“Diam kau, lonte tua tidak laku!” pekik Nana dengan memperlihakan wajah seramnya. Seketaris Kirana tidak mau perduli dengan apa yang terjadi pada Nana, selain menaikan kacamatanya dan kembali mengerjakan tugas yang sudah bertumpuk. Setelah Nana memindahkan barangnya dan berjalan ke divisi dua. Ia sambut dengan tawa dan sindiran oleh para staff. Termasuk Jane yang terkekeh renyah. “Enak toh, jadi bawahan sekarang ha ha ha” tawa garing Jane mengisi ruangan devisi dua yang sebagai sambutan untuk mengejek Nana. Sebelum sebuah tamparan dari Nana melayang di wajah Jane. Jane sudah keburu menahan pergelangan Nana. “Jangan lupa, peraturan membully di perusahan ini! tapi, aku berbaik hati dan tidak melaporkan mu kepada CEO Chris” Jane terkikih renyah dengan cibirannya ke Nana. “Lihat saja pembalasan aku kedepannya,” geram Nana yang menghempaskan tangannya yang di tahan oleh Jane. Chris yang di dalam kantor, tidak bisa mengerjakan apa pun. Ia memilih keluar dari dalam kantor dengan memb
Belum selesai Chris menanggis, tetiba sebuah mulai terdengar dari saku celana Chris. “Siapa sih,” pekik Chris yang kesal bukan main dan ingin memaki-maki si penelpon yang di anggap tidak ada sopan santun sama sekali. Melihat nama yang tertera, Niat Chris untuk meluapkan kekesalan di dalam hatinya menjadi sirna. Ia segera menekan tombol hijau untuk menerima pangilan tersebut, “Keberadaan wanita yang anda cari sudah ketemu, Tolong cek pesan secepat mungkin!” Salah satu orang yang di tugaskan Chris mencari keberadaan Lily telah menemukan hasil dan mengirimkan foto Lily yang menatapi cake mahal di salah satu mall. “Lily,” Chris yang melihat pesan dari orang yang di tugaskan untuk mencari keberadaan Lily sampai tidak percaya denga napa yang ia lihat. Tidak ingin membuang waktu, Chris langsung terbang ke tempat tujuan tersebut. Hati Chris berbunga-bunga mekar. Penderitaannya berakhir, ia menemukan Lily sedang sibuk membaca novel dan memakan banyak cake di salah satu café elit. Tanpa pe
“Itu...” pandangan mata Lily ke arah berapa orang yang melewati mobil Chris. Senyuman Chris semakin lebar setelah tau maksud Lily. Ia langsung menekan tombol mobilnya dan kaca hitam pekat menutup semua pintu mobil. Sehingga apa yang mereka berdua lakukan di dalam sana tidak ada yang tahu. “Jangan mendesah keras, aku akan cepat menyelesaikannya. Kau hanya perlu menikmati,” bisik Chris di telinga Lily. Lily bagaikan kena sihir oleh kata Chris atau karena dirinya ingin memberikan kenikmatan terbaiknya kepada Chris. Sebagai berakhirnya kontrak mereka berdua. Lily berusaha mendorong pria tersebut untuk pergi dari atas tubuhnya, sedangkan Chris semakin dalam mendorong benda keras dan panas ke dalam area bawah Lily. “Hentikan,” tolak Lily yang tidak ingin Chris memasuki tubuhnya. “Lebih baik kau diam,” ucap Chris yang memposisikan benda itu dan dengan berapa kali hentakkan sampai ke dalam yang membelah tubuh Lily. Lily merasakan sakit yang luar biasa dengan perut yang terasa nyeri, sed
