Share

Kenyataan

Penulis: Jenang gula
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-05 12:11:05

Terdengar suara motor memenuhi halaman rumah Mayang yang tidak terlalu luas. Mayang sedikit berlari membukakan pintu, dilihatnya Eric sedang tersenyum sambil melepas helm catok berwarna silver dan terpampang stiker Slank di sisi kirinya.

"Kangen banget sampai jemput aku keluar gitu." goda Eric.

Mayang yang tidak mendengarkannya segera menarik tangan Eric agar segera masuk ke dalam rumahnya. "Aku mau tanya sama kamu, tapi ini serius banget dan aku mau kamu jawab jujur." tuntut Mayang setelah mereka berdua duduk di kursi ruang tamu Mayang.

"Apaan sih, May?" tanya Eric penasaran.

“Tangan kamu kemaren kenapa diperban?" tanya Mayang.

"Itu lagi sih May, terkilir. Aku kemaren kan udah bilang gitu." jawab Eric sambil meraih kantong plastik di atas meja, melihat ada bungkusan dan satu botol teh. Eric membuka teh itu dan meminumnya.

"Kenapa bisa terkilir?" tanya Mayang lagi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Menghilang

    [Kamu di mana May?] tanya Eric di seberang sana.“Aku kerja Eric, maaf tidak memberi tahumu dulu" jawab Mayang.Ada hembusan nafas yang terdengar dari telepon yang menyambungkan Mayang dengan seseorang di seberang sana.[Kamu gak bisa kayak gini May!!] bentak Eric."Maaf Eric, maafkan aku." Mayang pun menutup sambungan telepon itu karena sudah tidak sanggup lagi mendengar suara Eric, rasanya sangat sakit sekali.Meskipun sekarang ponselnya berdering beberapa kali, Mayang tidak berniat sedikit pun mengangkatnya. Mayang malah menumpahkan semua air mata yang entah sejak kapan berkumpul di kelopak matanya, mengantre ingin keluar dari tempatnya dan membasahi pipi pucat Mayang.~Eric yang merasa panggilannya sia-sia berteriak seperti orang kesetanan di dalam kamarnya, dia melempar semua yang ditemukannya. Menjambak rambutnya dan memukuli dadanya sendiri. Belum puas dia p

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-12
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Sendiri

    Dering-dering panjang terasa menyesakkan dada. Entah sudah panggilan ke berapa Mayang mencoba menghubungi Eric tetapi hanya menyisakan kekecewaan lagi dan lagi. Mayang tidak tahu harus bagaimana lagi, satu sisi dia juga takut kehilangan Eric tapi disisi lain dia juga sangat sadar siapa sebenarnya dirinya.[Ya] hanya itu yang terdengar dari sambungan telepon yang entah sudah ke berapa kalinya dia coba."Eric?" panggil Mayang.[Kau mengingatku sekarang?] kata Eric dengan kekecewaan yang mendalam."Maafkan aku." kata Mayang.[Dua hari lagi aku akan berangkat, aku harap kamu juga bisa menjaga diri kamu di sana] kata Eric datar."Maafkan aku Eric." hanya itu yang bisa diucapkan Mayang.[Ku harap masih ada waktu untuk kita] hanya itu yang diucapkan Eric dan sambungan telepon pun telah terputus.Mayang tersedu di ruang istirahatnya. Dia sangat bodoh karena

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-13
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Melepas rindu

    Sudah lima bulan berlalu, Mayang sangat rindu dengan ibunya. Hari libur yang hanya dua hari ini digunakan dengan baik oleh Mayang, pulang ke kota yang menyimpan semua kenangan manisnya.Mayang masih membawa satu kunci rumahnya, tanpa memberi kabar terlebih dahulu karena ingin memberi kejutan untuk ibunya. Mayang mengendap masuk ke dalam rumah, setelah meletakkan tas yang dibawanya, dia mendengarkan suara radio dari dapur yang menandakan ibunya sedang berada di sana.Mayang menutup mata ibunya saat melihat itu tercintanya itu sedang mengiapkan bahan untuknya berjualan besok.Ibu Mayang langsung melepas paksa tangan harum yang diyakininya adalah anak perempuannya itu dan memeluknya dengan erat, mencurahkan rindu yang membumbung setiap hari kian menggunung. Diciuminya rambut, pipi, wajah, dan semua yang dirindukannya tak peduli dengan keadaannya yang penuh keringat dari sisa kegiatan yang dilakukannya hari ini.“Mayang

