Share

18

Author: Mocha Latte
last update Last Updated: 2021-03-23 23:13:05

Bab 18: Nekat

Hani Alisya sedang berbaring dalam posisi meringkuk di atas kasur. Tubuhnya terlindung dalam selimut tebal. Dia mengubah posisi tidurnya menjadi posisi telentang. Matanya terbuka luas merenung siling kamar. Kepalanya sudah tidak pening lagi. Pikirannya sudah jernih dan emosinya lebih stabil dibanding semalam. Dia melihat ke dalam selimut. Hatinya lega setelah dia melihat tubuhnya berbalut pajamas (baju tidur). Dia segera bangun dari pembaringan dan turun dari kasur menuju ke pintu kamar. Belum sempat dia mahu menyentuh tombol pintu, pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Orang itu tidak lain adalah Arvin Rafael, pemilik cintanya. 

Hani hanya berdiri tegak di situ saat matanya menangkap sosok tubuh Arvin, satu-satunya lelaki yang dia cintai. Hani hanya membiarkan saja ketika lelaki itu mendatanginya lalu memeluk tubuhnya dengan erat. Entah mengapa, hatinya merasa sebak secara mendadak saat ini. Air mata yang berkumpul di pelupuk mat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   19

    Bab 19: Peristiwa Yang Memalukan.Safiyya masuk ke dalam toilet wanita. Saat dia membuka celana dalamnya, dia melihat sesuatu yang membuatkan matanya terbuntang luas.'Ya Tuhan, aku datang 'bulan' (menstruasi atau haid). Aduh, aku terlupa untuk membawa pembalut. Bagaimana nih? Aku tidak boleh keluar dari sini. Celana aku juga sudah kotor dengan kesan darah.' batin Safiyya.Jika ditanya apa perasaan Safiyya kala itu, sudah pasti rasa takut, cemas dan gelisah bercampur menjadi satu perasaan. Akal pikirannya sudah menemukan jalan buntu. Ya, Safiyya tidak tahu apa yang harus dia lakukan dan pada siapa dia harus meminta pertolongan. Lebih malang lagi, tiada orang yang masuk ke dalam toilet ketika itu."Oh iya. Aku harus menelepon Vivy sekarang dan bertanya kepadanya apa dia ada membawa pembalut dalam tas yang dia tinggalkan di dalam mini van." kata Safiyya dengan perlahan.S

    Last Updated : 2021-03-24
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   20

    Bab 20: Lelaki yang berbudi."Oke. Aku mengerti. Aku tahu aku salah sama kamu. Dari kata-katamu barusan aku bisa menebak bahwa kamu sudah lama menyimpan kemarahan terhadap perilaku aku. Jadi, aku mohon maaf kepadamu. Kamu bisa saja melunasi hutang bicara kasar terhadapku. Tapi, aku mohon kepadamu Rizky. Selesai sholat Zuhur, tolong ambilkan tas Vivian dan hantar kepadaku. Aku menunggumu di sini. Aku tutup panggilan ini dulu." ujar Safiyya."Aku…"Belum sempat Rizky menghabiskan kata-katanya, Safiyya telah menamatkan perbualan mereka dengan mematikan panggilan telepon."Gadis ini selalu bersikap aneh dan persis seperti anak-anak yang suka merajuk. Sebelum dia memberitahu Papa atau Vivy soal ini, lebih baik aku pergi menolongnya." kata Rizky sebelum menuju ke tempat parkir mobil.Setelah Rizky berjalan dengan cepat dan sesekali dia berlari, akhirnya dia sampai di tempat p

    Last Updated : 2021-03-25
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   21

