Share

29. KETAHUAN

"Ri!" Aku sedikit berteriak. Ari langsung berhenti.

"Apa?"

"Aku minta maaf atas semuanya." Aku mendekat.

"Kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Akulah yang terbawa emosi." Ketenangan Ari sepertinya sudah kembali. Senyum tipis kini tersungging di bibirnya.

"Masuklah ke dalam. Aku tak ingin ada kesalahpahaman antara kamu dan Sananta nantinya," ujarnya lagi.

"Kamu masih percaya padaku, Ri?"

"Jujur, satu-satunya hal yang tidak kupercayai adalah kamu mengizinkan pertambangan itu, makanya aku ke sini. Selebihnya, tak ada yang berubah."

Sekuat tenaga kutahan tangisan. Tapi aku tahu aku tak boleh menangis di sini. Mang Asep tampak siaga penuh di pos jaga. Aku tidak ingin dia mengatakan hal yang bisa memicu kesalahpahaman lain pada Kak Sananta.

"Jika aku meminta tolong, masihkah kamu mau menolong?"

"Tentu. Tapi aku sangsi kamu akan melakukan itu lagi, Hara."

Aku menggeleng kuat. "Aku pasti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status