Selain pandangan mata Chris yang menatapi Lily dengan emosi setinggi seperti bom nuklir siap meletus. Pandangan Chris juga ke arah James Holland yang berapa kali melap bibir Lily dengan tisu. Hal ini, semakin menambah api kecemburuan Chris pada pria sialan yang tidak di ketahui namanya itu. Deg. “Cemburu... mungkinkah?” batin Chris terkejut dengan sendirinya. Nelson Jong yang dari tadi mengamati Chris sampai mata menyipit melihat sikap Chris yang benar-benar gusar dan bertingkah tidak wajar setiap kali melihat pria asing bersama Lily. “Chris, kau makan sendiri. Aku ada urusan!” Nelson Jong yang langsung berdiri dari kursinya. “Kau mau kemana?” tanya Chris gusar yang di tinggalkan sendirian. “Mau sapa Lily dan pria berambut putih itu,” balas Nelson Jong yang penasaran tinggi. Penasaran dengan sikap Chris dan penasaran pada pria yang selalu bersama Lily belakangan ini. “Ngpaian, huh.” tukas Chris sinis. Nelson Jong yang tidak perduli dengan celoteh Chris, ia berjalan ke arah Lil
Mobil Ferrari hitam berhenti dis gedung apertemen kumuh. Sebelum keluar dari dalam mobil, Lily memeluk tubuh James Holland dengan erat. “Sampai besok dan jaga kesehatan! Ingat, hidupkan pemanas ruangan. Sebentar lagi sudah musim dingin,” nasehat James Holland. “Iya dan aku tunggu kamu besok pagi,” balas Lily dengan kecupan di pipi James Holland. Wajah James Holland langsung memerah karena senang dan malu. Jemarinya menyentuh sebelah pipinya dan mengamati Lily berjalan masuk ke dalam lobi apertemen. *** Chris yang sudah selesai mengeluarkan semua penderita di perutnya. Ia berjalan keluar dari dalam toilet dengan tampang lesu. Nelson Jong menatapi Chris dengan tatapan jijik. Chris menulikan kedua telinganya, ia berjalan menghampiri Nelson Jong yang bersandar di depan wastafel. “Cuci tangannya, banyak kuman mematikan?” perintah Nelson Jong. “Tak perlu di ingatkan, aku memang mau mencuci tangan sampai bersih. Lagian kuman tidak akan membuat kau mati,” protes Chris yang tidak terim
Melihat sikap Lily yang ramah dan tidak banyak tanya. Kirana memutuskan untuk menceritakan apa yang terjadi dan kenapa Nana bisa di pindahkan ke jabatan yang rendah seperti sekarang ini. “Apa?” pekik Lily dengan suara nyaring. Lily tidak percaya, Chris akan segitu parah dalam menghukum para staff yang melanggar aturan atau bersikap sewenang-wenang di dalam perusahan SAG. “Jangan di bahas lagi, ayo kerja!” perintah Kirana yang tidak suka bergosip di saat jam kerja, “Iya, akan aku selesaikan pekerjaan ini secepatnya,” balas Lily dengan senyuman manis. Di dalam hati, Lily mengutuk Chris berlipat-lipat dengan menaikkan jabatan kerjanya. “Bukannkah ini sama saja membuat orang lain curiga dengan hubungan kita berdua,” batin Lily yang mengerutu akan keputusan bodoh Chris yang d anggap menyusahkan dan tidak bermutu. *** Di apertemen mewah, Chris yang mendengar kabar Lily sudah masuk kerja dari pihak resepsionis. “Benarkah?” Chris berusaha memastikan dirinya tidak salah dengar. “Anda
“Bisa, asal kau benarin minuman buatan mu itu. Maka aku tidak akan mengotori lantai lagi,” celoteh Chris yang tiada henti akan kebodohan Lily yang benar-benar oon. “Apa yang salah lagi?” tanya Lily curiga dengan lidah Chris yang bermasalah. “Kau coba saja, asal gigi mu tidak ompong semua!” sindir Chris yang kembali berbaring di sofa dengan menghela nafas panjang. Lily yang tidak percaya dengan perkataan Chris, ia langsung mencoba meminum coklat panas buatannya dan seketika batuk-batuk keras. Rasa manisnya sungguh menyiksa tenggorokan dan lidah, Lily yang tersiksa akan hal itu, ia berlari keluar tergesa-gesa. Sikap Lily membuat seketaris Kirana kaget dan berpikir Chris pasti melakukan hal aneh-aneh pada Lily. Di dapur, Lily meminum berapa gelas air. Setelah berkumur berapa kali untuk menghilangkan rasa manis yang menyiksa lidah dan tenggorokkan. “Benar-benar sial,” gerutu Lily yang kembali membuat capucino dengan mencicipi terlebih dahulu, sebelum di serahkan kepada CEO Chris yang
