Riana awalnya membentak Ferdi karena dia berusaha memegang tangannya tetapi sesaat kemudian suaranya berubah. Dia tidak ingin terjadi pertengkaran di antara mereka dan meminta agar Ferdi segera pergi dari tempat itu.Mendengar permintaan dari Riana. Ferdi terdiam dia pun mengalah. Apa yang dikatakan Riana itu benar sekarang wanita itu bukan istrinya lagi. Ada rasa sakit dalam dada Ferdi. Kenapa dia menyetujui untuk menceraikan Riana demi menikah dengan Felisha. Selama ini Ferdi selalu ingin dimengerti. Dia selalu saja merasa dirinya yang paling benar. Tidak pernah merasa dia salah padahal manusia itu juga punya perasaan. Seperti Riana yang hanya seorang wanita biasa. Pasti memiliki perasaan di palung hati terdalam ketika disakiti maka dia akan berontak karena terus-terusan disakiti dia tidak sanggup lagi. Berusaha melawan agar orang tidak menyakiti dirinya lagi. Ferdi menatap Aryo dengan sengit. Namun, Aryo beranjak karena Riana memanggilnya untuk melihat mobilnya. Sementara Ferdi y
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 27. POV AUTHOR.Jantung Aryo. Berdebar ketika melihat kedatangan Riana bersama Monika di tempat yang sudah mereka janjikan. Tidak sangka Riana datang dengan pakaian tertutup membalut tubuhnya dan sangat cantik. Pemandangan yang dirasakan Aryo begitu Syahdu ketika melihat Riana yang berjalan ke arahnya"Assalamualaikum, Riana. Makasih karena kamu sudah mau memenuhi undangan Mas Aryo untuk datang makan malam bersama."Cie … Cie …. Aku di jadikan apa nih untuk PDKT kalian berdua." Monika terkekeh melihat tingkah Aryo Karena dia sudah sangat yakin Aryo itu menyukai Riana, temannya"Apa sih, Monik. Eh, duduk Riana. Dini juga duduk sini dekat, Om.Aryo salah tingkah. Riana dan anaknya duduk setelah Aryo mempersilahkan dia duduk kemudian mereka memesan makananMereka makan dengan nyaman satu sama lain dan Riana sedikit terlihat ragu ketika makan ini. Apalagi dia nggak tahu mau berbicara apa. Dia hanya lebih banyak diam"Dini sudah kela
Riana terkejut ketika Aryo mengatakan itu begitu saja. Riana benar-benar bingung dengan pikiran Aryo Kenapa dia sampai seberani ini melamarnya. "Maafkan aku Riana kamu pasti merasa terkejut dan takut tetapi aku tidak bisa mengontrol hati dan perasaanku ini. Aku tahu ini terlalu cepat untukmu tetapi aku juga meyakini kalau kamu membutuhkan aku kita sama-sama saling membutuhkan satu sama lain. Mungkin kamu masih berpikir untuk memulai sebuah hubungan baru tetapi nggak ada salahnya mencoba Riana maukah kamu menjadi istriku?" Riana melirik Aryo sepertinya laki-laki itu bersungguh-sungguh. Dia juga bingung kenapa Aryo bisa mengatakan hal seperti ini dan tanpa keraguan sama sekali. "Itu … Anu … Mas. Aku nggak tahu mau menjawab apa karena aku juga bingung secara tiba-tiba seperti ini." "Iya, Mungkin ini memang tiba-tiba tetapi aku nggak mau kehilangan kamu. Aku nggak mau ada laki-laki lain yang mengisi perasaan nyaman kamu sekarang karena beberapa kali kamu membutuhkan aku untuk meminta
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 28. **POV AUTHOR.Riana tidak bisa tidur sama sekali. Dia tersenyum saat tak sengaja mengingat ketika dia makan malam bersama Aryo. Riana kemudian memandang ke samping anak perempuannya yang sudah besar. Mungkin susah untuk menjadi orang tua tunggal dan dia tidak selamanya bisa mengandalkan dirinya sendiri seperti kata Aryo. Dia memang membutuhkan seseorang untuk teman hidupnya. Meskipun sampai sekarang Riana belum pernah berpikir untuk mencari pengganti karena hatinya terlalu sakit sudah dikhianati oleh suaminya. Gawai Riana bergetar. Dia melirik ponselnya tersebut. Ternyata di sana ada nama Aryo. Riana tersenyum sendiri ketika melihat gawainya dengan nama lelaki itu. Jantungnya berdebar. Selama ini tidak seperti itu. Apakah mungkin dia juga punya rasa dengan Aryo?Dengan tangan bergetar dia mengangkat sambungan telepon itu kemudian keluar dari kamar untuk berbicara dengan Aryo di ruang tamu saja. "Assalamualaikum, Riana."
