Share

[58]

Author: qeynov
last update Last Updated: 2025-02-28 12:22:13
“Habisin susunya ya, Ay. Aku berangkat dulu.” Niel meninggalkan kecupan di kening Zeusyu. Pemuda itu bangkit, meninggalkan kursi makannya. “Nggak perlu dianter ke depan. Kamu lanjutin aja sarapannya,” ucapnya melarang Zeusyu.

“Hati-Hati ya..”

Niel tahu dirinya egois. Karena ketakutannya, ia menahan Zeusyu di rumah. Hatinya pun tak goyah meski kehilangan pendar binar di mata sang istri. Ia masih belum mampu melupakan keteledorannya dalam menjaga Zeusyu. Kejahatan berada dimana-mana. Sebagai manusia yang tahu kapasitasnya, ia takut kembali lengah dan hal buruk menimpa kesayangannya lagi. Cukup calon buah hati mereka saja yang menjadi korban. Ia mungkin bisa mati jika kehilangan Zeusyu.

“Kalau pengen sesuatu, bilang aja ya. Nanti aku pesenin,” ucapnya sembari membelai puncak kepala Zeusyu, “inget, Mbak aja yang ambil keluar,” pesannya. Bagi Niel keamanan hanya dapat tercipta di dalam rumahnya saja.

“Iya, aku ngerti,” sahut Zeusyu lemah.

“Good wife.” Perhatian Niel kontan jatuh kepa
qeynov

❤️

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • TERIKAT PERJODOHAN    [59]

    Niel membuka pintu kamarnya, ia tersenyum kala melihat Zeusyu tengah membaca buku di atas ranjang. Istrinya itu berbaring tengkurap dengan kedua tangan menyangga dagunya. Niel tak sabar ingin membuat Zeusyu bahagia karena izinnya. “Kok udah pulang? Jam kosong ya?” “Siap-Siap yuk,” ajak Niel. Ia mendudukan dirinya dipinggiran ranjang, “sejam lagi kamu ada kelas loh bareng aku, Ay.” Niel memajukan tubuhnya untuk mencuri satu ciuman di bibir Zeusyu. “Malah bengong sih. Mau diena-enain dulu?” Kelakarnya sembari menyentuh hidung Zeusyu dengan colekan jarinya. “Aku nggak mimpi, kan?” “Nggak dong, soalnya ada aku yang ganteng di depan kamu,” balas Niel jenaka. Siapa sangka balasannya itu berbuah adegan manis, dimana Zeusyu bangkit dan melompat ke arahnya. “Sayang kamu,” ucap Zeusyu memeluk erat Niel dari samping. Ia senang karena Niel sudah tak egois lagi untuk menahannya di rumah. Jujur saja ia mulai jenuh karena hanya membaca buku-buku. “Duh nggak bisa ini. Nggak kuat kalau nempel

    Last Updated : 2025-02-28
  • TERIKAT PERJODOHAN    [60]

    Niel akui, Jeno memanglah seorang panutan sejati. Anak yang terhitung kalem itu bukan hanya hebat soal akademik, tapi juga keuangan pribadinya. Lahir dari keluarga kaya raya tak membuatnya menjadi sosok yang manja, apalagi bergantung dengan harta orang tuanya. Sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas, Jeno telah membangun bisnis-nya sendiri. Menggeluti dunia F&B alias food and beverage. Sebuah ruko berlantai 2 menjadi bukti akan betapa mandiri-nya Jeno. Niel mendadak malu sendiri. Ia yang telah beristri justru berpangku tangan dengan harta orang tuanya. Sepertinya ia harus mulai merancang masa depan-nya. Ia menginginkan anak, sudah tentu ekonominya juga harus mendukung untuk mewujudkan keinginannya. Terus menerus hidup dari sokongan Hanggono Tirto jelas tidak akan membuatnya mandiri. “Kenapa lo diem aja?” Rega menatap Niel, heran. Sahabatnya itu mengelilingi cafe Jeno dengan tatapan yang menurutnya cukup serius. “Bikin kayak gini berapaan, Jen?” “Kacang mahal, kacang mahal!” Deng

    Last Updated : 2025-02-28
  • TERIKAT PERJODOHAN    [61]

    “Astaga, Ay. Engh!!” Erangan Niel mengudara bersama tubuhnya yang bergerak naik turun diatas Zeusyu. Pria itu memacu gairahnya sesaat usai keduanya masuk ke dalam kamar. “Tutup pintunya woi!!” “Niel!!” Spontan Zeusyu mendorong tubuh Niel hingga penyatuan keduanya terlepas. Matanya menatap pada pintu kamar yang masih terbuka. Di sana berdiri ibu mertuanya yang terkikik sembari menutup mulutnya. Niel kontan saja menyambar selimut. Pria itu lalu melapisi tubuh keduanya. “Mama bisa nggak sih, nggak gangguin kita! Lagi enak-enaknya, Mama!!” Teriaknya, murka. Kepalanya berdenyut merasakan percintaan yang terjeda. “Salah kamu, ena-ena kok pintunya nggak ditutup. Untung Mama yang naik ke atas,” ucap Amel membela dirinya. “Mama tutupin nih. Lanjutin lagi gih,” seolah tanpa dosa, wanita itu meminta Niel melanjutkan aksinya yang tertunda. “Semangat Adek bikin anaknya.” Ceklek Pintu kamar tertutup. “Ay, lanjut?!” tanya-nya, menatap Zeusyu yang berada di bawahnya. Sayangnya sang istri m

    Last Updated : 2025-03-01
  • TERIKAT PERJODOHAN    [62]

    Keriuhan terjadi pada meja yang digunakan nil bersama teman-temannya. Kelimanya tak menahan diri mereka dan mencoba untuk berperilaku apa adanya, tanpa takut mengganggu pengunjung lain di cafe milik Jeno. Tak apa, toh pemiliknya sendiri pun melakukan hal yang sama seperti mereka. “Emang bego sih, tank-nya kita. Udah tau ada Thamuz, dia pakenya ” kalimat merendahkan ini langsung dibalas dengan toyoran kepala oleh Rega. Pemuda itu mengumpat kasar Zikri yang mengata-ngatainya. “Permisi Mas-Mas,” interupsi pegawai Jeno. “Mau anterin pesanan buat Mas Niel,” ucapnya sembari menurunkan red velvet cake ke depan Niel. “Gue nggak ada minta,” ujar Niel. Seingatnya ia tak meminta kue tambahan. Milikya saja belum habis. Pesanan sang istri sendiri akan dirinya pesan ketika ia hendak pulang. “Iya, Mas. Pesanan dari meja sebelah, untuk Mas Niel katanya.” Sang Pegawai sedikit merubah posisi tubuhnya, menunjukkan siapa gerangan yang memesankan nil sebuah kudapan. “Hi,” lambaian tangan menyapa Nie

    Last Updated : 2025-03-01
  • TERIKAT PERJODOHAN    [63]

    “Begitu syulit lupakan Zeu, apalagi Zeu punya temen..” Dendang Zikri tak peduli jika pandangan sang pemilik wanita sedari tadi menghunus kepadanya. “Begitu syul..” Dendangan itu berhenti ditengah jalan melihat tangan Niel terangkat ke udara. “Hehe.. Canda Mas Bray,” cengir Zikri, menampakkan gigi atasnya. “Gue kan mau hibur lo,” alibinya agar tak terkena bogem mentah. “Udah sih, kan bukan kali ini doang Zeu dapet coklat dari penggemarnya.” Rega mencoba mendinginkan kecemburuan sahabatnya. Niel tiba dengan tampang tak enak untuk dilihat. Ketika diusut, ternyata hanya karena istrinya memiliki fans. Alvian tak tahu jika sahabatnya begitu kekanakan setelah menikah. Terlihat bukan seperti Niel yang dirinya kenal. “Dia berani ngasih depan gue!” Emosi Niel kembali membuncah. Ia mengingat-ingat betapa bahagianya kakak seniornya tadi kala Zeusyu menerima hadiah pemberiannya. “Ya kan bagus, lo jadi tau yang mana orangnya,” ucap Alvian log in ke dalam huru-hara hati Niel. “Lo nggak ngerti!