    Bab 21: GosipSementara menunggu Rizky selesai sholat Zuhur berjamaah, Safiyya bersandar di pintu kursi penumpang mini van sambil berbicara dengan Vivian lewat panggilan telepon."Hari ini adalah hari yang sangat memalukan bagi aku, Vivy. Aku terpaksa meminta bantuan Rizky untuk mengambil tas kau yang ada dalam mobil. Jujur saja, aku tidak mau meminta bantuannya tapi aku sudah tidak kuat untuk terus berlama-lama di dalam toilet." ujar Safiyya dengan perasaan malu."Tidak mengapalah, Fiya. Kau cuma rasa malu pada hari ini saja. Lagipun, Rizky itu cuma mau menolongmu. Biarpun aku tidak menyangka bahwa dia akan membantumu seperti itu, tapi dia sudah membuktikan hal yang sebaliknya." ucap Vivian sebelum mengeluh perlahan."Vivy, sebenarnya tas kelabu ini memang milikmu? Tadi, kau bilang tasmu berwarna hitam. Tapi, Rizky memberi tas kelabu kepadaku. Apa aku yang salah mendengar ucapanmu

    Last Updated : 2021-03-26
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   22

    Bab 22: Pertunangan yang terlerai. 💔Rizky sedang fokus memandang ke arah jalan sementara Safiyya asyik melihat pemandangan lewat jendela minivan. Sedikit pun dia tidak memandang ke arah Rizky dan Rizky juga lebih tenang tanpa ada gangguan kata-kata sinis dari Safiyya.Biarpun kenyataan yang sebenarnya sangat bertentangan dengan pemikiran Rizky. Karena lelaki itulah yang sering menyakiti hati Safiyya melalui bicara mahupun perbuatan. Tiba-tiba ponsel milik Rizky berdering keras. Dengan tenang, dia menjawab panggilan telepon itu menggunakan AirPods."Halo, Hani. Ada apa, Sayang?" tanya Rizky dengan nada lembut."Riz. Malam ini kamu ada kerja gak? Jika gak ada, aku mau ketemu sama kamu. Ada hal penting yang harus kita bicarakan berdua," kata Hani dengan tenang."Malam ini aku ada waktu. Jadi, aku bisa ketemu sama kamu. Jika kamu tidak keberatan, kita bisa ketemu di restoran

    Last Updated : 2021-05-15
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   23

    Bab 23: Mabuk dalam kedukaan.Rizky sedang duduk di bar sambil meneguk minuman keras yang sudah pasti mengandungi alkohol dan bisa memabukkan si peminum. Namun, Rizky tidak peduli. Dia mahu melupakan segala masalah dan menenangkan badai kegalauan yang melanda dirinya.Rentak musik dan bunyi bising di klub malam itu sedikit pun tidak menganggu ketenangan Rizky. Lagi pula, dia sudah tidak berpijak di bumi nyata saat itu karena dia telah hanyut dalam lautan kesedihan yang menguasai diri dan akal sehatnya.Rizky meraih ponselnya dari poket seluar. Dia mencari nomor Robert dan tanpa sadar, dia terus menekan butang memanggil (call). Beberapa detik kemudian, panggilannya dijawab Robert."Halo, Bro. Kenapa kau telepon malam-malam begini? Berisik, tahu! Yah sudah, aku mau tidur. Besok saja kita ngobrol," marah Robert.Hati Robert diserang perasaan sebal karen

    Last Updated : 2021-05-16
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   24

    Bab 24: Mimpi Yang Menakutkan.Tok… Tok… Tok…Bunyi ketukan pintu kamar mengejutkan Safiyya yang sedang tidur pulas di atas kasur. Dengan malas, Safiyya meraih ponsel di atas meja bersebelahan ranjang. Dia melihat jam di skrin ponselnya."Baru jam 3 pagi. Siapa sih yang mengangguku?" Safiyya merungut sebal.Dengan langkah yang malas, Safiyya menghampiri pintu kamarnya. Tanpa berpikir panjang, dia segera membuka pintu kamarnya itu. Belum sempat dia melihat siapa gerangan orang yang berada di hadapannya saat itu, tubuhnya sudah dipeluk erat.Bukan itu sahaja, bibirnya dipagut dan dikecup rakus oleh seseorang yang tidak dikenal olehnya. Safiyya hampir kehabisan napas lalu dia coba mendorong tubuh sasa itu menjauh dari tubuhnya tetapi gagal. Pria itu semakin agresif mencium bibirnya dan menyentuh seluruh bagian tubuhnya yang tidak seharusnya disentuh oleh sesiapa melainkan

    Last Updated : 2021-05-17
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   25

