Share

Bab 162

Bab 162

Pov Author

Bu Rini melambaikan tangan lemah saat mengantar kepergian Bu Dewi dan Fika. Sebenarnya dia sungguh tak telat melihat keduanya pergi. Banyak hal yang ingin dia ceritakan pada mereka, tetapi tentu saja dia takut pada Nesya.

Bukan takut jika anaknya itu akan menghajarnya atau memarahi seperti biasa, tapi dia lebih takut jika nanti Nesya akan pergi dan hilang. Sudah cukup baginya dua puluh tahun yang hilang itu.

"Ya Allah berikan kekuatan hamba untuk menjalani semua cobaan ini. Dan segera bukankan pintu hati Nesya, agar dia segera mengerti mana yang benar dan mana yang salah," ucapnya lirih seraya berjalan menuju ke rumah.

Badannya memang sekarang kurus meski baru satu minggu tinggal bersama anaknya itu. Raut wajahnya pun memancarkan kesedihan yang mendalam, hal itu tak bisa dia tutupi dari orang lain meski telah berusaha sedemikian rupa.

Wanita ini sedikit banyak kadang memang masih menyalahkan takdir. Takdir yang sejak dulu dirasa tak pernah baik dan tak pernah berpi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status