แชร์

Part 34 Apa Kamu Ingin Menikahinya

ผู้เขียน: La Bianconera
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-02-06 20:01:53

Kevin mengangguk walaupun tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi antara Elis dan Farrel. "Sudah, kita bicarakan di rumah. Ayo pulang, kamu ke sini naik apa?" tanya laki-laki bermata agak sipit itu.

Kevin mengulurkan tangan dan mengusap bahu adik sepupu mendiang Marissa itu. Marissa menoleh ke arah motor matic yang diparkir di depan warung bakso.

"Aku bawa motor, Mas."

Kevin mengikuti arah pandangan Elis, lalu mengangguk samar. "Oh, ya sudah. Kamu hati-hati," pesannya.

Elis masih bergeming di tempatnya. Kevin mengurungkan niatnya membuka pintu mobil. Dia mengerutkan kening melihat Elis yang tidak mau beranjak.

"Lis, pulang dulu!" ucapnya.

"Mas Kevin tadi bilang, sahabat istrinya Mas Farrel. Kapan mereka menikah?" tanya gadis berambut sebahu itu.

"Sebulanan yang lalu." Kevin menjawab singkat.

Jangan ditanya perasaannya ketika mengingat Alifa sudah menikah. Menyesal karena kebodohan. Elis mengangguk lemah. Sama seperti Kevin, hatinya terasa sakit setelah mengetahui ternyata Farrel s
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 35 Suami Brengsek

    Alifa menunggu jawaban dari Farrel dengan dada berdebar-debar. Namun, Farrel tidak kunjung menjawab pertanyaan istrinya itu. Alifa yang tidak sabar segera mendorong dada suaminya dengan wajah cemberut."Nggak usah dijelasin, aku sudah tahu jawabannya. Iya itu berarti benar. Iya kan, Mas?" Farrel mengangguk dan menarik tangan istrinya, lalu kembali memeluk istrinya itu. "Iya, benar. Laki-laki itu boleh memiliki istri sampai empat. Tapi...""Tapi apa?" sahut Alifa menghentikan ucapan suaminya. "Tapi takut nggak adil begitu?" tanyanya lagi.Farrel kembali mengangguk tanpa merasa bersalah. "Iya, tapi bukan itu alasannya. Aku takut kalau aku punya istri lagi, aku nggak bisa memberikan adik buat Alfa. Alangkah mengerikan dan nggak bergunanya aku, Fa," keluhnya yang langsung mendapatkan cubitan kuat di lengan."Auh, auh! Kenapa kamu hobi nyubit sih, Fa?" "Biarin, habisnya aneh-aneh. Kenapa dulu nggak dinikahi saja kalau gitu?" Alifa kembali menunjukkan sikap ketusnya. "Sekarang mau macam-m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-07
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 36 Rencana Terselubung

    Alifa meletakkan kembali kunci kontak motor di tangannya dengan gerakan lemah. Kurang ajar sekali suami menyebalkannya ini."Kenapa? Nggak suka?" tanya Farrel dengan alis terangkat sebelah. Dia melirik kunci tersebut yang berada di atas meja. "Motor itu bagus lho, Fa. Keluaran terbaru," lanjutnya.Alifa mendesah jengkel. "Kalau niat beliin istrinya motor untuk touring itu yang ikhlas, Mas. Jangan pakai syarat. Jangan-jangan ini motor kreditan!" cibirnya sinis."Sembarangan kreditan, noh BPKB di rumah. Salah sendiri seharian marah-marah.""Kalau gitu kenapa mesti pakai syarat segala? Awas, kalau tiap bulan aku ditagih orang gara-gara utang motor." Alifa menggerutu tak mau kalah. Mendengar ucapan istrinya yang berdengung seperti lebah, Farrel menggaruk telinganya. Dia ingin mengatakan istrinya jangan terlalu banyak mengomel seperti lebah. Tetapi, takut jika anaknya nanti mengikuti sifat cerewet istrinya itu. Pamali katanya."Ya karena kamu sedang hamil, Fa. Syaratnya kamu dibonceng sam

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-09
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 37 Tapi Nyatanya?

