Home / Pernikahan / TAMU ITU TERNYATA MADUKU / Bab 06. Selembar Kertas

Share

Bab 06. Selembar Kertas

last update Last Updated: 2023-07-06 21:47:54

Tubuhku seolah membeku mendengar apa kata Teh Nani barusan. Mas Azzam telah membawa pergi Daffa ke rumah istri muda.

Aku bingung harus berbuat apa? Tega-teganya Mas Azzam akan memisahkan ibu dengan anaknya. Mending kalau ibu tirinya baik.

"Kay, Kamu coba kejar saja! Siapa tahu belum jauh." Kata Teh Nani memberi saran.

Tetapi karena waktu salat telah tiba dan segera akan di mulai untuk berjama'ah. Terpaksa aku mengurungkan niat untuk mengejar mereka yang hendak kabur membawa Daffa.

Seteleh selesai melakukan kewajiban sebagai muslim. Lekas aku keluar dari musholah dan berlari ke jalan raya. Tetapi naas, di tepi jalan masih sepi dan hanya ada beberapa pedagang yang memang buka di malam hari dan tutup menjelang pagi.

"Buk, maaf. Tadi ada lihat Mas Azzam naik mobil bawa Daffa nggak?"

Aku bertanya pada pemilik warung yang kebetulan pintunya nampak terbuka.

"Eh? Kay. Ia tadi naik angkot sama Daffa sama siapa tuh cewek? Ibu kurang tahu ceweknya siapa?" jawab pemilik warung.

Hatiku mencelos mendengar itu. Entah kemana harus aku kejar anak ku? Seandainya bertanya sama Mama juga yang lainnya. Sudah pasti mereka pun akan merahasiakan.

"Ya sudah, Buk. Terima kasih infonya ya, Buk!"

"Iya sama-sama ya, Kay. kamu yang sabar jadi istrinya Azzam," ujarnya.

Aku hanya mampu tersenyum seraya melangkah pergi dengan membawa perasaan yang semakin tak menentu. Aku benar-benar merasa buntu harus meminta bantuan siapa?

Yang ingin aku perjuangkan bukan tentang pernikahan, tetapi anak. Aku ingin Daffa tetap ada bersamaku.

Dengan sisa keberanian. Aku melangkah menuju rumah Mama. Biasanya kalau sudah sepagi ini ada ayah mertua duduk di luar dengan memangku anak bungsu.

Benar saja, ku lihat ayah sedang duduk di kursi sembari menghisap sebatang rokok di tangannya. Lekas aku datang mendekat.

"Maaf, Ayah. Mas Azzam membawa Daffa pergi, memangnya pergi kemana, Yah?"

Ayah mertua ku nampak terkejut. Ia lekas menoleh dan menatap ku dengan tatapan yang menunjukan rasa iba tetapi aku tak terpengaruh dengan hal itu sebab sifatnya sungguh sangat membingungkan kadang baik kadang pun seperti sama saja dengan Mama mau pun Mas Azzam.

"Eh! Key. Kamu dari mana?" tanyanya.

Memang keluarga penuh dusta penuh drama. Berpura-pura tak tahu dengan apa yang sudah aku alamai padahal sudah jelas masalah yang menimpaku semata-mata karena anaknya.

"Aku tanya sama Ayah. Mas Azzam membawa Daffa ke mana?"

"Heh, Kayla. Bisa sopan nggak kalau ngomong sama orang tua?" sentak Mama yang tiba-tiba muncul seperti jailangkung.

"Kamu cari Daffa? Cari saja di rumah Tia istri muda Azzam yang lebih kaya lebih segalanya dari pada kamu," hardik Mama. Matanya melotot seperti akan terlepas dari tempat.

Aku hanya bisa mengelus dada dan beristighfar saja dalam Hati.

"Iya, Ma. Tapi, aku minta alamatnya, Ma. Mas Azzam nggak bisa dihubungi ponselnya." Aku menjawabnya meskipun mustahil Mama memberikan apa yang aku minta.

"Ma, kasih tahu saja lah! Kasihan dia Ibunya Daffa. Malu sama tetangga lihat Kayla lontang lantung di jalan kaya gini," tekan Ayah.

Aku sedikit terkejut mendengar Ayah mertuaku sedikit membentak istrinya. Ini untuk pertama kali aku mendengar ketegasan Ayah.

"Kamu kenapa jadi belain dia sih, Pak? Jangan -jangan bener kecurigaan saya. Kalian ada main di belakang saya."

"Astaghfirullah, Ma. Tolong jangan selalu su'udzon sama aku, Ma! Meskipun aku kere dan selalu buruk di mata mama. Tapi tak pernah ada niat aku menduakan Mas Azzam dengan lelaki mana pun. Apa lagi kalau sampai merebut Ayah dari Mama."

Aku membantah tuduhan Mama yang lagi-lagi membuat hati aku semakin sakit dengan segala ucapan juga tuduh yang tak mendasar itu.

"Aku akan pergi jauh dari keluarga kalian. Asal kalian ngasih tahu dulu alamat istri mudanya Mas Azzam," imbuh ku tegas dan pasti.

Mama kemudian masuk ke dalam rumah. Tidak berapa lama ia pun kembali keluar dengan membawa secarik kertas di tangan.

"Nih!" ujarnya melempar kertas ke tepat memgenai wajah ku.

Lekas aku pungut kertas yang terjatuh ke lantai tersebut. Aku tak perduli cara Mama memberikannya seperti apa, yang terpenting aku sudah mendapatkan apa yang aku mau.

"Kayla, ingat! Jangan pernah lagi datang ke sini! Azzam anak saya sudah tidak sudi memiliki istri udik seperti kamu." Makinya berapi-api.

"Baik, Ma! Dan terima kasih untuk semuanya. Maafin aku kalau selama aku di sini sudah menjadi beban untuk Mama. Aku berharap, Mas Azzam juga cepat memberikan surat cerai untuk aku," jawabku. Setelah berkata demikian. Aku pun segera pergi meninggalkan rumah Mama.

Aku membuka lipatan kertas yang diberikan Mama. Aku membaca alamat itu. Meskipun tak tahu arahnya kemana. Tetapi tekadku tetap akan mendatangi dan mengambil Daffa dari tangan mereka.

Hari sudah semakin siang. Aku menarik koper menuju jalan raya yang kebetulan tak begitu jauh dari rumah Mama.

"Kayla!"

"Eh? Teh Nani!" sambutku sedikit terjekut.

"Kamu masih di sini?" tanyanya.

"Teh, Maaf. Tahu alamat ini nggak?" tanya ku tanpa menjawab pertanyaan yang dia ajukan.

Teh Nani pun menerima kertas yang aku berikan. Ia lalu membaca dan nampak keningnya mengerut dalam.

"Kay, alamat ini mah jauh. Adanya di daerah pegunungan. Kalau dari sini sekitar 3 jam baru nyampe," katanya.

"Ya Allah jauh banget teh?"

Tetapi aku tak perduli. Berapa pun jaraknya aku akan tetap mencari. Setelah aku tanyakan naik mobil apa dan arahnya kemana. Teh Nani menjelaskan sedetail mungkin agar aku tak tersesat di jalan.

"Bismillah."

Related chapters

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 07. Bertemu Kepala Desa

    Sesuai petunjuk Nani yang lebih tahu alamat itu, Kayla menaiki mobil bus sampai ke terminal yang ada di kota tersebut. Nani yang lumayan baik itu hanya mengarahkan saja, jalan apa dan naik kendaraan apa lagi nantinya. Nani tidak bisa mengantar Kayla karena ia tidak mau dicap sebagai pribadi yang suka ikut campur urusan orang. Ia juga ngeri jika bermasalah dengan keluarga Azzam. Tetapi bagi Kayla tak masalah. Yang paling penting dia sudah mengantongi alamat yang diberikan mertuanya. Tekad dia hanya ingin mengambil Daffa dari Azzam. Kayla tak rela jika anaknya dirawat madunya. Hampir 1 jam Kayla naik mobil bus dan akhirnya berhenti di terminal yang di maksud Nani. Kayla bergegas turun. Tetapi karena dia bingung selanjutnya naik apa lagi, Kayla pun bertanya kepada kondektur bus yang ia tumpangi tadi. "Kang, punten. Kalau ke alamat ini naik apa lagi dari sininya, ya?" Tanya Kayla sembari menunjukan kertas alamat yang dia ambil dari dalam saku sweater yang ia kenakan. "Oh ... ini naik

