Satu tahun sudah Clarissa berada di Bali, ia menjalani hari-harinya dengan di sibukkan banyak pekerjaan. Ya tentunya pekerjaan sebagai sekretaris harus siap kapan saja saat bosnya memanggilnya.
Seperti pagi ini Clarissa sudah berada di kantor lebih awal untuk menyiapkan minum untuk bosnya dan merapikan beberapa berkas yang berantakan. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncullah Devan.“Pagi Sa,” ucap Devan dengan senyum manisnya.“Pagi juga pak,” ucap Clarissa“Sa jadwal hari ini apa saja?” tanya Devan sambil mendudukkan bongkongnya di kursi kebesarannya.“Jadwal hari ini jam 9.00 sampai jam 10.00 ada meeting dengan klien yang datang dari London pak dan setelah itu di lanjut dengan makan siang bersama,” ucap Clarissa.“Baiklah kalau begitu, kamu bisa keluar dari ruangan saya dan melanjutkan pekerjaanmu,” ucap Devan“Baik pak kalau begitu saya permisi dulu,” ucap Clarissa dengHari ini Devan mengajak Clarissa ke sebuah restorah mewah yang ada di Bali untuk ketemu klien dan juga sahabatnya dari Jakarta. Devan dan Clarissa sudah sampai terlebih dahulu. Tak berapa lamapun datanglah seorang laki-laki yang berpakaian rapi, ia berpelukkan ke pada Devan.“Hay bro gimana kabarnya?” tanya Andre yang masih asik ngobrol.“Kabar gue baik, kok loe tambah kurusan sekarang. Kenapa apa loe lagi sakit,” ucap Devan“Nggak gue nggak lagi sakit, Cuma akhir-akhir ini banyak kerjaan aja,” jawab Andre“Hemm, jangan terlalu mikirin kerjaan terus bro, tapi juga jaga kesehatan juga. O ya kenalin ini sekretaris gue namanya Clarissa,” ucap Devan. Dan di saat itu pula Andre dan Clarissa bertatap mata mereka berdua sangat kaget.“Hey kok malah bengong,” ucap Devan sambil memegang pundak Andre. Clarissa langsung tersadar dan ia menjulurkan tangannnya untuk memeperkanslkan dirinya. “Salam kenal pa
Seminggu kemudian setelah kejadian Andre datang ke Apartemen Clarissa, Andre tak pernah memunculkan dirinya lagi. Clarissa merasa sangat lega karena Andre tak lagi menganggu dirinya. Karena hari ini weekend Clarissa ingin menghabiska waktunya untuk istirahat saja di Apartemen.Ting tong ting tong“Siapa ya yang bertamu,” ucap Clarissa yang berjalan kearah pintu lalu membukanya.CeklekkClarissa sangat terkejut dengan penampilan Andre yang berantakan dengan bau alkohol.“Sa maafin aku sayang,” ucap Andre memohon ke pada Clarissa agar memaafkannya.“Andre, kenapa kamu datang kesini lagi,” ucap Clarissa dengan ketus.“Aku sangat merindukkan kamu sayang,” ucap Andre lalu memeluk Clarissa dengan tiba-tiba.“Andre lepasin,” ucap Clarissa“Aku nggak akan lepasin kamu sayang,” ucap Andre sambil mendorong Clarissa masuk dan menutup pintu Apartemen. Andre mendorong Clarissa sam
“Sayang,” ucap Andre mendekati Clarissa yang sedang duduk di tepi ranjang sambil memainkan Hpnya.“Maafin aku, aku benar-benar menyesal. Sayang aku sangat mencintaimu dan jangan tinggalin aku,” ucap Andre“Cukup Ndre lebih baik kamu segera pergi dari Apartemenku dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku,” ucap Clarissa“Sayang aku mohon maafin aku,” ucap Andre memohon dan memeluk Clarissa dari belakang.“Udah Ndre cukup, mending sekarang kamu segera pergi dari sini,” ucap Clarissa sambil melepaskan pelukkan Andre.“Baiklah aku pulang dulu, nanti aku bakal balik ke sini lagi. Clarissa aku tak akan pernah melepaskanmu lagi, aku akan berusaha dapetin kamu lagi,” ucap Andre lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Clarissa.Pagi hari sekitar pukul 06.00 pagi Devan ke Apartemen Clarissa untuk mengantar sarapan buat Clarissa, karena hari minggu Devan sekalian bermaksud mengajak jalan kelu
