"Di situ tuh. Depan ruangan kerja kamu," kata Rara sambil menunjuk ke arah depan ruangan G2.Karena penasaran, Celine putuskan untuk berjalan menuju ke arah yang ditunjuk oleh Rara ini, sambil dia terus menggendong Bryan, tapi, dia tidak menemukan seorang pun di tempat duduk di ruang tunggu di depan ruangan G2."Tadi ada di sini. Kayaknya sudah pergi tapi aku sih gak sempat melihat dengan jelas wajah pria yang disebut mirip Bryan itu. Lagipula, mungkin temannya salah, kali," kata Rara sambil celingukan."Sudahlah, mah. Kita segera pulang aja." Setelah itu, Celine segera mengajak Rara untuk berjalan menuju ke depan pintu lift.Karena sedang membawa uang yang banyak, sambil menunggu pintu lift terbuka, Celine putuskan untuk langsung memesan taksi online, walaupun Bryan sempat ngambek karena ingin pergi ke mall tapi setelah dibujuk dan dijanjikan Celine untuk dibelikan mainan, maka Bryan pun langsung diam.**Sementara itu, di ruangan lain, masih di kantor Graham sekuritas Indonesia ini
Besoknya Celine kembali masuk kantor dengan rindu yang menggebu-gebu kepada Jason. Entah kenapa, tapi semalaman dia sempat susah tidur karena memikirkan Jason.Pagi ini Celine masuk kantor dengan agak lesu karena susah tidur tapi lesunya agak menghilang saat Jason masuk ke dalam ruangan Tim G2 ini dan mulai memimpin timnya untuk melakukan operasi pasar saham.Tampaknya Jason sudah memiliki banyak persiapan sehingga dari awal mula pasar dibuka, Jason terus memimpin timnya dalam meraih kemenangan demi kemenangan.Jason selalu memberi petunjuk kepada seluruh anggota timnya untuk mempertaruhkan uang besar kepada saham-saham yang sedang bergejolak di pasar saham dan naluri Jason selalu tepat. Dia selalu berhasil membeli saham-saham yang langsung bergejolak naik tinggi hanya dalam beberapa menit saja setelah dibeli oleh dia dan anggota timnya.Satu jam kemudian, saham yang disuruh beli oleh Jason itu sudah naik sangat tinggi sehingga anggota tim G2 langsung bersorak-sorai karena membayangka
Hati Celine sangat bahagia dengan kemunculan orang ini tapi dia takut kalau orang ini muncul berdua dengan orang lain karena itu Celine cuma melirik dengan hati harap-harap cemas.Pintu lift di belakang orang itu tertutup dan itu berarti orang itu memang datang sendirian ke sini dan saat ini, orang itu sedang menatap Celine kemudian dia mulai mendekati Celine. Orang dilihat Celine ini memang adalah Jason yang sebelumnya baru saja jadian lagi dengan Gladys.Setelah Jason dan Gladys resmi pacaran lagi, Gladys ditelepon oleh Anton untuk membicarakan satu hal penting sehingga Gladys langsung pergi meninggalkan Jason.Entah kenapa setelah Gladys pergi, Jason menjadi galau. Dia tidak merasa bahagia dengan keadaan ini, padahal seharusnya dia bahagia karena dia berjuang selama 5 tahun ini di Graham Sekuritas di Amerika, semuanya supaya dia bisa kembali kepada Gladys dan itu sudah terjadi, tapi entah kenapa, saat Gladys sudah menerima cintanya, sudah menerima dia kembali, dia malah menjadi gal
