Beranda / Romansa / Sweet Passion / Setelah Sekian Lama. Bungan Merekah.

Share

Setelah Sekian Lama. Bungan Merekah.

Penulis: Pena Indah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-07 18:18:57

Akhirnya sampai juga Gea di lokasi yang  dituju. Gea masih mencari informasi dimana Ale dirawat. Sayangnya Gea tidak mahir berbahasa Inggris.

"Sial, mana aku tidak bisa bahasa Inggris pula. Bahasa Indonesia aja masih plekak-plekuk. Gimana mau nanya orang lain di sini?" 

Tiba-tiba ada pesan di alat pelacak yang Rendra berikan kepadanya. Ia mendapat informasi dimana Ale di rawat. 

"Hehe, untung ada Papa. Memang papaku ini orang yang hebat dah!"

Gea terus mencari ruangan tersebut, hingga akhirnya Gea berhasil menemukan ruangan itu. Benar saja, penjagaannya sangat ketat. Beberapa orang ada di sana dengan stelan warna hitam. 

"Dasar orang kaya. Ribet amat sih pakai di jagain. Mana penjaganya kek pelayat semua lagi," gumam Gea. 

"Tapi gimana mau masuk ke sono, ye? Aku bisa sih bela diri, tapi kalau penjaganya aja model begitu ... ah, pikir belakang, yang terpenting sekarang, bagaimana caranya aku masuk dulu."

Gea mengamati

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sweet Passion   Malam Spesial.

    Kali ini, Ale benar-benar bisa memakan habis tubuh mungil Gea. Kecupan manisnya membuat Gea semakin memanas. Meski tubuhnya belum sembuh total, tapi ia tidak menghiraukannya. Ia hanya ingin menghabiskan malam bersama dengan kekasihnya saja.Dan juga, walapun tubuh kecilnya kalah dengan tubuh Ale, Gea semakin bisa mengimbangi permainan Ale. Mereka makin memanas, ciuman Ale sudah menurun ke leher, perlahan Ale mulai membuka dress sexy yang melekat dalam tubuh Gea dengan kasar.Di ciumnya perut Gea dnegan lembut, perlahan tangan Ale mulai melepaskan penutup gunung yang hampir siap meletus karena lembahnya mulai merembes. "Gea, kumohon berikan kepadaku, ya?" bisik Ale dengan lembut seperti dewa cinta.Dengan nafas yang susah memburu, Gea mengangguk tanda setuju menyerahkan apa yang dimilikinya untuk kekasihnya. Gea tahu jika itu adalah harta berharganya. Namun, demi Ale, ia mampu memberikannya dengan suka rela. Sebab, Gea yakin jika Ale mam

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Sweet Passion   Last Mission

    Di pagi berikutnya, mereka akhirnya terbangun dengan waktu yang sudah menunjukkan siang hari.Gea terbangun, perlahan ia membuka matanya dan menguap, mendengar sapaan hangat dari kekasihnya yang juga baru saja terbangun."Siang, sayang. Kamu sudah bangun?" tanya Ale mendekap hangat tubuh mungil kekasihnya."Siang juga, tukang tidur!" ledek Gea.Tak peduli apa yang Gea katakan. Ale hanya ingin memeluk kekasihnya dengan erat dan tak ingin berpisah lagi. Bahkan, ia berharap tak ada lagi perpisahan diantara mereka."Sudah siang, ayo sebaiknya kita bergegas," ucap Gea menepuk lembut kepala Ale."Sebentar lagi, jika kita sudah pulang. Kita tidak bisa seperti ini, sayang." tolak Ale manja.Dengan mempererat pelukannya, Ale bahkan teringin melakukannya lagi dengan Gea. Ia bahkan sampai berbisik jika dirinya sudah tidak tahan."Serius mau lagi?" goda Gea."Cukup!""Ini

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-10
  • Sweet Passion   Rencana Pernikahan.

    "Akhirnya sampai juga, itu mobil kita. Sini aku bantu bawa tas kamu!" seru Ale."Tidak usah, kan masih ada asisten, hehe ...." tunjuk Gea."Baiklah kalau begitu, aku pamit pulang, ya. Nanti kita ketemu lagi, kamu istirahatlah dulu," Ale bicara dengan sangat manis.Sebelum Ale berbalik, ia melingkarkan dulu syal putih di leher kekasihnya. Terlihat sangat jelas jika tanda merah ada di lehernya."Kenapa?" tanya Gea polos."Jangan sok polos, kau digigit nyamuk sampai berbekas seperti ini," celetuk Ale."Why?""Nyamuk? Iya nyamuk, nyamuknya segede manusia, ada rambutnya, rupawan dan sangat mencintaiku." gombalan Gea mampu menembus sampai ke palung hatinya.Teringat akan ciuman pertamanya dengan Zaka sewaktu di belakang sekolah waktu itu. Gea merasa sedih jika mengingatnya kembali."Segitu dalamnya, ya … cinta kamu kepada Zaka? Bahkan orangnya sudah tiada pun tetap selalu ada dalam setiap

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-11
  • Sweet Passion   Ramuan Cinta

    Tanpa sepengetahuan Ale, malam yang ditunggu Darius akhirnya datang juga. Gea memenuhi syarat dari neneknya untuk kencan buta dengan Darius selama satu malam di suatu restoran milik keluarga Darius tentunya.Awal pertemuan membuat Gea sangat bosan. Situasi yang begitu monoton baginya. Itu bukan gaya hidupnya, makan restoran mewah dan minum alkohol. Gea juga terus berpikir bagaimana caranya bisa kabur dari restoran tersebut."Ge, aku boleh tanya sesuatu?" tanya Darius."Boleh saja, katakanlah!""Kamu akhir-akhir ini kemana saja? Aku tidak melihatmu di jamuan makan malam nenekmu beberapa hari lalu, kamu ... em, aku mengkhawatirkan dengan keadaanmu, Ge?" tanya Darius."Em, yakin Tuan Darius tidak melihat saya di rumah nenek?""Eh, kenapa jadi formal begini? We talk as always, consider if we are friends, Gea. Then, do not call me with the master. Tapi, kamu bisa memanggil dengan menyebut namaku saja, Darius ...." uc

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-11
  • Sweet Passion   Destiny

    "Ge, kamu kenapa? Sakit?" tanya Ale heran. "Hih, Gea! Pakai kembali pakaianmu!" imbuhnya."Aku sudah tak tahan lagi, cintaku. Aku ingin itu, tolong berikan kepadaku," keinginan Gea yang membuat Ale semakin takut."Maksudnya apa, sih? Berikan apa, Ge? Semua sudah aku berikan ke ...." Ale mencium ada bau aneh dalam mulut Gea.Ale baru sadar jika kekasihnya tesebut sudah diberi obat jahat oleh Darius dalam dosis yang tinggi. Meski Gea terus meminta, Ale tetap tidak memberikan apa yang Gea ingin.Dirinya sudah berjanji untuk tidak melakukan hal itu sebelum pernikahan. Baginya, apa yang mereka lakukan di Singapura hanyalah sebuah kesalahan karena kecemburuannya ia mampu berbuat hal buruk seperti itu."Maaf, aku harus menolak itu," jawab Ale mendorong tubuh Gea."Kita sudah berjanji akan melakukan hubungan intim itu lagi setelah ada pernikahan, bukan?Aku tidak akan melakukan itu, tidak meski kamu memaksa!" imbuhnya.&n

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • Sweet Passion   Perjuangan Gea.

    Malam hujan sangat deras, Gea masih bingung antara mau pergi atau menuruti kemauan neneknya. Yang Gea takutnya hanyalah, jika Darius sampai tahu bahwa anak yang ia kandung adalah anaknya Ale, mampukah ia menerimanya?"Tidak!""Aku lebih memilih pergi jauh daripada harus menikah dengan Darius," gerutunya."Jika aku harus menikah dengan Darius, bagaimana nasib anakku nanti?"Bagaimana dengan perasaan kak Ale, nanti? Aku tidak boleh termakan hasutan nenek," Gea terus berperang dengan pikirannya.Apa yang ada dipikiran Gea saat itu hanyalah Ale, keluarganya dan calon anaknya nanti. Ia hanya tak ingin orang yang kan kasihi menderita karenanya."Aku harus membuat surat untuk Kak Ale. Ponselnya sejak tadi tidak aktif." gumam Gea mencari alat tulis. ~Kak Ale, maafkan aku yang harus pergi. Aku lakukan ini untuk semuanya. Untuk kebaikan kita, aku dan juga anak yang aku kandung. Aku hamil, Kak. Tapi aku harus menjauh dari

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-14
  • Sweet Passion   Bertemu Dengan Tuan Baik.