    Seperti dikomando, kedua laki-laki yang beradu pukul itu lantas menatap pada Alifa yang meringis memegangi perutnya. Kevin hendak mendekat, namun dengan cepat Farrel mendorongnya."Jangan sentuh istriku!" sentaknya, lalu merangkul sang istri. Alifa menatapnya dengan sayu, lalu terkulai dalam pelukannya. "Fa, bangun. Bangun, Sayang!" Farrel berseru panik."Kita bawa ke rumah sakit," ucap Kevin yang langsung membuat Farrel mendongak. Dia menatap ke arah motornya. Tidak mungkin membawa istrinya ke rumah sakit dengan mengendarai motor besar. Kevin yang melihat kebingungan Farrel segera membuka pintu mobilnya."Tunggu apa lagi, Rel?" sindir laki-laki blasteran itu.Farrel mengangguk. Sejenak dia melupakan rasa marahnya pada laki-laki yang sudah bersiap di belakang kemudi. Farrel mendekap tubuh lemah Alifa. Kevin melirik ke center mirror. Ada ribuan semut rangrang yang menggigit di dasar hatinya. Namun, keselamatan Rabbit Kecilnya lebih penting.Farrel mondar-mandir di depan ruang ICU. Dia

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-10
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 38 Kenyataan Pahit

    Kenyataannya, Alifa merasakan kehilangan ketika Kevin berlalu. Wanita itu memejamkan matanya, membiarkan air mata itu kembali menetes."Apa ini? Kenapa aku nggak ikhlas dia pergi? Nggak boleh! Nggak boleh!" serunya dalam hati sembari memukul kepalanya sendiri.Dia kembali menangis. Alifa membuka matanya ketika merasakan kedua tangannya dipegang erat. Laki-laki jangkung itu menatapnya dengan menyelidik."Apa yang kamu lakukan?" tanyanya dengan nada datar. Lalu, tatapan matanya tertuju ke arah bouquet mawar putih yang tergeletak di atas nakas.Alifa belum sempat menyentuh benda itu. Farrel mengambil benda tersebut dan mengamatinya sesaat.["Cepat sembuh, Rabbit Kecil. Maafkan aku."] Begitu bunyi tulisan yang terselip di dalam rangkaian bunga itu."Shit!" Bersamaan dengan itu, bunga tersebut melayang tepat memasuki tempat sampah. "Jadi, dia nekad ke sini dan membuatmu menangis?" tanya Farrel dengan rahang mengeras.Alifa mengangguk pelan dan meraih tangan suaminya. "Dia hanya pamit pergi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-11
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 39 Ikhlaskan Aku

    Kevin berusaha tak terpancing. Sekarang dirinya harus profesional. Harus bisa mengesampingkan perasaannya pada Alifa. Di dalam kelas dan lingkungan kampus, Alifa adalah mahasiswinya."Selamat siang Pak Kevin," sapa Lili begitu berpapasan dengan Kevin di koridor."Siang!" Kevin membalas singkat tanpa senyum.Lili merasakan hatinya langsung mengkerut. Dia berpikir mengapa Kevin bersikap berbeda pada Alifa? Toh Lili dan Alifa sama-sama mahasiswi apalagi Alifa sudah menikah."Nggak usah bengong!" Zizi menepuk bahu Lili. Lili berjingkat kaget dan balas menepuk Zizi dan mensejajari langkah gadis itu. "Zizi, kenapa sikap Pak Kevin ke Alifa beda banget ya?" tanya Lili mulai ingin tahu.Zizi mengangkat bahunya. "Ya bedalah, Alifa dan Pak Kevin kan sahabatan sebelum Pak Kevin nikah!" jawabnya santai."Ni-nikah?" tanya Lili. Bukan hanya hatinya yang mengkerut. Bahunya juga ikut meluruh. Zizi mengangguk pelan. "Iyaa, tapi istrinya sudah meninggal. Makanya Pak Kevin balik ke sini. Biar bisa deket

