Kinan, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sangat cerdas dan juga tampan. Dia tertarik dengan ilmu sihir setelah ayahnya, Duke Gama memunculkan pecahan sihir es ketika dirinya dalam bahaya. Waktu itu Kinan yang berumur 5 tahun ikut berburu di Hutan dengan Ayahnya. Karena mereka mencapai tempat terdalam hutan, pastilah hewan-hewan disana lebih ganas. Lalu saat keduanya sedang beristirahat, munculah serangan sekelompok Hyena. Gama yang sedang berada di dekat kudanya kaget. Kekagetannya lagi karena anaknya Kinan jauh dari jangkauannya, maka seketika itu Gama mengeluarkan sihirnya yang berelemen air. Sekelompok Hyena yang sudah kalah terkapar di tanah. Wajah Kinan membeku, awalnya panik karena ketakutan lalu berubah menjadi sangat takjub akan kekuatan ayahnya. Sejak saat itu, Kinan sudah sangat tertarik dengan ilmu sihir. Dia bahkan sudah membaca buku panduan sihir dasar sejak umur 5 tahun dan selesai menghefalnya setelah berumur 6 tahun. Ayahnya yang juga senang dengan minat anak
Hari-hari Vania menjadi sangat sibuk. Dia harus belajar sembari menyelesaikan urusan Duchy. Ini seperti training sekaligus praktik. Tidak mudah tapi tidak juga membuatnya ingin menyerah. Dia sudah menguatkan hatinya untuk menerima amanat mendiang Kakaknya. Rencananya, Vania akan mengurus Duchy sampai Kinan dewasa dan layak menjadi penerus Duke of Ansel. Setelah itu Dia berencana tinggal di daerah terpencil dengan bercocok tanam. Membayangkannya saja sudah membuatnya damai. Cita-cita yang dan mulia ini mungkin akan menguras waktunya dalam beberapa tahun. Dia menargetkan sampai umur Kinan 18 tahun. Itu artinya sekitar 10 tahun. Yah meninggalkan Duchy di umurnya nanti yang ke 32 bukanlah hal yang sulit dibayangkan. Meskipun orang-orang menganggap usianya segitu bagi wanita dan belum menikah, Dia akan dicap perawan tua, mungkin kebanyakan wanita pada umur 32 sudah memiliki 2 sampai 3 anak.Semenjak pelecehan yang pernah dilakukan oleh Bastian dulu ketika dirinya berusia 9 tahun. Dia jadi
Pengikut yang dulu meragukan Vania mulai melihat hasil belajarnya. Dia menyelesaikan urusan administrasi dengan tertib dan teliti bahkan jauh lebih cepat daripada Duke Gama dulu. Mungkin karena Dia perempuan sehingga Dia lebih taktis dan bersikap praktis. Urusan administrasi yang ditangani Vania tanpa cela membuat bangsawan lainnya yang punya urusan dengan Duchy kewalahan. Si perfeksionis Vania membuat para karyawan lainnya menjadi bekerja keras. Celah yang bisa dimasuki Count dan Countess Zarnet adalah fakta bahwa Vania tidak terlalu mengurus dua keponakannya. Vania menyerahkan segala urusan dua keponakannya kepada pengasuh. Sebetulnya Vania tak benar-benar mengabaikan keponakannya setiap malam, Vania mendapatkan laporan perkembangan keponakannya. Mulai dari aktivitas bangun tidur hingga menjelang mau tidur lagi. Vania bingung harus menjadi sosok apa, karena Dia dulu tak terlalu merasakan kasih sayang orang tuanya juga, Ibunya meninggal saat Vania berumur 3 tahun. Ayahnya sibuk dan
