Mendengar semua pernyataan dari Anneth, sungguh membuat sekujur tubuh Camelia bergidik dan semua terasa lemas tak bertenaga lagi. Camelia pun juga harus menerima, buah dari perbuatannya dimasa lalu. Karena setiap tindakan, tentu akan ada risiko masing-masing. Tak butuh waktu lama, Mr. El pun datang ke tempat keluarga Anneth, sebelum permasalahan kian panjang dan pelik. •Mansion Kediaman Anneth•"Permisi nyonya, di depan sudah ada tuan besar Elbert." Ucap salah seorang pekerja mansion.Dengan seringai senyuman jahatnya, Anneth pun mempersilakan Mr. El untuk langsung menemuinya. "Aku akan menunggu di kolam renang belakang." Ucap Anneth, yang hanya mengenakan bikini saja. Mr. El tiba, dengan raut wajah dipenuhi amarah."Apakah hadiah dariku begitu menarik untukmu, El? " ucap Anneth sembari menikmati rokok elektronik /va** di tangannya. "Kau masih saja tidak merawat tubuhmu dengan benar, bahkan alkhohol ini. " Ucap Mr. El, lalu duduk di kursi yang berada di bibir kolam
Cinta, memang sulit untuk dimengerti. Karena terkadang, hadir disaat yang kurang tepat, dan tidak memandang kepada siapa cinta itu akan bersemi.Di sebuah pusat perbelanjaan, Camelia pergi bersama Boaz dan dua orang asisten perempuan untuk membantu Camelia membawa barang belanjaannya. "Madam, toko gaun ini sangat mewah, bukan?" ucap salah satu asisten dari Camelia."Apa kau tidak tahu, toko inikan menjual barang-barang dengan kualitas tinggi dan madam lah yang mendesain seluruh gaun mewah ini.. " ucap satu asisten lagi. "Ah, madam kita memang hebat!" ucap mereka, kagum. "Penjualan dalam satu tahun ini meningkat pesat, semenjak madam yang menjadi desainer utama kami. Kami sangat bersyukur." Ucap si pemilik toko mewah tersebut. "Yah, tuan. Asistenku akan merekap semua laporan. Aku harus pergike tempat lain lagi.""Baik, madam."Camelia pun kembali berkeliling untuk memeriksa semua usaha bisnis miliknya dan klien kerjasama dengannya. "Sepertinya, kita akan makan malam d
°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°"Elbert, mommy benar-benar tidak habis pikir denganmu? Apa yang terjadi padamu, sehingga kau menjadi seperti ini?" isak, Mrs. Rhena, tatkala mendengarkan pengakuan dari Mr. El, bahwa Mr. El mencintai Camelia. "Apa yang kukatakan adalah kenyataannya, mom. Aku mencintai Camelia, tak peduli dia pernah menikah dengan siapa, namun terpenting adalah masa kini, bukan?""Kau benar-benar sudah gila, Elbert. Camelia adalah menantu dari keluarga ini!" Teriak Mr. Trice, ayah Veter. "Namun, itu tidak ada hubungannya denganku, bukan? ""Kau gila, Elbert, kau sudah gila!" Timpal saudara yang lainnya sembari menggeleng tak percaya. "Elbert, kau adalah putera yang dibanggakan. Kau boleh bermain dengan wanita manapun, tapi tidak dengan wanita itu!" Teriak histeris, Mrs. Rhena. "Lantas, apa yang akan kalian lakukan, jika aku bersikukuh?" "Aku akan menghancurkan wanita jalang itu." Ucap Mrs. Rhena. "Jika mommy berpikir seperti itu, maka ka
•Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Mr. El lagi-lagi datang menghadap, tanpa kehadiran Camelia dan ingin menunjukkan niatan baiknya. "Tuan Elbert, aku sungguh tidak mengerti, mengapa harus putri kami, bukankah ada begitu banyak gadis muda diluar sana?" Ucap Mrs. Stefanie tak habis pikir. "Maafkan aku, nyonya Stefanie, aku sungguh mencinta Camelia. Akan kulakukan apapun demi kebahagiaannya." Ucap Mr. El tanpa ragu.Seluruh keluarga Hebrew benar-benar sudah tak tahu harus berbuat apa. Tekat dan kekuatan cinta antara Mr. El dan Camelia bukanlah perkara biasa. "Buktikan pada kami, jika kau pantas bersanding dengan putri kami." Ucap Mr. Deo, ayah dari Camelia. "Satu hal lagi, aku tidak ingin siapapun dari masa lalumu mengusik Camelia. Kami tak ingin mengotori tangan kami untuk urusan keluarga Alvaresh." Tegas Mr. Diondra, kakek dari Camelia."Terima kasih, tuan dan nyonya. Aku akan buktikan tekatku, dan tak akan kubiarkan tangan keluarga ini kotor hanya karena ulah dend
Keesokan harinya, berita mengenai pengeroyokan yang terjadi menimpa Mr. El bersama Anneth, juga supir ajudannya pun ramai tersiar. Malam itu, Mr. El masih sangat beruntung, karena dikira sudah tidak bernafas dan ditinggalkan begitu saja. Nyatanya, Mr. El masih sempat merogoh ponselnya dan menekan bala bantuan sampai akhirnya kesadaran Mr. El benar-benar hilang sepenuhnya. Semua orang heboh tak terkecuali dengan Camelia. Berita mengejutkan lagi, Anneth beserta dua ajudan dari Mr. El harus menghembuskan nafas terakhir mereka malam itu juga. Lebih tak terduga lagi, pada saat turun dari kendaraan untuk menyelamatkan Anneth, Mr. El tak kalah cerdas dan licik. Mr. El menyalakan rekaman suara dan kamera kecil di saku baju bagian kemeja dan juga lampu mobil miliknya. Semua ini menjadi barang bukti kuat untuk mengetahui siapa pelaku yang dengan keji menyerang mereka. Hal itu masih dirahasiakan, agar para pelaku dapat segera diringkus. Rumah Sakit Pusat Kota.Mr. El meng
Akhirnya, Mr. El pun kembali terbangun dari koma panjangnya setelah satu tahun lebih berlalu. Namun, seperti apa yang telah dokter katakan sebelumnya. Kebenaran itupun benar-benar harus terjadi. Mr. El hanya diam, tak mampu bergerak bahkan hanya untuk bicara. Mr. El harus terus berada di atas kursi roda, tanpa mampu melakukan komunikasi. "Daddy.." isak Joseph pilu, begitu pula Camelia. Pria pujaan hatinya, yang sudah begitu banyak berkorban, kini bak seonggok jasad yang tak berdaya. Mr. El pun dibawa kembali ke mansion kediaman baru mereka di kota C. Joseph yang sedang menempuh pendidikan serta harus mengurus semua bisnis pun tak dapat terus bersama ayahnya. Namun, Camelia dengan sangat tulus merelakan waktunya untuk membantu merawat Mr. El, meski sudah ada dokter maupun perawat yang dipekerjakan. "Sayang, maafkan aku, aku sempat merasa putus asa, saat aku tahu, kenyataan bahwa kondisimu akan seperti ini.. Betapa bodohnya aku, yang mencoba untuk bernegosiasi den
Setiap harinya, Camelia selalu disibukan dengan segudang pekerjaan, dokumen menumpuk. Bahkan pesanan desain dari para klien yang sudah berlangganan atau yang baru tahu kepiawaian Camelia dalam membuat berbagai desain.. Karena hal itu pula, Camelia harus pulang pergi terbang ke luar negeri untuk menghadiri berbagai undangan. Semakin lama, usaha kerja keras Camelia benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan. Desainnya semakin di kenal, bahkan di kalangam sosialita kelas atas. Waktu untuk istirahat dipergunakan dengan sangat baik, karena setiap harinya selalu ada agenda rutin atau bahkan mendadak. Hingga disuatu saat, Camelia sudah tak lagi sempat untuk menjenguk Mr. El yang hingga saat ini masih tak berdaya. Dengan hanya mengandalkan bantuan dari orang sekitar dan sebuah kursi roda. °Mansion Kediaman keluarga Hebrew°"Akhirnya, tuan putri kita yang sudah semakin terkenal di kalangan sosial kelas atas pun meluangkan waktu untuk keluarganya." Ucap Carolos, saudara laki-lak