    Makan siang mereka nikmati dengan sebaik mungkin. Bersenda gurau dan menceritakan kisah lucu untuk menyegarkan suasana.Datanglah seorang pria, turun dari mobil mewahnya. Berpakaian serba cream dengan kaca mata hitam dan arloji mahalnya. "Eh Tuan, selamat siang, Tuan!" sambut Pak Faisal yang sedang menyantap makan siangnya."Oh, Faisal. Rupanya kami disini, aku mencarimu ke proyek lain, ternyata kamu di sini, ya?" ucap pria yang disebut Bos. "Ah, ayo lanjutkan makanmu!"Tuan Muda itu menatap seluruh bangunan dari tempat makan. Sampai akhirnya, matanya tertuju pada Gea yang kalau itu asik makan siang bersama tukang lainnya."Siapa gadis itu?" tanya Tuan Muda tersebut."Oh, perkenalkan Tuan Kania. Dia pekerja baru di proyek ini. Dia sangat cekatan, dan juga ulet, Tuan. Kasihan dengan latar belakangnya, makanya saya beri dia pekerjaan," jelas Pak Faisal."Oh karyawan baru? Hari ini semuanya sudah diberi tahu kalau hanya kerja

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-17
  • Sweet Passion   Tuan Nathan Yang Dermawan.

    Tak tahu rasa syukur apa lagi yang akan Gea panjatkan. Tuan Nathan yang baru saja ia kenal beberapa menit lalu sudah memperlakukan dirinya dengan baik. Tuan Nathan juga tak meminta apapun kepadanya."Em, Tuan--" lirih Gea."Iya, ada apa? Apa kamu tidak merasa nyaman?" tanya Tuan Nathan dengan kelembutannya."Ah, tidak. Aku tak tahu apa yang saat ini terjadi, tapi aku sangat bersyukur bisa mengenal dengan Tuan. Tuan sangat baik kepadaku, apakah ada hal yang harus saya lakukan untuk anda?" tanya Gea mulai resah.Tuan Nathan hanya tersenyum dan fokus menyetir. Tak ada jawaban yang diberikan oleh Tuan Nathan untuk Gea. Membuat Gea semakin bingung dengan kebaikan Tuan Nathan."Tuan--""Tidak!""Saya tidak menginginkan apapun darimu, Gea. Tolong jaga kandunganmu dengan baik-baik saja, oke?" tutur Tuan Nathan.Gea menunduk, ia semakin bingung dengan kenyataan itu. Yang ia takutkan hanyalah perasaan. Takut jatuh c

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18

Bab terbaru

  • Sweet Passion   Mutiara Mendapat Masalah Lagi

    "Aku iri denganmu, Mut," kata Bella mengemudi sedikit pelan."Iri kenapa?" tanya Mutiara."Kamu begitu menyayangi adikmu, begitu juga sebaliknya. Persaudaraan kalian juga begitu dekat. Aku, mana ada saudara, punya saudara satu aja di jauhkan dariku," ungkap Bella menatap Mutiara."Aku kan ada di sini sekarang. Jangan sedih lagi ya, masih ada kesempatan buat kita main, kok, hehehe …." Mutiara sangat berhati besar. Ia mampu menerima Bella sebagai saudaranya dengan mudah.Sesampainya di kampus, Mutiara sudah ditunggu oleh sahabatnya. Mereka seperti tak bisa dipisahkan. Jesica menyapanya dan melambaikan tangan juga kepada Bella."Pagi, sista ... tumben nggak bawa kendaraan sendiri, siapa dia?" sapa Jesica sekaligus bertanya.

