Share

Lelaki Gila

Author: 5Lluna
last update Last Updated: 2023-09-27 10:52:47

“Hai, sepupu.” Mau tidak mau, Aju menyapa orang yang baru saja mengejeknya itu. “Mulutmu masih saja seperti sampah ya.”

“Setidaknya aku bukan manusia sampah sepertimu,” desis perempuan yang jadi lawan bicara Aju.

Aiden yang berada di antara dua perempuan itu tertegun. Padahal mereka baru saja tiba dan belum ada lima menit di dalam tempat acara, tapi sudah ada saja yang menyerang. Makin terkejut karena yang menyerang dengan ejakan itu adalah sepupu Aju dan tampak tidak bersahabat.

“Berhentilah membuat kegaduhan.” Baru juga Aju ingin membalas, seseorang lain datang. “Kalian itu bukan anak TK yang harus berkelahi karena mainan.”

“Bukan aku yang mulai, Ma. Aju yang duluan.” Perempuan muda tadi tidak segan menunjuk.

“Bianca.” Perempuan yang lebih tua menegur. “Ini adalah pernikahan kakakmu, jadi bersikaplah dengan baik.”

“Menyebalkan.” Hanya itu yang dikatakan Bianca, sebelum berbalik pergi.

“Maafkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sugar Mommy Amatiran   Tatapan Mata

    “Menjijikkan sejali.” Aiden berkomentar, ketika sudah duduk cantik di dalam mobil. “Masa di depan istrinya dia menggoda perempuan lain yang adalah sepupu.” “Ya.” Aju mengangguk dengan tatapan takjub, pada lelaki muda di sebelahnya. “Memang menjijikkan.” “Apa dia selalu seperti itu?” Aiden kembali bertanya, sembari menyalakan mesin mobil. “Maksudku, selalu mata keranjang dan menjijikkan.” “Aku tidak tahu kalau pada perempuan lain, tapi ... sepertinya sua selalu seperti itu padaku,” jawab Aju dengan kedikan bahu, tanda tidak begitu yakin. “Yang benar saja. Jangan bilang dia suka padamu atau mungkin terobsesi?” Aiden bergidik membayangkan hal itu. “Kalau pun iya, memang apa masalahnya?” Tentu saja Aju bingung dengan penolakan sugar baby-nya. “Dia itu sepupumu loh, Kak.” Aiden tanpa sadar menyebut kata kak. “Di negara kita memang diizinkan, tapi itu tidak baik untuk keturunan.” “Kenapa pemikiranmu jauh sekali?” tanya Aju, sambil menahan tawa. Dia merasa kalau lelaki muda di

    Last Updated : 2023-09-28
  • Sugar Mommy Amatiran   Larangan

    “Wih.” Ray langsung berdecak kagum ketika melihat sahabatnya datang. “Motor baru dari Mommy nih.” “Tidak bisakah mulutmu dikunci?” tanya Aiden dalam desisan. “Suaramu keras sekali.” “Ops.” Ray menatap ke sekitarnya, sebelum berakhir mengucapkan maaf. Untung saja tidak ada orang yang terlalu dekat dengan mereka. “Kau bawa barang yang kuminta kan?” Aiden yang baru saja merapikan rambut, kini mengulurkan tangan pada sang sahabat. “Aku sudah mencarikan kemeja yang sekiranya cocok untukmu.” Ray merogoh tas ranselnya dan mengeluarkan kemeja kusut. “Setidaknya itu bisa jadi outer karena kau sedikit lebih besar dariku.” Aiden berdecak pelan mendengar itu. Dia juga tahu fakta yang diungkapkan oleh sahabatnya, tapi tidak punya pilihan lain. Tempat kos yang Aiden tinggali, terlalu jauh dan dia bisa terlambat kalau pulang dulu. “Kenapa kau tidak meminta Si Dia untuk menjadikanmu model?” Ray tiba-tiba saja bertanya, sembari membantu sahabatnya memegang ransel pinjaman dari Aju. “Kau tah

    Last Updated : 2023-09-28
  • Sugar Mommy Amatiran   Pisah

     “Bagaimana ini?” Aju mondar mandir di ruang tamu apartemennya, dengan kedua tangan di kepala.   “Apanya yang bagaimana?” Kira terlihat bingung melihat sang selebriti yang terlihat bingung.   “Soal yang diminta Damian itu loh.” Aju masih terlihat sangat panik. “Nanti bagaimana dengan Aiden? Dia kan jimat keberuntunganku.”  “Berhentilah berpikir dia jimatmu.” Kira memutar bola mata dengan gemas. “Dia jelas saja hanya manusia biasa.”  “Ya, tapi ....”  “Begini saja.” Gemas sekali dengan Aju, sang manajer memotong kalimat perempuan itu.   “Kita uji coba saja dulu. Untuk sementara, kau tidak perlu berdekatan dengan Aiden,” lanjut Kira dengan sesuatu yang sekiranya masuk akal bagi semua orang.   “Mungkin selama sebulan atau sampai proyeknya selesai. Kita nanti bisa lihat apakah pekerjaanmu berkurang atau malah bertambah.”  “Sebulan