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-17
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Lelaki berkaos pink

    Malam minggu dan masuk shif malam. Sungguh perpaduan yang sangat komplit menurut Mayang. Hampir pukul sepuluh malam dan sebentar lagi waktunya istirahat.Saat ia hendak menggantikan posisi klebet temannya di pelataran depan SPBU, segerombolan motor RX king berbagai jenis masuk ke dalam SPBU. Berjajar dengan rapi dan ada yang tidak membeli bensin hanya bergerombol di belakang Mayang dengan bercanda. Tampilan mereka menyita perhatian beberapa konsumen SPBU, muda dan gaul, sangat menarik perhatian.Mayang pernah mendengar tentang geng motor RX king itu, memang cukup dibicarakan oleh teman-temannya. Sudah dua kali saat malam minggu seperti ini Mayang juga berkesempatan melayani geng itu, tapi biasanya tidak terlalu malam, sekitar jam delapan dan geng itu akan segera pergi dari SPBU. Anggotanya yang cukup banyak dan berisik selalu membuat semua pelanggan menoleh ke arah mereka.Mayang melihat Dedi di antara gerombolan itu tetapi pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-05
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Pacaran yuk

    Mungkin dunia milik mereka berdua sekarang, anggap saja seperti itu. Mayang dan Banyu bertukar banyak cerita saat ini. Tentang kota kelahiran Mayang dan juga tentang kota tinggal Banyu. Ternyata saat kita mau mengenal seseorang lebih dekat, mereka menjadi menarik di mata kita.“Kamu umur berapa, Mas?” tanya Mayang tiba-tiba karena merasa Banyu cukup dewasa saat diajak bertukar cerita.“Coba tebak.” tantang Banyu.“Mmm...20 tahun?” jawab Mayang ragu.“Iya bener.” kata Banyu sambil mengusap rambut Mayang yang dibiarkan tergerai saat ini. Banyu tidak ingin Mayang takut dengannya, padahal umurnya 27 sekarang. Tapi apalah arti umur jika cinta ya cinta saja.“Mangkanya, enak banget diajak ngobrol.” jawab Mayang sambil merapikan rambutnya.“Mulai suka ya?” goda Banyu.“Ih...GR banget. Kenapa sekarang Mas pake kaos pink? Padahal temen Mas pada item semua?” Mayang sungguh in

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-05
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Tangisan minus

    Setelah kepergian Banyu, Mayang meraba bibirnya yang sedikit bengkak karena perlakuan Banyu. Mayang tersenyum, dia tidak menyangka akan dicium Banyu malam ini, padahal mereka baru pertama bertemu.Mayang duduk kembali dan mengambil ponselnya, menghidupkannya dan menampakkan dua orang yang tersenyum lebar di sana. Hati Mayang merasa teremas, bagaimana bisa dia berciuman dengan Banyu tadi. Padahal Mayang pernah berjanji akan menjaga hatinya untuk Eric seorang.Mayang mencoba menghubungi Eric, meski pun dia sadar ini terlalu larut untuk menelepon seseorang, tapi Mayang benar-benar ingin melakukannya kali ini.Dering-dering panjang yang memenuhi gendang telinganya membuatnya goyah dan berakhir dengan mematikan panggilan itu. Mayang bertanya dalam hatinya, sebenarnya siapa dia bagi Eric, semuanya terlihat nyata, tapi sesungguhnya sangatlah semu.~~~Setelah menyelesaikan shif malamnya, Mayang berniat unt