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-12
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 40 Aku Hanya Sopir

    Ucapan Farrel yang seolah menuduh Alifa sengaja berciuman dengan Kevin, sungguh membuat hati wanita itu terluka. Alifa langsung memalingkan wajahnya yang berembun. Dia tidak ingin bertemu pandang dengan Farrel yang masih menatapnya dengan tatapan tajam."Sejak kapan Kevin jadi dosen di sini?" tanya Farrel lirih. Alifa mengusap pelan sudut matanya. "Hampir seminggu." Alifa menjawab lirih.Farrel tersenyum miring. "Hm, ada saja caranya untuk mendekati kamu, ya? Sepertinya benar-benar nggak rela dia, kalau kamu bersamaku?" sindirnya."Aku nggak minta dia menggantikan Bu Aline!" Alifa menyahut ketus."Tapi pasti kamu senang kan, setiap kali bertemu dengannya? Sampai lupa kalau setiap saat suami kamu memikirkan keadaan istrinya?" Farrel bertanya dengan nada meninggi kemudian menggeleng pelan."Seandainya kamu nggak melihatku tadi, apa kira-kira yang terjadi? Kalian ciuman lagi?"Plak!Alifa melayangkan tamparannya ke pipi Farrel. Laki-laki itu memejamkan matanya sesaat. Lalu, Farrel menatap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-13
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 41 Touring

    "Mas boleh kan aku ikut?" rayu Alifa. Wanita itu mensejajari langkah Farrel yang seolah tidak melihat keberadaannya. "Mas, boleh ya, Mas?" ulangnya.Alifa ingin mengakhirinya. Dia yang cerewet itu tidak tahan jika didiamkan oleh Farrel walaupun laki-laki itu tetap memperhatikan dirinya.Farrel menghentikan langkah sejenak dan menatap istrinya dengan tatapan curiga. "Aku itu kerja, Fa. Kamu ikut mau ngapain? Mending kamu pulang dan tidur!" sahutnya acuh.Alifa menghentakkan kakinya ke lantai. "Pelit amat. Dikira aku itu anak kecil. Padahal cuma pengin ikut saja sekalian aku mau makan sama Zizi dan Evita." Alifa kembali menggerutu."Kalau sama Zizi mending ajak ke Cafè Biru karena Danang di sana. Nanti setelah ini aku nyusul." Farrel memberikan usulan."Aku laper Mas. Pengin makan sama kamu. Dicuekin suami itu ternyata bikin laper juga."Farrel menarik sebelah alisnya ke atas. "Hm, masa iya? Aku pikir kamu seneng aku diamkan. Biar bisa bebas."Farrel berkata santai."Iiihh ulangi terus. T

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-14
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 42 Kejutan

    "Mas tunggu, Mas!"Alifa mempercepat langkahnya. Laki-laki itu menoleh sebentar, kemudian mengacungkan beberapa dagangannya ke arah Alifa."Mbak mau beli?" tanyanya penuh harap.Alifa masih diam. Jarak mereka hanya sekitar dua meter. Alifa meneliti penampilan laki-laki tersebut. Bodynya dan cara berjalannya...Laki-laki itu memang memakai masker dan berkacamata, juga berambut gondrong. Namun, Alifa tidak mungkin lupa akan gesture orang tersebut. Gesture orang yang bersamanya hampir tiga bulan dalam atap yang sama."Kenapa Mbak? Jadi, bagaimana? Jadi, beli nggak, kalau nggak saya keliling lagi. Permisi Mbak," laki-laki itu mengangguk samar dan kembali berlalu.Bergegas, Alifa mengikuti, lalu menarik tangan laki-laki tersebut dan melepaskan maskernya. Sedetik kemudian, dipeluknya dengan erat tubuh jangkung itu.Di sana, Novi, dan Evita ternganga. Namun, tidak bagi Zizi. Dia hanya menggaruk rambutnya melihat interaksi Alifa dan Farrel yang menyamar sebagai penjual baju. Zizi memang sudah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-02-15

