Share

Kerjasama

Penulis: Khorik Istiana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-09 17:19:59
Mereka bertempat mengobrol sangat lama untuk mendiskusikan langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan dengan tubuh Kesha.

"Jadi butuh 3 hari anda meneliti ini semua?" Tanya Loka kepada Erick.

"Ya... aku pembuat ramuan sama seperti anda Tuan Loka, tapi mungkin bahan yang saya gunakan bisa berbeda."

"Yah, siapapun yang berhasil tidak masalah, selama itu bisa menolong Nona Muda, benar kan Duchess Vania," Loka melirik ke arah Vania yang semakin hari lingkaran matanya semakin menghitam.

"Ya tentu saja," Vania tersenyum mendengar obrolan mereka.

"Tapi sepertinya kita butuh orang yang bisa mantra kuno agar bisa mempelajari buku-buku guru." Kata Arvel kemudian.

"Mantra kuno?" Erick terlihat sangat tertarik.

"Ah ya, ada banyak buku guru yang belum boleh kami baca, tapi selepas guru meninggal beberapa langsung menjadi incaran kami karena beberapa informasi sangat penting dan mendukung kekuatan penyihir," Arvel menjelaskannya dengan mudah.

"Kami?"

"Ah, murid guru kami ada 5, termasuk saya da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Surat Wasiat Sang Duke   Kerjasama (2)

    "Ada perlu apa kamu kemari?" Tanya Elia kepada Jehu."Aku ingin bertanya,""Bertanya?""Ya, saya yakin kalau Yang Mulia sudah diberi tahu Ayahanda mengenai tugas yang diberikan kepada saya," Jehu berbicara sangat sopan. "Ya, mengenai kasus kematian warga pemukiman kumuh Ibukota,""Saya ingin bertanya mengenai temuan-temuan Yang Mulia agar saya bisa menentukan dasarnya," "Kalau untuk itu, Pangeran bisa bertanya dengan ajudan saya Sir Bruno," Elia memberikan jawaban itu karena memang ajudannya lah banyak turun ke lapangan san memeriksan kondisi lapangan. "Begitu... terimakasih kalau begitu, saya pamit undur diri," Setelah dirasa mendapatkan jawaban, Jehu pamit undur diri karena dia harus menemui Bruno ajudan kakak tirinya itu. Padahal Elia bisa saja berbasa basi untuk memperbaiki hubungan keduanya, tapi Elia tak melakukan hal tersebut. Dia masih memilih untuk menjaga jarak saja. ***Semua orang di meja makan hanya menatap Vania dan tak berani berkomentar. Matanya bengkak karena sem

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • Surat Wasiat Sang Duke   Kerjasama (3)

    Vania menatap Andrew lalu membuka mulutnya, "Baiklah Tuan karena urusan kita sudah selesai, bolehkah saya berbincang dengan Tuan Erixk sekarang?" Andrew merasa telah diusir oleh Vania karena kedatangan Erick. Mungkin urusan Erick cukup penting sehingga Andrew mengalah dan pamit undur diri."Apakah itu kisah asmara mereka?" gumam Andrew serasa melangkah pergi dari mansion. Selama beberapa hari dia menjadi kaki tangan Vania, Andrew cukup terkesan dengan daya kepemimpinan Vania yang blak-blakan. Untuk ukuran perempuan yang biasanya mengutamakan emosi, Vania cenderung mencoba bermain logika. Semua keputusan untuk wilayah Duchy di tanganinya dengan kepala dingin. Sungguh perempuan yang punya pesona. Untuk beberapa saat Andrew merasa kalau Dia sudah terpesona dengan Duchess Ansel tersebut."Apa-apaan kau Andrew!" katanya seorang diri, perasaan itu segera dia tepis dan lagi lagi menanamkan sugesti bahwa seorang pemimpin harusnya tetap laki-laki. Erick menyampaikan gagasan yang bahwa dia in

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Surat Wasiat Sang Duke   Kesepakatan bersama

    Malam harinya seperti biasanya, empat orang berkumpul di kamar Kesha. Arvel, Loka, Vania dan Erick. Vania menyampaikan permohonan Erick agar mereka melakukan operasi gabungan dalam menyelidiki mana di tubuhnya Kesha. Karena Loka yang juga ahli dalam membuat obat dan sihir sekaligus ternyata tak bisa berbuat banyak. Aliran mana di tubuh Kesha terus berputar dan berproduksi dengan cepat sehingga energi yang ditimbulkan di diri Kesha sangat besar, sedangkan Kesha yang masih kecil dan ringkih belum bisa memanifestasikan mana di dalam tubuhnya, kalau pendeta tidak datang setiap hari untuk memurnikan dan menetralisir itu semua, Kesha sudah lewat masa hidupnya. Pendeta Amar yang kelelahan kini akhirnya selalu membawa asisten pendeta magang, dia adalah anak yang dia sponsori sendiri sehingga Pendeta Amar menjamin kesetiaan dengan harga dirinya sendiri. Anak didik pendeta juga punya banyak kekuatan suci yang melimpah sehingga sangat membantu pendeta Amar dalam menangani mana Kesha. Dia adalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Surat Wasiat Sang Duke   Kunjungan Putra Mahkota Elia

    Tak terasa waktu yang telah dijanjikan tiba, Elia beserta rombongannya berangkat menuju Duchy Ansel. Mereka tak berteleportasi tapi menaiki arak-arakan kuda karena sekalian meninjau daerah rawan perampok.Mereka pergi dengan santai yang artinya kuda yang mereka naik tak perlu diporsir tenaganya. Elia sendiri meragukan keputusannya untuk pergi, "Menjalin hubungan baik" yang dimaksud Ayahnya itu yang seperti apa? bukankah kesetiaan Ansel selama ini tak perlu diragukan kembali. Apakah Ayahnya berniat memata-matai kediaman Ansel. Semua pertanyaan itu tumpah di kepalanya. Wilayah yang paling luas dan kini dikelola oleh seorang Duchess yang masih muda belum menikah itu hingga kini masih menjadi kontroversi. Jadi untuk mencari jawaban itu, maka diputuskanlah garis hubungan baik itu dalam kalimat penuh kehati-hatian. Sesampainya di kediaman Ansel, Elia disambut langsung oleh pemilik Duchy Ansel dan keluarganya. Disana berdiri seorang anak laki-laki dengan bantuan pakaian formal tapi juga ri

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Surat Wasiat Sang Duke   Bentrokan

    Di menara sihir gesekan mulai terlihat disana sini, banyak penyihir yang mulai risau dengan kondisi yang semakin tidak ada stabilitas. Loka, orang yang saat ini menjadi Master Menara sihir untuk sementara sebenarnya juga sudah bekerja keras. Tapi karena dia yang paling muda dan bisa dibilang belum lama ada di menara sihir, banyak yang melihat ini untuk dijadikan bahan penilaian bahwa hasil kerjanya yang tidak pecus. Mereka terus bergosip dan menjelek jelekkan Loka di belakang. "Mulut manusia itu ada di depan, tapi kenapa mereka terus membicarakan ku dari belakang?" Loka yang qcuh tak acuh itu lama-lama juga merasa risih karena berbagai gosip tentang dirinya. "Apa ada penguntit yang seterusnya selalu mengawasiku?" Loka yang memindai dokumen tapi mulutnya terus berbicara. Arvel juga sedang membereskan beberapa berkas. "Yah, barangkali mereka adalah fansmu." Arvel terkekeh dan mencoba membuat lelucon atas kekesalan Loka."Halah..." Tentu saja Loka langsung menepis argumen sepihak dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Surat Wasiat Sang Duke   Bentrokan (2)

    Di menara sihir, kelima orang itu bersitegang kembali. Memang sulit sekali akur satu sama lain, apalagi mereka punya masing-masing ambisi yang berbeda. Masing-masing punya keahlian sihir dibidang keahlian yang berbeda beda, tapi tetap saja punya ego bahwa keahliannya yang paling menonjol dan paling bagus sehingga suka sekali merendahkan satu sama lain. Hanya Arvel dan Loka saja yang tak terlalu perduli dengan perihal tersebut. Karena jika dalam suatu misi kadang selalu ada misi gabungan dimana para penihir akan dikumpulkan dengan kemampuan yang berbeda."Jadi maksudmu kematian guru karena memakan cookies?" Donald bertanya dengan maksud meremehkan. "Cookies itu penyebab terputusnya aliran mana dalam tubuh?" Ada manusia yang terlahir tanpa mana dan itu baik-baik saja, tapi unuk penyihir yang terbiasa punya banyak mana lalu tiba-tiba mananya terputus, itu seperti berhenti memberikan asupan oksigen untuk tubuh. "Tolong berikan penjelasan yang masuk akal," katanya lagi mengejek temuan Kev

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Surat Wasiat Sang Duke   Alasan keterlambatan

