18+Tiwi menarik napas panjang. Hatinya sedikit lega setelah Ratu Kencana Wangi pergi dari kamar tersebut.Tiwi duduk membenarkannya dengan menyandarkan punggung pada kepala ranjang, dan kedua kaki bersilonjor. Terlihat sedang sesua
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 21GANAYANA SANG PELAYAN18+Ketika melihat ujud makhluk tersebut, refleks Tiwi bangkit dari duduknya dengan sentakkan serta pekikkan khas emak-emak di kala kaget.Setelah berdiri dia langsung pasang kuda-kuda dengan jurus cengcorang kegelian tak tentu arah.Kenapa dikatakan jurus cengcorang? Karena terlihat dari gerakkan ke dua tangan Tiwi yang memutar ke sembarang arah seperti cengcorang.Ujung jarinya bertaut membentuk kerucut, persis ular kadut lagi galau mau mematuk.Disamping kedua tanganya aktif bergerak ke sana dan ke sini, Langkah kaki Tiwi pun ikut bergerak ke kiri dan kanan, kayak ibu-ibu yang lagi senam poco-poco di jalan gang kompleks perumahan.Jurus yang aneh. Mungkin kalau guru Wiro Sableng yang bernama Eyang Sinto Gendeng melihat gerakkan Tiwi tersebut, dia akan ngompol saking herannya.S
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB : 22KETAKUTAN DI RUMAH BU DARMI18+"Ronal... Ronal... Ronal!? Ke sini, Ronal!?" teriakkan Bu Darmi memecahkan keheningan malam.Ibu dari Tiwi dan Tika itu berulang kali memangil menantunya dengan suara yang sangat keras. Kerasnya suara Bu Darmi tidak hany
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 23RASA TAKUT YANG TAK BIASA18+Cepat ke sini!" desak Bu Darmi.Rupanya Bu Darmi memang serius minta ditemenin Tika. Mungkin karena rasa takut juga hadir di hatinya mendengar apa yang dikatakan Tika tadi."Pergi sana ... temani Ibu!" Ronal ikut memerintah Tika.Keraguan semakin jelas terlihat di wajah Tika. Walau berdua dengan Ibu, rasanya Tika masih tidak berani ke dapur.Posisi dapur bersebelahan dengan kamar mandi.Bagaimana mana nanti kalau hantu itu menarik dirinya dan membawa ke dalam kamar mandi, pikir Tika."Hyiiiii!"Gadis itu kembali bergidik dengan rasa takut yang tadi hampir hilang, kini muncul kembali."Kalau tidak mau. Biar Mas Ronal yang menemani Ibu dan kamu tetap di sini bersama Mbak Tiwi," ucap Ronal sambil berdiri."Nih, min
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 24TIWI TAK KUNJUNG SADAR18+Tidak jelas makhluk apa itu, dan entah benar itu makhluk atau perasaannya saja. Ronal tidak bisa memastikan, dia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya.Namun, tetap saja dia tidak melihat sesuatu yang mencurigakan. Malah rasa takut di hati Ronal semakin bertambah."Tenang ... tenang ... tidak ada apa-apa, Ronal! Tak perlu takut!" gumam Ronal pelan untuk menenangkan hati sambil mengusap-usap bagian dadanya dengan telapak tangan.Sementara degup di dada itu semakin tidak beraturan. Bergemuruh bak bedug yang ditabuh bertalu-talu. Sehingga membuat napas Ronal sedikit sesak.Dengan perlahan Ronal menarik pandangan dari pintu kamar. Matanya kembali menuju area yang dirasa ada sesuatu di sana.Perbuatan ini justru membuat rasa takut itu semakin menggila, keringat dingin mulai
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 25BUTUH BANTUAN USTAD DANU LAGI18+"Kalau begitu, coba kamu yang melakukannya!" kata Bu Darmi sambil mengulurkan tangannya yang memegang gelas ke arah Tika."Tidak ... tidak! Jangan saya, saya nggak bisa. Takut!" jawab Tika sambil mengangkat ke dua tanganya di depan dada.Dengan telapak tangan yang terkembang Tika menggerakkannya ke kiri dan ke kanan berulang-ulang tanda menolak.Jangankan untuk menyentuh tubuh Tiwi, mendekatinya saja Tika tidak berani. Apa lagi kalau memikirkan di saat Tiwi siuman tangan kakaknya itu langsung melayang menyambar leher Tika.Huhfffffff, benar-benar mengerikan!Seketika wajah gadis itu berubah. Rona ketakutan semakin jelas di sana. Kakinya dia tarik ke belakang, mundur berapa langkah dengan tubuh sedikit gemetar."Jangan terlalu dekat lemari, siapa tahu ada m
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 26TIWI DILARIKAN KE RUMAH SAKIT18+Keesokan harinya selepas Salat Subuh ada beberapa tetangga yang menyemput Ustad Danu.Sebagai penunjuk jalan adalah Pak Hansip yang terlihat masih terkantuk-kantuk karena semalam dia habis tugas jaga keliling kampung.Ronal menyerahkan kunci mobilnya untuk orang yang dipercaya menjadi supir menuju rumah Ustad Danu.Setelah itu Ronal tidur sesaat mengistirahatkan tubuh karena hampir semalam suntuk dia begadang. Paling tidur cuma sekitar dua jam sebelum teriakkan Bu Darmi membangunkannya.Itulah untungnya semalam ada bapak-bapak yang menyempatkan tidur di ruang tamu, sehingga pagi ini mereka terlihat lebih segar. Merekalah yang bertugas menjemput Ustad Danu.Hidup di kampung memang masih seperti itu. Budaya saling menolong masih mendarah daging. Satu susah, sem
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 27JIWA TIWI TERSANDERA18+Mendengar apa yang dikatakan Ustad Danu membuat Ronal bingung. Dia benar-benar tidak mengerti dengan penyakit seperti ini. Setahunya, bila orang yang tidak sadar diri dalam waktu lama, itu namanya mati suri atau koma.