    Last Updated : 2025-03-02
  • TERIKAT PERJODOHAN    [64]

    “Niel, nggak begini caranya,” ucap Hanggono, lirih. Pria itu terus mencoba menghalau nyamuk-nyamuk nakal yang mencoba menggigit kulitnya. “Papa bilang sayang Niel?!” ‘Ya, iya, Sayang! Tapi ya nggak nemenin kamu dihukum istri begini!’ batin ayah tiga anak itu, memendam kesal. Anak kesayangannya sungguh tak berperi kemanusiaan. Dirinya yang mendapat hukuman, mengapa orang lain harus ikut terkena getahnya? “Mama kasihan kalau bobok sendiri, Niel.” Niel mengalihkan tatapannya dari layar ponsel. Kepalanya mendongak, menatap sang papa, “jadi lebih kasihan mama dari pada anak papa yang nggak bisa tidur?” balasnya, memanipulasi kata-kata, “cukup tau aja, Pah. Niel nggak seberarti itu di mata Papa.” “Mak..” “Inget Pah, nggak pernah ada mantan anak, yang ada mantan istri.” Plak!! “Auh!!!” Tubuh Niel terhuyung ke depan. Hampir saja ia terjatuh dari kursi, kalau saja tidak menjaga kesimbangan. “Kamu doain Mama jadi janda, Hah?” Sembur Amel yang tiba-tiba saja berada dibelakang Niel. Feeli

    Last Updated : 2025-03-02
  • TERIKAT PERJODOHAN    [65]

    Di dalam mobil hitam Niel, kelimanya terdampar di depan minimarket tak jauh dari kampus. Lima menit berselang, tetapi belum ada anak yang mengeluarkan suara. Mereka sibuk dengan ponsel masing-masing, terkecuali si pemilik mobil. "Gunting, batu, kertas, kita!" "For what?" tanya Jeno penasaran. Rega menyimpan ponselnya, pria yang duduk disamping Niel itu mengedikan dagunya ke arah sang sahabat, "kita mau ngapain sebenernya? Zeusyu nyuruh belanja kebutuhan kampus?!" "Lah iya, Njir! Ke Indongapret aja pake segala formasi lengkap begini," bingung Zikri. Hanya Alvian yang diam karena seluruh pertanyaannya telah terwakilkan oleh ketiga temannya. "Nggak usah banyak nanya. Gunting batu kertas, yang kalah ntar gue kasih tau!" Pungkas Niel, "agak majuan lo bertiga. Inget nggak boleh cureng, Nyet!" Pada sesi pertama Jeno keluar sebagai pemenang, di urutan kedua Rega tersingkir dari formasi lalu disusul Alvian setelahnya. Tersisa Niel dan Zikri sekarang. "Suit aja kita! Ganti cara!" Seja

    Last Updated : 2025-03-03
  • TERIKAT PERJODOHAN    [66]

    “Kamu kenal sama perempuan tadi?” “yang mana, Sayang?” tanya Niel balik. Entah perempuan mana yang Zeusyu maksudkan, Niel tak mengerti. Di matanya hanya Zeusyu seorang-lah yang dirinya anggap sebagai perempuan, sedangkan yang lainnya dirinya cap sebagai perempuan jadi-jadian. “Tadi yang ngobrol sama kamu. Aku lihat kok.” Niel menarik kursi yang akan Zeusyu duduki, “di depan kamar mandi?” Ia mempersilahkan Zeusyu dengan tangannya. “Iya..” Keduanya menjadi pusat perhatian Jeno, Zikri, Alvian dan Rega. Teman-Teman Niel itu memperhatikan interaksi keduanya, saling lirik satu sama lain, sebab merasakan adanya tanda-tanda buruk dari percakapan mereka berdua. “Itu loh, Yang. Cewek yang ku ceritain tempo hari, yang kasih aku makanan.” “Oh, itu..” Teman-Teman Niel menelan ludah. Sepertinya Zeusyu sedang dalam keadaan senggol bacok sekarang. Anehnya Niel seakan tak merasakan hawa berbeda dari pasangannya. Aneh bukan?! Mereka yang orang lain saja dapat merasakannya. Mengapa anak itu malah

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [32] Imron Kena Mental

    Hellow!!Apa itu beban pikiran?!Hilih! Xavier sih tidak mau merusak pikirannya dengan masalah, terlebih statusnya merupakan pengantin baru yang seharusnya hanya tahu agenda untuk bersenang-senang bersama istri kecilnya.Kalian tentu tahu arti kata bersenang-senang dalam kamus Xavier.Yaps, hu’um! yang itu pokoknya!Sebuah kegiatan yang mengarah pada bertambahnya endorfin di otak sungsang pemuda itu.Maka dari itu, biarkan Bapak Niel saja yang berpusing-pusing-ria, Xavier sih ogah kalau harus join. Ia maunya terima beres, lengkap dengan berakhirnya masalah yang menjerat kehidupan rumah tangganya. Toh, Mamanya juga sudah menghubungi omanya. Sebentar lagi masalah akan benar-benar tamat, tertutup rapat seolah-olah tak pernah terjadi sebelumnya.Xavier bisa menjaminnya. Kalau perlu, kepalanya akan ia jadikan persembahan jika hasil tebakannya melenceng.Dalam sejarah yang menyangkut keterlibatan sang oma, belum pernah sekalipun Xavier mendengar adanya kekalahan. Perempuan bercucu banyak it

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [31] Ah, elah! Nggak berani, Papa!

    Ceplak!!Xavier mengerang tatkala sebuah sandal mendarat pada wajah tampannya.Sandal tersebut jatuh ke atas lantai setelah mengenai targetnya, tergeletak dengan posisi tengkurap tak berdaya, berkebalikan dengan korbannya yang mereog-reog, mencari sosok tersangka dibalik penyerangannya.“Papa yang ngelempar! Mau apa kamu?!” tanya Niel, menantang.Pria yang berdiri tegap dengan tangan terlipat didadanya itu menatap tajam sang putra.Ia benar-benar geram merasakan kelakuan ajaib putranya.“Otak kamu geser kan?! Papa benerin biar balik ke tempat semula!” sentak Niel, berapi-api.“Otak Abang geser?” beo Aurelia dengan polosnya. Ia memegangi kepala Xavier, menggoyang-goyangkannya ke kanan dan kiri.“Qu-ee-een.. Kamu ngapa-iiin...” Suara Xavier bergetar seiring dengan goyangan sang istri pada kepalanya.“Mampus kamu, digoclak-goclak nggak tuh!” cicit Niel. Ia teramat menyukai kepolosan sang menantu. Kepolosan itu mendekati kebodohan sehingga begitu menghiburnya diwaktu-waktu tertentu.Yeah,

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [30] Definisi Anak Berbakti

    “Abang, beli rumahnya udah?”Pertanyaan Aurelia itu membuat gerakan tangan Xavier yang hendak meloloskan kaos dalamnya terhenti di udara.‘Belom 2*24 jam loh, Rel!’ batin Xavier miris. Melaporkan orang hilang ke pihak kepolisian saja membutuhkan waktu, apalagi membeli rumah yang syarat-syaratnya cukup meresahkan sampai memusingkan isi kepala.Nggak mendadak gegar otak aja Alhamdulillah nih gue!!“Papi tanya loh, Abang.. Aurel jawab apa ini?” tanya Aurelia sembari menunjukkan ruang obrolannya bersama sang papi diponselnya.“Bales aja, sabar Pi, kalau nggak sabar mabur.” Ucap Xavier mengutip kalimat yang pernah dirinya lihat dibelakang sebuah truk bermuatan sayur saat pulang dugem.“Mabur?”Xavier pun terkekeh. Ia menarik turun ujung kaos dalamnya, mengembalikan kaos tersebut ke tatanan semula.“Artinya terbang, Queen..” bebernya dengan tangan membelai puncak kepala Aurelia.“Nggak usah dibalesin aja.. Nanti Abang yang telepon Papi kamu. Buat sekarang rumahnya masih dicari. Kalau rumahny

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [29] Papi Minta Pulsa? No!! Papi Minta Rumah?! Yes!!