Para resepsionis menatapi James Holland dengan tatapan kagum dan terpersona. James Holland hanya bisa tersenyum kaku untuk bertanya di mana ruangan CEO. Kedua resepsionis dengan senang hati menjelaskan kepada James Holland di mana letak kantor ceo Chris. “Terima kasih,” balas James Holland ramah. Dua resepsionis yang terpesona pada ketamapan James Holand yang mirip boyband korea TXVQ. M ereka masih melirik setiap langkah kaki James Holland yang berjalan ke arah Lift dengan membawa koper di tangan kiri. Lift tiba di lantai paling atas. James Holland berjalan ke arah Kirana dan menyapa wanita muda tersebut. “Permisi, Ruangan CEO di mana?” tanya James Holland ramah dan tersenyum. “Di dalam sini,” balas seketaris Kirana dan mempersilahkan James Holland masuk ke dalam. Langkah kaki James Holland terhenti, saat langkah Kirana terhenti dan menatap ke arah Chris dan Lily. “Ada apa dengan CEO Chris,” tanya Kirana panik. “Dia demam tinggi,” balas Lily yang menatap ke arah James Holland
“Mana Hpmu?” tanya Chris setelah diam sejenak.Nelson Jong mengerutkan kening akan permintaan Chris.“Mana ponselmu,” seru Chris yang menaikkan volume suara.Nelson Jong meraih ponsel di balik jas hitam yang membalut tubuh rampingnya dan menyerahkan cepat pada Chris. sebelum ia mengalami kesialan seperti nasib barang yang hancur berserakan di lantai.Secepat kilat, Chris langsung membuka aplikasi instagram dan setelah mendapatkan apa yang ia cari dan menyulut emosinya kembali. Chris langsung memperlihatkan pada Nelson Jong.“Tuh, lihat?” ucap Chris sambil menyodorkan ponsel tersebut kepada Nelson Jong yang menatap dengan binggung.Nelson Jong meraih ponsel di tangan Chris. Ia memperhatikan layar ponsel dengan raut wajah penuh penasaran tinggi. Perlahan tapi pasti, wajah penasaran Nelson Jong berubah melotot ketika mengenali wajah orang yang ada di layar tersebut.“Ini Lily?” ucap Nelson Jong dengan suara kuat dari biasanya.“Menurutmu?” jawab Chris dengan nada kesal dan geram.“Benar-
Banjir mulai sulut di saat malam hari. Chris menghela nafas super panjang tidak lupa dengan kata-kata umpatan yang di lontarkan dari bibirnya.Lelah mengumpat, Chris memiluh untuk mengemudikan mobil kembali ke apertemen mewah dengan badan loyo dan lesu. Niat beli hp pupus bersama harapan barusan.Chris yang sudah telanjur malas untuk pergi jauh, ia memutuskan pulang dan memutuskan besok baru beli ponsel pada keesokan pagi.***Pagi hari dengan pakaian super mahal dan hp keluaran terbaru. Chris berjalan masuk ke dalam kanto dengan perasaan bahagia. Ia akan meneror Lily untuk secepatmya kembali ke Seoul. Hp baru di buka dan memasukkan nomor Lily dan Kirana. Setelah sekian lama menghubungi Lily, dahi Chris berkerut banyak. Ia semakin naik darah. Begitu juga menghubungi Kirana yang hasilnya juga sama. Tidak ada respon sama sekali.“Berani sekali menolak panggilan pria tampan seperti ku,” seru Chris kembali mengila, kemudian kembali meneror nomor Lily maupun Kirana. Setelah sekian lama ter