    Last Updated : 2023-09-29
  • Sugar Mommy Amatiran   Syarat

     “Kenapa sih dengan perempuan-perempuan sialan itu?” tanya Aiden menaikkan tudung pada jaket hoodie yang dia gunakan hari ini.  “Itu tanda kalau kau makin terkenal, Bung.” Ray menepuk pundak sahabatnya, seraya menatap ke sekeliling. Banyak orang yang menatap mereka atau lebih tepatnya menatap Aiden.  Sudah beberapa hari sejak kejadian bertengkar Sofia dan Sisilia, tapi keadaan tidak bertambah baik. Entah bagaimana, lebih banyak lagi perempuan yang berusaha mendekati Aiden dan membuat lelaki itu kesulitan. Bahkan mereka makin terang-terangan sekarang.  “Padahal kau sedang absen menemui Mommy-mu, tapi gaya berpakaianmu makin keren saja. Ini jaket incaranku dan harganya mahal.” Kali ini Ray berbisik, sambil menarik jaket yang sahabatnya pakai.  “Aku sempat dikirimkan beberapa barang, sebelumnya. Sepertinya, dia membeli lewat online dan mengirim langsung ke alamat kos yang memang sempat kuberikan padanya,” j

    Last Updated : 2023-09-30
  • Sugar Mommy Amatiran   Tidak Nyaman

    “Aku tidak mau pergi!” Aju merajuk selayaknya anak kecil. “Tapi, Aju. Ini jelas kesempatan yang sangat langka.” Kira menarik sang selebriti dari ranjang tempatnya berbaring. “Kau bisa mendapatkan pekerjaan lagi, setelah beberapa minggu.” “Ah, benar juga.” Tiba-tiba saja, Aju bangun sendiri dari posisi tidurnya. Itu membuat Kira yang menarik sekuat tenaga, kehilangan keseimbangan dan nyaris membawa Aju jatuh bersama dengannya. “Bisa jangan tiba-tiba bangun?” desis Kira agak kesal juga. “Ini sudah tiga minggu.” Aju tidak peduli dengan keluhan manajernya. “Kapan aku bisa bertemu dengan Aiden? Janjinya kan selama tiga minggu saja?” “Masalahnya, pemotretan kita belum selesai. Lusa masih ada pemotretan berkelompok. Setelah itu, mungkin baru kau bisa pergi bertemu dengannya, tapi ....” Kira sengaja menjeda untuk melirik sang selebriti. "Itu kalau kau tidak dapat pekerjaan dari Damian.” “Kenapa kau seperti itu sih?” Ke

    Last Updated : 2023-10-01
  • Sugar Mommy Amatiran   Suara Desahan

     “Aku tidak mau.” Aiden menolak dengan sangat tegas.   “Tidak bisakah kau menolongku sekali saja?” tanya Sofia dengan mata berkaca-kaca. “Aku benar-benar butuh tumpangan.”  “Aku bisa memberimu tumpangan.” Sisilia langsung menghadang. “Aku dijemput sopir dengan mobil dan jelas punya banyak tempat lowong.”  “Maaf, tapi aku tidak mau kena macet.” Sofia dengan cepat menolak. “Aku punya janji penting dan pasti terlambat kalau naik mobil.”  “Kau bisa naik ojol.” Sisilia masih tidak mau kalah.   “Itu sama saja. Aku harus menunggu ojolnya datang dulu dan dia bisa saja jauh. Makanya berhentilah menghalangiku atau aku akan menuntutmu karena terlambat.”  “BAIKLAH.” Tidak tahan dengan pertengkaran yang makin sering terjadi itu, akhirnya Aiden mengalah.   “Hanya kali ini saja aku membantu dan ini juga yang terakhir kalinya kalian berdua duduk di dekatku. Tid

