Share

Bab 81: Sebuah Kabar Gembira

Bab 81:Sebuah Kabar Gembira

Akan tetapi, betapa terkejutnya aku ketika jeda istirahat, ada sebuah tangan perempuan berkulit putih halus yang menyodorkan sebotol air minum kepadaku. Sontak aku menoleh.

“Lho..?? Kamu belum pulang?” tanyaku terkejut.

Resti tersenyum. “Belum, Mas. Habis kuliah tadi aku nongkrong di perpustakaan. Waktu mau pulang, aku mendengar suara-suara ramai di sini, makanya aku ke mari. Eeeh, rupanya kamu lagi main.”

“Terima kasih, ya?” kataku, menerima botol minum yang tadi disodorkan Resti.

“Yups, never mind,” sahutnya tersenyum.

Fiuh! Adem sekali rasanya melihat mimik wajah Resti sesaat tadi. Getaran yang menjalar di dalam hatiku ini benar-benar sama dengan yang dulu terjadi ketika pertama kali melihat penari Serimpi di dalam kalender dan juga Ningsih. Apalagi kemudian, kata-kata Resti dan juga sikapnya membuatku seras

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status