Keduanya masih saling kecup. Bibir mereka masih saling tempel bahkan Jason mulai membuka kancing kemeja milik Celine.Tapi di saat itu, seperti ada alarm yang berbunyi di kepala Celine yang membuat dia langsung melepaskan diri dari Jason."Kenapa?" tanya Jason."Aku tidak bisa.""Kenapa?" tanya Jason lagi."Karena kamu sudah memiliki kekasih. Itulah masalahnya. Aku tidak mau pacarmu melabrakku kalau aku masih bermesraan denganmu dan ... aku tidak mau lagi jadi permainanmu." Celine menatap sendu ke arah Jason.Jason kesal karena hasratnya yang mulai meninggi itu tidak mendapatkan penyaluran apalagi karena dia terus membayangkan tubuh Celine dan semakin berhasrat akan Celine, tepat sesudah dia dan Gladys resmi merajut hubungan asmara.Hubungan dengan Gladys yang sebenarnya tidak direstui oleh hati Jason tapi terpaksa dijalani karena itu adalah keinginannya 5 tahun belakangan ini. "Apa bedanya sih kalau aku sudah memiliki kekasih?""Tentu saja akan berbeda, Jason. Kita tidak bisa bersama
Jason biarkan apa yang dilakukan Gladys ini. Dia biarkan Gladys mengecup bibirnya dan jari-jemari Gladys mulai menari-nari di dadanya. Dia juga biarkan saat lidah Gladys dengan lincahnya memilin lidah Jason untuk membangkitkan hasrat Jason.Walau bagaimanapun saat-saat seperti ini adalah saat-saat yang lama dinantikan oleh Jason tapi saat dia dulu tunangan dengan Gladys, dia tidak berani melakukan ini kepada Gladys.Saat ini, Jason biarkan dirinya terhanyut dia bahkan masih biarkan saat Gladys mulai membuka dasinya dan kancing kemeja bagian atas. Dia juga biarkan saat bibir dan lidah Gladys mulai menyusuri lehernya dan terus ke dadanya.Jason juga biarkan saat tangan Gladys mulai menyentuh juniornya yang masih berada di balik celana panjangnya.Tapi saat Gladys mulai membuka kancing celananya, Jason segera bergerak menjauh dari Gladys, karena tiba-tiba hasratnya langsung turun saat dia teringat akan tubuh indah milik Celine dan wajah cantik milik Celine yang sempat terasa sangat pas
Jason langsung menatap Celine dengan pandangan marah seakan-akan Celine baru saja membikin rugi besar bagi Jason dan bagi tim ini.Celine sempat saling tatap dengan Jason, setelah itu, Celine segera menunduk. "Aku kan cuma mau pindah. Aku kan gak bikin kesalahan sama dia. Kok dia menatapku seperti itu, sih?" batin Celine.Raymon dan Yuni langsung mendatangi Celine dengan wajah bingung dan prihatin sementara Rangga dan yang lainnya juga ikut menatap Celine dengan serius dari meja mereka masing-masing."Kenapa kamu mau pindah?" tanya Yuni."Aku diajak Delon pindah ke tim-nya. Dia udah berapa kali mengajak aku. karena itu, aku nggak enak aja diajak mulu, makanya aku mau pindah.""Delon itu siapa?" tanya Yuni."Kalau kamu tetap disini, kamu bisa meraih hasil yang bagus seperti yang kita lakukan beberapa hari ini. Menurutku, bodoh sih kalau pindah dari sini," sambung Raymond."Iya sih. Tapi, aku dijanjikan untuk berkembang juga di tim B1," kata Celine tanpa menjawab pertanyaan Yuni.Saat
Jason terdiam saat mendengar suara Celine yang bergetar tadi. Suara yang menandakan kesungguhan atau kejujuran. Jason ingin mengejar Celine, tapi kemudian, Jason teringat akan foto-foto yang pernah dia lihat dulu, foto-foto yang memperlihatkan Celine sedang berada di sebuah kelab malam.Jason juga teringat akan video panas antara dirinya dengan Celine pada 5 tahun yang lalu yang memperlihatkan keliaran Celine saat memadu kasih dengan Jason.Pada saat itu, ada dua buah video yang dilihat oleh Jason. Yang pertama adalah video yang diperlihatkan kepada para peserta rapat umum pemegang saham yang memperlihatkan Jason seperti memperkosa Celine, hingga sempat membuat Jason merasa bersalah kepada Celine.Video yang kedua, hanya diperlihatkan Toni kepada Jason. Dalam video yang kedua itu, memperlihatkan betapa liarnya Celine saat berhubungan dengan Jason pada saat itu, saat Jason sedang berada dalam pengaruh obat perangsang.Karena itu, setelah Jason teringat akan video kedua itu dan juga aka
Beberapa saat kemudian, Gladys dan Jason sudah berada di parkiran depan sebuah hotel terkenal di Jakarta.Gladys benar-benar memanjakan Jason sejak turun dari mobil. Dia selalu memegang tangan Jason dan terus menatap Jason, seolah tidak mampu untuk menatap ke arah lain karena Jason terlalu istimewa bagi dirinya.Dia terus memperlakukan Jason sebagai pangerannya yang selalu dia cintai. Gladys ingin selalu membuat Jason tahu kalau dia sangat mencintai Jason padahal dia melakukan ini agar supaya Jason semakin jatuh cinta kepadanya.Gladys tidak ingin Jason memikirkan hal yang lain, karena itu, saat di restoran, Gladys membelikan makanan terbaik bagi Jason sambil terus menatap Jason seakan-akan Jason adalah satu-satunya hal yang menarik yang harus dia tatap pada saat ini.Gladys memegang tangan Jason dan terus menatap mesra ke arah Jason saat mereka berdua menunggu makanan datang. Bahkan saat makanan sudah datang, dengan mesranya, Celine berusaha untuk menyuapi Jason."No. Aku bisa sendi
Celine terus berteriak-teriak sambil berusaha mengangkat tubuh Bryan agar supaya Rahayu yang berada ada di dalam sana bisa melihat wajah Bryan.Tapi pintu toko untuk menuju kedalam itu sudah ditutup dari dalam sana, Rahayu maupun Vony sudah menghilang di dalam sana dan walaupun Celine terus berteriak-teriak, tidak ada tanggapan dari dalam sana, hanya ada pengunjung toko dan pelayan di toko ini yang nampak memperhatikan Celine seperti berusaha mengerti apa yang dimaksud oleh teriakan Celine ini.Kedua orang satpam toko ini mulai tidak sabaran. Mereka mulai membentak Celine dan mengusir Celine dari toko ini.Bryan mulai menangis ketakutan melihat wajah menakutkan dari dua orang anggota pengamanan toko ini, sehingga Celine terpaksa keluar dari mobil dan masuk ke mobilnya Mark yang masih menunggu di depan toko."Bagaimana?" tanya Mark. "Mengapa kamu menangis?""Huhuhu. Tante Rahayu tidak mau mendengarkan penjelasanku."Mendengar jawaban Celine ini, ada perasaan senang di hati Mark, karena
Celine jadi sangat kaget melihat pengemudi ini sementara mobil sudah mulai berjalan meninggalkan rumahnya Celine."Ternyata kamu, Mark" kata Celine."Iya, aku. Seharusnya kamu ngasih tahu aku kalau kamu sedang membutuhkan mobil dan sopir supaya aku bisa mengantar kamu," kata pria yang mengemudikan mobil itu yang ternyata adalah Mark."Sejak kapan kamu mengenal Rodney, Mark? Kok bisa dia hubungi kamu?""Cukup lama. Sejak tiga bulan lalu. Waktu itu dua mekanikmu itu sedang makan siang di warteg dekat rumah kamu, kemudian aku mendekati mereka, ikut makan dengan mereka dan mulai saat itulah aku berteman dengan mereka. Aku juga katakan kesulitanku untuk mendekatimu kepada mereka, padahal aku hanya ingin membantumu.""Aku tidak enak kalau kamu membantuku terus, Mark.""Apa karena kamu tidak bisa membalas cintaku?"Celine cuma terdiam karena jawabannya sudah Mark ketahui."Om, kapan lagi kita ke mall dan beli mainan buat Bryan?" timpal Bryan yang sekarang sudah mengenali Mark sehingga dari p
Celine terlalu fokus untuk berusaha menjelaskan akan apa yang terjadi sebenarnya pada setahun yang lalu dan karena terlalu fokus, Celine tidak sadar kalau Syal yang dia kenakan terjepit di pintu mobil.Tubuh Celine terseret saat mobil yang dikendalikan Anto itu mulai berjalan. Kedua lutut Celine bertumpu di aspal jalan ketika tubuhnya terseret mobil.Celine berusaha berteriak-teriak dan menepuk-nepuk mobil dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menahan kain syal itu agar lehernya tidak tercekik, tetapi mobil terus melaju dengan menyeret Celine hingga beberapa meter jauhnya.Akhirnya, beberapa pengendara motor yang melihat keadaan yang berbahaya bagi Celine itu berhasil menghalangi mobilnya Rahayu dengan berhenti tepat di depan mobil sehingga Anto tidak bisa menghentikan mobilnya.Pengendara motor yang lain langsung membantu Celine untuk menarik kain syal dari pintu mobil.Pengendara motor yang lain mengetuk jendela mobil dan memberitahu Anto kalau ada yang terjepit di belakan
Jason mengecup lembut bibir Angela, sehingga nafas keduanya menyatu, memburu dalam hasrat tapi sebenarnya, di antara keduanya, yang terbawa hasrat hanya seorang, yaitu hanya Angela saja, sementara Jason hanya karena rasa kasihan kepada Angela.Jason berusaha menandingi hasrat Angela yang sudah membumbung tinggi sejak tadi itu, Jason berusaha memberi apa yang diinginkan Angela, karena kasihan akan usaha Angela sejak tadi untuk membangkitkan hasrat Jason.Tapi, bagaimanapun Jason sudah mencoba, dia tetap tidak bisa, hasratnya tidak bisa naik, dia tetap tidak bisa melupakan Celine, hingga akhirnya, Jason menarik wajahnya dari wajah Angela dan membelakangi Angela."Maafkan aku, Angela, tapi aku tidak bisa."Angela sangat kesal saat Jason tidak meneruskan apa yang sudah mereka mulai ini. Angela cuma bisa memaki-maki Celine di dalam hatinya.Kemudian Angela mendekati Jason dan mengeluh, "kenapa sih, kamu tidak bisa melupakan dia? Ingat, dia telah menipu kamu dan dia telah membuat hidupmu ha
Delon menyeringai, dia begitu kesal akan Celine yang tidak mau menyerah kepadanya. Kekesalannya bertambah saat Celine melakukan tekel ke arah kakinya yang sempat patah dan masih dalam pemulihan itu, sehingga kaki ini mengalami pergeseran yang mungkin akan membuat kakinya akan kembali berada dalam masalah.Hal ini tentu saja membuat Delon menjadi dendam kepada Celine. Delon bersiap dengan pisau di tangan kanannya yang sekarang ini tidak dia perlihatkan, tapi siap untuk dia tancapkan kalau Celine melewati dirinya.Saat ini Delon masih menyeringai sambil memperhatikan langkah kaki Celine. Kalau sampai Celine nekat untuk melewatinya, maka tidak ada ampun lagi Delon akan segera menancapkan pisaunya ke bagian kaki Celine. Bahkan kalau perlu ke bagian tubuh Celine kalau Celine nanti masih meronta-ronta saat dia menahan Celine."Maju kamu ke sini! Aku kan tancapkan pisau ini ke tubuhmu," batin Delon dalam hatinya.Celine bukan tidak tahu kalau bahaya sedang mengintainya. Tentu saja dia tahu b
Saat ini, tubuh Celine gemetar saat dia menatap benda yang berada di tangan Delon itu, karena benda itu adalah benda yang sangat berbahaya yang bisa mendatangkan kematian bagi Celine.Celine mundur-mundur ke belakang. Celine ingin lari keluar dari kamar ini, apalagi saat dia melihat kilatan cahaya dari benda tajam yang terbuat dari besi putih yang berada di tangan Delon."Jangan lari, Celine! Jangan pernah lari lagi dariku!" Suara Delon ini terdengar sangat dingin. Delon melangkah maju sambil memegang pisau di tangannya. Tatapan mengancamnya kini semakin mengerikan.Tapi pada saat ini, Celine menyadari kalau gerakan Delon agak aneh. Tidak seperti orang kebanyakan. Langkah kakinya beda dengan orang kebanyakan.Celine baru teringat kalau salah satu kakinya Delon, sempat dipatahkan oleh anak buahnya Yorry, karena itu, walaupun mungkin, kaki Delon sudah sembuh tapi dia terlihat masih berjalan dengan gerakan lambat dan terlihat kaku tidak seperti orang yang berjalan dengan normal.Sebenarn