    Last Updated : 2023-07-08
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 08. Kehilangan Jejak

    Berjalan di perbukitan yang terjal membuat Kayla merasa sedikit kesulitan. Ia yang baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat seperti itu, tentu saja merasakan sebuah pengalaman yang cukup menantang. Ia berjalan di antara tebing-tebing curam yang cukup mengerikan. Terpeleset sedikit saja, bisa membuatnya terjatuh ke dasar jurang yang sangat dalam dan menelan tubuhnya yang mungil itu. Hamparan kebun teh yang terdapat di bawah perbukitan tampak begitu indah menghijau dengan bunga-bunganya yang mulai tumbuh. Kayla takjub dengan keindahan alamnya, tetapi tidak dengan salah satu penduduknya. Wanita yang sudah menjadi duri dalam rumah tangga dirinya bersama Azzam, tinggal di tempat yang begitu indah dengan udara yang sangat sejuk. "Neng, jalan-nya hati-hati licin. Semalam teh habis hujan." Pak RT mengingatkan kepada Kayla yang berjalan mengekor di belakangnya. Kayla hanya mengangguk saja menanggapi seraya tersenyum sopan. Ingatan wanita itu terus me

    Last Updated : 2023-07-10
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 09. Kayla Rapuh

    Ternyata Azzam dan Tia tidak membawa Daffa ke kampung halaman Tiara. 'Entah kemana perginya kedua manusia itu?' batin Kayla. Kayla berusaha menelan saliva yang terasa getir ketika Kepala Desa juga pak RT berkata. Lebih baik Neng pulang saja. Sungguh ... andaikan Kayla boleh meminta atau pun ia memiliki uang banyak, ingin rasanya ia menyewa rumah untuk beberapa hari saja di kampung tersebut. Kayla belum rela meninggalkan daerah itu sebelum menemukan Daffa, putranya. Tetapi ia tak kuasa untuk memberontak di kampung halaman orang. Meskipun kini warga kampung sudah tahu jika Kayla bukan pelakor. Semua yang mendukung Kayla hanya mampu berkata iba dan mencoba menguatkan Kayla dengan segala nasehat yang cukup menyejukkan hati meskipun hanya sesaat saja. Dengan bekal uang yang tersisa tak seberapa banyak. Kayla terpaksa harus pergi dari kampung halaman Tiara dengan tangan hampa. Tak seorang pun yang berbaik hati menawarkan untuk menginap di sana barang sema

    Last Updated : 2023-07-12
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 10. Daffa Babak Belur

    Sebulan sudah berlalu. Azzam kembali ke rumah ibunya dengan membawa serta Daffa dan juga istri barunya. Entah bersembunyi di mana lelaki itu selama ini. Lelaki yang bekerja hanya sebagai security disalah satu pabrik tekstil di kota Bandung, tetapi tingkahnya mampu membuat Kayla mengelus dada. Baru sebulan Daffa bersama Azzam, Sang Ayah, tetapi badan bocah itu terlihat kurus kering. Bukan hanya itu saja, sekujur tubuhnya pun penuh luka lebam, serta ada benjolan di kepala. Yang paling mencolok adalah lebam di pelipis mata dan luka bekas cakaran kuku di bawah kelopak mata. Entah apa yang terjadi dengan Daffa. Andaikan saja Kayla melihat itu semua, sudah pasti perasaannya hancur lebur. Permata hati yang dia sayangi, kembali dalam keadaan tubuh penuh luka lebam serta kurus kering. "Allah Yaa Robb ... Daffa kamu kenapa, Sayang?" Tanya Nani ketika bocah itu diajak main oleh adik keduanya Azzam yang masih sekolah SMP. "Di ukul Ate Ia," jawab Daffa polos. N

    Last Updated : 2023-07-13
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 11. Dikira Hantu