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-05
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Dua lembar uang seratus ribuan

    Banyu yang melihat Mayang tiba-tiba memeluknya dan menangis di dalam pelukannya, membuatnya lebih mengeratkan pelukan itu. Mengelus punggung bergetar itu untuk lebih menenangkan hati Mayang. Banyu memang tidak tahu, apa masalah yang dihadapi Mayang, yang dia tahu hanya Banyu tak ingin melihat Mayangnya bersedih saat ini, dan untuk selamanya. Wajah pilu Mayang membuatnya sesak dan sulit bernafas. Banyu hanya ingin melihat senyuman manis saja yang tercetak di wajah ayu itu.Setelah Mayang merasa cukup tenang, Mayang melepas pelukan itu dan menghapus sisa air mata yang membasahi pipi pucatnya.“Sudah makan?” tanya Banyu yang melihat Mayang sedikit tenang saat ini. Ikut membersihkan sisa air mata itu, dan mengelup pipi Mayang setelahnya.Tidak ada jawaban, Mayang hanya menggeleng karena dia memang belum makan dari siang tadi.“Yaudah, ganti baju atau pake jaket. Aku tunggu di luar.” kata Banyu sambil mengecup kening May

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-05
  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Gerimis

    Hari ini Banyu ingin mengajak Mayang berkeliling kota Tulungagung. Dengan menunggangi motor kesayangannya itu, Banyu membelah ramainya jalan Nasional Tiga. Berbelok kanan ke jalan Pangeran Diponegoro dan memutari jalan RA. Kartini sampai beberapa kali.Mayang melihat sekelilingnya dengan sangat takjub, dia tidak menyangka kota ini sama indahnya dengan kota kelahirannya.Setelah cukup lama berputar di sekeliling taman Aloon-aloon Tulungagung, Banyu memarkirkan motor RX-Kingnya di seberang kantor DPRD Kabupaten Tulungagung.Mayang turun dan melepas helm yang dikenakannya, menautkan pengamannya dan menaruhnya di atas spion motor Banyu.Banyu juga melakukan hal yang sama dengan Mayang. Setelah selesai, dia segera menggandeng tangan Mayang dan membawanya masuk ke dalam taman itu. “Di sini banyak burung Dara, ikan Emas, air mancur, kamu suka?” kata Banyu menjelaskan tentang tempat yang dikunjunginya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-22

Bab terbaru

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   The perfecting epilog

    Arum sudah berumur tiga tahun sekarang. Tapi baik Banyu maupun Mayang masih saja tetap menawan.Banyu dengan tubuhnya yang tetap seksi dan menggoda, serta Mayang yang lebih berisi namun semakin membuatnya terlihat lebih segar sekarang.“Ayo, Sayang ... habiskan makananmu ... .” Mayang terus mengejar Arum dengan membawa sendok di tangan kanannya dan piring di tangan kiri yang berisi nasi yang tinggal sedikit dengan lauk sop brokoli plus bakso itu, memang Mayang masih menyuapi kesayangannya sekarang.“Kejal, Ma. Kejal telus.” Arum masih saja berlari sambil tertawa sampai ke dalam ruang kerja papanya, Banyu, dan mengagetkan Banyu yang masih fokus dengan pekerjaannya.Banyu segera meninggalkan meja kerjanya dan menunduk karena Arum bersembunyi di bawah mejanya sambil mengacungkan jari telunjuknya dan ditempelkan di depan bibirnya yang mengerucut. “Kenapa, Gadis Manis?”