  • Sweet Passion   Kepergian Nathan Yang Mendadak

    Hal mengejutkan terjadi ketika mereka bertiga kembali ke rumah. Bendera kuning, tenda yang sudah berdiri dan tetangga rumah semua datang dengan baju hitam-hitam. Mutiara langsung melepas genggaman tangan Ale, begitu juga Ivan yang melepaskan rangkulannya."Papa!"Baik Mutiara maupun Ivan sudah tahu tentang keadaan Tuan Nathan akhir-akhir itu. Tuan Nathan sering merasakan sakit, merasa dingin dan juga wajahnya selalu terlihat pucat ketika mereka bersama. Mutiara dan Ivan langsung berlari masuk ke rumah.Benar saja, Tuan Nathan sudah terbaring kaku di selimuti kain jarik. Di sampingnya, Gea terlihat sedang menangis dan berusaha tenang atas kepergian Tuan Nathan. Penyakit Tuan Nathan kembali kambuh saat Ale mengajak anak-anak pergi jalan-jalan."Papa!""Papa

  • Sweet Passion   Kebersamaan

    Malam bertabur bintang. Ale sedang mengajak Mutiara, sang putri berjalan-jalan mengitari kota hanya berdua saja. Dengan tenang, Gea dan Tuan Nathan mengizinkan anak dan Ayah itu menghabiskan waktu bersama."Jadi, pacar baruku … Malam ini kita mau makan apa?" canda Mutiara."Hello Tuan putri. Terserah Tuan putri mau makan apa malam ini. Semuanya, akan aku Ayah turuti apa maumu," jawab Ale."Ayah, bisakah kita terus menghabiskan waktu bersama?" tanya Mutiara."Tentu saja!""Lalu bagaimana dengan Bella? Bukankah dia juga anak Ayah selama ini?""Aku bertemu dengan Bella hanya setahun sekali. Lagi pula, dia sudah menemukan Ayahnya. Kenapa pula harus repot?"Sejak hari itu, pulang pergi ke kampus, Mutiara dan Ivan selalu bersama dengan Ale. Mereka juga menghabiskan waktu bertiga bak Ayah dengan sepasang anak

  • Sweet Passion   Syahdu

    Dikarenakan mobil Ale sedang mogok, terpaksa Ale bersama dengan Gea dan Ivan pulang naik taksi. Ketika dalam perjalanan, sengaja Ivan duduk di depan, agar Gea dan Ale leluasa mengobrol.Tetap saja, Gea hanya diam saja, bahkan mengalihkan pandangannya dari Ale. Hal itu membuat Ivan sedih, karena terlihat sangat jelas jika Mamanya masih menyimpan rasa dendam terhadap Ayah dari kakaknya itu."Kita sudah sampai, biarkan barangnya aku yang bawa. Mama bisa mengajak Ayah Ale masuk lebih dulu." ujar Ivan turun lebih dulu.Awalnya, Ale sangat canggung jika harus mampir di rumah mantan istrinya. Terlebih, ia masih sangat mencintai mantan istrinya itu.Namun, demi bisa bertemu dengan Mutiara, ia harus menghilangkan rasa gengsi yang selalu tertanam dalam hatinya."Ini kesempatanku. Supaya aku bisa minta maaf kepada putriku, atas selama ini … aku tidak pernah menjenguknya." gumam

  • Sweet Passion   Pertemuan Gea dengan Ale.

    "Sakit? Tangan ini kan yang kau gunakan untuk menamparku?" tanya Mutiara dengan santai. Beberapa temannya mulai membantu lagi. Lelaki itu dilepas olehnya. Mutiara kembali menarik tangan teman dari lelaki itu sebagai jaminan supaya lelaki yang menamparnya mau meminta maaf kepadanya. "Apa kau tidak tau? Dia ini adalah Anggara, anak dari kepala yayasan kampus ini. Apakah kau ingin mencari ribut dengannya?" ucap salah satu temannya. "Aku nggak mau tau siapa dia. Jika dia anak kepala yayasan, lantas … aku harus gimana?" sahut Mutiara masih santai. Anggara membantu melepaskan temannya dari cengkraman Mutiara. Dengan sengaja Mutiara melepaskan dan membuat cowok mesum tadi tersungkur ke tanah. "Segini doang?" tanya Mutiara meremehkan mereka. "Otak kalian berdua kosong, gaya sok preman, berani sentuh sahabatku pula. Beruntung kalian nggak masuk rumah sakit hari ini. Ayo