    Karena setiap pertemuan selalu berakhir dengan ricuh, pertemuan yang dijadwalkan hanya memakan waktu satu jam saja pasti selalu berakhir dengan 3 sampai 4 jam. Itu adalah waktu yang lama dan sangat menguras tenaga. Loka dan Arvel saling bertukar pandang, mereka tahu bahwa seharusnya pertemuan ini sudah selesai dan mereka harus segera pergi ke mansion Ansel. Tapi ketiga murid Rodeo yaitu Donald, Ben dan Kevin sangat tidak bisa dilawan atau bantah argumennya. Mereka bertiga terus berdebat hingga membuat kepala Loka pusing. "Kau tahu, kalian berdua terkuhat mencurigakan," bisik Kevin kepada Arvel. Arvel lalu membalas bisikan Kevin dengan tatapan saja. Kevin punya insting yang bagus, jadi Dia pasti bisa melihat kedekatan Arvel dan Loka yang kian hari semakin tak terpisahkan. Pertemuan itu pun akhirnya bubar dan dijadwalkan besok lagi dengan harapan akan ada temuan baru lagi pastinya. ***Loka dan Arvel sampai di kediaman Ansel tepat tengah malam lebih 15 menit. Mereka menyampaikan perm

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Surat Wasiat Sang Duke   Rasa penasaran

    Setelah semalam melihat dua orang penyihir yang berasal dari menara sihir, Elia sulit memejamkan matanya. Dia banyak berpikiran dan menebak alasan dua orang itu berkeliaran di mansion Ansel dan langsung dipandu oleh pemilik rumah besar ini."Padahal aku selalu bilang untuk tidak menghakimi orang lain sebelum mencari kebenarannya," gumam Elia di ranjangnya. Dia jelas-jelas berprasangka buruk terhadap Vania. Makanya dari pada berprasangka dia ingin mecari tahu kebenarannya, mengingat Marquess Bioni sangat berambisi untuk membuat menara sihir ada dibawah kaki kerajaan. Menara sihir dan penghuninya harusnya netral dan tidak melakukan kontak kedekatan, bahkan semua kegiatan penyihir meskipun mereka diberi kebebasan harus tercatat kalau mereka harus mengunjungi bangsawan beserta keperluannya. Dua orang penyihir yang semalam Elia lihat jelas memiliki kedekatan dengan Vania dan sepertinya tak memiliki catatan kunjungannya ke kediaman Ansel.Matanya pedih karena dia benar-benar tidak bisa tidu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20

Bab terbaru

  • Surat Wasiat Sang Duke   Menemukan cara

    Elia benar benar peduli dengan kondisi Kesha sehingga dia dia dia melakukan teleportasi dengan portal untuk kembali ke istana. Semalaman dia perpustakaan mencari banyak hal mengenai mana. Akhirnya dia teringat gulungan perkamen yang membahas soal mana. Setengahnya sudah diartikan oleh orang bayaran kepercayaannya. Gulungan itu belum dibacanya dan hanya dilihatnya sekilas waktu itu.Elia membaca dengan serius. "Ketemu!" Elia kegirangan.Dia segera menggulung perkamen tersebut dan membawanya kembali ke kediaman Ansel. Dia kembali ke kamarnya dengan perasaan sumringah. Elia tak sabar untuk bertemu pagi dan membawakan kabar baik ini kepada Vania. Saking antusiasnya, Elia bahkan tidak tidur lagi. Dia hanya tiduran di ranjang menatap langit langit kamar. Keesokan paginya, Elia sudah menunggu di meja makan. Dia orang no 1 yang datang paling awal. Benar, paling awal. Sampai-sampai sang kepala Koki yaitu Piton sibuk untuk membuatkan makanan ringan sembari menunggu jam makan

  • Surat Wasiat Sang Duke   Pertolongan

    Elia juga berpikir sejenak, dia ingin membantu karena dia sudah terlanjur tahu. "Bagaimana kalau Tuan penyihir bekerja sama untuk menerjemahkan perkamen gulungan sihir yang saya temukan?"Tiba tiba saja, hal itu membuat Loka dan Arvel melongo.Ajakan itu sangat tidak bisa dipercaya, "Saya bersungguh sungguh," melihat kesungguhan tersebut, Arvel langsung menjawab, "Terimakasih atas tawarannya Yang Mulia, sungguh tawaran yang sangat berarti bagi kami para penyihir," Arvel yang menatap Loka pun seperti berbicara lewat matanya. Menerjemahkan perkamen gulungan sihir bagi para penyihir merupakan anugerah, informasi kuno yang bahkan belum ada dibuku biasa nisa ditemukan, jadi Arvel dan Loka pasti tidak akan melewatkan ajakan yang sangat menggiurkan.Disini orang yang paling tidak percaya adalah Vania, bukankah Kerajaan hendak melakukan merger? mengambil alih menara sihir, tapi dengan sikap Elia yang santai seolah dia tidak ada masalah apa apa dengan isu yang sudah beredar santer tersebut.T

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan (4)

    Singkatnya, Vania mengatakan kalau ini bukanlah urusan Elia yang terlihat sangat ingin tahu urusan kenapa ada banyak orang berkumpul untuk menangani Nona Muda Ansel, tapi Elia yang juga bersikeras hendak membantu itu malah menimbulkan tanda tanya bagi Vania. "Apakah perkamen tersebut sudah diterjemahkan?" Tanya Arvel penasaran."Belum, itu karena bahasanya sangat kuno sehingga sulit untuk tahu arti perkamen dan juga beberapa kegunaan alat sihir yang kegunannya juga belum jelas," balas Elia.Bahasa kuno terdahulu sangatlah langka sekarang, itu sebabnya hanya qda beberapa ahli yang bisa bahasa kuno dan kebanyakan yang bisa melangkah penyihir yang berdedikasi untuk mempelajari bahasa kuno tersebut. Jadi kalau di Kerajaan pasti juga bisa dipastikan orang yang ahli adalah orang yang punya kemampuan langka. "Kalau boleh tahu, siapa orang yang menerjemahkan perkamen tersebut?" kali ini Loka yang ternyata."Aku sendiri," sahut Elia bangga. Elia di didik Ibunya sangat keras karena sadar haru

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan (3)

    Seseorang muncul dari balik pintu kamar yang terbuka, tapi ke empatnya belum menyadari kehadiran sosok tersebut karena mereka fokus dalam menangani Kesha yang masih lemas terbaring di kasur tersebut. Satu satunya orang yang sadar hanya Suri, sang Pengasuh.Mata Suri membelalak kaget, dia ingin memberitahu Duchess Vania, tapi Vania tampak serius memperhatikan ketiga orang yang sedang memegangi Kesha. Tapi Suri tak tahan, sehingga dia segera menghadap Vania dan membisikkannya sesuatu. Setelah Suri membisikkan sesuatu, Vania menoleh ke arah pintu berada. Saat wajahnya berputar dan mengenali sosok tersebut, tubuh Vania menegang.Sosok tersebut tersenyum ramah alih alih kaget dan penasaran. Dia sangat pandai berakting."Yang Mulia..." kata Vania cukup keras. Atas kalimat tersebut, ketiga orang yang tadinya sibuk memegangi tubuh Kesha pun kini menoleh. Mereka heran karena kenapa bisa Putra Mahkota datang ke lantai 5 dan memergoki mereka.Di sisi lain, Elia merasa tenang karena tamu misteriu

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan (2)

    Setelah acara makan malam yang damai tersebut, Putra Mahkota berujar kalau Dia hendak beristirahat, maka dengan senang hati Vania mengantarkan Putra Mahkota ke kamarnya sembari mengobrol di jalan."Bulan depan akan ada kongres, saya harap Duchess bisa berpartisipasi,""Ya Yang Mulia," Vania tersenyum. Elia benar benar memperhatikan Vania, biasanya para Lady bangsawan akan senang terbar pesona atau berlagak merayunya karena Putra Mahkota yang tampan itu masih single dan posisi Putri Mahkota masih kosong. Tapi Vania berbeda, dia hanya menjalankan SOPnya sebagai Tuan rumah yang menyambut kunjungannya, tidak lebih. Semua perlakukannya formal dan seperti formalitas, bahkan tidak ada percakapan yang mengandung unsur pribadi. Setelah sampai di depan kamar tempat Putra Mahkota tinggal, Vania pamit undur diri. Elia tersenyum dengan perpisahannya tersebut.Setelah masuk kamar, wajah yang tadi tersenyum kini segera berubah jadi datar. "Siapkan operasi malam ini," ucap Elia. Di kamarnya sudah ad

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan

    "Kenapa tertawa?"Sontak Ani menghentikan aktivitas tertawanya, "Maafkan saya Tuan, saya hanya merasa lucu.""Lucu?""Benar, soalnya Tuan adalah orang pertama yang merasa risih karena diperlakukan seperti umumnya para bangsawan,""Yah, itu tidak salah. Saya lahir dan tumbuh sebagai orang biasa, lalu dibawa Master Rodeo ke menara sihir sejak usia dini. Di menara sihir juga para penyihir hidup mandiri, jadi kalau tiba-tiba dilayani seperti ini rasanya sangat aneh dan hidup seperti kutu kain yang hanya bisa makan dan tidur saja." Arvel menyelesaikan kalimatnya dengan penuh helaan nafas seakan sedang mengeluh karena tiba-tiba menjadi seorang bangsawan. Ani yang menyimak pernyataan Arvel hanya manggut-manggut. "Baiklah kalau begitu, karena sudah tidak ada keperluan. Silahkan beristirahat, saya perhatikan Nona banyak terjaga karena memperhatikan saya,""Tolong panggil saya Ani saja Tuan. Saya tidak pantas dipanggil Nona," Ani tersenyum ramah."Semua manusia terlahir sama, meskipun pada ak

  • Surat Wasiat Sang Duke   Beban Bruno

    Ada banyak hal yang selalu Bruno Gelatrix lakukan. Sekuat itu adalah perintah alasannya yaitu Putra Mahkota Elia. Dari hal yang masuk akal sampai hal yang berbau mengancam nyawa semua dia kerjakan. Laki-laki yang bergelar Viscount itu suka rela melakukan apapun yang diperintahkan oleh majikannya. Dia mengikuti Putra Mahkota dengan setia karena telah melihat kemampuan dan kebaikan hati Elia. Peran Bruno cukup urgensi dalam menyusun kekuatan Elia, anak dari Permaisuri dari Kerajaan asing. Kali ini Elia menyuruh Bruno untuk menyelidiki hubungan menara sihir dengan kediaman Ansel serta maksud dan tujuan kedatangan Jehu yang terkuhat mencurigakan dan misterius."Aku harus meminta kenaikan gaji!" gumam Bruno seorang diri. Semakin lama semakin banyak yang dia kerjakan. Pertarungan politik semakin tidak stabil, apalagi dengan Raja yang kini melibatkan Pangeran Jehu dalam menyelesaikan masalah Kerajaan membuat kubu Duke Ibet semakin merasa senang dan berada di atas angin. Meskipun Pengeran Je

  • Surat Wasiat Sang Duke   Akar masalah

    "Grr...grrr....grrrr...." erangan hewan dalam kurungan jeruji yang sudah dipasang sihir pengaman itu memenuhi ruangan bawah tanah tersebut. Mulutnya menganga memperlihatkan taring dan air libur yang menetes. Pemandangan itu terlihat seram sekaligus menjijikkan. Ada puluhan spesimen hewan hidup yang seperti itu. Pemiliknya adalah kepala penelitian dan pengembangan sihir dibawah komando seorang Marquess. Dia punya obsesi dan ambisi yang mengerikan sehingga bisa disebut hal tersebut tidaklah normal. "Tuan... spesimen di sel no 6 mengalami kejang dan mati dalam kurun waktu 30 detik," kata salah seorang penelitinya memberikan laporan perkembangan."Yah... tidak masalah, langsung ganti dengan hewan baru, stok mana kita melimpah," katanya memberikan instruksi. Ruangan bawah tanah itu luas dan terbagi menjadi beberapa bagian, tempat eksperimen, tempat menyimpan mana, tempat para hewan yang akan dijadikan eksperimen dan satu laboratorium besar. Dia membangun itu semua hanya dengan modal propo

  • Surat Wasiat Sang Duke   Berpikir Ulang

    Urusan mansion sudah ditangani Jeff.Urusan wilayah sudah ditangani Andrew.Urusan Kesha yang kini prioritasnya bahkan ditangani oleh banyak orang, mulai dari dua orang penyihir, seorang peneliti ramuan yaitu Erick Jamamiel dan bahkan temannya Amel rajin mengiriminya surat yang berisi makalah atau artikel terkait mana dari luar negeri. Sekarang kasus kematian Kakak dan Iparnya yang tiba-tiba saja disimpulkan oleh kasus pembunuhan. Vania berharap kalau ini semua mimpi dan akan berakhir saat dia terbangun nanti. Sayangnya harapan itu sia-sia. Semuanya adalah kenyataan. Semua kemalangan itu tiba-tiba saja menimpa dirinya.Jehu menatap Vania lagi dengan iba. Wajah garang Vania tiba-tiba saja menjadi pucat seakan semua darahnya terkuras. "Maaf kalau kedatangan saya membebani Duchess," Jehu meminta maaf dengan tulus, dia juga tidak mau kalau berita itu menganggu Vania, tapi temuannya adalah hal yang tidak ditemukan oleh penyelidik, jadi mana mungkin dia akan bungkam dan membiarkannya begitu

DMCA.com Protection Status