Akhir-akhir ini Vania jadi suka meminum kopi daripada teh. Minuman yang awalnya pahit itu membuatnya selalu terjaga dan meningkatkan konsentrasinya. Jam tidurnya jadi lebih larut dan jam bangunnya harus jadi lebih pagi. Vania jadi punya jadwal yang sangat ketat. Sudah 5 hari ini Dia selalu dilayani Hara di pagi hari, Vania merindukan Ani yang banyak bicara dan bergosip. Ani memperlakukannya dengan sopan tapi secara bersamaan juga santai, seperti mengobrol dengan teman sebaya tapi dengan tidak mengurangi rasa ketidaksopanan.Saat Hara masuk kamar Vania hendak melayani mandi paginya, Vania mencari tahu kabar Ani lewat Hara."Hara, apakah kamu tahu pelayan yang bernama Ani?"Hara yang sibuk menyiapkan gaun dan aksesori yang akan dipakai Vania pagi itu menjawab dengan santai. "Apakah Ani yang Nyonya maksud Ani Selamor, wanita yang berambut coklat dan punya bintik-bintik di area sekitar hidung""Ya benar, apakah kamu mengenalnya?," Vania menjawab dengan kegirangan."Ya Nyonya, Dia adalah
Saat membuka mata, Vania langsung tersenyum."Hari yang indah...," ucap Vania sambil mengerang dari kasurnya. Karena badannya bergerak menggeliat, selimutnya turun.'Rasanya aku ingin mengucapkan selamat pagi untuk Count Robert dan Countess Reta, silakan nikmati hari-hari terakhir anda di kediaman Ansel dengan damai.' Layaknya orang gila, Vania tersenyum sendiri.***Saat suasana masih terlalu pagi, di depan kamar tempat Count Robert dan Countess Reta tidur, tepatnya di lantai 2 suara berisik dan mengganggu mulai terdengar. Mulai dari suara logam bergesekan dan suara orang yang sedang bertengkar sangat keras. Itu cukup mengganggu sehingga bisa membangunkan orang yang sedang tertidur. Adegan orang yang bertengkar diluar hanyalah pura-pura yang sudah mereka rancang. Semalam, para pelayan sudah mendapatkan arahan dari Hara dan Ani untuk bisa mengusir Count Robert dan Countess Reta pergi, yaitu dengan membuatnya tidak betah tinggal di mansion. Jadi apapun yang dilakukan para pelayan hari
Saat sarapan, Vania sudah mendapatkan kabar dari Hara bahwa operasi pertama mereka berlangsung sukses. Vania sarapan dengan hati gembira. Entah mengapa rasa makanannya jauh lebih enak, sehingga Dia makan dengan lahap. Hari ini, Dia sangat menanti-nanti kabar selanjutnya dari Ani.Pelayan Sira dan Reva sengaja dipilih Hara karena perawakan mereka yang menggoda. Keduanya masih muda tapi juga sangat berani. Itu karena perawakan mereka yang bagus tapi tidak dengan kedudukannya, sehingga mereka sering mendapatkan pelecehan dari laki-laki. Setelah bekerja di kediaman Ansel, mereka merasa mendapatkan perlindungan. Majikan mereka sangat baik dan jauh dari kata bajingan hidung belang. Duke juga selalu menindak tegas pelayannya apabila terbukti melakukan kesalahan. Setelah merasa diayomi, pelayan tersebut menaruh kesetiannya dengan bangga pada kediaman Ansel."Operasi selanjutnya ada di ruang makan," kata Vania kepada dirinya sendiri.Karena sangat senang, Vania merasa hampir bisa menyelesaikan
Vania sudah menyelesaikan hampir setengah dokumen yang tertumpuk untuk Dia cek dan teliti lalu mencapnya. Perasaan berbunga-bunga ini rasanya sangat menyenangkan. Meski Dia sulit bersosialisasi tapi berkat Hara dan Ani, Dia bisa tahu kalau para karyawan di kediaman Duke sangat menghormati dan menghargainya.Di sisi lain, Count dan Countess tengah dalam suasana buruk. Dunia mereka tampak suram ditambah hubungan keduanya yang memanas karena kejadian tadi pagi. Reta sebenarnya sadar kalau suaminya sama seperti lelaki pada umumnya yang akan tergoda juga dengan wanita muda, tapi karena kondisi keuangan County Zergnet sangat memprihatinkan, suaminya tidak bisa bermain mata. Jangankan untuk menghidupi gundik, untuk menghidupi istri dan anaknya saja Dia kelabakan. Tapi berkat kebaikan Elis yang mau membiayai sekolah anaknya Lalisa, pengeluarannya jadi berkurang. Dulu sebelum Elis meninggal, Dia adalah sumber keuangannya, Dia bisa dengan mudah meminjam uang dengan jumlah yang besar tanpa harus
