Beranda / Romansa / TARGETKU BOS MAFIA / BAB 161. Balas Dendam

Share

BAB 161. Balas Dendam

Penulis: ookamisanti_
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-20 12:30:48

Callista pun berdiri di depan pemakaman Fritz. Dirinya tak beranjak dari sana. Padahal sudah beberapa menit berlalu semenjak Fritz dimasukkan ke dalam liang lahat dan orang-orang juga sudah pergi. Kini dia seorang diri seraya memandangi tulisan Fritz Ryker di batu nisan.

Bersamaan dengan itu, kenangan dia bersama dengan Fritz terlintas. Akhir-akhir ini tak banyak hal yang dia lakukan bersama dengan Fritz, bahkan mereka hanya sekedar membicarakan pekerjaan saja ketika bertemu. Meski begitu, kepergian sang teman meninggalkan luka untuknya. Bagaimanapun juga, Fritz termasuk orang yang membantu Callista untuk melewati masa sulitnya di masa lalu. Ditambah pria itu adalah teman seperjuangannya. Tidak mungkin Callista tidak merasakan sedih. Namun kali ini, dia tidak ingin menangis dan memfokuskan diri untuk apa yang ada di depannya.

“Aku tidak akan bertanya kenapa kau meninggalkan aku secepat ini, aku hanya memberitahumu bahwa aku akan menyelesaikan semuanya lalu menyus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 162. Seusai Balas Dendam

    Sesampainya di lokasi, dan tim Chasseurs juga sudah datang, segeralah Callista memerintahkan Lionello dan Justin untuk memindahkan tubuh si pelaku ke dalam mobil miliknya. Dia tidak memberi tahu apapun tentang apa yang akan dia lakukan. Bahkan ketika Justin mempertanyakan hal itu, Callista tidak menjawab dan malah mengalihkan pembicaraan. “Sisanya, serahkan kepadaku!” kata Callista seusai dirinya menutup pintu bagasi mobil di mana si pelaku dibiarkan berada di bagasi. “Kau tidak ingin memberi tahu kami?” tanya Lionello. “Ini balas dendamku. Aku tidak mau melibatkan kalian. Sejauh ini kalian sudah membantuku. Terima kasih banyak!” jawab Callista. Meski perkataan itu tidak menjawab pertanyaan Lionello. “Baiklah. Kami serahkan kepadamu! Asal kau kembali ke markas kami seusai melakukan hal itu. Kami akan menunggumu,” ujar Justin. Callista mendesis mendengar perkataan Leader Tim Chasseurs. “Jangan beranggapan bahwa aku akan mati, Justin! Aku hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 163. Target Utama

    Callista pulang ke rumah lalu membersihkan diri setelah itu pergi ke dapur. Dia membuat makan malam untuknya sendiri. Setelah selesai membuat makanan, dia pergi ke ruang tengah dan menyalakan televisi. Menikmati makanan tersebut seraya menonton. Sesekali matanya melirik ke arah jam yang ada di dinding.Tiba-tiba saja, pintu dibuka oleh seseorang. Callista tidak menolehkan kepala, dia masih menatap televisi. Dirinya bisa merasakan orang tersebut menghampirinya. “Tidak biasanya kau makan di sini,” katanya.“Terpaksa, aku sangat lapar dan tidak mungkin makan di kamarku,” jawab Callista tanpa menoleh. Pria itu adalah Richard, suaminya. Richard baru saja pulang dari markas untuk membersihkan diri, tapi dirinya tak menyangka kalau ternyata Callista sudah pulang lebih awal. Biasanya hanya dia yang ada di rumah dan wanita tersebut akan pulang tengah malam.“Biasanya kau pulang malam,” kata Richard lagi.“Diamlah!” k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 164. Mission Failed

