Share

Bab 0032

Author: Farid-ha
last update Last Updated: 2024-04-13 23:16:38
“Bagaimana kondisi Bulik Sumi? Maaf, aku sangat sibuk akhir-akhir ini, sehingga tidak ada waktu untuk ke sini. Bulik Sumi sudah ada perubahan? Bagaimana hasil pengobatan yang waktu itu?” tanya Mbak Mayang sembari menyodorkan rantang padaku.

Sudah tiga bulan dari perceraianku dengan Tama. Tapi, kond
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0033

    “Ada perlu apa datang ke sini? Masih punya nyali juga kemari?” tanyaku begitu bersitatap dengan tamu tak diundang tersebut. Di depan pintu, aku bersedekap dengan badan disandarkan pada kusen pintu. Tidak ada sambutan hangat untuknya seperti dulu. Aku tidak bisa lagi berbasa-basi dengannya. Mendenga

    Last Updated : 2024-04-14
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0034

    “Mbak, Bu Sumi sepertinya memanggil-manggil.” Aku menoleh ke arah sumber suara. Nana terlihat panik, ia berdiri di ambang pintu pemisah antara ruang tamu dan ruang keluarga. “Tolong samperin dulu, Na. Aku masih ada sedikit urusan.” Perempuan itu mengangguk. Aku harus menyelesaikan urusan dengan Li

    Last Updated : 2024-04-15
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0035

    POV Lilik“Maaf, ada apa, ya, Ibu menatap saya begitu dalam?” tanyaku kepada seorang wanita paruh baya yang menumpang berteduh di kontrakanku. Di luaran hujan begitu derasnya. Aku memberikan tumpangan padanya untuk beristirahat sejenak. Sepertinya dia orang yang sama susahnya dengan aku. Buktinya, i

    Last Updated : 2024-04-16
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0036

    POV 3“Aku tak bisa membalas sakit hati ini sendiri. Di sini, aku tidak punya siapa-siapa lagi. Satu-satunya cara aku harus menikah dengan Mas Tama dulu untuk membalaskan sakit hati ini pada Bu Sumi. Bekerja sama dengan mantan besannya itu seperti lebih baik. Aku akan datang untuk menuntut keadilan

    Last Updated : 2024-04-17
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0037

    Usai salat Isya, aku yang biasanya merebahkan badan di samping ranjang ibu, kini masih berkutat di dapur. Malam ini aku mempersiapkan bumbu-bumbu untuk besok pagi. Dua ratus box nasi harus dikirim ke pelanggan untuk acara syukuran di sore harinya. “Nduk, kamu, kok, akhir-akhir ini bibi perhatikan b

    Last Updated : 2024-04-18
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0038

    [Karena saya menggunakan katering lain. Kami takut terjadi sesuatu jika menggunakan jasa kateringmu. kami tidak mau menanggung malu setelah memberikan makanan dari kamu pada para tamu. Ah, seharusnya kami tidak jujur. Maaf kalau menyakiti hatimu. Tapi, itu kenyataannya. Menantu saya ingin yang terba

    Last Updated : 2024-04-19
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0039

    POV 3Amira yang baru keluar dari gang sempit setelah membagikan makanan di komplek tempat tinggalnya itu menghentikan langkahnya. Menatap sekilas mantan kakak iparnya sebelum akhirnya meninggalkan tempat tersebut. Baginya, meladeni Santi sama dengan melakukan hal sia-sia, buang-buang waktu. Toh, sa

    Last Updated : 2024-04-20
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0040

    “Jadi itu wajah selingkuhan kamu, Mas? Mantan terindahmu?” Seorang perempuan sedang menatap layar handphone yang sudah terkoneksi dengan CCTV yang dipasang pada mobil suaminya. Jantung perempuan itu berdetak-detak, seolah memompa darah dua kali lipat dari biasanya. Darahnya mendidih mengalir seluru

    Last Updated : 2024-04-21

Latest chapter

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status