บทล่าสุด

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 58 End

    Tanpa berucap apa-apa, Agus segera berberes. Sedangkan Nur sibuk dengan si Kembar di dampingi Bu Aminah. Bayi berusia 1,5 bulan itu memang sangat menggemaskan. Bu Aminah dan anak-anak melepas kepergian si Kembar dengan mata berkaca-kaca. Tetapi mereka tidak bisa menahannya. Si Kembar memiliki keluarga dan rumah. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Brian terlebih dahulu menghampiri Agus dan memeluk laki-laki itu. Brian menatap Agus dan menepuk pelan bahu laki-laki itu. "Perjuangkan rumah tangga kalian. Jangan sampai si Kembar kehilangan kasih sayang utuh dari orang tuanya, Gus," pesannya.Agustus mengangguk samar. "Terima kasih, Yan. Terima kasih, sudah menjaga si Kembar dan Nur. Kalau nggak ada kalian, aku nggak tahu nasib mereka," ucap Agus sambil melirik ke arah Nur dan kedua anaknya.Brian terkekeh kemudian pamit pada Agus dan Nur untuk ke rumah sakit. Laki-laki itu sengaja berangkat lebih pagi dengan alasan ada pasien yang hendak melahirkan. Padahal, Brian tidak ingin melihat kepe

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 57 Sanksi Sosial

    "Kamu jangan khawatir gini, Yan. Sudah, ah. Berangkat dulu," pamit Agus lagi. Brian tidak bisa lagi mencegah temannya itu. Agus juga menolak diantar dengan alasan laki-laki itu ingin menyendiri. Brian hanya bisa mengangguk pasrah.Nuraini menunduk dalam tidak berani membalas tatapan mata Brian. Sesekali laki-laki itu meliriknya sambil makan. Pandangan Nur bertemu dengan Bu Aminah yang duduk di sebelah Brian."Agus kok lama pulangnya? Apa dia bilang pergi ke mana gitu, Nur?" tanya wanita itu.Nuraini menggeleng lemah. "Ndak, Bu. Cuma pamit ke klinik," jawabnya. Nuraini beralih memandang Brian. "Em, Mas. Tangan Mas Agus kenapa ya, kok bisa begitu?" tanyanya lirih.Dia merasa bodoh. Suami sendiri terluka, tetapi dirinya tidak tahu. Brian mengangkat sebelah alis mendengar pertanyaan konyol itu."Aneh banget. Kamu itu istrinya, Nur. Seharusnya kamu tanya, kenapa dia begitu? Kalau dia nggak datang ke Jakarta, Agus juga nggak luka begitu!" jawab Brian ketus.Bu Aminah langsung menoleh dan m

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 56 Terbiasa Dengan Rasa Sakit

    "Apa maksud Mas Brian bicara begitu?" tanya Nur lirih.Brian menggeleng samar, kemudian bangkit dari tempat duduknya. Sedangkan Nur, mendongak menatap laki-laki itu. Nuraini berharap dirinya salah dengar tentang pernyataan Brian."Aku nggak perlu mengulangi apa yang aku katakan, Nurkodir. Yang aku minta, pulanglah, dan perbaiki hubungan kalian. Cayenne dan Panamera nggak pantas menjadi korban keegoisan orang tuanya," ucap laki-laki itu masih dalam nada ketusnya.Nuraini mengangguk samar, kemudian bangkit dari tempat duduk. Brian mengarahkan pandangan pada beberapa anak yang tengah berkumpul di gasebo bersama guru les."Lihatlah mereka. Anak-anakku itu sewaktu kecil masih bisa aku bohongi tentang orang tuanya. Tapi setelah mereka besar dan sekolah, mereka selalu menuntut jawaban yang sama, Nur. Selalu menanyakan keberadaan orang tua kandungnya. Jangan buat Cayenne dan Panamera mengalami hal serupa dengan mereka," tunjuk Brian pada anak-anaknya. Nasihat si Kaku, pemilik mulut judes itu