    “Kau tidak bisa pergi ke manapun, Bos Mafia Sialan! Nyawamu berada di tangan kami,” kata Ninetto, Leader The Crow Hunters. Mendengar hal itu membuat Richard mendesis lalu berdiri dari duduknya. Tentu saja gerakan itu membuat mereka sedikit memundurkan tubuh tanpa melepaskan todongan.“Jadi, hanya ini tim yang dikirim untuk menyerangku? Bahkan istriku menjadi salah satunya. Hh! Alberto memang pintar,” kata Richard.“Diamlah! Kau tidak berhak berbicara!” bentak Ethaniel membuat Richard tertawa pelan.“Apakah kalian dipaksa untuk menyerangku di rumahku sendiri?” tanyanya. Namun tak ada yang menjawab pertanyaan itu. “Bos kalian itu memang cerdik walau dia selalu saja membuat kesalahan. Dengan mengirim tim sesedikit mungkin, bahkan menggunakan istriku sebagai umpan. Apakah dia berpikir kalau aku akan takut dengan tim sedikit seperti ini? Rupanya dia sama sekali tidak memahami bagaimana aku.”“Su

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 165. Perasaan Callista

    Pengakuan Richard membuat mereka terkejut. Bagaimana bisa dirinya mengetahui kalau ada Federico yang membantu mereka masuk ke gedung tanpa terekam kamera pengawas? Ditambah lokasi Federico sudah ketahuan. Padahal sedari tadi, Richard tidak menunjukkan gerak-gerik kalau dirinya tahu tentang hal tersebut. Sayangnya, pria itu sudah mengetahuinya.“Ba-bagaimana kau tahu?” tanya Justin.“Hh! Kau baru bersuara? Tentu saja aku tahu karena anggota tim Chasseurs yang masuk hanya tiga orang. Sementara satu orang lagi pasti sedang mengawasi di luar sana. Namun kalian tenang saja! Para anak buahku tidak akan menyakitinya, hanya memintanya untuk berhenti melakukan hal ini. Aku tahu kalau Federico tidak begitu mahir dalam perkelahian, jadi, aku menyuruh mereka untuk tidak melakukan apapun kepadanya,” jawab Richard.“Tambahan,” lanjut Richard sebelum salah satu dari mereka berbicara. “Peretas ValHolitz membiarkan Federico untuk meretas

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 166. Babak Belur

    “TIDAK!” pekik wanita itu. “Aku sama sekali tidak mencintainya!”Callista masih berusaha menyangkal, padahal hal tersebut hanya akan menyiksa dirinya sendiri. Meski berusaha meyakinkan hati, tapi hati kecilnya tidak bisa berbohong. Dirinya memang menyukai Richard, makanya menahan diri untuk tidak membunuh pria yang disukainya itu.Satu jam sudah berlalu, dirinya masih berperang dengan keyakinan hati dan otaknya. Pada akhirnya dia pun mengalah dan mengakui kalau dirinya mencintai Richard. Entah kapan perasaan itu tumbuh, yang Callista tahu adalah dia mulai mengagumi Richard belakangan ini karena cara bertarungnya yang hebat. Padahal awalnya dia hanya mengagumi, tapi entah kenapa, perasaan itu berubah menjadi cinta. Callista juga tidak memahami kenapa hal seperti ini terjadi kepadanya.“Ternyata kau ada di sini!” Callista menolehkan kepala ketika seseorang berkata begitu, ternyata anggota The Crow Hunters. Callista pun berdiri d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 167. Pulang ke Rumah Kita

    Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu. Callista yang sedang menatap ke arah luar jendela pun menolehkan kepala. Dia menghampiri pintu itu lalu membukanya. Betapa terkejut wanita ini ketika melihat siapa yang ada di depan mata dia. Ya, Richard, sang suami berdiri di sana dengan senyuman manis.“Tahu dari mana kalau aku ada di sini?” tanya Callista seraya mengubah raut wajahnya menjadi datar dan menatap tajam pria itu.“Tentu saja aku tahu, bahkan semenjak kau mulai tinggal di sini.” Jawaban Richard membuat Callista berdecak.“Bukan itu jawaban yang ingin aku dengar,” gumamnya.“Sudah tiga hari kau meninggalkan rumah, dan aku mengerti kalau alasanmu pasti kejadian tiga hari lalu, makanya aku membiarkanmu untuk menenangkan diri. Namun sudah tiga hari pula aku merindukanmu. Ba-““Ck! Tidak bisakah kau mengatakan hal bodoh sepertimu hah? Membuatku kesal saja,” geram Callista seraya melipatkan kedua tangannya di dada.“Aku hanya mengatakan apa yang ingin aku katakan,” ucap Richard me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 168. Wajah yang Memerah