Tetiba, Nelson Jong melonggo dan ia semakin terkejut dengan perkataan James Holland soal koleksi yang membuatnya hampir mati di tempat. James Holland tidak menyangkah, James Holland sangat mesum dari Chris.Keringat membasahi dahi Nelson Jong dan James Holland terkekeh. Ia tidak menyangkah, Nelson jong juga tipe pria yang polos. Bahkan di kerjain sedikit saja sudah seperti itu. padahal dirinya tidak menyimpan video begituan di manapun. bukannya tidak tertarik, karena James Holland merasa privasi akan terancam jika simpan seperti itu dan para penjahat akan mudah mendapatkan info tentang keberadaan maupun kelemahan yang di miliki.“Sudah malam, ayo pulang!” ucap James Holland lembut dan melirik jam tangan di pergelangan kiri.Jika para pria memakai jam tangan di pergelangan tangan kanan. Berbeda dengan James Holland yang memakai pergelangan kiri. Ia memakainya di kiri demi mengenang Alexanlian yang merupakan wanita cinta pertama.Nelson Jong langsung berdiri dari tempat duduk, kemudian
“Jika tidak menganggu, maka aku terima dengan senang hati boleh ada yang mau aku bahas dengan dirimu juga,” balas Nelson Jong yang langsung duduk di samping James Holland.Sedangkan Kirana duduk di samping Lily. Lily sempat kaget dan melihat ke sampingnya dan mendapatkan keberadaab Kirana. sedangkan ke depan mendapatkan kebradaan Nelson Jong.“Eh.. kalian berdua?” tanya Lily mulai kepo. Terutama nanti ia akan mewancari Kirana Habis-habisan setelah selesai acara makan malam berakhir.“Kita lagi ada urusan di luar dan kebetulan ketemu,” jelas Kirana yang tidak di percayai oleh Lily.Pandangan mata Lily ke arah Nelson Jong dan James Holland yang sibuk berbicara satu sama lain. Dari arah pembicaraan keduanya, Lily dapat menebak apa yang di bicarakan keduanya. Jika bukan soal bahaya bahan kimia yang di gunakan untuk cosmetik.“Oh ya, Li. Tadi aku kembali ke dalam ruangan dan kamu sudah pergi, padahal aku telah membelikan minuman kesukaanmu yang tanpa bahan pengawet. Tapi-” ujar Kirana men
“Li.... kapan kau akan menikah?” tanya Chris yang masih saja dengan pembahasan soal nikah.Pertanyaan Chris membuat Lily semakin bingung dan juga berkerut kening,“Masih lama, aku masih mau bebas dulu. Anda ini sedang mengigau atau kerjain saya,” balas Lily yang langsung mendorong Chris menjauh darinya.“Tadi Nelson Jong datang dan mengatakan kau akan menikah dengan James Holland seminggu lagi,” ujar Chris dengan nada lirih dan air mata menetes lebih banyak dari sebelumnya.Kedua mata Lily terbelalak besar, Ia menganggap perkataan Chris sebagai lelucon yang tidak garing sama sekali.“Mustahil, tidak mungkin secepat itu!” teriak Lily yang langsung mendorong Chris sekuat tenaga.“Benarkah?” tanya Chris penasaran dan juga ingin mendapatkan jawaban yang menyakinkan untuk menghilangkan kegusaran di dalam hatinya.“Kenapa?” tanya Lily curiga dengan lirikan mata yang menunjukkan rasa tidak suka kepada Chris.“Aku hanya belum siap mencari karyawan peganti mu saja,” alasan Chris untuk menyemb
“Mustahil, kau jangan bermimpi sampai seperti itu!” teriak Chris yang tetiba mengila akan usul Nelson Jong yang di anggap tidak masuk akal sama sekali.Nelson Jong tertawa terbahak-bahak melihat sikap Chris yang emosional yang tidak bisa di ajak bercanda.“Jika masih punya waktu untuk emosi dan protes, lebih baik kau kerjakan semua dokumennya dan besok siang aku akan datang mengambilnya!” Ancam Nelson Jong dengan tatapan mata kejam.“Oh ya, kenapa kau menolak ketemu dengan Lily, kau tau berapa kali dia kesini untuk membantu aku mengantarkan berkas kerjaanmu?” tanya Nelson Jong yang penasaran akan tingkah Chris belakangan ini.“Itu karena aku malu jika ketahuan oleh Lily saat rudal ini tiba-tiba di periksa oleh dokter yang masuk ke dalam,” alasan Chris yang tidak ingin siapa pu mengetahui hubungan dirinya dengan Lily.“Oh.. kirain kau terangsang setiap kali melihat Lily,” tebak Nelson Jong secara spontan.Chris terdiam, karena apa yang di katakan oleh Nelosn Jong memang benar. Setiap k
