Albert dan Alianna telah tiba di Bandara Schiphol Airport, Amsterdam, Belanda, mereka keluar Bandara menuju parkiran mobil di sana sudah ada sang sopir yang di tugaskan untuk menjemput Alianna dan Albert untuk ke Apartemen yang akan mereka tinggalin selama satu bulan.
Kedua orang tua Albert memberi hadiah pernikahan mereka dengan membeli Apartemen dan fasilitas lain yang akan digunakan nantinya, sedangkan untuk bulan madunya tempatnya Albert dan Alianna sendiri.
Albert membuka kan pintu untuk Alianna, sedangkan untuk barang-barang yang dibawa sudah dimasukkan oleh sang sopir kedalam bagasi mobil. Dari bandara menuju Apartemen membutuhkan satu jam perjalanan jika di jalan tidak terkena macet.
Alianna melihat keluar jendela melihat pemandangan luar, cuaca saat ini agak mendung dan mungkin sebentar lagi akan hujan. Alianna bersender di bahu Albert dirinya masih merasakan kantuk saja padahal dirinya di pesawat hanya tid
Felicia dan keluarga yang lain sudah tiba di Bandara, Cia dan Kaendra mengantarkan papa, mama, leon, dan omanya terlebih dahulu baru disaay mereka sudah terbang Felicia dan Kaendra naik Jet milik keluarga Kaendra yang juga ada di Bandara yang sama.Felicia memeluk mama dan yang lainnya secara bergantian karena sebentar lagi akan berpisah, Kaendra juga melakukan hal sama. Andre mengajak yang lainnya untuk naik ke pesawat karena sebentar lagi pesawat sudah akan berangkat.Kaendra juga mengajak Felicia naik ke Jet pribadinya, mereka jalan berdampingan sambil Kaendra memeluk pinggang Felicia. Mereka duduk bersampingan dengan tetep Kaendra memegang tangan milik Felicia.“Kalau mau istirahat kamu bisa istirahat di kamar,” ucap Kaendra.“Mungkin nanti Ken,” ucap Felicia.“Kamu masih sedih berpisah dengan keluarga kamu?” tanya Kaendra.
Sesuai kesepakatan yang telah dibuat Kaendra dan Felicia hari ini mereka sama-sama berangkat ke Korea dari negara masing-masing, mungkin nanti bakal ada yang sampai lebih dulu. Felicia diantarkan oleh kedua oramg tuanya dan Leon, Felicia memeluk mereka secara bersamaan dan mengucapkan selamat tinggal.Entah kenapa saat Felicia mau pergi ke Korea Clarissa merasakan untuk melarang Felicia pergi, entah kenapa dia punya firasat yang tak mengenakan namun kalau dipikir dirinya hanya ibu tiri dan tidak punya ikatan batin. Clarissa hanya bisa membuang firasat itu jauh-jauh, mau bagaimanapun ia juga tak bisa melarang Cia karena dirinya tahu bahwa anak gadisnya ini sudah tak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya.Clarissa hanya bisa bilang kepada Cia untuk hati-hati dan selalu jaga dirinya baik-baik, Felicua hanya bisa memeluk mereka kembali dengan sangat erat dan tak mau melepaskan. Karena sebentar lagi pesawat akan segera terbang mau tidak mau dirin
Kaendra kini dirinya telah sampai di Korea dan menuju ke rumah orang tuanya terlebih dahulu setelah itu dirinya akan menjemput Felicia di Apartemennya. Seharusnya Felicia sampai lebih dahulu namun saat Kaendra mengecek Hpnya tak ada telepon atau pun pesan dari kekasihnya.Di sini Kaendra belum tahu bahwa ke kasihnya mengalami kecelakaan dan tewas dalam kecelakaan pesawat. Kaendra dari tadi tersenyum sendiri sampai-sampai sang sopir heran kenapa dengan tuan mudanya ini kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri.Kaendra masuk kedalam rumah besar milik kedua orang tuanya itu dan kebetulan Devin dan Alena sedang berada di ruang tamu.“Kaendra kamu pulang nak?” tanya Alena tersenyum senang.“Iya Ma,” ucap Kaendra duduk disebelah papanya.“Kok tumben nggak kasih kabar, dan tiba-tiba saja kamu malah hubungi sopir untuk menjemputmu?” tanya Devin&n
Sesampainya di Bandara Kaendra menghubungi kembali nomor Hp Leon, nomor Leon aktif namun lama Leon mengangkatnya. Ketiga kalinnya Kaendra menghubungi Leon dan diangkat oleh sang pemiliknya.“Hallo Leon ini kak Kaendra apa bisa kamu jemput kakak di Bandara?” tanya Kaendra.“Apa! Kakak seriusan kakak sekarang berarti di Indonesia?” tanya Leon kembali.“Iya Leon kamu bisa kan jemput kakak,” ucap Kaendra.“Oke kak, kakak tunggu ya aku segera otw ke Bandara,” ucap Leon.“Oke Leon terima kasih,” ucap Kaendra lalu mematikan teleponnya sepihak.Leon berjalan keruang tunggu untuk menunggu Leon menjemputnya, Kaendra masih berusaha menghubungi nomor Felicia namun hasilnya tetap sama tidak aktif. Kaendra benar-benar uring-uringan dengan tiba-tiba Felicia menghilang sekarang.Leon pun sampai di Bandara dan segera turun mencari keberadaan Kaendra, Leon masuk kedalam dan mencari Kaendra di
Leon mengajakKaendrapergikepemakamanFelicia tempat di mana Felicia beristirahat,Kaendramembawa buket bunga mawar putih kesukaan Felicia.Kaendraduduk sebelah makam Felicia dan mengelus batunisanyadan meletakkan bunga mawar yang ia bawa tadi.“Hai sayang apa kabar? Maaf aku baru mengetahui semuanya, maafkan aku yang tak berada di sampingmu,” ucapKaendrayang sudah mengeluarkan air matanya.“Sayang aku harap kamu bahagia di atas sana, aku juganggakakan pernah lupakan kamu dan aku juga janji setiap bulan akan mengunjungimu,” ucapKaendrakem
Kaendrasudah sampai di Jerman dirinya pulangkerumahOma dan Opanya, ya, semenjakKaendrameneruskan perusahaan OpanyaKaendralebih memilih tinggal di rumah yang sama dengan Opa dan Omanya.“Kenkamu sudah mau berangkat pagi-pagi begini?” tanyaAlena.“Iya Ma,Kenmasih banyakkerjaanyang harusdiselesaikan dan mungkin juga nantiKenakan lembur,” ucapKaendra.Ya semenjak kembalinyaK
Pagi iniKaendrasudah ada di pemakaman Felicia dengan membawa buket bunga kesukaan Felicia.Kaendramengelus batu nisan Felicia sudah dua tahun Felicia meninggalkan dirinya dan sampai saat ini hatinya juga masih ada Felicia.“Sayang apa kabar, aku datang menjengukmu. Kamu pasti bahagiadiatassana, sayang aku rindu denganmu makanya aku datang kesini untuk menemuimu, aku juga bawakan kamu bunga kesukaan kamu,” ucapKaendra.Kaendradatang ke pemakaman Felicia dengan menggunakan pakaian serba hitam dan kacam
Malam ini Kaendra menepati janjinya untuk datang ke acara pesta pertunangan Leon dan Nana, Kaendra datang sendirian tanpa ada yang menemaninya. Kaendra langsung masuk kedalam gedung di mana pesta pertunangan di gelar.Kaendra langsung menemui Leon dan Nana di mana mereka sudah resmi tunangan, Kaendra mengucapkan selamat kepada keduanya.“Leon kira kakak nggak akan datang,” ucap Leon.“Maaf datangnya telat karena tadi masih ada urusan, lagian kaka udah janji sama kamu,” ucap Kaendra sambil menepuk pundak Leon dan tersenyum.“Kakak kapan kembali?” tanya Leon.“Kakak besok sudah mau balik lagi ke Hamburg Leon, apa kamu ikut?” tanya Kaendra.“Hehehe Leon sih mau kak sekalian liburan tapi Leon juga masih ada kerjaan,” ucap Leon.“Tak apa, tapi kapan-kapan kamu bisa berkunjung ke
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany