"Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh"Tepatnya di kediama orang tua dari Veter. Pagi ini, semua orang di mansion begitu heboh. Ternyata, Veter sudah kembali tersadar dari koma panjangnya."Dimana istriku, Camelia? Aku sangat ingin bertemu dengannya?" ucap Veter ketika pertama kali terbangun. Camelia merupakan orang pertama yang dia cari.Semua seketika tersentak, dan bingung akan jawaban apa yang harus diutarakan."Mengapa hanya wanita itu yang kau cari, sedangkan kami adalah keluargamu yang terdekat?" ucap Mrs. Rhena, si nenek rewel."Sikap kalian terlihat cukup mencurigakan, sebenarnya apa yang telah kalian perbuat pada Camelia?" desak Veter, agar mereka bersedia buka mulut.Namun, ekspresi mereka masih tetap sama, tegang dan diam saja."Rupanya benar, kalian hanya mengulur waktuku saja!" risau Veter. Hendak bangkit dan pergi. Namun, karena baru saja kembali sadar dari koma panjang, sehingga membutuhkan waktu untuk keseimbangan tubuh."Veter, hentikan mencari wanita itu! Wanita itu..
Setelah kedatangan Veter yang membuat sedikit kekacauan di butik milik Camelia. Camelia menjadi lebih waspada lagi dan memperketat keamanan di tempat itu. Ah.. "Kepalaku terasa sakit sekali," ucap Camelia, pasca kejadian tak terduga beberapa hari yang lalu. Veter bahkam seakan terus mengikuti Camelia.Diwaktu yang bersamaan, muncul berita menghebohkan mengenai isu rujuk antara Mr. El dan Anneth. Tak hanya itu saja, Mr. El juga diisukan sudah berkencan dengan seorang wanita muda. Camelia memang sangat jarang menonton televisi, karena waktunya lebih banyak diperuntukkan untuk bekerja dan bekerja. Berita itu terdengar dari obrolan para psgawainya yang sedang makan siang sembari berbincang santai."Lagi-lagi keluarga Alavaresh membuat ramai saja, bukan?""Wajar saja, keluarga Alavaresh kan memang selalu terkenal." "Tapi kali ini, aku baru saja menonton wawancara, bahwa Tuan Elbert sudah berkencan dengan wanita asia.""What? Mengapa kau terlihat begitu berlebihan, bukankah itu hal yang
Malam dijanjikan sebelumnya pun tiba, Hans menjemput Camelia dari apartemen kediamannya."Selamat malam, Nona Camelia," sapa Hans, ketika baru saja tiba di loby apartemen kediaman Camelia."Selamat malam, tuan Hans. Terima kasih sudah menjemputku." Ucap Camelia.Keduanya pun pergi berdua, dengan Hans yang sendiri yang mengendarai, meski para bodyguard juga sedang mengikuti mereka untuk sebuah pengawalan."Terkadang, aku rindu dengan kehidupan yang normal seperti masyarakat pada umumnya. Namun, itu ternyata juga cukup sulit." Ucap Hans sembari menyetir."Ya, tentu saja tuan. Namun, semua itu dilakukan demi keamanan, bukan?""Ya, Nona. Hanya saja, aku terkadang merasa ingin bebas pergi kemanapun." Ucap Hans dengan senyuman hangatnya.***Mereka pun tiba di acara pemeran seni milik Hans.Semua yang hadir adalah dari kalangan sosialita, hampir tidak ada dari kalangan menengah."Selamat malam, Tuan Hans dan Madam Camelia." Ucap salah seorang wanita muda yang turut hadir, yang tak lain iala
Setelah cukup lama tak saling menyapa, akhirnya Camelia kembali dipertemukan dengan Mr. El. Di sebuah pesta dari salah seorang pengusaha, bertepatan dengan kehadiran Camelia di sana.Namun, malam ini, Mr. El tidak sendiri, melainkan bersama seorang wanita cantik nan seksi."Sepertinya, Madam Camelia sudah mulai menekuni kegiatan pesta seperti ini?" ucap wanita yang sedang bersama Mr. El, wanita itu merupakan seorang pengusaha muda. Penerus usaha milik keluarganya."Hallo, Nona Jasmin, Nona semakin cantik saja." Ucap Camelia, dengan sebuah pujian juga senyuman bisnisnya."Terima kasih, Madam Camelia. Aku sangat menyukai desain dari milik madam. Ini terlihat sangat indah dan terkesan berani, bukan?" ucap Jamsin, memuji karya desain Camelia, yaitu gaun mewah yang sedang dikenakannya."Terima kasih, atas pujian anda, Nona Jasmin. Aku undur diri untuk bertemu dengan rekan yang lain lagi."Ucap Camelia, berlalu dari hadapan Mr. El juga Jasmin."Madam Camelia, benar-benar seorang designer ya
Semakin lama hubungan rahasia diantara mereka, semakin membuat arah hati Camelia tidak menentu.Indahnya bunga-bunga cinta diawal tentu mampu membuat akal sehat tak lagi digunakan dengan semestinya. Sebagai seorang wanita yang pernah menjalani gagalnya kehidupan pernikahan. Tentu membuat Camelia harus jauh lebih berhati-hati lagi untuk ke depannya. Karena pernikahan bukanlah drama sinetron yang bisa dengan gampang dijalani.•Caramel Butik•Saat sedang padat-padatnya pekerjaan, Camelia tiba-tiba kedatangan seorang tamu istimewa."Wah, coba lihat pemuda itu, sangat tampan, bukan?" bisik-bisik diantara para karyawan perempuan di sana."Tuan muda, Joseph, silakan masuk ke dalam kantor madam langsung." Ucap Boaz, si asisten tampan milik Camelia.Pemuda tampan yang menjadi pusat perhatian itu ternyata Joseph, anak laki-laki Mr. Elberd dan Anneth.Joseph pergi untuk menemui Camelia yang sudah menunggunya dengan perasaan yang canggung, tak seperti dulu lagi. Seakan Camelia terjebak di dalam p
Semenjak kedatangan Joseph ke kota tersebut, Mr. El menjadi cukup sulit untuk bertemu dengan Camelia, si pujaan hati.•Apartemen Kediaman Elbert Alvaresh•"Sejak kapan daddy mulai stay di kota ini? Bukankah sebelumnya, daddy sangat sibuk di ibukot?" tanya Joseph tiba-tiba, ketika ayah dan anak laki-laki itu sedang makan malam berdua. "Sejak dulu, daddy sudah memiliki bisnis resort di kota ini. Itu sudah berjalan, sejak kau masih di taman kanak-kanak." Ucap Mr. El dengan wajah tenang. "Ah, aku sungguh tidak mengetahuinya, karena aku hanya fokus dengan kehidupanku yang selalu tercukupi.""Ya, itu sudah tanggung jawab kami sebagai orang tua untuk memenuhi kebutuhanmu, Joseph.""Daddy, bolehkah aku bertanya sesuatu?""Silakan, selagi daddy bisa memberikan jawaban tepat.""Apakah, daddy menyukai kak Camelia?"Sontak, Mr. El pun hampir melepaskan garpu dari tangannya. "Katakan pada daddy, apa maksud dan tujuanmu bertanya hal seperti ini? Apakah ada hal yang mengusikmu?"Me
Mendengar semua pernyataan dari Anneth, sungguh membuat sekujur tubuh Camelia bergidik dan semua terasa lemas tak bertenaga lagi. Camelia pun juga harus menerima, buah dari perbuatannya dimasa lalu. Karena setiap tindakan, tentu akan ada risiko masing-masing. Tak butuh waktu lama, Mr. El pun datang ke tempat keluarga Anneth, sebelum permasalahan kian panjang dan pelik. •Mansion Kediaman Anneth•"Permisi nyonya, di depan sudah ada tuan besar Elbert." Ucap salah seorang pekerja mansion.Dengan seringai senyuman jahatnya, Anneth pun mempersilakan Mr. El untuk langsung menemuinya. "Aku akan menunggu di kolam renang belakang." Ucap Anneth, yang hanya mengenakan bikini saja. Mr. El tiba, dengan raut wajah dipenuhi amarah."Apakah hadiah dariku begitu menarik untukmu, El? " ucap Anneth sembari menikmati rokok elektronik /va** di tangannya. "Kau masih saja tidak merawat tubuhmu dengan benar, bahkan alkhohol ini. " Ucap Mr. El, lalu duduk di kursi yang berada di bibir kolam
Cinta, memang sulit untuk dimengerti. Karena terkadang, hadir disaat yang kurang tepat, dan tidak memandang kepada siapa cinta itu akan bersemi.Di sebuah pusat perbelanjaan, Camelia pergi bersama Boaz dan dua orang asisten perempuan untuk membantu Camelia membawa barang belanjaannya. "Madam, toko gaun ini sangat mewah, bukan?" ucap salah satu asisten dari Camelia."Apa kau tidak tahu, toko inikan menjual barang-barang dengan kualitas tinggi dan madam lah yang mendesain seluruh gaun mewah ini.. " ucap satu asisten lagi. "Ah, madam kita memang hebat!" ucap mereka, kagum. "Penjualan dalam satu tahun ini meningkat pesat, semenjak madam yang menjadi desainer utama kami. Kami sangat bersyukur." Ucap si pemilik toko mewah tersebut. "Yah, tuan. Asistenku akan merekap semua laporan. Aku harus pergike tempat lain lagi.""Baik, madam."Camelia pun kembali berkeliling untuk memeriksa semua usaha bisnis miliknya dan klien kerjasama dengannya. "Sepertinya, kita akan makan malam d