Setelah mengantar satu pesanan makanan, Celine mulai membalas pesan WA dari Jason itu. "Aku akan menemui kamu tapi satu jam lagi karena aku masih di kafe dan aku belum diizinkan keluar. Kamu bisa menunggu kan, Jason?"Celine sangat gembira karena ada jawaban singkat di seberang sana, melalui pesan WA kalau dia akan menunggu Celine, karena itu, dengan bersemangat, Celine langsung membawakan pesanan-pesanan makanan dan minuman di cafe ini untuk memperlihatkan diri kalau dia kerja dengan rajin.Setelah itu, Celine mulai meminta izin kepada manajernya di cafe ini untuk memberinya izin pergi karena jam kerja Celine masih ada 2 jam lagi kalau Celine meminta izin di jam 11, berarti ada 1 jam dia tidak kerja."Memang kamu mau kemana, sih?" tanya Manager yang bernama Rudi."Aku ada perlu penting, pak. Ini menyangkut masalah yang sangat sangat penting. Kalau tidak, aku tidak akan pernah meminta izin. "Celine memasang muka permohonan ke arah Rudi."Apa kamu akan pergi dengan bule itu?" tanya Rud
Mendengar itu, Anto langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang dan dia sangat kaget saat melihat Celine. Dia segera mematikan keran air kemudian mendekati Celine yang berada di gerbang pagar."Iya, Neng?" tanya Anto."Apa bapak punya nomor barunya Pak Jason?" tanya Celine penuh harap"Aduh, aku nggak punya, neng. Kalau nomor lama ada, tapi kan sudah enggak bisa dihubungi.""Apa sampai sekarang Pak Jason dan Ibu Rahayu tidak pernah menghubungi bapak?""Gak, neng. Gak ada. Tapi, semalam sih ada Ibu Rahayu menghubungi Ratna tapi Ibu Rahayu cuma menghubungi lewat nomor hotel karena katanya untuk sementara Ibu Rahayu, Pak Bernard dan Pak Jason masih tinggal di hotel.""Oh gitu, nanti, apakah bapak bisa meminta nomor handphonenya Pak Jason atau Ibu Rahayu untuk aku, pak?""Wah gimana, ya?" Anto menggaruk-garuk kepalanya. "Kalau soal itu sih, aku sudah udah dibilangin sama Ratna, kalau nanti aku sudah punya nomor handphone barunya Pak Jason atau Ibu Rahayu, aku nggak diperbolehkan member
"Ada siapa sih?" tanya Rara yang saat ini sudah berada di samping Celine sambil menggendong Bryan yang masih memegang mobil-mobilannya."Nggak tahu, mah, aku lihat dulu. "Celine melangkah duluan untuk mengintip dari balik jendela.Ternyata yang di luar itu adalah Mark, sang dokter yang berketurunan bule kulit putih asal Amerika itu. Karena itu, Celine segera membuka pintu rumahnya."Selamat sore, tante. Selamat sore,Celine. Halo, Cowboy," kata Mark sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada ke arah Rara, Celine dan Bryan."Ini dokter Mark, temanku, mah," kata Celine kepada Rara."Oke. Diajak masuk aja tamunya." Setelah itu, Rara segera masuk ke dalam bersama Bryan.Setelah Mark duduk di ruang tamu, dia bertanya, "apakah itu anakmu yang kamu ceritakan itu?""Iya, Mark dan aku baru tahu tadi pagi kalau dia adalah anaknya Jason.""What? Anaknya Jason? Kok bisa kamu baru tahu tadi pagi soal sepenting ini?""Ceritanya panjang, tapi kalau kamu bertanya tentang anakku sehari yang lalu m