    “Mencari pelakunya?” tanya Richard setelah terdiam beberapa menit seusai Callista meminta hal itu kepada sang suami. Callista menganggukkan kepala.“Akan aku usahakan, tapi aku tak janji karena aku cukup sibuk dengan banyak hal,” katanya. Callista kembali mengangguk lalu pergi ke kamar.Di kamar, dia sedang memikirkan kembali apa yang dikatakan Richard tadi. Pria itu sempat terdiam ketika dirinya meminta untuk mencarikan si pelaku yang sudah membunuh Fernando. Kenapa Richard terdiam? Callista sengaja berkata begitu untuk melihat reaksi Richard. Melihat bagaimana raut wajah dan sikapnya membuat Callista semakin curiga. Mungkinkah Richard tahu sesuatu? Jika memang benar, dia berniat untuk mencari tahu. Mungkin akan memakan waktu lama, tapi dia tak peduli selagi dirinya berhasil menemukan petunjuk.Keesokan harinya, Callista keluar dari kamar dan langsung pergi menuju ke dapur. Rumah ini terasa sepi, mungkinkah Richard sudah pergi? Pikirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 169. Kencan

    Hal ini sama seperti yang pernah disampaikan oleh Fritz tentang dirinya yang sempat mengikuti ke mana bosnya pergi dan melihat bosnya bertemu dengan bos mafia dari Fulgen Famiglia. Namun Fritz tidak tahu pembicaraan apa yang mereka bahas, dia hanya bisa melihat pertemuan mereka. Richard juga mengatakan hal yang sama, kemungkinan pertemuan itu bukan hanya dilakukan sekali atau dua kali. Entah sudah berapa banyak mereka membicarakan tentang sebuah rencana.“Sepertinya kau tidak terkejut ketika ku sebut Fulgen Famiglia,” sindir Richard seraya melirik istrinya. Callista membalas lirikan sang suami.“Kau sudah tahu sebelumnya, kan?” tebaknya. Callista mendengkus pelan.“Hanya tahu kalau mereka melakukan pertemuan,” jawab Callista seraya melihat ke arah televisi.“Kenapa tidak memberitahuku?”“Karena aku tidak memiliki bukti. Daripada membahas hal itu, ada satu pertanyaan yang menggangguku. Bukankah w

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26

Bab terbaru

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 180. Aku Mencintaimu, Bos Mafia! ( TAMAT )

    Hal tersebut mengejutkan Richard dan Callista. Alberto malah menodongkan benda itu kepada anak buahnya sendiri. Tentu saja Callista tidak terima. Dirinya langsung mengomel. “Apa-apaan kau ini? Kenapa kau menodongku?”“Ku bilang pilihlah! Kau berpihak kepada siapa? Aku atau orang itu hah?” tanya Alberto tanpa menjawab pertanyaan Callista.“Apa maksudmu aku harus memilih?” tanya Callista lagi.“Cih! Sadar dirilah, Wanita sialan! Belakangan ini kau terus membela pria itu. Bahkan kau menggagalkan misimu dan terus menentang aku. Aku curiga kalau kau memiliki perasaan khusus kepadanya sehingga kau bersikap begitu. Iya, kan?” geram Alberto membuat Callista menganga tak percaya. Sang bos malah mempertanyakan hal seperti itu kepadanya. Pertanyaan tersebut cukup sulit untuk dijawab Callista untuk saat ini.“Ja-jangan main-main denganku, Pak Tua! Mana mungkin aku memiliki perasaan seperti itu kepadanya. Bukankah

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 179. Bos ValHolitz vs Bos Forezsther

    Sepertinya Richard tak begitu terkejut dengan apa yang dilakukan Callista kepadanya. Alih-alih menghindar, Richard malah berjalan maju sehingga ujung pisau tepat berada di leher dia. Hal ini membuat Callista mendesis lalu menurunkan benda tersebut. Richard yang sudah tahu reaksi Callista hanya tersenyum lalu memeluk wanita itu. Anehnya, meski kesal, Callista tak menghindar bahkan membiarkan Richard memeluk dirinya.“Kenapa kau begitu berani meski senjata tepat di depan matamu? Aku bisa saja membunuhmu dalam jarak sedekat ini,” tanya Callista yang keheranan.“Karena aku yakin kalau kau tak akan berani melakukannya. Buktinya saja sekarang kau menurunkan senjatamu,” jawab Richard. Lagi-lagi Callista tak menyangkal, dia hanya memasang wajah sedih. Karena Richard sedang memeluknya, bos mafia itu tidak melihat bagaimana raut wajah Callista sekarang.“Kau tahu? Aku merasa kalau kau tak memiliki alasan untuk membenciku. Ku akui aku menyembu

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 178. Selamat Tinggal!