Kini menikah dengan Ferdi mungkin bagaikan siksaan bagi Felisha karena lelaki itu cukup pelit sekarang. Dia juga harus mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak biasa dikerjakannya. "Ya, pokoknya pandai-pandai kamu lah ngambil uang dia dan jangan kamu berikan uang sepeserpun sama Riana gimana sih kamu!" "Pandai-pandai aku kata kamu! Sekarang kehidupan kami sudah berbeda dia bukan Istriku lagi dan kalaupun aku menggugatnya maka uangku akan jatuh ke tangannya kalau dia juga menggugat ku dan aku juga harus menafkahi anakku. Seharusnya kamu pikir itu jangan bodoh jadi orang!" Ferdi marah kepada Felisha yang semakin nggak tahu diri saja menggunakan uang secara berlebihan. "Aku udah nggak tahu lagi karena kamu mengambil uang 15 juta dari aku pokoknya sebagai ganti. Aku akan ambil perhiasan kamu ini dan jual ke toko perhiasan untuk membayar hutang mobil!" Ferdi dengan cepat mengambil perhiasan Felisha yang ada di kotak. Dia nggak peduli lagi kalau Felisa mau marah atau apa yang penting dia
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 29. **"Ferdi ... Ferdi .... Di mana Felisha." Ferdi terkejut saat Ibu dan Yumna datang. Mereka datang dengan tergopoh-gopoh. "Ada apa, Bu?" tanya Ferdi"Di mana Felisha?" "Oh, dia lagi keluar katanya ada janji dengan teman-temannya," jawab Ferdi seadanya. "Kapan dia pulang, Ferdi?" tanya Ibu lagi panik. Ferdi menelisik wajah Ibu dari gestur tubuhnya. Bu Imah sedang memiliki masalah dengan Felisha. Masalahnya genting karena wajahnya pucat. Ferdi merasa heran selama ini tidak pernah ada masalah antara Ibu dan istrinya. Tetapi kali ini ibunya itu terlihat gusar mencari keberadaan istri Ferdi. "Sebenarnya ada masalah apa, Bu? kenapa kalian mencari-cari Felisa seperti ini. Kayaknya ada masalah penting yang sedang kalian hadapi dengan dia?" "Mas Ferdi. Felisha itu minjam uang sama aku sepuluh juta sampai sekarang uangnya gak dibalikin. Dia juga pakai tas sama sepatu aku sampai sekarang nggak dibalikin." Yumna menyambung. K"B
Felisha mendengkus kesal kemudian dia menatap satu persatu keluarga Ferdi. Benar-benar keluarga yang mengesalkan apalagi sekarang dia dimusuhi oleh mereka semua. "Jadi kalian sekarang ini nyerang aku dan kamu diam aja, Mas. Dimana pikiran kamu? Bukannya kamu ngebela aku malah kamu diam kayak gini. Dasar bodoh kamu!" Felisha marah dan gak terima. "Felisha kamu benar-benar enggak ada hormat-hormatnya ya sama aku. Aku minta kamu balikin apa yang kamu ambil dari ibu dan Yumna udah gitu aja. Kalau kamu selalu ngata-ngatain aku dan kamu juga bersikap kasar sama aku maka aku mau cerai aja sama kamu karena aku udah nggak sanggup lagi hidup dengan kamu!""Iya, Lebih bagus kamu memang berpisah saja dari anak ku. Karena kamu hanya akan menjadi beban. Aku nggak suka menantu miskin dan kere. Aku menjodohkan kamu dengan Ferdi karena aku kira kamu itu kaya ternyata kamu sama melaratnya. Mungkin lebih bagus Riana daripada kamu!" Felisha berdecak kesal karena mereka semua sudah tidak percaya lagi k