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Malaikatku

    “Selamat pagi, Nona Mayang. Senang melihatmu setelah sekian lama berkelana di Bali.”Deg.“Masih pagi.” Banyu memperingatkan karena tidak ingin mendengar perdebatan saat sedang sarapan seperti saat ini.“Hey ... Siska.” sapa Mayang, meski sedikit canggung karena merasa Siska mengetahui tentangnya yang kabur bersama Eric.Siska tidak menjawab sapaan Mayang. Dia jengkel karena merasa Mayang telah mempermainkan bosnya. “Barang yang datang sudah aku kirim semalam. Tinggal satu paket lagi, milik MK, Ngunut.” Siska meraih roti gandum di atas meja dan memberinya selai stroberi lalu melahapnya.“Bagus. Aku akan mengambil uangnya setelah ini, dan saat aku kembali kamu kirimkan.” Banyu mempercepat sarapannya dan segera bersiap berangkat sekarang.Mayang yang merasa obrolan Banyu dan Siska ambigu tidak berani b

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Tempat ternyaman di Dunia

    Eric menghentikan kegiatannya saat melihat wanita yang dicintainya malah menangis tersedu sekarang. Diraihnya tubuh bergetar itu dan membawanya ke dalam pelukannya. “Hey ... maafkan aku, harusnya aku mengajakmu menikah lebih dulu, bukan malah seperti ini. Maafkan aku, May.” dielusnya punggung bergetar itu dan sesekali mencium puncak kepalanya.Mayang hanya diam tidak ingin menjawab apa pun sekarang. Bahkan mendengar sebuah pernikahan saja, seakan menampar dirinya sendiri, betapa telah begitu hina dirinya saat ini.Tidak ingin keadaan ini terus berlanjut, Mayang mengurai pelukan itu, menyeka air matanya, dan menatap Eric setelahnya, “Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu, tapi aku ingin kamu menjawab semuanya dengan jujur.”Eric mengangguk, “Ya. Aku akan menjawabnya dengan jujur.” perasaan Eric menjadi tidak nyaman, sepertinya Mayang akan menanyainya sebuah kebenaran yang telah lama disem

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Ternyata

    “Terima kasih, Pak, Bu.”Tak ada lagi yang terdengar setelah itu, selain isak tangis dari seorang ibu yang sedang meratapi putri tunggalnya saja.“Apa salah anakku? Kenapa kamu tega melakukan semua ini terhadap anakku?” meski seseorang tetap menguatkan dan menyuruhnya untuk bersabar, tetap saja, dia sedang membutuhkan sebuah penjelasan sekarang.“Bapak ... tidak ... tahu ... kenapa ... kamu ... melakukan ... ini, bahkan ... saat ... orang ... suruhanmu ... mengajak ... bapak ... pergi ... waktu ... itu, bapak ... tetap ... mendukungmu, meski ... itu ... sangat ... tidak ... benar.” tidak ingin terpancing emosi, bapak Mayang hanya bisa menarik napasnya berkali-kali agar pikirannya tetap tenang.“Saya hanya ingin Mayang lebih mengenal hatinya saja, saya tidak ingin Mayang menerima saya karena terpaksa saja, saya ingin bersama Mayang jika memang dia benar-benar

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Sebuah kebenaran

    “Hahahahahaha.” Eric terbahak mendengar ucapan Banyu yang baru saja terlontar dari mulutnya itu, “Bagaimana jika Mayang mendengar ini, pasti dia akan menyukainya.”“Hahahahahaha.” berganti Banyu yang terbahak sekarang, “Lakukan saja sesukamu.”“Bos?” Siska menoleh ke Banyu, dan Banyu mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar Siska diam dan tidak ikut campur sekarang.“Ya ... aku akan melakukannya setelah bertemu dengannya nanti.” Eric sangat bahagia mengetahui kenyataan yang baru saja didapatnya.“Duduklah, aku yakin bukan hanya itu tujuanmu, sampai kau rela datang ke tempat yang sejauh ini.” Banyu mengambil gelasnya lagi dan meminum isinya.“Aku akan membawa Mayang pergi dan menikahinya, ayahku sudah meninggal dan tidak ada lagi alasan untuknya tidak menerimaku.” Eric mengatakannya de