    Last Updated : 2023-10-02
  • Sugar Mommy Amatiran   Terpergok

     “KENAPA KAU BISA ADA DI SINI?” Aiden jelas saja akan berteriak dengan kehadiran Aju yang tiba-tiba itu.   “Maaf.” Perempuan cantik yang sudah melepas penyamarannya itu menunduk.   “Kau pikir ini rumahmu?” Aiden masih marah karena dia ditemukan dalam keadaan tak pantas.   Bukan sesuatu yang diluar nalar. Lelaki muda itu hanya dipergoki sedang menonton film biru saja. Suara desahan  yang didengar Aju pun berasal dari sana. Aiden hanya menonton saja, tapi tetap terasa memalukan.   “Aku kan sudah minta maaf,” keluh Aju yang mulai kesal dimarahi terus. “Lagi pula, salahmu sendiri karena tidak menutup pintu dengan baik.”  “Bukan aku yang tidak tutup pintu dengan baik.” Aiden mendesah kesal ketika mengingat siapa yang terakhir keluar dari kamar kos miliknya.   “Sudahlah.” Pada akhirnya, Aiden malas bertengkar dan mengibaskan tangan. “Ada perlu apa tiba-tiba datang ke sin

    Last Updated : 2023-10-03
  • Sugar Mommy Amatiran   Mencurigakan

     “Jadi bagaimana malam panas kalian berdua?”  “Tidak ada yang seperti itu,” geram Aiden, berusaha melepaskan rangkulan sang sahabat dari pundaknya.   “Oh, ayolah.” Ray memutar bola matanya dengan gemas. “Waktu aku memergoki kalian semalam, jelas sekali kalau kalian dalam posisi ingin melakukan sesuatu.”  “Apalagi kau juga habis nonton film kan?” lanjut Ray yang menaik turunkan alisnya untuk menggoda.   Geraman Aiden makin terdengar jelas. Dia jadi menyesal membiarkan sang sahabat memiliki kunci cadangan kos. Harusnya, walau Ray memaksa pun, Aiden tidak memberikan. Sekarang, lebih tepatnya  kemarin malam, Ray malah melihat yang tidak seharusnya.   Ray yang sempat pamit untuk belanja camilan, malah masuk ke kamar di saat yang tidak tepat dan membuat semuanya kacau. Untung saja teriakan histeris lelaki itu tidak sampai membuat seisi kos mendatangi kamar Aiden.  “Demi

    Last Updated : 2023-10-04

Latest chapter

  • Sugar Mommy Amatiran   Akhir Bahagia

    “Selamat, kandungannya sudah sebulan.” Mey-sepupu dari Aju adalah orang yang paling pertama bersorak. Kebetulan dia yang merekomendasikan dokter kandungan. Aiden ikut senang mendengar hal itu. Dia bahkan menangis haru, ketika melihat titik hitam yang akan menjadi calon anaknya nanti. Sayang sekali, Aju tidak bereaksi serupa. Perempuan itu justru terlihat sangat frustrasi. “Kak Aju.” Sadar ada yang salah, Aiden memanggil istrinya. “Kok malah murung?” “Bagaimana aku harus menghadapi dunia dan pekerjaanku?” tanya Aju, tidak berusaha menutupi apa yang membuatnya gelisah. “Hadapi seperti biasa saja.” Aiden mencoba memberi saran. “Maksudku, ini kan bukan suatu kesalahan, jadi tidak perlu dipikirkan.” “Aku tahu kehadiran anak ini bukan kesalahan, tapi cara mendapatkan jelas salah. Itu yang membuatku kepikiran, terutama karena mulut orang-orang sangat sulit dikendalikan. Kau tidak tahu saja kalau ucapan orang-orang di media sosial media itu sangat keterlaluan.” Semua yang ikut ke r

  • Sugar Mommy Amatiran   Berubah

    “Hamil?” tanya Aiden dengan mata yang melebar karena kaget. “Tidak tahu.” Aju dengan cepat menggeleng. “Tadi aku memang sempat mual, tapi belum diperiksa.” Walau sudah dikatakan seperti itu, tapi Aiden tetap saja melongo. Dia bahkan mengabaikan makanan yang ada di depannya karena masih tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. “Aku akan jadi ....” “Belum diperiksa.” Aju refleks memukul bibir suaminya, walau banyak yang mungkin melihat. Mereka memang masih di ruangan pesta. Sebagian tamu memang sudah pulang, tapi bukan berarti tidak ada orang. Masih cukup banyak yang ingin tinggal untuk after party yang akan berlangsung sebentar lagi. Lalu karena masih ada waktu, Aju dan Aiden memutuskan untuk makan dulu. Kebetulan mereka sudah berganti pakaian. “Aku akan jadi ayah.” Aiden bergumam, tanpa mendengarkan apa yang dikatakan istrinya. “Kau itu kenapa sih?” Aju kembali memukul sang suami, tapi kali ini di bagian lengan. “Aku kan sudah bilang kalau belum diperiksa.” “Tapi teta

