.
Satu bulan sudah berlalu, begitupun dengan So Myung yang sama sekali tidak pernah bertemu dengan Jun Hwan. Dan selama satu bulan itu, So Myung juga tidak lernah memikirkan tentang Jun Hwan, seolah So Myung benar-benar melupakan Jun Hwan begitu saja. Dan hanya terfokuskan dengan kegiatan di rumah sakit. Seperti hal nya hari ini, di mana So Myung ada acara di stasiun tv yang harus dia datangi karena acara tersebut akan di siarkan secara langsung.
"Dokter So Myung bagaimana, apakah Anda sudah siap?" Tanya Pak Oh memastikan.
"Iya Pak, saya sufah siap!" So Myung menganggukkan pelan kepalanya untuk mengiyakan.
"Baiklah, sepertinya sebentar lagi kita akan berangkat kesana," ucap pak Oh memberi tahu.
Acara itu di adakan karena rumah sakit milik pak Oh yang telah berhasil mengoperasi perwira. Dan secara kebetulan pertemuan pers pun di adakan di sana. Sehingga akan menyibukkan So M
"Aku merasa bosan saat berada dalam acara seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, aku harus menjalani tugas ini dengan ikhlas hati." Gerutu Jun Hwan saat bersama Min Suk. "Itu bukan urusan aku!" Balas Min Suk acuh. "Ya... Min Suk, kamu ini! Hah, tidak oernah mendukungku." Jun Hwan kembali menggerutu. Saat Jun Hwan menikmati sebatang coklat bersama Min Suk tiba-tiba ada yang melapor kepada sang kapten tentang apa yang sudah terjadi dalam ruangan khusus untuk acara Perwira, Pak Oh dan So Myung. Dan setelah mendengar laporan dari prajurit tentara khusus, seketika Jun Hwan dan Min Suk berlari kencang menuju ruangan tersebut. "Kapten, kita harus bagaimana?" Tanya Min Suk kepada Jun Hwan. "Kita serang dari luar, karena tidak mungkin kita membawa tim pasukan khusus masuk ke dalam, sedangkan mereka semua sudah mempersiapkan semuanya di dalam. Dan kamu, minta kepada pasukan Elang
So Myung berhenti secara tiba-tiba dan tidak melanjutkan kembali langkah kakinya. Dan dalam hatinya pun berkata, "So Myung, kamu tidak diijinkan untuk pergi dari sini begitu saja. Karena kamu sudah memiliki janji dengan Perwira untuk menemani Jun Hwan. Tapi kenapa aku harus menemani Jun Hwan? Sedangkan Jun Hwan sudah memiliki wanita lain. Tapi...." Terhenti.So Myung membalikkan tubuhnya dan menghampiri Young yang masih bersama Min Suk. Dan ketika So Myung berdiri di antara Young dan Min Suk, So Myung pun berkata, "Dokter Young." Panggilku pelan.Seketika Young melepaskan pelukannya dengan Min Suk. Lalu Young menatap So Myung yang berdiri di hadapannya. Dan tidak lama kemudian Young berjalan menghampiri So Myung."Dokter So Myung, apakah kamu baik-baik saja? Kamu tidak terluka, bukan?" Tanya Young kepada So Myung."Aku tidak apa-apa Dokter Young dan aku juga tidak terluka sama sekali. Tapi, aku baru
Jasad perwira dan Ha Myung pun telah usai di makamkan. Lalu, Jun Hwan memghampiri So Myung yang berdiri mematung dekat dengan mobil telah terparkir, yang diikuti oleh Min Suk dan juga Young dari belakang. Terlihat begitu gagah saat Jun Hwan berjalan dalam setiap langkah dengan seragam lengkap seorang pahlawan dan kacamata hitam yang menutupi kedua matanya. Dan itu semakin membuat Jun Hwan terlihat keren."Dokter So Myung, terimakasih kamu telah ikut menghadiri pemakan perwira. Dan terimakasih untuk tadi," ucap Jun Hwan setelah membuka kacamatanya."Tidak masalah, itu aku lakukan sebagai seirang teman. Dan aku pun juga berterimakasih kepadamu, karena sudah menyelamatkan aku dari bahaya." Balas So Myung kemudian."Bukankah itu sudah menjadi tugasnya untuk melindungimu, Dokter So Myung. Benarkan, kak Jun Hwan?" Celetuk Young menggoda.Sejenak So Myung dan Jun Hwan terdiam, seolah tidak bisa mengatakan a