  • Sweet Passion   Lembaran Baru Kisah Mutiara

    "Selamat pagi Tante," sapa Jesica pagi itu."Eh, Jesi, ya? Pagi, sayang. Kuliah di sini juga?" tanya Gea dengan ramah."Iya, dong. Kan aku sama Muti udah klop banget, susah mau jauh, Tante!" seru Jesica memulai celoteh tak berfaedahnya.Jesica adalah sahabat satu-satunya Mutiara sejak duduk di bangku taman kanak-kanak. Di kampus, mereka juga akan menjadi teman seperjuangan lagi dalam menganyam pendidikan."Kamu datang sendirian?" lanjut Gea."Sama Mama tadi. Cuma, langsung ke butik," jawab Jesica. "Anaknya di tinggal saja, Tante. Akan aman bersamaku, percayalah!" imbuhnya dengan senyum konyolnya.Gea menatap putrinya. Ia tidak menyangka jika putrinya sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik

  • Sweet Passion   Menemukan Fakta

    Pertemuan antara anak dan ayah ini juga sangat mengharukan. Dalam sekejap, Bella berubah menjadi gadis yang baik. Perihal racun itu, Tuan Nathan dan juga Gea sudah memaafkannya, Gea memberikan kesempatan Bella supaya bisa berubah."Kenapa kalian tidak marah kepadaku?" tanya Bella dengan wajah bersalah.Gea tersenyum, kemudian membelai rambutnya dengan lembut. Ia berkata, "Sudahlah, kamu membenci kami juga karena kamu berpikir kami akan memisahkanmu dari Papa Ale-mu, bukan?""Tenang saja, kakakku, dan kedua orang tuaku tidak mungkin menghancurkan kebahagiaanmu, Kak Bella," imbuh Ivan memberikan makanan baru yang ia bawa bersama dengan pelayan.Bella benar-benar merasa malu dengan Gea. Ia membenci Gea tanpa alasan yang belum tentu terjadi. Malam itu, Bella tak perlu ke hotel untuk istirahat. Aldi de

  • Sweet Passion   Hancurnya Kedengkian Bella

    Sebelum Mutiara masuk ke mobil, ia menghampiri Rico dan meminta maaf jika dirinya selalu mengacuhkannya. Kejadian malam itu, membuat Mutiara sadar, jika dirinya memang jatuh cinta kepada pria yang beberapa minggu terakhir dekat dengan dirinya itu."Selamat tinggal, Rico. Jika aku ada salah, aku mohon maafkan kesalahanku, baik di sengaja atau tidak," ucap Mutiara tanpa menatap menatap mata Rico."Jangan pernah mengucapkan kata selamat tinggal jika di hati kita masih berharap pertemuan. Maafkan aku karena waktu itu aku sudah mengecewakanmu, Mutia. Aku benar-benar menyesal. Maafkan aku." Rico memberikan sesuatu di tangan Mutiara.Kali ini, tatapan Mutiara penuh dengan arti untuk Rico. Ia hanya berharap, jika rasa sukanya hanya sekadar angin lalu saja. Tapi masa-masa SMA tidak akan datang untuk yang kedua kalinya, masa-masa indah y

  • Sweet Passion   Andai Waktu ....

    "Sial! Apa yang sudah aku lakukan?" umpat Rico menyalahkan dirinya sendir. "Sekarang, apa yang akan Mutia pikirkan tentangku? Kenapa aku sangat gegabah?"Rico terus menyalahkan dirinya sendiri. Sementara itu, Mutiara tengah kesulitan mengatur debaran jantung yang tak seperti biasanya. Jantungnya berdebar hebat, apalagi ketika Rico menyentuh kulit dada miliknya."Kenapa jantungku berdegup cepat begini?" gumamnya. "Sebenarnya … rasa apa yang kurasakan saat ini. Lalu, kenapa ketika Rico menciumku, aku hanya bisa diam dan tidak menolak?" ujarnya menyentuh tanda merah yang diukir oleh Rico."Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta? Apa aku jatuh cinta kepadanya? Tapi apa yang membuatku jatuh cinta dengannya?"Pertanyaan-pertanyaan kecil selalu muncul dalam pikirannya. Mutiara tak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini, yang ia rasakan hanyalah debaran jantung yang cepat dan juga rasa kegelisah

DMCA.com Protection Status