    “Huwaa— Papi masih kangen,’ rengek Jeno sembari mengayun-ayunkan tangan putrinya yang saat ini tengah ia genggam.“Aurel juga, Papi..” Sama seperti sang papi, Aurelia ikut merengek.Keduanya lalu berpelukan dengan rengekkan yang terus saja mengudara.Didekat ayah dan anak itu, sepasang saudara memutar bola mata mereka.“Untung Papa nggak senajisin Om Jeno..” lontar Xaviera. Ia bersyukur papanya tak lebih mencintai dirinya dibandingkan cintanya kepada sang mama. Dengan begitu, ia tak perlu mempunyai papa yang sikapnya seperti bocil Paud.“Ssst..” Xavier membenturkan lengannya pada tangan adik perempuannya. “Tahan, Ces.. Mertuanya Aban itu..” bisik Xavier ditelinga sang adik.Jeno pun melepaskan pelukannya.“Nggak bisa!!”Tirto bersaudara terperanjat tatkala mendengar Jeno memekik keras. “Wah, bakalan lama nih..” gumam Xaviera, mencium akan adanya penambahan chapter terbaru dari drama seorang ayah yang tak pernah ikhlas putrinya dipinang orang.“Papi kenapa?” tanya Aurelia. Gadis itu t

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [28] Untung Aurelia Polos

    “… Ah, satu lagi! Dia lulus kuliah dulu..”“Heum.. Bisa diatur.. ASAL!” kata Xavier, sengaja menggantung kalimatnya.“Apa?”“Om janji nggak nyentuh mami mertuanya Xavi juga. Gimana? Adil kan jadinya?!”Duarr!!!‘Keputer soundtrack sinema azab nggak tuh di kepalanya? Orang kok sukanya nyiksa! Ya kali bobok bareng Ayang nggak ena-ena! Kayak yang sendirinya bisa tahan aja!’ dumel Xavier di dalam hati.Jeno angkat ketiak ketika Xavier menyebutkan persyaratan yang harus dirinya penuhi agar sang putri terbebas dari jamahan anak itu.Come on! yang benar sajalah!Ia mana bisa untuk tidak menyentuh istri tercintanya!Hah!Betapa pintarnya rubah ekor sembilan yang dihasilkan benih sahabatnya. Anak itu sangat mirip papanya, tak ada satu pun gen Nathaniel Tirto yang tercecer darinya. Semuanya mengalir ke dalam diri Xavier, termasuk kecerdasan otaknya yang digunakan untuk tindak kelicikan.“Ya udah, main aman aja! Om belom pengen punya cucu, Xav.” Ucap Jeno sesaat setelah mengibarkan bendera putih

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [27] Bayik Punya Bayik?

    “Kak Viera.. Kakak dari tadi di depan sini? Kenapa nggak masuk aja ih?”“He-he..” balas Xaviera, kehilangan kata-katanya. Bagaimana mungkin ia menerobos masuk ke ruangan Dekan. Ia kan bukan orang yang berkepentingan.“Jangan langsung balik ke kantor, Xav! Ikut Om dulu!”Adik Xavier itu melirik kakak dan omnya. Tampang keduanya tampak tak enak untuk dilihat.“What happen, Rel?” tanya Xaviera.“Eh? Nggak ada apa-apa kok, Kak.” Aurelia lalu berteriak, “Papi, Papi! Tungguin Aurel!”Juno menghentikan langkah kakinya. “Aurel juga mau ikut?”“Loh! Nggak boleh ya?”“Anu, bukannya nggak boleh, Sayang. Papi mau ngobrol empat mata sama Xavier.”“Tambah empat mata lagi nggak bisa? Aurel kan pengen ikut, terus Kak Viera juga. Masa Kak Viera ditinggal sendirian. Kan kasihan, Papi.”Juno pun mendesah. Mana mungkin ia tega untuk mengatakan tidak pada anak semata wayangnya. “Iya, boleh,” ucapnya, terpaksa. Padahal ia ingin memarahi Xavier karena telah membuat Aurelianya pingsan. Kalau begini, ia kan j

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [26] CUT-NYA MANA?!