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 30. **"Enak banget masakan kamu, Riana. Rendang daging. Dah lama Tante gak masak begini. Wiih baunya juga enak." Riana tersenyum ketika Bu Yanti memuji masakannya. Hari ini dia bersama Monika datang ke rumah Bu Yanti. Di mana rumah Bu Yanti adalah rumah dari orang tua Monika serta orang tua Aryo. Dia sengaja datang ke sana karena diundang oleh Bu Yanti langsung. Riana datang bersama Dini, anaknya dan Monika lah yang mempromosikan Riana. Apa saja akan diceritakan oleh Monika yang baik-baik tentang Riana. Apalagi Monika mengatakan kalau Riana punya hubungan dekat dengan Aryo. Mereka sudah jadian. Riana calon istri Aryo dan sebentar lagi abangnya akan melamar. Bu Yanti merasa senang ketika melihat langsung bagaimanakah Riana. Apalagi mereka sudah masak bersama dan berbicara satu sama lain. Dia seakan-akan setuju saja kalau Aryo menikah dengan Riana. Sempat Bu Yanti stres gara-gara Aryo bercerai dari Felisha apalagi anaknya itu
TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA BAG 3 S2. **PoV FERDI**"Riana, ini sudah malam apakah kamu nggak bisa menginap di sini aja?" tanyaku ke Riana. Perkataan itu terlontar begitu saja. Entah kenapa aku ingin melihat Riana dan Dini lebih lama lagi. Aku juga baru tahu mereka tetanggaku dan aku belum menikmati masa-masa bersama mereka. Kalau saja aku tahu lebih lama mereka tetanggaku mungkin aku bisa betah di rumah dan tidak perlu banyak keluar rumah bisa mengamati Riana. Walaupun dia bukan Istriku lagi. Dia tertawa kecil. Entah kenapa tawanya Itu membuat hatiku gusar. Hatiku gusar, aku hanya bisa melihatnya tidak bisa melakukan hal lebih seperti dulu lagi. Kenapa rasa itu bisa sesakit ini tapi begitulah kehidupan. Ku melepas sesuatu yang seharusnya tidak ku lepaskan. Namun justru aku harus kehilangan segalanya setelah Riana pergi dariku dan itu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku yang tidak bisa hindari dan membuatku semakin terpuruk sedih ketika mengingat itu. "Maaf, Mas Ferdi kaya
TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA S2 BAB 2. **PoV FERDI.Kulihat Riana sudah keluar dari rumah yang ada di samping rumah kontrakan kami. Rumah kontrakan kami itu berjejer jadi dia tinggal di sebelah rumahku. Aku sangat miris dari dulu sampai sekarang Riana selalu saja ingin membeli rumah sendiri. Tetapi bersamaku justru dia tidak mendapatkan hal tersebut. Pernah suatu saat kami itu saling bercerita satu sama lain di mana Riana mengatakan kalau lebih bagus kami menabung bersama-sama. Tidak boleh ada uang yang seharusnya ditutup-tutupi. Tapi aku sama sekali nggak mau hal itu terjadi karena bagiku uangku adalah milikku dan bukan punya Riana. Jadi aku bebas sesuka ku melakukan apa saja dengan uang yang ku dapatkan dari pekerjaan. Padahal aku menyadari tujuan Riana sebenarnya baik. Agar kami memiliki rumah bersama tidak perlu mengontak rumah lagi di dekat rumah ibu yang dulu selalu saja mengatur-ngatur kehidupan kami sebagai suami istri. Namun nasi sudah menjadi bubur. Aku menyesali segalany