    Hari pun telah berganti petang. Sebelumnya Kayla sudah meminta izin kepada saudaranya yang bernama Yulia untuk pergi ke Bandung. Selama di Jakarta, Kayla memang tinggal di rumah sepupunya. Karena hanya itulah saudara Kayla yang lumayan dekat. Meskipun sikap Yulia agak ketus dengan Kayla, tetapi Kayla sabar saja menghadapinya. Suami Yulia sendiri cukup baik dengan Kayla. Dan hal itulah yang membuat Yulia tak suka Kayla menumpang di rumahnya. "Mbak Yuli, Mas Bayu, aku berangkat ke Bandung dulu, ya!" pamit Kayla yang sudah menenteng tas selempang. "Ada ongkos?" tanya Yulia dingin. Meskipun ia terkadang jutek, Tetapi wanita itu masih sedikit memberi perhatian terhadap adik sepupunya tersebut. Pikir Yulia, mau siapa lagi yang bisa menolong Kayla selain dirinya. "Masih ada, Mbak. Insya Allah masih cukup untuk bekal aku sama Daffa," jawab Kayla. "Ya sudah. Kamu hati-hati di jalan. Kalau ada apa-apa, cepat kabari ya!" timpal B

    Last Updated : 2023-07-14
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 12. Tips Menyesatkan Dari Tia

    "Gimana di busnya Kay, aman?" tanya Nani. Keduanya terlibat obrolan dan saling melepas rindu setelah sebulan tak bertemu. Dua sahabat yang terbiasa saling menguatkan satu sama lain, tetapi pada akhirnya harus terpisah karena Kayla tak mungkin lagi tinggal kota yang sama dengan Nani."Alhamdulillah aman, Teh. Tapi ada yang lucu," ucap Kayla dengan senyuman yang tersungging dari bibir ranum itu.Seketika Nani menatap wajah sahabatnya. Penasaran dengan apa yang membuat Kayla tersenyum."Apa tuh? Dapat kenalan, ya? Hehe ... " Nani terkekeh dan menebak apa yang sudah membuat Kayla nampak bahagia.Sebelum menjawab, Kayla celingukan mencari suami Nani yang ternyata sudah tak ada di ruang tamu."Nggak, Teh. Tadi di bus 'kan aku ketiduran. Pas bangun aku tuh baru inget belum bayar tiket bus. Aku kasihlah ongkos ke kondektur. Tapi ... kata kondektur, udah dibayar sama cowok yang duduk disebelahnya Mbak tadi. Katanya gitu, Teh." "Aku kaget dong. Kataku, ya Allah ... mana orangnya udah turun du

    Last Updated : 2023-07-17
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 13. Masih Berharap

    Tini alias Tiara murka melihat Azzam memeluk Kayla si Istri Pertama. Tak ayal lagi, Kayla maupun Azzam sama-sama mendapat tamparan keras dari tangan Tiara yang sudah terbakar api kemarahan dan di warnai kecemburuan.Hanya mampu terdiam dan menunduk dalam, sosok Azzam laksana kapas yang terkena air. Lelaki itu seakan hilang sudah wibawanya. Saat berhadapan dengan Tini atau Tiara, keberanian lelaki itu hilang entah kemana. Berbeda dengan Kayla, mendapat perlakuan kasar dari wanita yang sudah ikut andil menjadi duri dalam rumah tangganya, wajah ibu satu anak itu terlihat murka. Ia menatap tajam wajah gundik tak tahu diri yang kini berdiri tepat di hadapannya dan Azzam.Plak! plak!Kali ini Kayla lah yang memberikan tamparan dua kali ke wajah Tiara. Tamparan tangan Kayla rupanya tak kalah keras dari yang dilakukan Tiara Sebelumnya, sehingga kedua pipi Tiara memerah semua bahkan meninggalkan bekas jemari Kayla di pipi wanita itu."Dasar pelakor! Mata lo buta? Sampai tidak bisa lihat siapa

    Last Updated : 2023-07-20
  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 14. Penyesalan Azzam