    Callista terkejut ketika melihat Fernando membelalakkan matanya. Pria itu pun terjatuh begitu saja membuat Callista menjerit. Ternyata tembakan itu berasal dari belakang Fernando. Callista melihat ke arah pelaku yang sudah melepaskan pelurunya ke mantan suaminya itu. Ternyata Richard, Bos ValHolitz yang selama ini tidak terlihat. Callista terkejut karena Richard menembak Fernando.“Kenapa kau menembaknya?” tanya Callista.“Karena dia akan menembakmu,” jawab Richard seraya berjalan mendekati mereka. Callista melihat tubuh Fernando yang sudah dipenuhi darah. Pria tersebut mengerang kesakitan di area punggungnya.“Aku tidak mengenai titik vitalnya, dia akan baik-baik saja,” ucap Richard setelah berhasil mendekati mereka dan berdiri tak jauh dari keduanya.“B-bos?! Ke-kenapa kau ke sini?” tanya Fernando terbata-bata.“Karena aku melihat istriku akan dibunuh oleh anak buahku sendiri,” jawabnya.

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 177. Perang Dimulai!

    Perang dimulai, lokasi yang ditentukan sudah dipenuhi oleh dua kelompok yang sedang bertarung. Sesuai dengan perjanjian bahwa tak ada pengeboman. Kini murni hanya pertarungan keduanya yang menggunakan senjata api dan senjata tajam. Suara tembak menembak terdengar di medan perang, tak sedikit yang sudah tumbang akibat terkena peluru musuh. Bahkan sniper tersembunyi juga melakukan aksinya dari suatu tempat yang tak diketahui oleh siapapun. Begitupula dengan para pemimpin.Demi menguatkan pasukan, Forezsther bergabung dengan anggota dari kelompok Fulgen Famiglia. Meski tak semua anggota dari kelompok tersebut turun tangan, tapi pasukan Forezsther menjadi bertambah. Tentu saja ValHolitz kewalahan karena tak ada kelompok pendukung, mereka berjuang sendiri. Jumlah mereka jauh lebih banyak dari Forezsther dan Fulgen Famiglia, sayangnya, kebanyakan orang yang terkapar di tanah dari kelompok mafia ternama di Kota Napoli itu. Untuk saat ini, Forezsther jauh lebih unggul ketimbang ValHo

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 176. Bersiap Perang!

    “Secara langsung, aku melihat bagaimana Easter disiksa di depan mataku, bahkan tanpa hati mereka mempermainkannya. Aku yang sudah tidak sanggup mulai berbicara demi bisa menyelamatkan diriku serta temanku. Meski Easter terus memarahi, aku tetap mengatakan kepada mereka tentang Forezsther. Namun sialnya, mereka tidak menepati janji dan justru semakin mempermainkan Easter di depan mataku. Tubuhnya yang sudah dipenuhi darah, tanpa sehelai kain, dan terus menyiksanya tanpa henti meski dia tak lagi berteriak kesakitan. Aku … aku hanya bisa melihatnya, tanpa bisa melakukan apapun dan hanya bisa menangis dalam diam. Ba-bahkan ketika Easter disakiti, aku ….” Justin melihat Callista yang berusaha untuk menahan diri agar tidak menangis. Padahal sedari tadi Callista terus memegangi dadanya dengan tubuh yang bergemetar dan suara yang mulai bergetar. Namun wanita tersebut tetap melanjutkan. Justin mencoba untuk meminta Callista untuk berhenti, sayangnya, Callista terus berbicara.