TAK DI BERI SERAGAM KELUARGA SEASON2 BAG 1. **POV FERDI. hatiku begitu hampa dengan kebohongan yang diciptakan Felisha. Kenapa dia tega sekali membohongi ku di saat aku sudah mulai percaya dia. Sampai anaknya lahir aku tetap percaya kepadanya kalau itu adalah anakku. Kenyataannya itu bukan anakku sampai sekarang aku juga nggak tahu Itu anak siapa. Tapi tes DNA membuktikan kalau bayi yang dilahirkan Felisha memang bukan anakku. Malam ini aku merasa benar-benar terpuruk. Saat rumah di sebelah kami sudah tidak ada lagi penghuninya. Biasanya tinggal Riana bersama Aryo dan juga Dini anakku di sana. Aku juga baru tahu kalau mereka sebenarnya tetangga ku tapi kenapa aku baru tahu sekarang dan hanya sebentar aku mengetahui dia tetanggaku. Tapi sekarang mereka sudah tidak ada lagi di sini membuat hatiku sedih. Aku berpikir beberapa saat. Apakah Riana mau kembali lagi kepadaku. Entah kenapa aku menyesal menceraikan dia aku membuang berlian berharga dan mendapatkan batu akik. Tidak seperti
Kami membangun rumah impian kami. Suamiku juga membuat rumah itu atas nama ku dan juga kebahagiaan kami yang sebentar lagi akan memiliki anak dia tidak ragu melakukan itu karena katanya anak dan diriku lebih berhak atas dirinya. Aku sangat bahagia dipertemukan oleh laki-laki yang baik seperti Mas Aryo yang bisa memberikan aku kebahagiaan. "Riana, kamu jadi pindah?" kata Mas Ferdi saat kami sibuk berbenah barang-barang yang akan membawa kami ke rumah baru. "Alhamdulillah, Iya, Mas." Aku melihat wajah kecewa Mas Ferdi ketika aku mengatakan akan pindah rumah. Saat itu Mas Aryo juga melihat kami sedang berbicara dan dia segera menghampiri. "Terima kasih Ferdi karena selama ini sudah menjadi tetangga yang baik bagi kami.""Kalian pindah ke mana? Bagaimanapun Dini adalah anakku dan aku berhak untuk tahu di mana kepindahan kalian karena aku ingin bertemu dengan Dini seterusnya dan kalian tidak boleh menghalang-halangi aku!" kata Mas Ferdi. "Tentu saja aku akan memberikan alamatnya kepad
Mas Ferdi terdiam sejenak. Dia memandangku sendu. Ada rasa sedih ketika aku mengatakan itu tetapi aku harus mengatakan di depan Felisha agar dia tahu bagaimana sikap Mas Ferdi ketika kami menikah dulu dan dia jangan menuduhku sembarangan. "Cukup, Felisha. Kenapa kamu malah bawa-bawa Riana dalam hal ini. Lagi pula aku dan Riana sudah berpisah dan Dini memang anakku. Aku yakin karena Riana juga sudah bersumpah itu anak kami. Yang pasti Riana tidak seperti kamu Felisha. Wanita ular yang tukang selingkuh. Hari ini juga aku menceraikanmu. Kamu bukan Istriku lagi. Dari dulu seharusnya aku menceraikanmu dan tidak menerimamu sebagai istri. Aku tidak mau lagi hidup dengan perempuan penjahat seperti ini yang menipuku serta keluargaku!" Mas Ferdi mengatakan begitu saja kalau dia muak dengan segalanya yang diciptakan Felisha. "Ferdi. Kenapa kamu mengambil keputusan kayak gini. Tidak seharusnya kamu menceraikan anak saya dalam keadaan kayak gini!" kata Ibunya gak terima. "Sadar, Bu. Anak kamu
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 38. **POV RIANA. Saat aku diajak oleh suamiku untuk melihat hasil tes DNA. Kami pergi ke rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Suamiku sudah bergetar dan dia merasa takut sebenarnya untuk melihat hasil dari tes DNA itu. Beberapa kali dia menggenggam tanganku dengan erat untuk memberikan ku sugesti agar bisa menerima jika benar anak yang dilahirkan Felisha adalah anaknya maka aku juga harus menerima anak itu. Namun, kami bisa bernapas lega karena ketika Dokter memberikan hasil tes itu hasilnya negatif. Anak yang dilahirkan Felisha bukan anak dari Mas Aryo. Aku bisa bernafas lega dan saat itu Mas Aryo memelukku. Aku nggak tahu kenapa dia begitu bahagia saat tahu kalau Felisha bukan mengandung anaknya. "Terima kasih, Sayang. Karena kamu sudah percaya padaku. Alhamdulillah hasilnya negatif." "Kenapa kamu begitu bahagia, Mas tidak mempunyai anak dari Felisha. Apakah dia perempuan yang begitu buruk?" Aku bertanya begitu saja