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Terlambat

    Mayang baru saja menyelesaikan sarapannya dengan Banyu di kamarnya. Untung saja tadi Mayang mengambil nasi goreng cukup banyak, jadi perutnya yang keroncongan itu bisa terisi dengan cukup meski makan sepiring berdua bersama Banyu.Tok. Tok. Tok.Mayang segera menaruh piring kosong yang dipegangnya di atas nakas, dan segera membuka pintu kamarnya setelah mendengar ketukan di pintu kamar itu, “Ya?”“Nduk, ibu mau pulang sekarang.” kata ibu Mayang dengan wajah yang cukup panik.“Kenapa, Bu ... kok buru-buru?” Mayang penasaran karena ibunya sangat panik saat ini.“Nak Eric, Nduk. Nak Eric.”Deg.Rasanya seperti tersambar petir, meski belum tahu apa yang akan dibicarakan ibunya, tubuh Mayang sudah bergetar sekarang, “Kenapa Bu sama Eric?”Ibu Mayang hanya menangis

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Tragedi

    “Papa merusak suasana.” Sekar menyusul mamanya dan meninggalkan papanya di tengah lautan manusia yang sedang berjoget sekarang.Mayang yang tidak sengaja melihat kejadian yang baru saja, segera mendekati papa Banyu yang sekarang sudah resmi menjadi papanya juga, “Pa?”Papa menoleh dan tersenyum ke Mayang, “Papa banyak salah sama mama, jadi wajar kalau mama gak mau ketemu sama papa.”“Gak papa, Pa. Mama masih marah, sama Mayang aja dulu. Sekar beneran kurang enam bulan, Pa ... kuliahnya?” Mayang mencoba mengalihkan pembicaraan.Papa mengangguk, “Memang dia mau kuliah di sana sambil merayu papa agar pulang, tapi bukannya papa gak mau, tapi papa gak bisa.”“Tapi Mayang gak lihat ada anak kecil di sana?” Mayang menanyakan tentang jika papanya itu sudah memiliki anak dari wanita lain yang merawatnya di Malay

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Pernikahan?

    Mayang memeluk tubuh Banyu erat. Meski dia ingin segera masuk ke dalam sana, tapi dirinya pun takut setelah melihat genangan air yang menyerupai rawa di tengah rumah besar itu. Rumput yang memenuhi bibir kolam itu pun menambah kesan seram di pikiran Mayang.Banyu berjalan perlahan terus semakin dalam sambil menajamkan pendengarannya. Dia tidak ingin membahayakan gadis manisnya degan mendatangi tempat ini sendirian, apa lagi Banyu tidak mengenal daerah ini. Tapi dirinya juga tidak mungkin meninggalkan Mayang di rumah karena akan membuat ibunya semakin kawatir nanti. “Jangan jauh dariku.” pelan Banyu.Mayang mengangguk, melangkah perlahan seperti Banyu juga dan sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri.Hampir menghabiskan satu putaran penuh dan bapak Mayang belum kelihatan. Pintu kayu yang hampir reot juga sudah terbuka semua, hanya menyisakan empat pintu saja. Banyu mendekat ke pintu selanjutnya dan membuka

  • TANYA HATIMU (Indonesia)   Hilang

    Sore ini Mayang sudah kembali ke rumahnya. Tapi Banyu tidak bisa menginap karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.Waktu luangnya yang cukup membuat Mayang ingin berjalan-jalan untuk melepas penat sore ini. Mungkin sedikit keluar mencari martabak manis bisa menyenangkan hatinya.Perlahan Mayang menyusuri jalan di kompleks perumahannya, dengan jaket parasit berwarna hijau lumut membuat Mayang tidak kedinginan meski langit sudah menggelap sekarang.Tin. Tin.Mayang menoleh, melihat senyuman yang lama tidak ditemukannya, dari pemilik yang duduk di depan kemudi mobil berwarna citrus mica metalik.“Masuklah.” teriak seseorang dari dalam mobil itu.“Aka mau nyari martabak di depan.” tolak Mayang halus.“Iya, aku juga mau ke sana.” jawabnya sambil membukakan pintu mobil itu dari dalam.

DMCA.com Protection Status