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 55 Pasrah

    "Cayenne, Panamera?" tanya Agus lirih.Brian mengangguk antusias. Dia mempersilakan Agus duduk sembari menunggu Bu Aminah. Rupanya, Bu Aminah membantu Nur memandikan Cayenne dan Panamera.Dada Agus berdesir mendengar tangisan bayi dari dalam kamar tamu. Laki-laki itu beranjak mendekati pintu yang sedikit terbuka. Sedangkan Brian sibuk dengan Axel dan Aruna, anak angkatnya yang berusia satu setengah tahun. "Iya, sebentar ya, Sayang. Gantian Adek Cayenne, dong!""Sudah, Nur, cepat susuin. Biar Ibu yang pakaiin Cayenne baju. Lagian, kamu itu disuruh stok ASI kok susah banget. Maunya tiap hari diomelin Brian. Apa nggak panas, dengerin Brian ngomel?" goda Bu Aminah sambil tertawa kecil.Nuraini menggeleng pelan. "Sudah biasa, Bu. Mas Brian cerewet, tapi perhatian sama si Kembar," ucap Nur sambil melangkah mendekati pintu hendak menutup pintu tersebut.Wanita itu tertegun. Begitu juga laki-laki yang berdiri di depan pintu. Keduanya mematung. Mata laki-laki itu memerah. Pipinya basah. Nurain

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 54 Lagi-lagi Kebetulan

    Semakin lama memandang wajah mungil Panamera, semakin merasa aneh. Memang wajah bayi itu akan berubah-ubah. Akan tetapi, apa ini kebetulan?Brian meletakkan kembali Panamera, ketika bayi itu mulai menangis. Sedangkan Cayenne sudah tidur sejak beberapa menit yang lalu. Mendengar anaknya menangis, Nur bergegas mendekat."Kayaknya haus, Nur. Kamu harus banyak makan sayur, Nur. Bayi kamu butuh banyak nutrisi, kamu dengar?" ucap Brian kembali ke mode datar dan ketus.Nuraini mengangguk. Dia segera meminta izin membawa Panamera ke kamar dan menyusuinya. Kedua bayi kembarnya itu sangat rakus ketika menyusu. Brian memang tergolong cerewet jika menyangkut anak-anaknya dan juga si Kembar."Alhamdulillah ya, Nak. Kita mendapatkan keluarga baru yang sangat baik. Om Brian dan Eyang sangat sayang pada kalian. Jangan sedih ya, Nak, kalian pisah dari Ayah. Nanti Bunda ketemuin kalian kalau sudah waktunya."Nuraini tersenyum dan mencium pipi Panamera dengan sayang. Nur memerhatikan wajah Panamera yang

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 53 Welcome Twins

    Dengan langkah lelah, Agustus tidak berhenti mencari keberadaan sang istri. Dia juga sudah menyebar beberapa foto Nuraini. Namun keberadaan Nur benar-benar seperti ditelan bumi. Agustus tertunduk lesu di peron stasiun. Selama dua minggu di Jakarta tidak membuahkan hasil. Laki-laki itu memutuskan kembali ke Ponorogo. Kini Agus tidak punya semangat hidup. Dia juga tidak bersedia dicalonkan menjadi kepala desa kembali.Bahkan, Agus lebih banyak menghabiskan waktu di toko. Terkadang dia juga tidak pulang dan memilih tidur di toko. Pulang ke rumah hanya akan membuat hatinya semakin diliputi rasa bersalah. Melihat barang-barang milik Nur, hati laki-laki itu kembali tercabik-cabik sakit.Agustus mengusap kedua matanya yang basah. Teringat dosa-dosanya di masa lalu. Dosa-dosa yang pada akhirnya mendzolimi wanita sebaik Nuraini.Sudah tiga bulan, Agus menekuni ilmu agama di pondok pesantren. Dia hanya pulang ke rumah seminggu sekali. Jika pulang, Agus memilih tidur di rumah Nenek Kanti. Di si