Camelia bak tubuh tanpa jiwa, ketika harus menyaksikan pemakaman Mr. El, pria yang sangat dicintainya.Saat jasad Mr. El akan dikebumikan, disitulah Camelia tidak sanggup dan akhirnya jatuh pinsan. Semua pelayat yang hadir turut dibuat heboh dan menjadi ramai bahan perbincangan khalayak.Setelah diselenggarakannya pemakaman tersebut, berita mengenai jatuhnya hukuman mati pada Mr. Imannuel dan Veter pun kembali menjadi topik hangat.Mendengar berita tersebut, Cemelia cukup lega, karena semua penderitaannya selama ini seakan terbayar, meskipun itu masih belum. Camelia yang hidup bertahun-tahun bersama Veter, dan hanya menjadi istridi atas kertas saja.Sementara itu, Mr. Rhena masih limpuh total, dan keluarga Alvaresh dimiskinkan, karena terlibat korupsi besar-besaran, juga keterlibatan menjadi pengguna barang haram (nankotika).°Rumah Kediaman Camelia°Semenjak semua permasalahan yang telah terjadi, Camelia memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Mengingat, apartemen sebelumnya berdekat
Setelah sekian banyak rintangan yang harus mereka lalui, bahkan pengorbanan yang tidak biasa. Akhirnya, jodoh dan cinta datang dengan waktu yang tepat.Mr. El membawa Camelia untuk pergi berbulan madu ke luar negeri, dan benar-benar menghabiskan waktu berdua di sana penuh cinta.Di dalam sebuah kolam renang pribadi, tepatnya di Villa pribadi milik Mr. El. Kolam terbuka yang langsung memberikan pemandangan alam dengan danau luas."Aku ingin kita hidup dengan cerita yang baru, dan aku juga tidak ingin istriku ini terlalu lelah dengan pekerjaan. Cameliaku harus lebih banyak beristirahat, oke. " Ucap Mr. El sembari mencumbui Camelia penuh cinta."Ya, aku akan taat dan tunduk pada Elbertku.." balas Camelia, sembari membelai wajah tampan Mr. El.Keduanya pun bercinta di bawah sunar rembulan malam, di temani angin sepoi yang kian menambah hasrat.Setelah beberapa hari berlalu, Mr. El kembali mengajak Camelia untuk keliling negara lain lagi. Mr. El benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama
Camelia bak tubuh tanpa jiwa, ketika harus menyaksikan pemakaman Mr. El, pria yang sangat dicintainya.Saat jasad Mr. El akan dikebumikan, disitulah Camelia tidak sanggup dan akhirnya jatuh pinsan. Semua pelayat yang hadir turut dibuat heboh dan menjadi ramai bahan perbincangan khalayak.Setelah diselenggarakannya pemakaman tersebut, berita mengenai jatuhnya hukuman mati pada Mr. Imannuel dan Veter pun kembali menjadi topik hangat.Mendengar berita tersebut, Cemelia cukup lega, karena semua penderitaannya selama ini seakan terbayar, meskipun itu masih belum. Camelia yang hidup bertahun-tahun bersama Veter, dan hanya menjadi istridi atas kertas saja.Sementara itu, Mr. Rhena masih limpuh total, dan keluarga Alvaresh dimiskinkan, karena terlibat korupsi besar-besaran, juga keterlibatan menjadi pengguna barang haram (nankotika).°Rumah Kediaman Camelia°Semenjak semua permasalahan yang telah terjadi, Camelia memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Mengingat, apartemen sebelumnya berdekat