    Demi kebaikan buah hatinya, Azzam dengan berat hati melepaskan putranya untuk ikut serta dengan Kayla tanpa dirinya.Ketika bocah itu diminta untuk berpamitan dengan kakek neneknya, Daffa dengan antusias menuruti perintah sang bunda. Netra Azzam sudah basah oleh cairan bening ketika putra semata wayangnya itu berpamitan untuk yang terakhir kalinya.Sejak tadipun kelopak mata Azzam terasa hangat menahan tangis agar tak pecah. Sejahat apapun lelaki itu, dia tetap menyayangi Daffa, putra yang sangat dia impikan. Namun karena keserakahan serta keegoisan dirinya, anak istri yang seharusnya selalu ada bersama dirinya, kini terlepas dan akan mencari jalan hidupnya masing-masing.Tia yang melihat lelakinya bersedih itu lantas berdecih tak suka. Mukanya ditekuk laksana buah mengkudu yang tak jelas bentuknya. Hatinya terbakar cemburu karena Azzam begitu menyayangi Daffa. Bahkan kepada anak sekecil itu pun dia merasakan kebencian."Mas, ngapain sih pake sedih segala?" ketusnya."Ti, walau bagaim

    Last Updated : 2023-07-23

Latest chapter

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 100. Do'a Dari Ashraf Untuk Daffa

    Daffa menjalani hari-harinya di kota Bandung ditemani Yulia dengan tenang. Sesekali ia video call dengan Aska yang super bawel kalau abangnya tak ada kabar.Putra sulung Kayla pun kini sudah tahu kalau hubungan ayah kandung dan ibu sambungnya mengalami kemajuan yang lebih baik. Sebagai anak sudah dewasa, Daffa tak akan menghalangi mereka selagi keduanya menemukan kecocokan satu sama lain.Hingga di malam itu. Daffa tengah membaca buku dikejutkan dengan kedatangan Azzam ayahandanya.Sementara Yulia belum pulang dari acara pengajian tak jauh dari kompleks itu."Ayah, kok malam-malam ke sini, ada apa? Gimana kabar nenek?" Heran Daffa dengan dahi sudah melipat."Hmm ... kabar nenek baik, Nak. Ayah ke sini mau ada perlu sama mama Yul, boleh?" tanya Azzam ragu-ragu. Ia merasa tak enak hati sekaligus malu pada anak bujangnya."Ciyee ... yang lagi kangen sama calon istri," celetuk Daffa menggoda ayahnya.Sadar mendapat candaan dari putranya, Azzam menggaruk tengkuk yang tak gatal. Wajah Azza

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 99. Keinginan Daffa

    Sebulan kemudian setelah Kayla benar - benar pulih dari rasa traumanya.Proses persidangan Bayu telah dilakukan. Dia juga telah dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun. Yulia pada akhirnya benar-benar menggugat cerai suaminya itu dan sudah siap menjalani hidup sendirian mengingat usia tak muda lagi jikapun memutuskan menikah ke dua kali.Sementara Azzam telah kembali ke Bandung dan siap menyambut Daffa untuk menuntut ilmu di kota kelahiran ayah kandungnya.Malam itu, Kayla baru saja membereskan semua pakaian Daffa yang akan di bawa ke Bandung."Abang, Bunda pesan, jaga diri baik-baik. Jangan sampai salah pergaulan. Harus ingat niat awal yaitu nuntut ilmu yang bermanfaat untuk masa depan.""Jangan kecewakan Bunda dan ayah ya," sambung Kayla lagi. Daffa yang tengah memainkan laptopnya hanya mengangguk dengan pandangan lurus ke layar yang menyala di hadapanya."Sayang, udah malam. Daffa pasti capek. Biarkan dulu dia istirahat," tegur Ashraf yang tiba- tiba muncul di ambang pintu ka

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 98. Rencana Nambah Momongan

    "Mbak Yuli!" Kaget Azzam melihat kedatangan Yulia."Mama, kenapa ke sini? Emang ayah Ashraf udah balik lagi?" heran Daffa pun bertanya."Belum. Tapi ada Aska sama Om juga nenek kakeknya," jawab Yulia. Rupanya keluarga Ashraf datang membesuk Kayla."Oh, terus kenapa Mama malah ke sini?" Kembali Daffa bertanya sebab tak tahu alasannya."Ya Mama nggak enak lah. Kan Mama bukan bagian keluarga mereka," kata Yulia.Karena merasa kangen dengan Aska, Daffa akhirnya pamitan pada Azzam untuk menemui adik sambungnya. Daffa janji akan menemui kembali ayahnya itu."Kamu hati-hati ya, Nak!" pesan Azzam disambut anggukan kepala Daffa.Kini tinggallah Yulia dan Azzam saja di ruangan itu. "Mbak Yul, gimana kabarnya?" Azzam berbasa basi.Dalam diam, Azzam merasa kasihan dengan Yulia. Melihat kelakuan Bayu di luar dugaan. Azzam baru tahu kalau sifat Bayu seperti itu. Dan Azzam pun baru menyadari kalau ternyata Bayu menaruh hati pada mantan istrinya."Zam, saya minta maaf atas kesalahan suami saya ya," u