    Bab 25: Masa lalu yang kelam.Hari sudah menjelang pagi. Robert juga sudah pulang kembali ke hotel. Rizky pula masih berbaring di atas kasur dan merenung langit-langit kamar tidurnya dengan tatapan kecewa. Biarpun dokter memintanya untuk beristirahat karena dia masih demam, dia tidak mampu untuk melelapkan mata walau sejenak pun sejak semalam. Tanpa Rizky sadar, matanya mengeluarkan cairan bening yang hangat lalu mengalir turun ke pipinya.Hatinya sangat sakit dan kecewa dengan keputusan Hani yang menurutnya sangat kejam dan sangat mementingkan diri sendiri. Namun, Rizky akhirnya sadar bahwa dia tidak boleh memaksa Hani untuk terus mencintainya sedangkan gadis itu telah mencintai pria lain. Dia tidak mahu Hani menderita setelah mereka menikah.Lebih baik, dia melepaskan Hani dengan lapang dada dan melindungi gadis itu dari jauh. Lagi pula, mencintai tidak semestinya memiliki. Rizky menghembus napas dengan kasar dan mengesat air mata dengan

    Last Updated : 2021-05-18
  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   26

    Bab 26: Dusta yang menyakitkan."Jadi, kamu mau membatalkan acara pernikahan ini? Apa kamu yakin, Riz? Tapi kenapa? Apa kamu sama Hani bertengkar?" Soal Pak Adi Kurniawan tanpa henti.Ketika ini Rizky berada di ruang kerja Pak Adi Kurniawan. Lelaki paruh baya itu merupakan Papi Hani Alisya yang juga sahabat baik Papanya Rizky, Tuan Syahputra Wijaya. Rizky merenung anak mata Pak Adi Kurniawan dengan tatapan tenang tanpa sebarang perasaan."Tidak, Pak. Kami berdua tidak bertengkar. Cuma…" Bicara Rizky terjeda. Dia tidak tahu apa alasan yang tepat yang harus dia katakan untuk menjaga hati Pak Adi Kurniawan agar tidak tergores."Kamu tahu kan pernikahan kamu sama Hani ini sudah diatur sejak kalian berdua masih kecil?" Pak Adi Kurniawan bertanya dengan nada tegas."Saya mengerti, Pak. Tapi saya dan Hani hanya bisa berteman saja, Pak. Bapak harus mengerti bahwa tidak ada rasa cinta dalam hati kami dan kami berdua

    Last Updated : 2021-05-19

Latest chapter

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   92

    Bab 92: Setelah Tiga Tahun Berlalu"Kau yakin mau bertemu Rizky?" Vivian bertanya pada Safiyya yang sedang sibuk menyisir rambut dua putra kembarnya yaitu Amir Syahputra dan Aariz Syahputra. Kedua nama tersebut diberi oleh bapa mertuanya. Alasan terbesar Tuan Syahputra Wijaya ketika memberikan nama tersebut adalah beliau mau cucu-cucunya itu yang akan mewarisi perusahaan Wijaya Groups dan Wijaya Properties. "Bukan aku yang mau. Dia yang hendak bertemu denganku setelah dia tahu papanya akan menyerahkan dua perusahaan kepada Amir dan Aariz," jelas Safiyya, tenang. "Terus kenapa kau mau?" Desak Vivian, tak puas hati. "Vi. Aku harus bertemu dengannya. Lagian, dia sudah berjanji untuk bercerai denganku dan menyerahkan hak asuh anak-anak jika aku bersetuju menyerahkan dua perusahaan tersebut kepadanya.""Lelaki itu betul-betul gila! Dia sanggup menceraikanmu demi harta," cemooh Vivian. "Aku tak peduli tentang harta itu, Vi. Lagian semua itu memang milik keluarganya Rizky. Almarhum ayah