“Hiks... Lily..” tangisan Chris pecah, ia sangat merindukan Lily.Bahkan Nelson Jong yang mengantikan semua kegiatan Chris. Sampai kewalahan untuk mengerjakan semua perkerjaan yang menumpuk dari hari demi hari.Dalam hati, Nelson Jong memaki-maki Chris yang nafsuan kuat hingga melantarkan dirinya dan memilih masuk rumah sakit dengan luka besar di badan rudal.“Benar-benar keterlaluan dirimu Chris,” gerutu Nelson Jong kesal setelah tidak tidur berhari-hari. Lily yang melihat Nelson Jong berceloteh hanya bisa membantu Nelson Jong menghela nafas panjang.“Aku selalu ke rumah sakit untuk mengantarkan berkas kerjaan dan selalu di tolak oleh CEO Chris,” ucap Lily dengan menyerahkan berapa tumpukkan dokumen kembali ke atas meja Nelson Jong. Saking tingginya tumpukkan dokumen tersebut, Lily harus berjijing kaki untuk menaruh di bagian teratas dan sosok Nelson Jong yang tampan juga sudah tertutup semua tumpukkan dokumen di atas meja. lebih tepatnya terhalang oleh semua tumpukkan dokumen supe
“Cih, wanita jalang. Sekarang mengoda wakil CEO Nelson Jong.” gerutu Nana kesal dengan mengigit kuku di jempol secara kuat.Kirana yang melihat hubungan Lily dengan Nelson Jong hanya bersikap biasa saja. Karena sudah tau apa yag terjadi antara Lily dan Chris. Sehingga ia tidak ingin banyak mencampuri urusan keduanya. Selain Nelson Jong yang masih membujuk Lily untuk masih bertahan di perusahan.Salah satu alasan Nelson Jong meminta Lily bertahan di kantor, karena tingkah Chris yang selalu menghilang dari perusahan dan ada hal lain yang ingin di ketahui oleh Nelson Jong.“Mengenai produk palsu yang di tiru perusahan SANGREI. Bagaimana menurutmu Li?” Nelson Jong sengaja mencari topik pembicaraan.“Sejak aku memantau berapa hari lalu, pembeli sudah jeli untuk membedakannya dengan produk perusahan kita dan apa anda yakin ingin melanjutkan kerjasama dengan mereka lagi? Mengingat kerugian yang mereka timbulkan secara finasial memang sudah banyak merugi. Tapi yang aku takutkan bukan masalah
“Aku harus pulang,” Ucap Lily yang sudah puas menyiksa Chris secara batin.“Jangan.. Aku mohon jangan pergi, Li!” pinta Chris dengan memohon sendu.Chris ingin Lily lebih lama di sampingnya. “Aku akan datang besok lagi,” rayu Lily dengan sengaja mencium bibir Chris.“Tapi?” ragu Chris.“Aku sudah kembali bekerja untukmu,” balas Lily tegas dan berjalan pergi dari hadapan Chris dengan belengak lengok.Chris menatap kepergian Lily dari hadapannya, kemudian memukul ranjang yang ia tepati sekuat tenaga.Chris sungguh tidak rela, Lily pergi dari hadapannya dan luka yang di alami oleh rudal Chris kembali terbuka. Hingga Chris menjerit kesakitan, ketika rudal tersebut sudah lemas tak berdaya dengan tergenang lautan merah.Di luar, Lily terkekeh renyah ketika mendengar suara jeritan Chris yang memilukan.“Sungguh menyenangkan,” batin Lily yang Bahagia. Karena tujuannya memang membuat Chris menginap lebih lama di rumah sakit dan tersiksa secara batin dan ia akan mencari laptop lama yang di sit