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 97. Nikmatnya Istrimu

    Ashraf keluar dari kamar rawat Bayu dengan nafas memburu. Wajahnya merah padam karena amarah belum terlampiaskan. Seandainya tak ada polisi, sudah pasti Bayu tinggal nama saja.Tak ingin memperlihatkan amarah di depan keluarga, Ashraf memilih menenangkan diri dulu di taman rumah sakit. Ia pun menelepon Farhan menanyakan kondisi kantor. Setelah merasa tenang, Ashraf kembali ke kamar Kayla.Di lain sisi, Bayu tertawa semakin keras, merasa puas sudah mengaduk-aduk emosi Ashraf. Namun tak lama ia berteriak histeris. "Bangsat! Lepasin gue!"Bayu terus saja menyumpahi semua orang yang kini memalingkan wajah darinya. Dengan kondisinya yang seperti itu, tak membuat Bayu sadar. Ia justru semakin membenci mereka."Diam! Atau saya sumpal mulutmu! Laki mulutnya kayak cewek," bentak polisi jengah mendengar ocehan Bayu.Sontak Bayu terdiam. Ia menutup rapat mulutnya. Namun hatinya masih bergejolak karena amarah.Esok harinya. Azzam sudah tersadar dari koma semalam. Ada Wahyu yang datang membesuk na

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 96. Kenapa Ayah Jahat?

    Bayu terbahak mendengar ucapan Yulia. Pria itu memaksakan diri bangun dari atas ranjang rumah sakit lalu duduk dengan kaki menjuntai ke lantai.Tanpa di duga oleh Yulia, Bayu menarik paksa tangan Yulia hingga wanita itu terjatuh tepat di pangkuan Bayu. Tangan Bayu yang terbebas dari selang infusan dengan sigap mencekik leher Yulia.''Dasar perempuan tidak tau diri kau, Yulia. Selama ini saya bersabar hidup dengan kamu tanpa hadirnya anak. Sekarang kau minta cerai hanya karena saya melakukan kesalahan sekecil ini, hah?'' bentak Bayu.Posisi mereka kini terbalik. Bayu berdiri sementara Yulia terbaring di ranjang dengan kaki menjuntai. Tangan Bayu semakin kuat mencekik leher Yulia hingga wanita itu kesulitan sekedar untuk menarik napas sesaat saja.Wajah Bayu pun nampak merah padam, menandakan betapa marahnya pria itu. Entah setan mana yang sudah merasuki jiwa Bayu hingga dia sekalap itu.''Ayah, apa yang ayah lakukan ke Mama?'' teriak Daffa yang kebetulan masuk ke ruangan kedua orang tu

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 95. Keputusan Yulia

    Ashraf mendatangi ruangan di mana Bayu dirawat. Namun ia harus memendam kekecewaan sebab Bayu belum sadarkan diri setelah mendapat penanganan dari tim medis. Rupanya luka yang dialami Bayu cukup parah.Demi melampiaskan amarahnya, Ashraf meninju tembok di depan ruang rawat Bayu."Sabar, Pak. Amarah enggak akan menyelesaikan masalah," ucap polisi yang berjaga di sana."Bagaimana kalau Bapak berada di posisi saya? Istri yang Bapak lindungi nyatanya malah dijahati orang," sergah Ashraf dengan nafas memburu. Terlihat amarah belum surut dari wajahnya."Pasti sama kayak Bapak, lebih parah bisa jadi. Tapi kasus ini 'kan sudah ditangani pihak kepolisian, jadi biar kami saja yang menghukum pelaku," sahut polisi. Satu rekannya yang ikut berjaga mengangguk menanggapi.Ashraf tak menanggapi. Ia pergi dari sana masih dengan amarah yang membara. Apalagi saat teringat lagi bagaimana kondisi sang istri tadi.Kembali ke IGD, rupanya Kayla sudah siuman. Ia langsung memindahkan Kayla ke ruangan VIP supa