Siang ini Andre berniat pergi ke kantor Devan untuk menemui Clarissa untuk mengajaknya makan siang bersama, Andre sudah rapi dan ia siap untuk pergi ke kantor Devan. Lalu ia keluar hotel dan menuju parkiran. Andre mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia sudah tak sabar ingin bertemu Clarissa dan mengajaknya makan siang.Di kantor Clarissa yang masih sibuk mengerjakan pekerjaan yang sangat menumpuk banyak, sampai ia tak sadar bahwa ini udah waktunya jam makan siang. Areta masuk ke dalam ruangan Clarissa untuk mengajaknya makan siang di kantin, namun Clarissa menolaknya dan menyuruh Areta untuk ke kantin lebih dulu. Areta pun meninggalkan Clarissa sendiri di ruanganya.Clarissa masih sibuk saja, tanpa sadar bahwa dari tadi Devan sudah masuk ke dalam ruangannya dan Clarissa tak menyadari itu. Devan memperhatikan Clarissa dengan seksama, Devan tersenyum tipis. “Sa kamu sangat cantik sekali,” ucap Devan dalam hati. Clarissa merasa bahwa dari tadi ada yang m
Setelah kejadian Clarissa menangis, Andre memutuskan untuk balik ke hotel setelah Clarissa berhenti menangis. Sesampainya di hotel Andre langsung menghempaskan tubuhnya di kasur ukuran king size.“Sayang gimana caranya agar kamu bisa maafin aku,” gumam Andre. Andre memejamkan matanya mengingat gimana kejadian waktu itu, Clarissa yang mengetahui dirinya dengan Vera melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya ia lakukan.Di tempat lain Devan yang sedang berada di club malam yang sangat terkenal di Bali. Devan sedang duduk bersama temannya bernama Syeira mereka berdua sedang asik mengobrol dan menikmati wine yang telah mereka pesan.“Dev, tumben loe kesini udah lama juga loe nggak kesini,” ucap Syeira lalu meminum winenya kembali.“Gue lagi patah hati liat orang yang gue cinta dekat sama orang lain,” ucap Devan“What? Apa aku aku nggak salah denger ni, biasa gue liat loe yang mempermainkan wanita loe tinggalin begitu aja
Sesampainya di kantor Clarissa langsung keluar dari mobil Andre tanpa sepatah kata apapun. Andre tersenyum getir, dia benae-benar laki-laki terbrengsek sampai-sampai wanita yang begitu ia cintai dan ia lukai sulit untuk memaafkannya. Andre langsung tancap gas menuju kantornya yang berada di Bali dengan kecepatan tinggi, untung saja jalan masih terlihat sepi jadi Andre bisa melajukan mobilnya dengan cepat.“Pagi Sa,” ucap Areta yang tiba-tiba muncul dari belakangnya.“Pagi juga Ta, tumben pagi-pagi udah berangkat kesambet setan apa ni,” ledek Clarissa sambil tertawa.“Sialan deh kamu Sa,” ucap Areta“Ia tumben aja, biasa juga berangkat siang muluk,” ucap Clarissa“Gue masih banyak kerjaan, udah yuk cepetan biar cepet sampai ruangan,” ucap Areta sambil menyeret tangan Clarissa.Sampai di ruangan Clarisss mendudukkan bokongnya di kursi, ia menatap langit-langit ruangan sambil matanya sesekali terp
Satu bulan sudah Andre berada di Bali, ia terus berusaha agar Clarissa memaafkannya. Setiap hari Andre selalu datang ke Apartemen Clarissa untuk menjemput dan mengantarkan ke kantor. Andre senang melakukan apapun asal bisa dekat dengan Clarissa.Seperti sore ini mereka berdua baru sampai Apartemen, Andre langsung duduk di sofa sedangkan Clarissa langsung masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar Clarissa langsung menidurkan badannya di kasur ukuran king size, ia sangat lelah karena hari ini banyak kerjaan di kantornyaAndre yang berada di depan, ia sedang tiduran di sofa sambil memainkan Hpnya. Andre melihst-lihat di g****e tempat yang paling romantis untuk di kunjungi. Andre ingin mengajak Clarissa jalan-jalan dan menghabiskan waktu berdua.Sekitar pukul 07.00 malam Clarissa keluar dari kamarnya dengan mengenakan baju tidur. Clarissa melihat Andre yang sedang tertidur di sofa. Ya Andre tertidur saat sedang memainkan Hpnya. Lalu Clarissa berjalan ke arah dapur untuk memas
Sesampainya di kantor Clarissa langsung keluar dari mobil Andre tanpa sepatah kataapapun. Andre tersenyum getir, diabenae-benar laki-lakiterbrengseksampai-sampai wanita yang begitu ia cintai dan ia lukai sulit untuk memaafkannya. Andre langsung tancap gas menuju kantornya yang berada di Balidengan kecepatan tinggi, untung saja jalan masih terlihat sepi jadi Andre bisa melajukan mobilnyadengan cepat.“Pagi Sa,” ucap Areta yang tiba-tiba muncul dari belakangnya.“Pagi juga Ta, tumben pagi-pagiudahberangkat kesambet setan apani,” ledek Clarissa sambil tertawa.
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany