Share

BAB 161. Balas Dendam

Callista pun berdiri di depan pemakaman Fritz. Dirinya tak beranjak dari sana. Padahal sudah beberapa menit berlalu semenjak Fritz dimasukkan ke dalam liang lahat dan orang-orang juga sudah pergi. Kini dia seorang diri seraya memandangi tulisan Fritz Ryker di batu nisan.

Bersamaan dengan itu, kenangan dia bersama dengan Fritz terlintas. Akhir-akhir ini tak banyak hal yang dia lakukan bersama dengan Fritz, bahkan mereka hanya sekedar membicarakan pekerjaan saja ketika bertemu. Meski begitu, kepergian sang teman meninggalkan luka untuknya. Bagaimanapun juga, Fritz termasuk orang yang membantu Callista untuk melewati masa sulitnya di masa lalu. Ditambah pria itu adalah teman seperjuangannya. Tidak mungkin Callista tidak merasakan sedih. Namun kali ini, dia tidak ingin menangis dan memfokuskan diri untuk apa yang ada di depannya.

“Aku tidak akan bertanya kenapa kau meninggalkan aku secepat ini, aku hanya memberitahumu bahwa aku akan menyelesaikan semuanya lalu menyus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status