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 94. Saya Suaminya

    Kayla melihat ada vas bunga di sudut kamar itu. Segera ia berlari lalu mengambil dan memukulkannya ke kepala Bayu.PRANG! Vas bunga mengenai kepala Bayu hingga pecah berkeping-keping. Bayu pun tersungkur dengan darah mengucur dari kepala.Mata Kayla membulat. Ia melihat tangannya yang masih memegang potongan vas bunga. "Apa dia mati?" gumamnya dengan tubuh gemetaran. Vas bunga itu pun terlepas dari tangan.Kayla lalu melihat Azzam terkapar dengan pisau menancap di pinggang mantan suaminya itu. Sadar Azzam butuh pertolongan ia kembali berteriak sekuat tenaga."Tolong! Tolong!""Astaga, Azzam!" pekik Wahyu. Pria itu baru menyusul Azzam ke rumah kosong tersebut. Wahyu terhenyak melihaf kekacauan di rumah di dalam sana.Yang lebih mengejutkan, Azzam terluka akibat senjata tajam. Ditambah lagi, Wahyu melihat Bayu tergeletak tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Wahyu baru menyadari kalau Kayla juga sama halnya dengan Bayu walaupun tertutup jaket Azzam.Wahyu berlari keluar tanpa be

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 93. Rela Mati Demi Mantan Istri

    Setibanya Ashraf di rumah. Ia meminta Farhan untuk mengecek CCTV. Farhan sudah terbiasa keluar masuk kediaman Ashraf tanpa takut si empunya marah karena Farhan orang yang paling dipercaya Ashraf.Sementara Ashraf menemui Yulia untuk menanyakan suaminya pergi ke mana. Namun Yulia yang baru tiba pun sama tidak tahu Bayu pergi ke mana. ''Memangnya apa yang sudah terjadi, Pak Ashraf?'' Heran Yulia dengan wajah terlihat kebingungan.Saat Ashraf akan menjawab pertanyaan Yulia. Farhan lebih dulu memanggil.''Pak Ashraf, coba ini lihat. Bu Kayla sepertinya dibius sama pak Bayu,'' ucap Farhan kala sudah melihat rekaman CCTV beberapa jam yang lalu.''Bangsat, rupanya si bajingan Bayu itu masih penasaran sama istriku,'' geram Ashraf.Suami Kayla itu dengan jelas melihat Bayu membekap mulut Kayla dan membawa keluar sebelum akhirnya pergi menggunakan taksi.Mendengar Ashraf memaki suaminya, Yulia tergesa mendekati kedua lelaki itu dengan wajah yang semakin tak terbaca.''Ini apa sih yang terjadi?''

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 92. Kejutan Dari Bayu

    Kayla menemui kakak sepupu dan suaminya dengan wajah datar. Ia tak menyangka jika keduanya akan datang hari ini."Mbak, Mas, apa kabar? tanya Kayla basa-basi."Kami baik. Kamu keterlaluan, Kay, ngasih tau Daffa mau pindah ke Bandung dadakan gini," sahut Yulia langsung mencecar Kayla.Sementara Bayu terus menatap tajam Kayla. Rasa cinta dan sakit hati tengah bergejolak dalam hati laki-laki tersebut. Apalagi membayangkan Kayla berduaan dengan Ashraf, api cemburu kontan berkobar-kobar di dalam dada.Kayla mengerutkan kening, tak mengerti akan maksud Yulia. "Maksud Mbak apa?"Memang ia yang memberitahu mereka kalau Daffa diterima di ITB dan rencananya hari Sabtu nanti Daffa mau di antar ke kosannya. Saat itu ia hanya memberitahu saja tanpa niat mengajak mereka."Udah setahun kami enggak ketemu Daffa, tau-tau kamu bilang kalo dia mau kuliah di Bandung terus tinggal di sana. Kami 'kan jadi kerepotan, Kay, harus beresin kerjaan dulu supaya bisa ke sini. Mbak sama mas Bayu juga pengen ikut an

DMCA.com Protection Status