"Saya tahu Pak Oh, ayah Dokter Ji Tae bersama dengan saya di acara itu. Tapi apakah Anda tahu tugas seorang Dokter itu apa? Bukan hanya melayani dan bertugas di rumah sakit saja. Dan kenapa saya tidak ikut dalam mobil ambulans, itu karena masih ada dua korban di sana yang harus segera dievakuasi oleh seorang Dokter. Dan bukankah Anda adalah Dokter senior, Jadi saya tidak harus mengajarkan Anda tentang tugas seorang Dokter, bukan! Ma'af saya harus pergi dulu!" Ketus So Myung kepada Ji Tae.So Myung memutuskan untuk pergi dari ruangan Ji Tae. Namun ketika So Myung hendak memegang gagang pintu ruangan itu tiba-tiba pintu telah dibuka dari luar."Oh Dokter So Myung, ma'af saya tidak tahu jika Anda berada di dalam. Dan kebetulan juga ada Anda di sini, jadi saya tidak harus mencari-cari keberadaan Anda." Uvap salah seorang Dokter yang lain."Ada apa Dokter Youra datang ke ruangan saya?" Tanya Ji Tae."Saya
"Jangan sentuh Dia!" Teriak seorang lelaki."Siapa kamu? Beraninya kamu berteriak kepadaku!" Balas Ji Tae dengan nada tinggi."Dia adalah calon suami saya, jadi jangan berani-beraninya Anda mengganggu saya dan kehidupan saya lagi. Dan inilah alasannya kenapa saya terus menolak Anda, karena saya sudah memiliki pilihan hati saya." Celetuk So Myung kemudian.Setelah mengatakan itu kepada Ji Tae, lalu So Myung pergi sembari menarik lengan Jun Hwan. Ya, lelaki yang menolong So Myung dari Ji Tae adalah Jun Hwan. Dan ketika berjalan di koridor rumah sakit, Jun Hwan tersenyum penuh kemenangan. Karena So Myung telah mengatakan kepada Ji Tae bahwa Jun Hwan adalah calon suaminya. Sehingga Jun Hwan tersenyum bahagia."Masuklah, ikut aku sekarang juga!" Pinta So Myung kepada Jun Hwan."Memangnya kamu mau mengajakku kemana?" Tanya Jun Hwan penasaran."Aku bilang masu
"Kenapa kamu meninggalkan aku untuk selamanya? Andai saja kamu tidak pergi, pasti kita sudah menikah dan hidup bahagia. Dan aku tidak akan mengalami kehidupan yang serumit ini," ucap So Myung dengan pelan dalam keadaan mabuk berat.Jun Hwan masih setia menggendong So Myung. Dan tidak lama kemudian Jun Hwan pun akhirnya sampai di rumah So Myung. Lalu Jun Hwan membawa So Myung untuk masuk ke dalam. Setelah itu, tubuh So Myung direbahkan di atas ranjang milik So Myung."Aku tidak tahu apa maksud dari perkataanmu. Mungkin lelaki itu sangat kamu cintai, sehingga kamu sulit melupakannya meskipun dia sudah meninggalkan kamu," ucap Jun Hwan seraya menatap So Myung yang tidak sadarkan diri karena mabuk terlalu berat.Setelah mengatakan hal itu, Jun Hwan pergi dari kamar So Myung. Namun ketika Jun Hwan melangkah maju, dia tidak sengaja melihat foto seorang lelaki yang berbingkai di atas nakas. Dan Jun Hwa
"Hormat! Kapten Jun Jwan melapor bahwa kami pasukan Tim Khusus siap menjalankan tugas!" Jun Hwan memberikan laporan kepada sang komandan bahwa Tim Khusus siap menjalankan tugas untuk perang. "Laporan saya terima. Siapkan segera pemberangkatan kalian!" Jawab sang Komandan. "Siap, Komandan!" Balas Jun Jwan dengan suara lantang dan tegas. Setelah mendapatkan intruksi dari komandan, sang kapten Jun Hwan dari pasukan Tim Khusus pun menyiapkan pemberangkatan dan beberapa perlengkapan serta peralatan yang dibutuhkan. Setelah itu, pasukan Tim Khusus pun memasuki helikopter untuk segera menuju ke Negara Amerika Serikat. "Semua sudah siap?" Tanya Jun Hwan memastikan. "Siap, Kapten!" Jawab pasukan tim khusus dengan lantang. Tidak lama kemudian helikopter diterbangkan oleh Min Suk. Dan Jun Jwan memantau keadaan dan musush dengan sebuah teropong. S
"Aku berjanji, bahwa aku akan kembali dan menemuimu." Balas Jun Hwan kemudian.Setelah So Myung membaca pesan singkat dari Jun Hwan, So Myung sejenak memberikan senyuman yang terlukis dari bibirnya. Dan setelah itu So Myung pun kembali memberi pesan kepada Jun Hwan, lalu berkata, "Aku akan menunggumu!" Pesan itu pun dikirim ke ponsel Jun Hwan."Ya So Myung, ini foto siapa?" Tanya Young yang menyadarkan So Myung dari lamunannya."Eh... Itu, itu adalah Do Young. Seorang lelaki yang pernah singgah dihatiku dan juga pernah menjalin hubungan asmara denganku...." Terhenti."Lalu, dimana Dia sekarang?" Sela Young kemudian."Dia, sudah pergi untuk selamanya." Jawab singkat So Myung.Seketika Young terdiam setelah mendengar jawaban So Myung terakhir. Dan Young melihat kesedihan di mata So Myung. Sehingga Young meminta ma'af jika pertanyaan dan kein