Setiap harinya, Camelia selalu disibukan dengan segudang pekerjaan, dokumen menumpuk. Bahkan pesanan desain dari para klien yang sudah berlangganan atau yang baru tahu kepiawaian Camelia dalam membuat berbagai desain.. Karena hal itu pula, Camelia harus pulang pergi terbang ke luar negeri untuk menghadiri berbagai undangan. Semakin lama, usaha kerja keras Camelia benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan. Desainnya semakin di kenal, bahkan di kalangam sosialita kelas atas. Waktu untuk istirahat dipergunakan dengan sangat baik, karena setiap harinya selalu ada agenda rutin atau bahkan mendadak. Hingga disuatu saat, Camelia sudah tak lagi sempat untuk menjenguk Mr. El yang hingga saat ini masih tak berdaya. Dengan hanya mengandalkan bantuan dari orang sekitar dan sebuah kursi roda. °Mansion Kediaman keluarga Hebrew°"Akhirnya, tuan putri kita yang sudah semakin terkenal di kalangan sosial kelas atas pun meluangkan waktu untuk keluarganya." Ucap Carolos, saudara laki-lak
Akhirnya, Mr. El pun kembali terbangun dari koma panjangnya setelah satu tahun lebih berlalu. Namun, seperti apa yang telah dokter katakan sebelumnya. Kebenaran itupun benar-benar harus terjadi. Mr. El hanya diam, tak mampu bergerak bahkan hanya untuk bicara. Mr. El harus terus berada di atas kursi roda, tanpa mampu melakukan komunikasi. "Daddy.." isak Joseph pilu, begitu pula Camelia. Pria pujaan hatinya, yang sudah begitu banyak berkorban, kini bak seonggok jasad yang tak berdaya. Mr. El pun dibawa kembali ke mansion kediaman baru mereka di kota C. Joseph yang sedang menempuh pendidikan serta harus mengurus semua bisnis pun tak dapat terus bersama ayahnya. Namun, Camelia dengan sangat tulus merelakan waktunya untuk membantu merawat Mr. El, meski sudah ada dokter maupun perawat yang dipekerjakan. "Sayang, maafkan aku, aku sempat merasa putus asa, saat aku tahu, kenyataan bahwa kondisimu akan seperti ini.. Betapa bodohnya aku, yang mencoba untuk bernegosiasi den
Keesokan harinya, berita mengenai pengeroyokan yang terjadi menimpa Mr. El bersama Anneth, juga supir ajudannya pun ramai tersiar. Malam itu, Mr. El masih sangat beruntung, karena dikira sudah tidak bernafas dan ditinggalkan begitu saja. Nyatanya, Mr. El masih sempat merogoh ponselnya dan menekan bala bantuan sampai akhirnya kesadaran Mr. El benar-benar hilang sepenuhnya. Semua orang heboh tak terkecuali dengan Camelia. Berita mengejutkan lagi, Anneth beserta dua ajudan dari Mr. El harus menghembuskan nafas terakhir mereka malam itu juga. Lebih tak terduga lagi, pada saat turun dari kendaraan untuk menyelamatkan Anneth, Mr. El tak kalah cerdas dan licik. Mr. El menyalakan rekaman suara dan kamera kecil di saku baju bagian kemeja dan juga lampu mobil miliknya. Semua ini menjadi barang bukti kuat untuk mengetahui siapa pelaku yang dengan keji menyerang mereka. Hal itu masih dirahasiakan, agar para pelaku dapat segera diringkus. Rumah Sakit Pusat Kota.Mr. El meng
•Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Mr. El lagi-lagi datang menghadap, tanpa kehadiran Camelia dan ingin menunjukkan niatan baiknya. "Tuan Elbert, aku sungguh tidak mengerti, mengapa harus putri kami, bukankah ada begitu banyak gadis muda diluar sana?" Ucap Mrs. Stefanie tak habis pikir. "Maafkan aku, nyonya Stefanie, aku sungguh mencinta Camelia. Akan kulakukan apapun demi kebahagiaannya." Ucap Mr. El tanpa ragu.Seluruh keluarga Hebrew benar-benar sudah tak tahu harus berbuat apa. Tekat dan kekuatan cinta antara Mr. El dan Camelia bukanlah perkara biasa. "Buktikan pada kami, jika kau pantas bersanding dengan putri kami." Ucap Mr. Deo, ayah dari Camelia. "Satu hal lagi, aku tidak ingin siapapun dari masa lalumu mengusik Camelia. Kami tak ingin mengotori tangan kami untuk urusan keluarga Alvaresh." Tegas Mr. Diondra, kakek dari Camelia."Terima kasih, tuan dan nyonya. Aku akan buktikan tekatku, dan tak akan kubiarkan tangan keluarga ini kotor hanya karena ulah dend