Felisha juga tidak bisa bebas seperti dulu lagi karena dia melahirkan secara sesar, jadi dia harus menjaga bentuk tubuhnya agar lebih ideal. Dia harus lebih banyak istirahat untuk memulihkan kondisinya sehabis melahirkan. Kertas yang dilempar Ferdi itu jatuh tepat ke wajah Felisha. Felisha tidak mengerti kenapa Ferdi datang marah-marah padanya. Sudah hampir sebulan dia tidak datang kemari bahkan tidak menafkahi. Apakah ini lelaki yang disebut suami?Ferdi dan keluarganya hanya membuat Felisha susah saja. Felisa menikah hanya untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun, kini dia mendapat sengsara. Kalau kayak gini lebih bagus anak yang dilahirkannya diserahkannya saja kepada Ferdi. "Apa ini, Mas. Kenapa kamu datang tiba-tiba marah-marah sama aku dan kamu ngelempar kertas ini ke wajahku. Aku nggak suka kayak gitu kamu udah hampir 1 bulan nggak datang bahkan nggak menafkahi. Apa maksud kamu? Kamu mau menelantarkan aku!" kata Felisha geram. Pertengkaran yang terjadi di antara mereka di dengar
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 37. **Aryo kepikiran terus dengan ucapan Ferdi yang mengatakan kalau anak Felisha itu anaknya. Bagaimana kalau benar anak Felisha adalah anaknya karena seperti yang dikatakan kalau pernikahan mereka baru 7 bulan tetapi Felisha sudah melahirkan. Dia terakhir kali tidak melakukan hubungan badan dengan Felisha 3 bulan yang lalu sebelum mereka berpisah saat Felisha ketahuan selingkuh dengan lelaki lain dan jalan bareng dengan Ferdi. Apakah itu anaknya karena waktunya mepet-mepet sekali membuat kepala Aryo mau pecah memikirkannya. Jalan satu-satunya adalah dengan tes DNA. "Mas, kamu dari tadi belum makan. Bagaimana kalau kamu sakit. Kamu nggak usah mikirin itu," kata Riana lembut. Dia memegang bahu suaminya itu agar suaminya bersabar dengan cobaan yang sedang mereka hadapi. "Bagaimana aku tidak kepikiran, Riana. Kalau anak itu adalah anakku bagaimana? Sejujurnya aku nggak mau punya anak dari Felisa. Dia nggak pantas jadi seorang
Ferdi terdiam ketika keluarganya mengatakan itu. Dia akan melakukan tes DNA saja seperti yang di sampaikan oleh Yumna. Bila anaknya, mungkin saja itu anak Aryo. Ferdi bisa dibebankan kepada laki-laki tersebut karena Ferdi tidak ingin mengurus bayi yang dilahirkan Felisha. **Ferdi pun melakukan rencananya. Dia mengambil sampel bayi itu diam-diam. Dia memotong kuku bayi itu kemudian dia mengambil rambut bayi itu untuk dilakukan tes DNA. Dia akan nekat saja karena kalau meminta izin dari Felisa maka wanita itu tidak akan mengizinkan. Kalau terbukti itu bukan anaknya maka Ferdi tidak akan segan lagi. Tidak akan pernah memaafkan Felisha. "Felie, untuk sementara waktu kamu tinggal saja dulu di rumah orang tuamu karena nggak ada juga yang bisa ngerawat kamu kalau tinggal bersamaku." Orang tua Felisha saat itu datang menjenguk anak mereka. Mereka sedang menggendong bayi yang dilahirkan Felisha. Bayi itu perempuan dengan bobot 3,3 kg lahir dalam keadaan sehat secara operasi sesar. "Oke ak