    “Eh, kalian udah denger belom. Anak semester satu yang namanya Aurel, yang suka ke kantin bareng Aidan.. Katanya dia married by accident.”“Serius lo? Nggak mungkin ah! Anaknya keliatan polos gitu.”“Yeee! Aidan sendiri yang ngomong ke gue. Mereka putus gara-gara tuh cewek ketahuan mahidun. Si Aidannya ngerasa belom ngapa-ngapain tuh cewek, tapi udah keburu hamil sama cowok laen. Makanya diputusin sama Aidan.”“Buset! Nggak nyangka gue! Keliatannya polos mendekati bloon loh padahal.”“Itu kali yang bikin dia hamil. Gara-gara kebloonannya, jadinya gampang dipake sama orang. Zaman sekarang kan ada kondom kali biar nggak kebobolan. Kalau pinter mah nggak bakalan sampe hamil.”“Anjay-lah!”Brak!Xaviera yang mendengar kakak iparnya digosipkan pun meradang. Tangannya yang terkepal ia hantamkan pada daun meja dihadapannya.“Anjing!” maki adik Xavier itu keras. Ia jelas tak terima jika Aurelia diolok-olok, terlebih menggunakan bahan yang mereka tak ketahui kebenarannya. Jelas-jelas Aurelia-l

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [25] Kesempatan Dalam Kesempitan

    Xavier merasakan pergerakan dari tubuh yang semalaman dirinya dekap. Perlahan, ia pun membuka matanya.Jantungnya berdegup tatkala netranya bertemu dengan sepasang bola mata indah, yang kini juga tengah menatapnya.“Morning, Queen..” sapa Xavier. Senyum hangat terbit dari bibirnya.“Morning, Abang.”“May I kiss you? Ciuman selamat pagi.”Aurelia menutup mulutnya, cepat-cepat. “Bau jigong, Abang. Aurel baru melek, belum sikat gigi.” Ucap gadis itu dibalik bekapan tangannya. Ia malu meski ingin kembali merasakan ciuman Xavier.Bagaimana jika nanti suaminya pingsan?— pikir Aurelia.“Abang suka semua bagian dalam diri kamu, karena Abang cinta kamu, bau jigong kamu pasti wangi.”Eh?Begitu ya, kalau cinta seseorang?! Bau jigong jadi wangi kalau cinta sama orangnya?!Dalam otak kecil Aurelia, gadis itu tengah berpikir sangat keras.“Boleh ya?” tanya Xavier, kembali meminta persetujuan. Padahal bisa saja jika dirinya langsung menyosor. Namun Xavier tidak akan melakukannya. Ia membutuhkan ker

  • TERIKAT PERJODOHAN    S2 - LS [24] Queen, Abang itu Cinta Kamu

    “Hiks, Abang sakit! Kak Viera bilang, sakitnya cuman sedikit, ini kok banyak, huhuhuhu!”“Sakit banget ya?” tanya Xavier. Ia jadi tidak tega melanjutkan malam pertama yang tertunda. Namun untuk menarik milik-nya yang sedikit bersarang pun, ia juga tak rela.Sangat, sangat tidak relah bahkan.“Queen, kamu masih bisa tahan sakitnya kan? Sedikit aja. Katanya kalau udah masuk, sakitnya bakalan ilang.”“Sakit banget. Aurel kayak lagi ditusuk pisau.”Bagaimana ini?! Xavier dilema. Istrinya menangis.Apakah sesakit itu rasanya? Kok perasaan dirinya enak-enak saja.“Ya udah, kita nggak usah lanjutin,” putus Xavier. Apalah artinya keenakan sendiri jika gadis yang dirinya cintai kesakitan. Xavier tak ingin egois. Mungkin ia harus mencari tahu bagaimana cara bercinta tanpa menyakiti pasangannya.“No! Jangan!” Tangan Aurelia memeluk Xavier. “Nggak boleh, harus lanjut! Kata Kak Viera harus berhasil malam ini.” Gadis itu tak mengizinkan lelaki di atasnya beranjak.“Tapinya kamu kesakitan, Queen. Aba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status