Perasaan terbakar karena kesal, geram dan entah berantah memenuhi pikiran Reta dan Robert. Sial, sungguh hari yang sial bagi mereka. Hari kamis, mereka mulai mengutuk hari kamis yang sial. Bahkan dari pagi sebelum mereka bangun hingga siang menjelang sore. Hari kamis akan menjadi hari yang akan selalu mereka benci seumur hidup.Reta merasa rasanya ada yang sedang mengisenginya dan mencoba bermain dengannya. Kesabarannya diuji sampai batasnya. Hidungnya kempas-kempis karena sedang emosi. Darahnya naik, mungkin jika berkepanjangan akan mempengaruhi kesehatannya. Dia memikirkan siapa dalang yang ada dibalik semua kejadian ini? Kenapa semua pelayan disini semua menghindarinya?. Bahkan ketika Dia bertemu dengan pelayan dan hendak memanggilnya, para pelayan itu langsung putar arah dengan langkah buru-buru. Reta diabaikan dan itu membuatnya jengkel."Brengsek..." katanya sambil menggenggam gaunnya di tempat duduk. Nafasnya tersengal-sengal, sepertinya denyut jantungnya melaju sangat kencang.
Keluar dari istana Loka memandang Vania. Dia sebenarnya cukup terkesima dengan pandangan Vania. Dia masih muda dan dipaksa dewasa. Dia belum pernah menikah tapi harus punya dua anak yang siap dia jaga. Loka yakin, Vania akan jadi wanita hebat. "Penyihir agung Loka... Saya amat sangat merasa berterima kasih atas segala bentuk bantuanya selama ini. Anda tahu bahwa kediaman Ansel dimasa mendatang akan selalu membantu menara sihir." Loka tersenyum, "Saya juga berterima kasih atas segala bentuk kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Senang bisa bekerja sama dengan kediaman Ansel." Erick Jamamiel juga sudah kembali ke akademi untuk mengajar dan tentu saja masih dengan eksperimentalnya. Sebagai Duchess Vania banyak bertemu dengan orang baru. Dia bisa melihat banyak perspektif tentang kehidupan secara luas. Dia melihat langit yang cerah. Ah ... rasa nya masa depan itu juga akan cerah bukan. Loka langsung berpamitan dan akan pergi ke menara sihir. Vania juga segera kembali ke ke
Kenapa keluarga Kerajaan dengan entengnya membuat kesimpulan seperti itu. Mereka meminta maaf pun tidak bisa mengembalikan kakak ipar dan kakaknya. "Ini karena keteledoran Ayah dan pengabaian. Kami sadar akan hal itu." Jehu menambahkan. Sejujurnya Vania mau marah, tapi tidak etis juga memarahi Meraka karena itu bukan salah mereka. "Sudahlah... yang penting sekarang malah sudah clear dan jelas. Itu bukan salah kalian sejujurnya." Kata Loka. Vania mendengarnya juga. Loka benar, tapi entah kenapa rasanya masih sakit. Dia kehilangan kakaknya dan mendapatkan surat wasiat yang memberatkan dirinya. Bukannya tidak mau untuk merawat kedua keponakannya. Tapi menjadi Duchess adalah hal lain yang tidak pernah dia pikirkan. "Ayah akan menebus dosanya dengan pergi ke kuil untuk mengabdi selama sisa hidupnya." Mereka semua cukup kaget, keputusan Raja itu tidak pernah mereka duga. "Secepatnya aku akan naik tahta untuk menggantikannya." Vania sebenarnya Tidak terima, dia ingin me
