Sesampainya di kantor Clarissa langsung keluar dari mobil Andre tanpa sepatah kata apapun. Andre tersenyum getir, dia benae-benar laki-laki terbrengsek sampai-sampai wanita yang begitu ia cintai dan ia lukai sulit untuk memaafkannya. Andre langsung tancap gas menuju kantornya yang berada di Bali dengan kecepatan tinggi, untung saja jalan masih terlihat sepi jadi Andre bisa melajukan mobilnya dengan cepat.
“Pagi Sa,” ucap Areta yang tiba-tiba muncul dari belakangnya.
“Pagi juga Ta, tumben pagi-pagi udah berangkat kesambet setan apa ni,” ledek Clarissa sambil tertawa.
Siang ini Devan mengajak Clarissa makan siang di restoran yang menyediakan makanan korea. Devan sengaja mengajak kesini karena di sini makanannya enak, Devan juga ingin mengungkapkan perasaannya kepada Clarissa. Devan sudah nggak bisa memendam perasaannya.Devan juga nggak peduli kalaupun nanti Clarissa bakal menolaknys, yang terpenting ia bisa mengkatakan jujur tentang perasaannya.Devan dan Clarissa menikmati makan siangnya dengan hening.“Sa apa aku boleh ngomong sesuatu?” tanya Devan“Iya boleh Dev, mau ngomong apa,” ucap Clarissa menghentikan suapannya ke mulutnya.“Tapi jangan marah ya,” ucap Devan meyakinkan Clarissa“Iya aku nggak bakal marah,” ucap Clarissa“Sa ... sebenarnya aku menyukaimu, apa kamu mau jadi pacar aku,” ucap Devan. Clarissa yang mendengar itu sangat kaget.“Dev, apa aku nggak salah dengar?” tanya Clarissa“Nggak Sa, g
Sesampai di Apartemen Andre dan Clarissa duduk di sofa mereka masih asik mengobrol dengan Andre yang melingkarkan tangannya di pinggang Clarissa. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam namun mereka berdua masih asik menikmati kebersamaannya.“Sayang,” bisik Andre tepat di telinga Clarissa dan itu membuat geleyeran aneh.“Hemmm,” gumam Clarissa sambil menatap Andre pandangan mereka bertemu dan bahkan muka mereka sangat dekat.“Gimana kalau malam ini menghabiskan waktu kita berdua,” ucap Andre sambil tangannya mengelus pipi Clarissa.“Tapi sayangnya aku udah ngantuk banget Ndre, lebih baik kamu balik aku mau tidur,” ucap Clarissa sambil menjauhkan tangan Andre dari pipinya.“Hemm kamu jahat, ya sudah aku balik dulu ya. Good night sayang,” ucap Andre sambil mencium kening Clarissa.“Hati-hati di jalan,” ucap Clarissa. Andre berjalan keluar Apartemen dengan di antar C
Tidak tahu kenapa hari ini terasa begitu indah dan sangat membuat Andre begitu bahagia karena semalam ia melamar Clarissa dan lamaran dia di terima sama Clarissa, Andre benar-benar bahagia di sepanjang perjalanan menuju kantor Andre senyum-senyum sendiri seperti orang gila.Sampai di kantornya Andre langsung masuk ke dalam ruangannya, lalu ia langsung mengeluarkan handphonenya dari kantong celananya dan ia mengirimkan pesan kepada Clarissa.“Sayang nanti pulang kantor aku jemput kamu ya.”Andre langsung duduk dan meletakan handphonenya ke meja, lalu ia membuka dokumen-dokumen yang perlu ia cek dan tanda tangani.Ditempat lain Devan dan Clarissa sedang meeting dengan klien mereka terlihat sangat serius, tak lama kemudian meeting mereka telang selesai dan di akhiri dengan berjabat tangan. Setelah itu Devan mengajak Clarissa balik ke kantor karena masih banyak kerjaan yang harus diselesaikan.Setelah sampai di ruanganya Clarissa mendudukka
Di sepanjang perjalanan Andre hanya diam saja dan menatapkedepantanpa menolehsedikitpunkepada Clarissa. Clarissa yang merasa tidak enak terhadap Andre hanya bisa diam saja saat mau bicara selalu tidak jadi, Clarissa tahu bahwa Andre sedang terbakar api cemburu makanya ia hanya diammengacukkannya.Karena Clarissa sudah tidak tahan dengan keheningan yang terjadi Clarissa pun memberanikan diri untuk bicara.“Andre sudahdongjanganngambek, aku tahu kamu lagi cemburukan sama Devan aku tadi hanyangobrolbiasa kok,” ucap Clarissa akan tetapi Andre masih fokus saja sama jalanan di depannya t
Andre dan Clarissa pun sampai di bandara mereka berdua mencari keberadaan mama dan Felicia.“Papa,” teriak Felicia dari belakang, Felicia berlari ke arah papanyamerakasalingberpelukkankarena sudah lama Felicia tidak berjumpa dengan papanya.“Papa Cia kangen sama papa,” ucap Felicia yang masih erat memeluk papanya.“Papa juga sangat kangen sama Cia,” ucap Andre
Andre dan yang lain sudah sampai di Apartemen milik Clarissa, Clarissa menyuruh mama, Felicia dan Andre untuk duduk di sofa. Clarissamenggambilkanair minum dingin untuk mereka dan beberapacemilanringan.Clarissa ikut bergabung dengan mereka dan mengobrol, karena hari sudah semakin malam Clarissa bergegas mau memasak makan malam untuk mereka akan tetapi mama Andre mencegahnya lebih baikdeliverysaja karena mama Andre tidak tega melihat Clarissa yang sudah capek kerja harus masak untuk mereka.Andre pun memesan makanan melaluihandphonenya, kini mereka hanya menunggu saja mungkin beberapa menit lagi pesanannya juga
Pagi harinya Clarissa sudah bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan, Clarissa yang sibuk memasak di dapur tidak menyadari bahwa dari tadi ada yang melihat gerak geriknya. Siapa lagi kalau bukan Andre, Andre lalu duduk di meja makan sambil memperhatikan Clarissa yang sedang asyik memasak.“Andre kamu sudah bangun?” tanya Clarissa sambil menaruh ayam goreng di meja makan“Sudah, aku cari kamu tadi soalnya kamu sudahnggakada di sampingku,” ucap Andre“He
Hari ini mama dan adik Clarissa sampai di Bali mereka di jemput oleh Andre di Bandara karena Clarissa masih adakerjaan. Sampai di Apartemen mama dan adik Clarissa di bantu oleh mama Andre, setelah itu mereka mengobrol di ruang tamu sedangkan adik Clarissa bermain dengan Cia di kamar Clarissa.“NakAndre apa sudah lama kenal sama anak saya?” tanya mama Clarissa“Saya sudah lamabumengenal Clarissa maka dari itu saya juga ingin segera menikah dengan Clarissa, tapi saya duda apa ibu mau menerima saya,” ucap Andre
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany