Share

Bab 14

Penulis: Aina D
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Novi menatap iba pada sahabat karibnya. Sudah berjam-jam ia menahan kantuk demi menjaga hingga Dinara terlelap dan tak lagi mengeluarkan suara-suara yang membuatnya merinding. Sudah berkali-kali pula napas berat Novi terhembus ketika ia merasa iba melihat wajah Dinara.

Dinara, gadis yang awalnya tak pernah mengajaknya bicara dan Novi pun enggan mengenalkan diri terlebih dulu karena menyadari perbedaan status sosial mereka. Namun, sebuah kegiatan bakti sosial dari kampus keduanya terpaksa saling berinteraksi.

Waktu itu ia dan Dinara serta beberapa teman lainnya bertugas untuk membagi-bagikan paket sembako ke perkampungan-perkampungan. Lalu Novi-lah yang mengusulkan kompleks perumahannya untuk dijadiakan sasaran. Waktu itu Novi mengajak Dinara ke rumahnya saat gadis kaya dan modis itu kebelet.

Dan entah bagaimana caranya orang tua Novi menyambut Dinara, tetapi sejak saat itu Dinara selalu datang ke sana dengan berbagai macam alasan. Belakangan ia baru mengetahui bahwa gadis itu yatim pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
nah loh alea bangun...yg td kliatan ga ya ma alea...
goodnovel comment avatar
Ani Maryani
nah nah nah ketauan Alea nih,,,,makiin seruuuu nih,,,kurang panjang Mba Aiiiii
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 15

    “Mas Aris ....”Aris yang baru saja membuka mata kebingungan ketika mendapati Dinara berada di dekatnya, dan lebih kebingungan lagi mendengar suara samar-samar dari ponselnya. Suara yang tentu saja sudah sangat dikenalinya.“Oh, shit!!” Aris menelan ludahnya kasar. Dia tentu dengan cepat bisa menyadari apa yang baru saja terjadi. Di alam bawah sadarnya tadi, ia sedang memeluk Alea, menyentuh gadisnya itu dengan lembut seperti yang biasa dilakukannya, tetapi ternyata ia melakukannya bukan pada kekasihnya melainkan pada istri belianya, Dinara.Aris menoleh ke arah ponselnya, layar di sana masih menampakkan wajah cantik Alea. Ia pun tentu tahu bahwa sambungan teleponnya dengan Alea masih ON, seperti yang selalu terjadi pada keduanya. Aris menyugar kasar rambutnya, sebelum meraih ponselnya di atas meja.“Aku jelasin nanti, Sayang,” katanya lalu mengakhiri panggilan tanpa menunggu Alea menjawab.Mata elang Aris kini tertuju penuh pada Dinara yang terlihat salah tingkah. Entah apa yang ada

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 16

    Aris berkendara sambil terus memutar otak, berkali-kali pria itu terlihat mencengktam kemudi hingga ruas-ruas tangannya terlihat memutih. Dinara yang duduk di sampingnya sudah terlihat jauh lebih segar setelah tadi Novi menyuapinya bubur hangat. Obat yang dibelikan Aris di apotek tadi juga banyak membantu gadis itu melawan hangover-nya. Maka setelah Dinara tak lagi muntah-muntah, juga tak ada lagi aroma alkohol yang menguar dari tubuh gadis itu, Aris memilih untuk segera berpamitan pada Novi. Apalagi beberapa tetangga terlihat sangat jelas mondar-mandir di depan rumah Novi seolah sedang mencari tahu tentang keberadaan tamu di rumah itu.Aris menghela napas kasar, ia tahu sedang menghadapi banyak masalah karena semalaman tak pulang ke rumah. Bukan saja menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dari Oma Lili, tetapi juga tentunya pertanyaan dari Alea. Apalagi keadaan Dinara pagi ini membuatnya terpaksa tak datang ke kantor. Ia bahkan memilih menonaktifkan ponselnya tadi ketika beberapa ka

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 17

    “Pejamkan matamu, Nara sayang.”“Om Aris mau ngapain?”“Just closed your eyes. Biar Om yang kerja, biar Om yang urus. Oma Lili nggak akan percaya alasan alasan kuno tanpa bukti.”Meski terlihat ragu-ragu, tetapi Dinara menuruti saja perintah Aris. Gadis itu perlahan memejamkan mata. Aris terpaku beberapa detik ketika wajah keponakannya dengan mata terpejam itu kini tepat berada di depannya. Pria itu mengerjap berkali-kali memperhatikan dengan saksama wajah istri belianya yang ternyata sangat cantik. Dinara memiliki garis wajah persis ibunya, tetapi alis tebal gadis itu menurun dari ayahnya. Dan bibir mungil itu ... Aris tanpa sadar menggigit bibirnya sendiri teringat bahwa ternyata dia lah lelaki pertama yang menyentuh bibir mungil itu.“Om ....” Suara lembut Dinara membuyarkan lamunan Aris tentang bibir Dinara. Ia menggeleng berkali-kali agar ingatan tentang bibir mungil itu pergi dari kepalanya.“Hm. Jangan bergerak, Nara.” Aris kembali memberi perintah sebelum akhirnya maju hingga

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 18

    “Om.” Dinara masih memanggil. “Kalo nanti Oma nggak percaya terus tinggal di rumah ... kita gimana?”“Ya mau nggak mau Om tidur di kamar kamu.”Dinara terdiam, entah apa yang ada dalam pikiran gadis itu saat ini.“Kalo sampai Oma masih nginap di rumah, jangan bikin celah yang bisa bikin Oma curiga. Kita sekamar dan harus tampil sebagaimana normalnya suami istri. Makin normal dan makin meyakinkan, makin cepat Oma pergi. Sebaliknya, semakin kita menampakkan hal yang aneh, tentu saja Oma akan semakin lama tinggal di sana.”“Emang normalnya itu seperti apa, Om?”Aris menggaruk tengkuknya. “Kamu banyak nanya, Nara!”“Biar Nara bisa tau mesti ngapain.”“Normalnya itu ... ya mesra-mesraan, sering-sering keramas pagi dan juga ... sering-sering ada tanda seperti ini di leher kamu.”Dinara menghembuskan napasnya dengan kasar, membayangkankan bagaimana Aris membuat tanda di lehernya tadi membuat jantungnya kembali berdetak kencang.“Dan satu lagi, Nara.” Aris menatap dalam-dalam mata Dinara. “Ka

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 19

    “Ponselku kehabisan baterai dari semalam, Ma.” Aris duduk di hadapan ibu angkatnya dengan sikap sopan seperti biasa. Sejak tiba di rumah mewah milik kakak angkatnya yang kini dihuni Aris dengan Dinara, Oma Lili memang sudah menunggu di ruang tengah, seolah sudah tau jika anak angkat dan cucu kesayangannya itu akan pulang ke rumah.“Ponsel Nara juga tidak bisa terhubung dari kemarin.” Oma Lili menatap tajam pada Aris.“Oh, kalo itu Nara sepertinya emang sengaja memblokir nomor Mama.” Aris menjawab santai lalu menikmati ekspresi kesal dari wanita tua yang masih terlihat segar di hadapannya.Aris memang sudah menyusun sandiwara ini di depan ibu angkatnya. Kesepakatannya dengan Dinara dalam perjalanan tadi membuat Aris-lah satu-satunya kini yang berada di hadapan Oma Lili. Aris yang khawatir Dinara akan salah bicara memutuskan menggendong gadis itu tadi setibanya mereka di rumah. Pria itu lalu memberi kode pada Oma Lili untuk tidak bicara dulu karena ia sedang berkonsentrasi pada gadis ya

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 20

    “Kayak ... ehm ... Nara kayak mau terbang. Ehh ... bukan. Kayak ada yang terbang di perut Nara. Ehh ... bukan. Itu kayak ... geli tapi menyenangkan.”Aris menyeringai. Cara Dinara menggambarkan ciumannya membuat Aris semakin yakin bahwa gadis itu memang masih sangat polos.“Nara ...,” panggil Aris lembut.“Iya, Om.” Dan cara Dinara menjawabnya dengan nada yang sama lembutnya membuat Aris menelan ludahnya. Ia tak pernah tahu bahwa gadis itu memiliki sisi kelembutan seperti ini, Dinara yang dilihat Aris selama ini adalah gadis belia beranjak dewasa yang keras kepala dan tak pernah ramah padanya.“Selain dengan Kenzo, Nara pernah punya pacar lain?”Dinara menggeleng, Aris menghela napasnya.“Sejak kapan Nara pacaran sama Kenzo?”“Sejak Nara SMA, Om. Sejak .... “ Dinara menggantung kalimatnya, gadis itu menatap mata Aris mencari tahu apakah pria di hadapannya ini layak untuk mendengar cerita hidupnya. “Sejak Mama dan Papa meninggal.” Dinara akhirnya menyelesaikan kalimatnya dengan suara b

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 21

    Aris sudah berkali-kali datang ke rumah ini, sebuah rumah minimalis modern dengan deretan pot bunga yang tersusun rapi memanjakan mata di bagian teras depan. Sebuah gambaran rumah yang selalu menjadi impian Aris untuk menjadi bagian dari pemiliknya. Rumah milik orang tua Alea, ke sana lah Aris melajukan kendaraannya setelah tadi menerima telepon dari Alea.Di teras rumahnya, Alea sudah menunggu sang kekasih datang ke sana. Gadis itu bangkit dari duduknya di kursi teras ketika kendaraan roda empat milik kekasihnya sudah terparkir di depan rumah.“Hai, Sayang!” Aris menyapa saat melihat Alea di sana, namun saat hendak mencium pipi gadis itu, Alea menghindarinya.“Nggak enak. Ntar diliat Ayah,” kata Alea.“Sorry.” Aris tersenyum memahami. “Ayah kamu manggil aku?”“Iya, Mas. Kalo bukan Ayah yang minta, mana berani aku nyuruh Mas Aris ke sini siang-siang gini.”Aris berhenti sejenak, baginya jarak antara teras dan pintu utama rumah Alea terlalu dekat sehingga ia tak bisa berlama-lama deng

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 22

    “Any explanation, Mas?” Alea sudah duduk di kursi depan mobil Aris kini, sementara Aris duduk di belakang kemudi.“Tadi itu nggak sengaja, Lea. Bahkan saat aku meluk Nara, yang kubayangin itu kamu, yang kurasakan itu sedang meluk kamu. Kamu tau kan aku selalu menginginkanmu.” Aris berbicara sambil sesekali menoleh ke kiri. Dalam pandangan lelaki itu, Alea siang ini nampak begitu cantik dengan setelan blouse berwarna peach dipadu rok selutut, rambut Alea yang dikuncir ke atas membuat Aris harus berkali-kali menelan ludahnya sejak melihat Alea keluar dari kamarnya setelah berganti pakaian tadi.“Dengan cara kamu menjamah dia seperti tadi pagi, itu nggak sengaja, Mas?” Alea masih menuntut penjelasan.“Ya mau gimana lagi, yang kubayangin itu kamu, Sayang. Makanya tangannya nggak bisa diem, kamu tau sendiri kan gimana tanganku kalo sama kamu.” Aris sepertinya sudah yakin bahwa Alea akan mengerti, karena memang seperti itulan Alea-nya, selalu mengerti dirinya, selalu memahami inginnya. Hal

Bab terbaru

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 139

    “Mana ada dokter yang begitu, Om.”“Huhh! Tapi empat puluh hari itu lama, Naraaa! Gimana nasib Om coba?”Dinara mencibir. “Dih! Biasanya juga banyak ide banyak cara banyak ....” Kalimat Dinara tak selesai, karena pria yang sedang digodanya itu kini menarik tangannya dengan sedikit paksaan.“Ikut Om!”“Ke mana?”“Kamar mandi.”“Hah?!”“Tanggung jawab, Nara! Kamu bikin Om jadi kepikiran banyak ide banyak cara.”“Ck!”“Nara ....” Aris kembali memanggil.“Hmm.”“Kalo kata Mama mata cokelat ini dari ibu kandung Om, sekarang Nara tau kan dari mana nakal dan liarnya Om?”Dinara menautkan alis.“Kayaknya itu warisan dari laki-laki nakal dan liar yang sudah membuat Om terlahir ke dunia.”Ada nada getir dari suara Aris, dan Dinara yang memilih untuk segera menetralkan suasana.“Tapi ... kayaknya Nara harus berterima kasih ke orang itu, Om.” Dinara menghampiri lebih dekat. “Karena Nara suka Om Aris yang nakal dan liar seperti ini,” bisiknya lagi.Aris menggigit bibirnya, kegetiran itu sudah berl

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 138

    Sambil mengenggam selembar foto di tangan kirinya, Aris menggenggam surat itu dengan tangan kanannya lalu mulai membaca.-Aris anakku, wanita cantik di foto ini adalah ibu kandungmu, Nak. Namanya Cecilia, jangan tanyakan mengapa Mama bisa menemukan identitasnya, Papamu melakukan semua itu ketika menyadari betapa Mama menyayangi Aris seperti Mama menyayangi Aldo. Sekarang Aris tahu kan dari mata bola mata cokelat Aris? Ya, itu dari garis keturunan ibumu, Nak.Jika Aris membaca surat ini, itu artinya Mama sudah tak ada lagi di dunia. Mama sengaja hanya memberikan selembar foto ini untuk Aris, tanpa menyertakan keterangan apa pun tentang Cecilia, karena Mama dan ibumu sudah saling berjanji saat kami bertemu.Cecilia meminta agar kamu tak mencarinya, Nak. Bukan karena dia tak menyayangi Aris, tetapi karena ia tahu bahwa Aris sudah menemukan keluarga yang jauh lebih berarti dari pada hanya sekadar ikatan darah. Ibumu sudah memiliki keluarga dan bahagia dengan keluarga barunya, sedan

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 137

    “Ulangi sekali lagi, Dok.”“Ini alatnya mungkin rusak.”“Coba di bagian yang ini, Dok.”Hanya suara perintah Aris yang terus menerus terdengar di ruang USG sebuah rumah sakit internasional dengan tenaga dokter kelas atas. Dokter wanita yang memeriksa Dinara bahkan harus sesekali menyeka peluhnya ketika mendapati tatapan mematikan Aris.“Ini sudah dicoba berkali-kali, dan kondisi bayinya memang sedang memeluk lutut.” Dokter dengan name tag Rindy itu kembali menjelaskan sambil mengusap kening.Permintaan kliennya kali ini cukup membuatnya repot. Hasil USG harus memperlihatkan jenis kelamin sang bayi, sementara posisi bayi yang terlihat di layar tak menampakkan jenis kelaminnya.“Nggak baik buat Ibunya kalo terlalu lama bersentuhan dengan alat-alat ini.” Sang dokter masih berusaha mengingatkan klien VVIP yang sangat sulit untuk dikendalikan itu.“Tapi aku mau tau jenis kelamin anakku, Dokter Rindyyy!” Aris mendelik menatap papan nama wanita berjubah putih itu.Sayangnya, tatapan tajam Ar

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 136

    Rambut Aris yang masih basah namun sudah tersusun rapi sedikit mengganggu Dinara. Jika saja tak sedang mengibarkan bendera perang, ia tentu sudah akan mengacak-acak kembali rambut pria itu.“Masih marah?” Tanpa sungkan Aris duduk di sofa di samping Dinara. “Padahal omelet buatanku sudah dihabisin.” Aris masih menggumam menatap piring kosong di atas meja.“Omeletnya nggak enak.”“Oiya? Nggak enak aja ludes gitu.” Aris terkekeh.“Ck! Nanti Nara bayar omeletnya!”Aris terkekeh, menempelkan punggungnya di sofa tanpa melepaskan pandangan matanya dari Dinara.“Seksi ...,” gumamnya. “Om rasanya pengen gigit kamu, Nara. Udah belum merajuknya?”Merasa kemarahannya sama sekali tak berarti bagi Aris, Dinara menoleh dengan tatapan tajam.“Keluar dari kamar Nara, Om. Nara mual cium parfum Om Aris.”Akan tetapi, Aris justru semakin tertawa lebar. “Jangan memutarbalikkan fakta Nara sayang. Bukannya tiap malam Nara tidur meluk kaos Om?”Blush! Pipi Dinara merona merah. Beberapa malam ini ia memang ti

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 135

    “Maaf ...,” ucap Pras sesaat setelah melepaskan bibirnya dari Alea. Gadis itu hanya menatap pasrah. Dari sekian banyak interaksinya dengan Pras, ini adalah untuk pertama kalinya Pras melakukan hal seekstrem ini padanya.Dada Aris bergerak naik turun sepeninggal Pras dan Alea. Ciuman sepasang kekasih itu ternyata mempengaruhinya dengan begitu kuat. Ia masih bisa melihat Alea meliriknya sekilas tadi. Dulu ciuman seperti itu sudah menjadi kebiasaannya dengan Alea setiap hari, maka Aris dengan jelas-jelas merindukan itu. Pria itu menyugar kasar rambutnya. Hanya Dinara yang bisa membuat gejolak di dadanya ini berhenti, tapi bagaimana ia bisa membujuk wanita hamil yang masih marah padanya itu?***Oma Lili kini sudah berada di rumah. Kondisi Dinara yang tengah hamil tak memungkinkan wanita itu setiap hari bolak balik ke rumah sakit, maka Aris memutuskan Oma Lili-lah yang kembali ke rumah dengan semua peralatan medis yang masih melekat di tubuh wanita renta itu. Sejak Oma Lili kembali ke rum

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 134

    “Ini perbuatan salah satu penggilamu.”Aris menyipitkan mata memperhatikan beberapa berkas yang disodorkan Alea di atas meja kerjanya.“Dokter Oki?” gumam Aris.“Ya. Dia yang mengirim foto-foto itu ke Nara. Belakangan ini dokter Oki mengirim orang untuk mengikutimu, lalu membidik momen-momen seperti yang ada di foto yang dilhat Nara.”Aris menghela napas berat. Ia bukan tak mencurigai dokter kepercayaan ibu angkatnya itu, tetapi kedekatan dan jasa dokter Oki pada keluarga Oma Lili selama ini juga tak bisa diabaikannya begitu saja.“Oke, makasih atas kerja kerasmu, Alea.” Aris mengangguk pada gadis cantik di depannya. “Ehhh! Tapi tunggu! Bukannya aku nyuruh Pras untuk menyelidiki ini? Kenapa kamu yang melaporkan?” Mata Aris beralih menatap sosok pria yang lebih memilih berdiri mengambil jarak beberapa meter dari meja kerjanya.“Kamu udah ngasih beban pekerjaan terlalu banyak ke Pras, Mas. Dia nggak bisa memiliki kehidupannya sendiri dengan tanggung jawab yang Mas Aris bebankan, padahal

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 133

    Terbangun dengan Aris di sampingnya, Dinara tersenyum mendapati pria yang semalaman mengingkari janjinya untuk tak membuatnya kelelahan itu masih tertidur lelap. Jemari Dinara bergerak, mengelus pelan rahang Aris yang terasa kasar oleh rambut rambut halus yang tumbuh di sana.“Morning, Wife.” Aris menggeliat, mengubah posisi tidurnya lalu kembali melingkarkan lengannya memeluk Dinara.“Nara lapar, Om. Pengen makan omelet.”Mata Aris membuka malas. “Om masih ngantuk, Nara. Kamu sih semalaman udah bikin Om kelelahan.”Dinara meraih bantal, lalu memukul kepala Aris dengan kesal. “Om tuh yang keterlaluan!”Aris tertawa. “Ntar malam lagi, ya.” Tangannya mengelus perut Dinara. “Senang ditengokin Daddy kan, Nak?” Bujukin Mommy ya biar diizinin sering sering nengokin kamu.”“Nggak! Nara mau konsultasi ke dokter kandungan dulu, Om.”“Ya udah, nanti

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 132

    “Ris.” Dinara sudah keluar dari ruang VVIP di mana Oma Lili dirawat ketika Aris masih di dalam. Beberapa menit yang lalu, Dinara mengeluh mual dan kesemutan di sana sehingga Aris memutuskan untuk membawa wanita hamil itu untuk pulang.Aris menaikkan alisnya, menunggu dokter Oki kembali bicara.“Kamu yakin mau bawa Oma pulang?”“Ya. Aku dan Nara nggak bisa selalu berada di sini. Kondisi Nara juga lagi hamil dan kamu liat sendiri dia masih sering mual seperti tadi. Akan lebih baik jika Oma di rumah saja, Nara bisa punya waktu lebih banyak bersama Oma.”Dokter Oki mengangguk angguk. “Aku akan mengurusnya.”“Oke, makasih.” Aris menepuk pundak dokter Oki, tetapi baru saja hendak melepas tangannya dari pundak dokter Oki, Aris menghentikan langkah ketika wanita itu menahan punggung tangannya di sana.“Oma Lili mungkin tak akan bertahan lama lagi, Ris. Organ organ vitalnya sudah sanga

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PALSU   Bab 131

    Menghadapi sosok renta yang ternyata masih terbaring seperti sebelumnya di atas ranjang rumah sakit, Aris terlihat kesal menatap dokter Oki.“Aku nggak bohong, tadi Oma merespon.” Dokter Oki yang seolah tahu kekesalan Aris, menjelaskan tanpa ditanya.“Dokter gadungan.” Meski hanya menggumam, tetapi suara Aris bisa terdengar jelas oleh dokter Oki dan Dinara.Bugh!Aris hanya meringis ketika dokter Oki meninju lengannya. “Jangan bicara sembarangan! Kurasa kamu tahu mengapa Oma Lili bertahun-tahun menggajiku sebagai dokter pribadinya. Karena beliau tak pernah salah menilai orang, kecuali ....”Aris menggerakkan alisnya naik, menoleh pada dokter Oki yang bicara padanya dengan suara yang sangat pelan.“Kecuali salah menilai anak angkatnya.” Dokter Oki lanjut bicara.Dokter Oki memang sudah bertahun-tahun menjadi dokter keluarga Oma Lili. Wanita yang usianya hanya terpaut beberapa tahun di baw

DMCA.com Protection Status