Sungguh tidak akan ada yang menyangka berita menghebohkan datang dari keluarga Istana. Raja mengumumkan secara resmi bahwa dia akan mundur dari jabatan. Tidak tahu apa yang pasti telah terjadi, tapi berita tersebut membuat semua orang gempar, bahkan pada bangsawan yang menduduki kursi dewan negara nasional. Sementara itu Elia dan Jehu masih menutupi kesalahan Ayahnya. Mereka kemudian hendak melakukan audiensi dengan pihak menara sihir dan keluarga Duke Ansel. *** Aneh sekali ada surat dari istana, dan sepertinya surat resmi. Vania membaca surat tersebut dengan serius. Karena ini surat penting tidak mungkin dia akan menolaknya. Tapi sebetulnya, dia sedang dalam kondisi mendesak. Ini terkait kondisi Kesha. Ritual tersebut belum di lakukan sehingga kondisinya menjadi lebih tidak memungkinkan dengan segala sesuatu yang terjadi. Bisa jadi lebih baik, atau sebaliknya. Pihak menara sudah berjanji bahwa malam ini adalah harinya. Pada malam hitungan tertentu, mana seseorang akan t
Raja merasa sangat gelisah sepanjang waktu. Dia tidak menyangka bahwa anaknya yang tidak berguna seperti Jehu itu bisa membuat gebrakan dengan mengungkapkan dalang kasus pembunuhan berantai di masyarakat. Bersama dengan Elia dia bisa bekerja sama. Lebih parah lagi ternyata kedok Marquis Sami bisa ketahuan. Ambisinya selama ini adalah menciptakan pasukan kuat dan akan ditakuti oleh kerajaan sekitar. Dia ingin melakukan ekspansi perluasan wilayah. Makanya dia mendukung Marquis Sami dan memberikan pendanaan untuk objek penelitian nya. Siapa sangka dia benar benar berhasil. Tapi ilmuan yang gila kadang kadang banyak mengorbankan banyak hal. Dan itu menjadi salah kaprah ketika Marquis menghalalkan segala cara. Raja akui dia salah telah mengabaikannya dulu. Kini setelah anak anaknya mengetahuinya dia malu karena sudah bertindak tidak adil pada banyak orang. Terlebih Marquis juga mengorbankan Duke Gama dan Menara sihir karena ingin menggali dirinya. "Apa yang harus aku lakukan?" Dia
Para pekerja dikembalikan ke mansion setelah semuanya selesai. Ksatria yang terluka juga diobati dengan segera. Semua master menara sihir bekerja tanpa beristirahat. Jehu dan Elia juga punya tugasnya sendiri. Untuk pertama kalinya mereka bekerja sama dengan kompak. Padahal mereka dulu selalu bermusuhan. Marquis Titan dijaga dengan ketat dibawah pengawasan menara sihir juga. Rumahnya digeledah dan ditemukan lorong rahasia bawah tanah. Rupanya dibawah sana masih banyak percobaannya. "Orang itu benar benar gila.""Dia berniat membuat pasukan monster.""Ini dibisa dikatakan pemberontakan."Mempunyai kavileri pasukan melebihi istana sama saja dengan upaya pemberontakan. Di jaman ini, semua bangsawan memiliki pasukan dengan jumlah terbatas dan Tidak boleh melebihi pasukan istana. Setelah mengacak mengacak tempat tersebut, Elia menemukan segel yang sangat familiar."Segel istana." Itu adalah segel milik Raja."Ayah?" Jehu penasaran.Benar, itu adalah segel milik raja bahwa Marquis meng
Elia tentu saja tahu tentang operasi jebakan tersebut. Dia akhirnya memberikan surat kepada Jehu, meskipun sepertinya akan datang terlambat. Pasukan kavaleri mereka datang terlambat. Ternyata suasana di istana Duke Ansel telah kacau balau. Banyak hewan hewan mati dengan darah berceceran. Beberapa ksatria juga terluka karena mereka monster monster tersebut. "Gila!" Kata Jehu kaget. Dia tidak tahu bahwa selama ini yang mereka hadapi adalah monster . "Tapi monster ini diciptakan oleh seseorang." Suara pedang berdesing. Teriakan teriakan para ksatria menggema. Pasukan Jehu juga segera bergabung. "Sepertinya Duchess dan beberapa tuan penyihir ada di dalam!" Jehu dan Elia berbagi peran. Elia bertugas mencari musuh utamanya, sedangkan Jehu berperan untuk mencari Duchess Vania dan yang lainnya. Ketika Arvel, Erick dan Vania kelelahan datanglah Jehu. "Ahh.. bantuan datang!" Kata Erick yang sudah kelelahan. Kesha sudah digendong oleh Vania."Kita harus pergi dari sini!""Bagaimana den