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 51 Si Manusia Kaku

    "Anak angkat, Buk?" ulang Nur tertarik.Bu Aminah mengangguk. Dia melirik pada kedua anak yang berlari kecil menuju ke rumah. Ada mendung di wajah wanita paruh baya itu mengingat masa kecil Brian yang memprihatinkan."Dulu, nasib Brian kecil sangat menyedihkan, Nur. Dia nggak pernah tahu sosok ayahnya sampai saat ini. Ibu hanyalah perempuan ... perempuan, nggak berguna, Nur." Bu Aminah mengusap-usap kedua matanya yang basah. Nuraini terdiam. Menceritakan masa kecil Brian yang pahit adalah hal berat. Namun, juga membuat wanita paruh baya itu lega karena terlepas dari rasa sakit yang dipendam selama hampir 30 tahun seorang diri.Brian Kahfi Marcelino, adalah anak yang terlahir tanpa kasih sayang sang ayah. Aminah muda hanyalah orang kampung. Dia datang ke Jakarta mencari pekerjaan sebagai ART. Namun, tragisnya wanita berparas ayu itu menjadi korban kebiadaban anak majikannya sendiri. Aminah muda yang cantik diperkosa anak majikannya sehingga hamil. Mengetahui ARTnya hamil, sang majika

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 51 Brian

    Pak Sopir memundurkan mobilnya. Laki-laki itu juga turun dari mobil, membantu mengangkat tas pakaian milik Nur. Selanjutnya, membukakan pintu untuk wanita itu."Maaf, Pak, kita mau ke mana?" tanya Nur begitu mobil sudah melaju cukup jauh dari stasiun Pasar Senen.Laki-laki kaku di samping kemudi itu melirik center mirror. "Mau ke tukang penadah orang hamil!" jawabnya santai dan ketus.Nuraini terperangah. Dia sedikit memajukan badan dan menatap Pak Sopir yang justru tersenyum geli. Melihat kecemasan di wajah Nur, laki-laki muda berkacamata pemilik mulut judes itu tersenyum sinis."Nyalimu besar juga, ya? Datang ke Jakarta dalam keadaan hamil tanpa tujuan jelas?" sindirnya.Nuraini mendengus lirih. Memang benar, dia hanya bermodalkan nekad untuk menjauhi suaminya. Nur juga terpaksa ikut mobil laki-laki bermulut judes itu. Rencananya setelah itu, Nuraini akan mencari kontrakan dan pekerjaan.Mobil melaju pelan ketika memasuki komplek perumahan elite. Nuraini memperhatikan kanan kiri jal

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 50 Laki-laki Misterius

    Air mata Nur kembali menetes. Pandangannya buram ke luar jendela kereta yang semakin jauh meninggalkan Jawa Timur. Ikut meninggalkan kenangan indahnya bersama Agus.Laki-laki yang dulu diharapkan mampu menjadi imam yang baik. Laki-laki yang diharapkan menjadi tempatnya berlindung. Namun, justru dialah yang menorehkan luka hati. Lelah menangis, Nur tertidur. Kepalanya terkulai ke sisi kiri.Nur mengerjap kaget ketika merasakan telapak tangan seseorang menyangga kepalanya. Nuraini segera memperbaiki posisi duduk. Kakinya sedikit pegal karena terlalu lama duduk. Dia melirik ke arah laki-laki yang duduk di sampingnya. Laki-laki itu hanya menoleh sekilas dengan sikapnya yang dingin."Ma-maaf, Pak. Sa-saya tidak sengaja," ucap Nur tidak enak hati.Laki-laki itu mengangguk pelan dan tersenyum sekilas. "Nggak apa-apa. Mau ke mana?" tanyanya datar. Laki-laki berkaca mata itu melirik perut Nur yang membuncit. Merasa diperhatikan, Nur segera merapikan bagian depan kardigannya."Mau ke Jakarta,

DMCA.com Protection Status