°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°"Elbert, mommy benar-benar tidak habis pikir denganmu? Apa yang terjadi padamu, sehingga kau menjadi seperti ini?" isak, Mrs. Rhena, tatkala mendengarkan pengakuan dari Mr. El, bahwa Mr. El mencintai Camelia. "Apa yang kukatakan adalah kenyataannya, mom. Aku mencintai Camelia, tak peduli dia pernah menikah dengan siapa, namun terpenting adalah masa kini, bukan?""Kau benar-benar sudah gila, Elbert. Camelia adalah menantu dari keluarga ini!" Teriak Mr. Trice, ayah Veter. "Namun, itu tidak ada hubungannya denganku, bukan? ""Kau gila, Elbert, kau sudah gila!" Timpal saudara yang lainnya sembari menggeleng tak percaya. "Elbert, kau adalah putera yang dibanggakan. Kau boleh bermain dengan wanita manapun, tapi tidak dengan wanita itu!" Teriak histeris, Mrs. Rhena. "Lantas, apa yang akan kalian lakukan, jika aku bersikukuh?" "Aku akan menghancurkan wanita jalang itu." Ucap Mrs. Rhena. "Jika mommy berpikir seperti itu, maka ka
Cinta, memang sulit untuk dimengerti. Karena terkadang, hadir disaat yang kurang tepat, dan tidak memandang kepada siapa cinta itu akan bersemi.Di sebuah pusat perbelanjaan, Camelia pergi bersama Boaz dan dua orang asisten perempuan untuk membantu Camelia membawa barang belanjaannya. "Madam, toko gaun ini sangat mewah, bukan?" ucap salah satu asisten dari Camelia."Apa kau tidak tahu, toko inikan menjual barang-barang dengan kualitas tinggi dan madam lah yang mendesain seluruh gaun mewah ini.. " ucap satu asisten lagi. "Ah, madam kita memang hebat!" ucap mereka, kagum. "Penjualan dalam satu tahun ini meningkat pesat, semenjak madam yang menjadi desainer utama kami. Kami sangat bersyukur." Ucap si pemilik toko mewah tersebut. "Yah, tuan. Asistenku akan merekap semua laporan. Aku harus pergike tempat lain lagi.""Baik, madam."Camelia pun kembali berkeliling untuk memeriksa semua usaha bisnis miliknya dan klien kerjasama dengannya. "Sepertinya, kita akan makan malam d
Mendengar semua pernyataan dari Anneth, sungguh membuat sekujur tubuh Camelia bergidik dan semua terasa lemas tak bertenaga lagi. Camelia pun juga harus menerima, buah dari perbuatannya dimasa lalu. Karena setiap tindakan, tentu akan ada risiko masing-masing. Tak butuh waktu lama, Mr. El pun datang ke tempat keluarga Anneth, sebelum permasalahan kian panjang dan pelik. •Mansion Kediaman Anneth•"Permisi nyonya, di depan sudah ada tuan besar Elbert." Ucap salah seorang pekerja mansion.Dengan seringai senyuman jahatnya, Anneth pun mempersilakan Mr. El untuk langsung menemuinya. "Aku akan menunggu di kolam renang belakang." Ucap Anneth, yang hanya mengenakan bikini saja. Mr. El tiba, dengan raut wajah dipenuhi amarah."Apakah hadiah dariku begitu menarik untukmu, El? " ucap Anneth sembari menikmati rokok elektronik /va** di tangannya. "Kau masih saja tidak merawat tubuhmu dengan benar, bahkan alkhohol ini. " Ucap Mr. El, lalu duduk di kursi yang berada di bibir kolam