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   91

    Bab 91: HamilMikail melihat arloji di pergelangan tangannya beberapa kali. Sebentar lagi, pesawat dari negeri tetangga akan tiba di KLIA. "Bro." Satu tangan menepuk lembut bahu Mikail. Mikail lantas menoleh ke belakang. Matanya membulat. "Kau buat apa dekat sini?" tanya Mikail dengan nada sebal. "Aku datang nak berjumpa dengan Safiyya lah," sahut Tengku Zafril enteng. Laki-laki itu tidak peduli dengan tatapan jengkel yang ditunjukkan Mikail secara terbuka. "Zaf, dah banyak kali kita berbincang tentang hal ini. Kau tak boleh berjumpa dengan adik aku buat sementara waktu. Apalagi Safiyya—""Bang Mika!" Mikail terdiam ketika dia melihat Safiyya berlari ke arah mereka. Tengku Zafril pula hanya tersenyum tipis di saat Safiyya meluru ke dalam dekapan Mikail. "Hai, Zaf." Vivian menyapa Tengku Zafril seraya tersenyum ramah. Di belakang wanita itu ada dua bagasi berukuran sederhana besar. "Oh, hai Vi. Sikitnya barang kau," seloroh Tengku Zafril. "Itu semua tak penting. Boleh kita ber

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   90

    Bab 90: TerusirBRAKK!Tubuh Safiyya menegang sewaktu dia mendengar bunyi pintu kamar tidur dibanting dengan keras. Dia baru saja selesai berdoa setelah menunaikan salat Isya. Rizky langsung melabuhkan tubuh di atas ranjang. Matanya tajam merenung langit-langit kamar. Dadanya turun naik saat menarik dan membuang nafas.Selepas melipat dan meletakkan mukena di lemari, Safiyya berjalan mendekati ranjang lalu duduk di samping Rizky yang masih berbaring. Wajah suaminya terlihat gusar dan urat lehernya bahkan terlihat jelas. "Ada apa kamu ke mari, Riz?" Perlahan Safiyya membuka bicara. Rizky bangkit dari pembaringan. "Kenapa? Kamu tak suka melihatku datang? Apa kamu menyembunyikan laki-laki lain di sini?"Tuduhan tak masuk akal yang dilemparkan Rizky berhasil merobek hati Safiyya. "Aku bukan seperti kamu yang tak bisa menjaga hati, Riz. Langsung saja ke intinya. Tak usah bertele-tele."Rizky mendesah berat. "Hani keguguran.""Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. Terus kondisi Hani se

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   89

    Bab 89: Mengemis Restu Bunda"Keluar. Aku jijik melihat wajahmu," cerca Vivian seraya melempar bantal ke arah Roby. Jemarinya memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya. "Duh, Sayang. Ternyata kamu masih galak seperti dulu." Roby terkekeh senang. "KELUAR!" Roby masih bergeming. Bibirnya mengukir senyuman mengejek. "Apa kamu lupa isi perjanjian kita? Kamu akan memuaskan dahaga batinku selama satu jam jika aku berhasil membujuk Tante Rafedah untuk membeberkan rahasia pernikahan siri Rizky dan Hani kepada Bunda Yasmin. Wanita tua itu bersetuju dan semuanya berjalan mulus. Kamu harus ingat, Vi. Aku sudah berhabis banyak uang semata-mata untuk membantumu." Nada suaranya terdengar dingin. Mata Vivian mendelik. "Membantuku? Yang benar saja. Kau sendiri tahu kalau aku melakukan ini demi Safiyya. Dia dalam kesusahan gara-gara ulah Rizky yang tak mau bercerai secara baik-baik. Fiya juga tak bisa mengurus gugatan cerai karena Mikail sialan itu tidak mau keluarga mereka dan keluarga Wij

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   88

    Bab 88: Amarah Bunda YasminTiga bulan kemudian. Safiyya merenung mata Adit dengan tatapan tak percaya. "Apa benar—" Bicara Safiyya terhenti. Wanita itu menghembus nafas pelan. Dia masih tak percaya dengan kabar yang baru saja dia dengar. Sementara itu, raut wajah Adit terlihat datar biarpun hati laki-laki itu diterpa rasa bersalah yang teramat sangat. Mau tak mau, dia terpaksa memberitahu kabar ini pada Safiyya sebelum wanita itu pergi ke pengadilan agama untuk memproses gugatan cerai."Benar, Fiya. Hani sedang hamil anak Rizky. Kandungannya sudah masuk tiga minggu."Safiyya bergeming. Lelucon apakah ini? Kenapa dia harus mendengar berita ini di saat hatinya sudah mantap dan dirinya sudah kuat untuk menggugat cerai dari Rizky? Safiyya tertawa kecil tetiba. Sesungguhnya dia mentertawakan nasibnya yang malang. Seketika, dia merasa cemburu dengan kebahagiaan keluarga kecil Rizky dan Hani. Tidak! Dia tidak boleh lemah apalagi merasa iri dengan kebahagiaan orang lain. Dia harus terima

