TEROR DARI MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU
BAB KE : 10
AMUKKAN TIWI
POV : RONALWalau rasa takut menggerogoti hati, namun aku menyadari istriku dalam bahaya. Bahaya karena saat ini tubuhnya telah dikuasai oleh makhluk lain. Makhluk yang mungkin saja bisa mencelakai istriku yang tercinta.
Aku melompat naik ke atas ranjang, dengan cepat menangkap tubuh Tiwi. Ada perlawanan dari dia yang membuat aku kerepotan. Entah kenapa tenaga Tiwi sekarang begitu kuat melebihi kekuatanku.
"Brakkk!"
Aku jatuh oleh bantingan Tiwi, untung saja kasur yang menyambut tubuhku sangat empuk, sehingga tidak ada rasa sakit yang kurasakan.
"Hua ha ha ha ha!"
"Hi hi hi hi hi hi!"
Tiwi tertawa keras, yang menurutku tawanya sangat nyentrik, karena ada dua perpaduan tawa yang keluar dari mulutnya.
Mungkin tawa jenis tersebut ungkapan kegembiraan yang berlebihan dari makluk tersebut
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 11MENJEMPUT USTAD18+"Apa Bu Darmi tahu di mana tempat ustad yang bisa mengobati orang kesurupan?" tanya Pak RT."Saya tahu Pak RT, tapi rumahnya lumayan jauh dari sini. Dulu saya pernah ke sana bersama Tika," jawab Bu Darmi.
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 12PERJALANAN KE RUMAH USTAD DANU18+POV : RONALSekitar lima belas menit perjalanan, aku mampir untuk mengisi bahan bakar mobil. Untung sebelum kabur dari rumah semalam aku sempat mencomot dompet di atas nakas, sehingga soal keuangan tidak masalah lagi.Ketika mobil baru berhenti di SPBU, aku melihat Tika bergidik, lalu menoleh ke belakang dengan takut-takut.Entah sudah berapa kali dia melakukan hal tersebut sepanjang jalan, yang jelas cukup sering sepengetahuanku.Mungkin rasa takut masih menguasai dirinya dan tak mampu diusir oleh keberadaanku dan Pak Hansip yang duduk di belakang."Kamu masih takut, Tika," tanyaku setelah mobil meninggalkan area SPBU. Sambil bertanya akumelirik ke arahnya."Iya, Mas. Sepertinya makhluk itu saat ini berada di belakang saya,"
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 10TERNYATA PENAMPAKKAN YANG DILIHAT TIKA BENAR18+"Ambil air mineral ke rumah, Bu!" titah Ustad Danu pada istrinya. Dengan bergegas wanita itu kembali ke rumah."Bentuknya seperti perempuan berdaster, ya, Pak Ustad? Rambutnya panjang?" tanya Tika, sambil menghampiri Ustad Danu, lalu berdiri di samping lelaki paruh baya tersebut.Mungkin Tika ingin meyakinkan bahwa yang dilihatnya tadi bukan sekedar ilusi, tapi benar-benar nyata.Mendengar itu, aku mendekat ke arah mereka, membiarkan Pak Hansip berjalan ke arah sebatang pohon yang tidak jauh dari tempat mobil terpakir. Biarlah Pak Hansip menjalani deritanya sendiri, batinku."Betul, tapi yang satu lagi seperti anak kecil," jawab Ustad Danu."Owh, berarti makhluknya ada dua ekor?" tanya Tika sambil mendekati celah pintu mobil yang terbuka, dan mengintip dari sana di samping
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 15TEROR KEMBALI DATANGPOV : TIWISampai saat ini aku masih penasaran, makhluk apa sebenarnya yang ada di rumah Mas Ronal.Sejak peristiwa itu terjadi, ada rasa takut untuk kembali ke sana, dan sampai saat ini aku memang tidak pernah ke sana lagi.Akhirnya Mas Ronal mengambil keputusan, kami kembali ke rumah Ibuku, dan menetap di sini untuk waktu yang tak ditentukan. Semua perabot telah di bawa ke rumah Ibu.Sebenarnya dari awal Ibu tidak setuju kami pindah dari sini. Namun, karena ingin mandiri dan rumah tersebut juga lebih dekat dari tempat kerja Mas Ronal. Akhirnya dengan terpaksa Ibu melepas kami.Tentu waktu itu aku merasa berat untuk meninggalkan Ibu dan Tika. Tapi apa boleh buat, sebagai seorang istri aku harus taat pada suami, termasuk harus ikut Mas Ronal dan dengan terpaksa meninggalkan Ibu dan ad
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 12TIWI MENJADI BUNDA RATUPOV : TIWIAku terbangun dengan tubuh terasa lemas. Pandanganku langsung menangkap langit-langit ruangan yang berwarna biru.Saya merasa takjub dengan balutan warna biru di langit-langit ruangan ini.
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 16RATU KENCANA WANGI18+POV : TIWISetelah kelima pelayan itu pergi, rasa penasaran kembali menghantuiku. Berbagai pertanyaan bersiliweran di otak ini yang membuat kepalaku sedikit pusing.Ratu Kencana Wangi ... siapa lagi itu? Apakah dia ratunya di sini? Kemudian kenapa aku dipanggil mereka dengan sebutan Bunda Ratu? Apakah aku Ibunya Ratu Kencana Wangi?Ah, pikiranku telah ngacau ke mana-mana. Mustahil aku Ibunya Ratu Kencana Wangi, punya anak saja belum. Kalau calon Ibu sih, iya! Karena telah ada janin dalam perutku ini.Tanganku seketika mengusap perut. Kini aku baru ingat, bahwa diriku sedang hamil. Hamil muda, yang membuat aku suka mual dan pengen kencing terus.Begitu seringnya aku ke kamar mandi, hingga suatu malam aku jatuh. Jatuh karena melihat sosok yang mengerikan. Ya, itul
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 14POV : TIWI"Apa?!" Mulutku menganga dengan mata melotot.Apa dia bilang? Janin yang ada di dalam perutnya adalah anak suamiku? Mas Ronal? Tidak ... tidak mungkin! Aku tidak percaya itu.
TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPUBAB KE : 18SUKMA TIWI DISANDERA RATU KENCANA WANGI18+Apakah sebenarnya yang terjadi dengan Tiwi? Setelah dia pingsan di depan kamar mandi, mengapa tiba-tiba dia berada di sebuah kamar yang ada di bukit lampu?Ustad Danu memang berhasil mengusir jin yang merasuki Tiwi, tapi jin itu tidak mati atau jera