Dalam suasana sepi, Marquis terus menyelinap masuk, seolah segalanya terasa sangat mudah. Dia hanya tidak tahu bahwa sebenarnya semua gerak geriknya sudah di incar. Tepat saat dia hendak masuk ke sebuah kamar, dia dihalang oleh beberapa orang. "Sialan!!"Ternyata semua ini hanya sebuah jebakan.Dia segera memberi perintah pada monster buatannya itu.Kuda dengan gigi tajam dan mengeluarkan air liur menjijikkan itu maju."Dia sudah menciptakan monster rupanya!"Donald yang awalnya merasa bosan kini merasa sangat bersemangat. Sudah lama tidak mendapatkan pengalaman baru."Dia monster dengan mana yang kuat." Loka sedang memberitahu."Aku akan menguji semua eksperimen ku!" Katanya bersemangat.Ben sendiri juga sudah bersiap."Dia cukup gila rupanya, datang sendirian!"Tapi Marquis juga sebenarnya sudah bersiap kalau kalau dia mengalami gangguan.Saat kuda itu hendak menyerang, Donald melemparkan mercon bubuk ke arah kuda itu, alhasil kuda itu kelimpungan."Apa yang kau lempar kan?""Hany
"Kalau kasus yang tengah ditangani pangeran Jehu ternyata terbukti benar bahwa Duke Gama dan guru besar bekerja sama. Aku yakin pelakunya sama." "Pasti dia sudah mendengar tentang anak yang memiliki mana melimpah." "Kita bisa menjebaknya!" "untuk jaga jaga, kita kosongkan menara!" "Memangnya mereka mau kesini hanya untuk berjaga." Loka sam Arvel terlihat sedang berdebat satu sama lain. masih ada ketiga teman penyihir di menara, kalau mereka ikut kesini pasti mereka tidak mau. "Tapi kalau kita bahas kematian guru, pasti mereka mau." Mau bagaiman pun mereka menyayangi guru mereka. Master menara tidak pernah pelit dalam berbagi ilmu, kadang kala dia hanya menguji seberapa kuat kemauan kita untuk belajar . "coba saja kalau begitu." Lalu dipanggil lah mereka semua. Donald , Kevin dan Ben. Mereka tampak sangat kesal. "Awas saja kalau Tidak ada yang menarik malam ini!" Donald si pecinta adrenalin menekankan hal itu kepada Loka. "Aku Tidak janji ya!" *** Malam i
Kasus itu adalah sederet kasus penculikan orang di daerah kumuh. Ketika ditemukan Mayat mereka pucat, mereka kehabisan daya hidup. pengambilan mana secara paksa. "Tapi untuk apa?" Jehu bertanya tanya. Sementara dia masih menyelidiki kasus tersebut. Di kediaman Ansel mereka juga akhirnya bisa mengurai isi perkamen tersebut. Mantra itu ada dan yang perlu disiapkan adalah menyiapkan ritual tersebut . "Benar kalau Duchess Vania tidak memiliki mana sejak kecil?" "Sejak lahir malah." Tapi dia masih bertahan Hidup. Bukankah dia seperti fosil? Lihat saja kasus yang tengah terjadi, mereka semua mati ketika mana nya tersedot. Daya hidup mereka juga seperti tersedot. Kalau Duchess saja bisa hidup, bukankah mereka harusnya juga bisa hidup. "Ini kasus langka." Kata Loka . dia langsung melihat Duchess sebagai objek penelitian. "Apa?" Vania mulai ketakutan. "Tapi bagaimana kalau gagal? bukankah ini lebih seperti tikus percobaan?" Erick menyampaikan pendapatnya. Vania juga ng