Share

Bab 0133

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-28 17:17:18
"Apa benar ada yang mau datang menemui kamu, Nduk?” Bibi mendaratkan tubuhnya di samping Amira yang sedang berselancar di layar handphone. Satu cangkir teh manis bibi letakkan di atas meja. Sejak pagi ia belum minum teh manis.

Amira menoleh ke arah bibinya. Meletakkan handphone dalam genggamannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0134

    "Kalau boleh tahu Nak Arfan ini kenal Fikri dimana?” Bu Sumi menatap laki-laki muda yang sedang menunduk, di hadapannya. Arfan mendongak, menatap Bu Sumi. "Saya kenal dengan Bang Fikri di tempat kerja, Bu. Kebetulan kami sama-sama TKI di Arab Saudi sana. Kami sering bertemu di saat libur. Sering

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0135

    "Selidiki siapa pria itu,” ujar Reza pada pria berkacamata mata hitam di sebelahnya. "Aku tidak mau Amira didekati oleh orang yang akan merugikannya." Reza mengetuk-ngetuk jarinya dan menyuruh sopirnya berlalu. Reza masih ingat saat itu di sekolah bertahun-tahun silam. Pertama kali hutang budinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0136

    Amira kembali datang menyita perhatian laki-laki sukses tersebut. Reza kembali bernostalgia dengan masa lalu. Dunianya saat ini hanya tentang Amira. Di tempat duduknya, Reza memejamkan mata sejenak, seketika ingatan tentang masa lalu kembali berseliweran dalam kepalanya. Semua itu berkaitan dengan A

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0137

    “Mau ke mana kamu, Mbak?” Tama yang baru pulang dari masjid usai salat Subuh menegur kakaknya yang baru ke luar kamar. Menatap Santi dari atas hingga bawah. Santi tampak rapi dan siap untuk pergi. Koper di samping perempuan itu pun tak luput dari pengamatan Tama. Tama memangkas jarak, berjalan mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0138

    Pikiran Tama terlalu berisik, riuh dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di depan. Ucapan Amira kembali berdengung di telinganya. “Bisa jadi ini salah satu doa yang dipinta oleh Lilik pada waktu itu. Bisa jadi, Lilik yang sedang sakit hati memunajatkan doa yang jelek untuk kalian, lantara

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0139

    Tanpa salam, Tama masuk rumah dengan langkah terburu-buru. Sejak pulang dari rumahnya Alfina, Tama tidak bisa berpikir jernih. Emosi menguasai jiwanya. Dari ruang tengah, Mumun mengamati gerak-gerik Tama. Perempuan itu mengerutkan kening ketika melihat gelagat tak biasa dari Tama. Mumun pun mengik

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0140

    “Bagaimana hasilnya, Tam?” Mumun menatap putranya dengan kepala berdenyut nyeri. Bisa dipastikan tekanan darahnya naik. Di wajah tua itu terlihat jelas beban masalah yang sedang dihadapi saat ini. Tangan Mumun sibuk membereskan piring kotor bekas mereka makan. Tumpukan piring kotor itu is letakkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0141

    Lilik yang sedang mengawasi Zidane main di ruang tengah merebahkan diri di karpet. Seperti biasa sambil bermalas-malasan. Dia tersentak kaget, menoleh ke arah pintu saat denting bel terdengar jelas di telinganya. “Siapa yang bertamu? Tak mungkin Handoko.” Lilik mengerutkan kening, bertanya di dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status