  • Sugar Mommy Amatiran   Tragedi Hari Pernikahan

    “Wah, kenapa gaunmu bagus sekali?” Tiara langsung merasa takjub dengan perempuan yang berdiri di depannya. “Bukankah katanya ada bagian yang rusak?” “Ya.” Aju tanpa ragu mengangguk. “Tapi mereka memutuskan untuk memotong bagian depan ini dan membiarkannya menjadi pendek di bagian depan, tapi tetap panjang di bagian belakang.” “Lebih tepatnya, mereka memotong bagian rok agar jadi pendek dan menambahkan kain lagi untuk menutupi bagian belakang dan samping.” Tiara mengangguk, sembari terus melihat gaun milik sang pengantin. “Ide yang sebenarnya sudah lama ada, tapi aku pribadi tidak berpikir akan terlihat cantik di gaun pengantin,” lanjut Tiara yang masih saja takjub. “Terutama yang menggunakan gaun ini adalah orang yang juga sangat cantik.” “Ah, Tante bisa saja.” Mau tidak mau, Aju tersipu juga. “Dari pada membahas pakaian, mending membahas mentalmu.” Sepupu Aju yang bernama Mey bertanya. "Bagaimana? Apa sudah siap?” “Siap gak siap sih.” Aju meringis ketika menjawabnya. “Benar

  • Sugar Mommy Amatiran   Satu Meter

    “Selamat siang menjelang sore, Mbak Aju.” Seorang pegawai butik menyambut. “Aduh, maaf ya Mbak Adel. Saya agak terlambat karena ternyata pekerjaan saya selesai lebih lambat.” Aju tentu saja akan meminta maaf lebih dulu karena sudah datang sangat terlambat dari waktu yang dijanjikan. “Sama sekali tidak masalah karena Aidennya sudah datang duluan.” “Ya?” Mata Aju melotot mendengar apa yang barusan diucapkan petugas butik. “Siapa yang datang?” “Calon suaminya, Mbak.” Pegawai butik menjawab dengan nada gemas. “Dia telat juga sih, tapi yang penting kan sudah datang.” Walau Aju masih agak terkejut dengan apa yang dia dengar, tapi dirinya masih berusaha tenang. Padahal tadi dia sudah mencoba mengecek jadwal sang tunangan lewat asisten, tapi tidak menemukan ada kunjungan ke butik. Jadi kenapa Aidenada di sini? “Kak Aju.” Aiden yang menunggu di ruang tunggu, langsung bangkit dan menyapa tunangannya. “Kenapa ada di sini?” Alih-alih menyambut rentangan tangan sang tunangan, Aju malah

  • Sugar Mommy Amatiran   Bertengkar

    “Aiden. Apa kau sibuk?” Aju menanyakan hal itu lewat telepon dengan ekspresi yang terlihat frustrasi. “Maaf, Kak. Aku udah selesai kuliah sih, tapi habis ini mau ikut rapat di kantor. Memangnya ada apa ya?” Aju mengatupkan matanya. Dia tampak kesal, sekaligus terlihat lelah saat bersamaan. Inginnya marah, tapi pada akhirnya dia tidak bisa melakukan itu. Apalagi sekarang ini Aju sedang berada di tempat umum. “Ya sudah.” Pada akhirnya sang selebriti hanya bisa mendesah saja. “Tapi nanti kalau sudah selesai telepon aku ya.” “Oke. Nanti aku juga akan kirim pesan kalau sudah sampai di kantor.” Sang selebriti kembali mendesah lelah, sebelum akhirnya mematikan sambungan telepon. Aju kemudian menatap pesan yang baru saja dia terima, tepat sebelum menelepon sang kekasih. Itu adalah pesan dari butik tempat Aju memesan gaun pengantin. [Butik: Mbak, ada sedikit masalah dengan gaun dan jasnya. Masih bisa diperbaiki, tapi mu