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   87

    Bab 87: Istri Kedua Rizky IqbalHani menyentak tangannya dari genggaman jemari Rizky ketika mereka sudah berada di tempat parkir rumah sakit. Raut wajahnya terlihat bengis."Kenapa kamu maksa aku keluar? Aku belum selesai bicara dengan wanita munafik itu, Rizky!""Cukup, Hani. Aku tidak suka kamu marah-marah seperti ini. Aku memaksamu keluar karena aku tidak mau kalian terus-terusan bertengkar. Kamu sendiri lihat bagaimana kondisi Safiyya barusan. Kepalanya terluka! Kalau kesehatannya memburuk gara-gara kamu, papa dan bunda tidak akan pernah mau menerima kamu sebagai istriku. Aku tidak ingin hal itu terjadi," terang Rizky bersungguh-sungguh."Terus, bagaimana bisa kamu dan Safiyya berciuman? Apa kamu kembali suka padanya? Sadar, Rizky! Orang yang kamu cinta dan sayang itu hanyalah aku. AKU!" Hani membentak keras."Ciuman itu hanya sandiwara Safiyya semata-

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   86

    Bab 86: Kotak Ingatan Yang TerbukaVivian sedang duduk di atas kursi lipat dengan santai sambil melihat dua jasad tanpa roh terbakar di hadapannya.Api telah memakan sekujur badan dua pria malang yaitu Black Ring dan Blue Ring. Asap mengepul ke udara lalu ditiup angin. Vivian sama sekali tidak khawatir karena kawasan terpencil ini terletak jauh dari tempat tinggal penduduk. Jadi, tidak ada siapa pun yang akan memergokinya."Bagaimana bisa kalian menjadi pembunuh yang idiot? Benar-benar menjengkelkan. Blue Ring, seharusnya kau berusaha sebaik mungkin untuk melukai Safiyya agar permainan ini makin menyenangkan. Setelah itu, aku bisa menghancurkan Sarah. Malangnya, kau hanya psikopat bodoh yang dibutakan kesenangan sesaat. Yah, kau pantas mati dengan cara memalukan

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   85

    Bab 85: Blue RingSetelah mendengar kabar duka tentang kematian Arvin Rafael dari Jasmine, Safiyya langsung bergegas mengajak Adit mencari tiket penerbangan ke Surabaya. Berkat bantuan Tuan Syahputra Wijaya, Safiyya dan Adit berhasil mendapatkan tiket pesawat.Tiba di bandara, seorang sopir pribadi menjemput mereka dan membawa mereka ke permakaman.Safiyya yang duduk di kursi mobil bagian penumpang berkali-kali menyeka air matanya menggunakan saputangan berwarna merah muda. Sejujurnya, amat sukar untuk dia menerima kabar kematian Arvin yang menurutnya sangat tiba-tiba."Relakan Arvin, Fiya. Dia telah berpulang ke alam baka. Rahasia rezeki dan ajal seseorang hanya Allah saja yang Maha Mengetahui. Ak

  • Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia)   84

    Bab 84: Berpulang ke Alam BakaMobil Arvin membelah jalan raya dengan kelajuan maksimal. Angin malam menerobos masuk jendela mobil yang sengaja dibiarkan tidak tertutup.Pria berwajah tampan itu berkali-kali mengesat air matanya tetapi cairan bening itu semakin buas menodai pipi.Dia memijit kasar pelipisnya ketika merasa kepalanya berdenyut sakit."ARGHHH! Dasar pelacur kotor! Hani, kau tunggu saja pembalasan Tuhan. Baik di dunia dan di akhirat kelak kau tidak akan pernah merasa bahagia!"Seakan belum puas melontarkan amarah, Arvin lantas memukul setir mobilnya kuat-kuat.

DMCA.com Protection Status