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 175. Kisah Masa Lalu

    Dalam satu jam, Kristian pun datang menghadap ke bosnya. Sang bos langsung mengomeli Kristian yang sudah lengah. Tentu saja pria itu tak mengerti kenapa dirinya sampai dimarahi. Richard menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya. Hal ini mengejutkan Kristian. Dirinya tak menyangka kalau Callista akan mengikutinya, bahkan mendengarkan pembicaraan dia dengan Gabriel.“Kau sangat bodoh, Kristian! Bukankah aku sudah peringati agar tidak usah menceritakannya kepada siapapun? Kau tidak menepati janjimu bahkan secara sembarangan mengungkapkan hal ini ke orang lain. Karena kecerobohanmu, Callista mengetahui semuanya dan dia malah menanyakannya kepadaku. Dengan terpaksa aku memberi tahu dia,” omel Richard seusai memberi tahu Kristian tentang kehadiran Callista satu jam lalu.“Maafkan aku, Bos! Gabriel sangat memaksa sehingga aku harus menceritakan kepadanya. Ka-““Jangan menyalahi orang lain karena kesalahanmu sendiri!” tukas Richard memb

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 174. Tidak Percaya

    Seusai berkata begitu, Richard pun melepaskan Callista. Wanita tersebut segera menjauhi Richard dan menatapnya dengan tajam. Meski dia tahu kalau dirinya akan kalah, Callista tetap ingin menyerang Richard karena baginya ini adalah kesempatan. Sayang sekali, Richard jauh lebih kuat daripada dia.“Jika kau melakukan hal itu di kantorku, para anak buahku tidak akan tinggal diam. Kau akan diserang oleh mereka, Callista! Lebih baik tahan dirimu sebelum waktunya tiba, lagi pula ketika penyerangan nanti, aku akan turun tangan langsung untuk menyerang kalian bersama dengan para anak buahku. Aku tak akan melarikan diri,” kata Richard lagi.“Harusnya aku membunuhmu waktu itu,” geram Callista membuat Richard tertawa pelan.“Sekarang kau menyesal tidak membunuhku?” tanya Richard. Callista tidak menjawab pertanyaan itu, wanita tersebut hanya menatap Richard dengan tajam. “Entah apa alasanmu, tapi kau memberikan aku kesempatan. Dengan

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 173. Benda Pemberian

    Callista terdiam, berusaha untuk mengingat tentang pasangan yang sudah dibunuhnya. Melihat Callista yang kebingungan, Richard pun mengambil dokumen dari dalam laci mejanya lalu memberikannya kepada wanita itu. Callista melihat isi dari dokumen tersebut yang menampilkan informasi tentang dua pasangan yang mereka bicarakan.“Mereka adalah kedua orang tua Kristian yang bekerja sebagai agen rahasia untuk beberapa kelompok mafia. Mereka hanya tinggal berdua di apartemen itu. Kau pergi ke sana untuk membunuh keduanya. Kebetulan Fernando berada di tempat lain dan ketika melihat orang tuanya, mereka sudah tiada dengan luka tusukan di mana-mana. Sempat ada perlawanan, terbukti dari beberapa barang yang hancur. Sekarang kau sudah mengingatnya?” ungkap Richard seraya melihat ke arah Callista.Wanita menganggukkan kepalanya. “Ya, aku baru ingat dengan misi itu. Misi yang diberikan oleh bosku karena mereka pernah bekerja dengannya dan berkhianat. Karena pengkhiana

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 172. Tak Bisa Menyangkal

    “Hah?! Apa maksudmu?” tanya Callista.“Aku hanya ingin tahu, siapa yang akan kau bela ketika peperangan itu terjadi,” jawabnya.“Cih! Kau masih saja memikirkan hal seperti ini, bukankah seharusnya kau mengkhawatirkan kelompokmu sendiri? Ditambah kau sudah menyatakan perang kepadaku yang notabenenya adalah anggota Forezsther. Mungkin kau juga sudah memberi tahu Alberto,” kata Callista.Richard mengernyitkan dahi keheranan. Kemarin sang istri tampak berbeda seperti biasanya, tapi sekarang malah bersikap sama. Perubahan Callista membuat Richard menjadi bingung. Pria itu pun membalas, “Aku lebih khawatir kau akan menjadi korban atas peperangan yang akan terjadi. Akan jauh lebih baik kalau kau tidak terlibat dan tak perlu ikut perang. Ka-““Jangan naif, Bos Mafia! Sekeras apapun aku menyangkal, aku tetaplah anggota Forezsther dan tak mungkin bagiku untuk bersembunyi. Berjuang bersama temanku akan jauh lebih

DMCA.com Protection Status