  • Sugar Mommy Amatiran   Penolakan

    “Kenapa kau terlihat lesu?” Ray bertanya pada sang sahabat. “Bertengkar dengan Kak Aju?” “Tentu saja tidak,” jawab Aiden dengan wajah yang ditutupi buku. “Walau tidak separah bertengkar, tapi aku punya masalah yang tidak kalah gawatnya.” “Apa itu?” “Kakek mulai memintaku untuk memikirkan pernikahan.” “Wow.” Ray tidak bisa menahan rasa terkejutnya dan berakhir mendapat pelototan dari orang-orang yang ada di perpustakaan. Aiden dan Ray tentu saja sedang berada di perpustakaan kampus. Mereka saat ini sedang mengerjakan tugas, sembari menunggu mata kuliah berikutnya. Sayang sekali Aiden sama sekali tidak bisa fokus sama sekali, walau masalah yang dia pikirkan sudah lewat beberapa minggu. “Jadi sekarang aku harus bagaimana?” tanya Aiden yang kini menatap sang sahabat. “Ya kalau mau nikah ya nikah saja.” Ray berbicara dengan santainya. “Yang penting Kak Aju juga mau. Gitu aja kok repot.” “Kau pikir menikah itu mainan?” Aiden tidak segan memukul bagian kepala sahabatnya yang

  • Sugar Mommy Amatiran   Sudah Tua

    “Bagaimana mungkin aku tiba-tiba punya saham?” Suara teriakan Aju terdengar bahkan sampai keluar ruangan sang kakek. Para asisten dan sekretaris yang menguping saja sampai tersentak saking kerasnya suara itu. “Sabarlah, Sayang.” Aiden tentu akan bertugas sebagai penenang. “Aku pun baru tahu hari ini.” “Karena itu aku bertanya pada Kakek.” Aju tidak segan memukul meja yang ada di depannya. “Kenapa membuat keputusan yang gegabah seperti itu?” “Itu sama sekali bukan keputusan yang gegabah.” Walau orang-orang di depannya terlihat sangat serius, tapi Raja sama sekali tidak terpengaruh. Sebaliknya, dia malah sangat tenang. “Sebenarnya, ini sudah Kakek pikirkan selama berbulan-bulan,” lanjut pria sepuh itu dengan mata yang memejam, seolah sedang lelah. “Sekali pun begitu, Kakek tidak bisa seenaknya memutuskan.” Kali ini, Atlas yang protes. Tadi dia memang ikut masuk ke ruangan sang kakek, setelah rapat selesai. “Itu adalah saham milikku, Atlas.” Raja membuka mata, hanya untuk

  • Sugar Mommy Amatiran   Pemegang Saham

    “Eh? Aku juga ikut?” tanya Aju dengan kedua mata yang membulat karena terkejut. “Untuk apa Aju harus ikut?” Kini Aiden yang bertanya dengan mata melotot. “Kita kan hanya akan pergi ke rapat umum pemegang saham. Aju tidak perlu ikut.” “Justru karena kita akan pergi ke rapat itu, makanya Aju harus ikut.” Sayangnya, Raja tetap kukuh pada pendiriannya. “Kecuali kalau hari ini Aju ada jadwal kerja.” “Hari ini tidak ada sih, tapi ....” Jujur saja Aju sangat bingung dengan ajakan yang sangat tiba-tiba ini. “Tapi memangnya tidak masalah? Aku kan tidak bakal ngapa-ngapaiin di sana. Nanti malah mengganggu saja.” “Kau tidak akan mengganggu, justru kau akan bosan.” Aiden yang berbicara. “Aku tidak ingin kau bosan ketika mengikuti rapat yang memang membosankan itu.” “Rapat membosankan kepalamu.” Raja tidak segan memukul cucunya. “Kinerjamu selama magang di kantor akan dinilai semua orang.” “Tapi tetap saja rapat itu pasti akan membosankan bagi Aju.” Aiden yang tidak mau kalah, malah berdeba

  • Sugar Mommy Amatiran   Tamat Riwayat

    “Selamat pagi.” “Selamat pagi juga, Aju.” Tiara membalas sapaan itu dengan sama hangatnya. “Hari ini kau terlihat sangat bersemangat, apa ada sesuatu yang baik terjadi?” “Ada sih, tapi aku tidak akan mengatakannya.” Aju mengedipkan mata dengan jahil. Jujur saja, ini membuat Tiara agak terkejut. Hari ini memang Aju sudah kembali bekerja seperti biasa dan akan melanjutkan pemotretan dengannya, tapi tidak disangka kalau sang selebriti akan seriang itu. Jangankan Tiara, Kira sebagai manajer saja merasa bingung. [Malaikat: Baby, aku sudah sampai di tempat Tante Tiara dan akan bekerja. Kamu juga yang semangat ya di kampus.] Aju menyempatkan diri mengirimkan pesan itu pada sang kekasih dan membuatnya makin tersenyum. Iya, dirinya dan Aiden pada akhirnya resmi menjadi kekasih lagi. Itu pun setelah Aju berhasil membuat Aiden tersipu malu dengan kalimatnya sendiri. Aiden sudah mengakui perasaan dan ketakutannya akan masa

DMCA.com Protection Status