Malam ini Kaendra menepati janjinya untuk datang ke acara pesta pertunangan Leon dan Nana, Kaendra datang sendirian tanpa ada yang menemaninya. Kaendra langsung masuk kedalam gedung di mana pesta pertunangan di gelar.
Kaendra langsung menemui Leon dan Nana di mana mereka sudah resmi tunangan, Kaendra mengucapkan selamat kepada keduanya.
“Leon kira kakak nggak akan datang,” ucap Leon.
“Maaf datangnya telat karena tadi masih ada urusan, lagian kaka udah janji sama kamu,” ucap Kaendra sambil menepuk pundak Leon dan tersenyum.
“Kakak kapan kembali?” tanya Leon.
“Kakak besok sudah mau balik lagi ke Hamburg Leon, apa kamu ikut?” tanya Kaendra.
“Hehehe Leon sih mau kak sekalian liburan tapi Leon juga masih ada kerjaan,” ucap Leon.
“Tak apa, tapi kapan-kapan kamu bisa berkunjung ke
Kaendra sudah berada di Hamburg kini dirinya sudah berada di ruanganya dan sibuk dengan pekerjaannya. Padahal Kaendra baru sampai tadi malam dan pagi ini dirinya sudah pergi ke kantor, Alena sang mama sudah melarangnya untuk tidak pergi ke kantor lebih baik istirahat di rumah terlebih dahulu, namun Kaendra menolak.Kaendra memanggil Alan untuk segera ke ruangannya, ada hal penting yang ingin Kaendra bicarakan dengan Alan. Lima menit kemudian Alan masuk ke dalam ruangan Kaendra dan duduk di depan tepat di depan Kaendra.“Ada apa tuang memanggil saya?” tanya Alan.“Tolong kamu carikan saya sekretaris baru untuk saya,” ucap Kaendra.“Maaf tuan bukannya sudah ada saya,” ucap Alan.“Mulai sekarang kamu jadi orang kepercayaan saya Alan dan mengantikan saya saat nggak ada di kantor,” ucap Kaendra.“Baiklah tuan,
Amber mengikuti Alan masuk kedalam ruangan Kaendra, Kaendra masih fokus dengan kertas-kertasnya dan laptop yang ada di depannya. Saat tadi Alan masuk hanya mengantarkan Amber dan saat itu pula Kaendra berbicara dengan tak menatap Alan atau pun Amber.Amber duduk di sofa sambil menunggu Kaendra menyelesaikan pekerjaannya, Amber melihat ruangan Kaendra yang begitu sangat luas dan tertata sangat rapi, selain itu juga sangat bersi yang Amber yakini bos pemilik perusahaan ini sangat suka kebersihan.Kaendra pun selesai dengan pekerjaannya lalu berjalan ke sofa dan duduk depan Amber yang sedang menunduk entah apa yang di lihatnya.“Hemm,” dehem Kaendra.Amber pun mendongakkan wajahnya dan menatap bos pemilik perusahaan yang terlihat masih muda dan jangan lupakan wajahnya sangat tampan seperti dewa Yunani. Tepat saat itu juga Kaendra kaget wanita yang ada di depannya ini sangat mirip dengan keka
Pagi iniAmersudah siap untuk berangkat ke kantor, dirinya sangat senang sehingga dia bangun pagi sekalianuntubikin sarapan untuk ayahnya dan juga Amber sendiri. Ya semenjak Delano menyuruh Amber tinggal di rumahnya, Amber juga harus memanggilnya ayah dan Amber juga menyetujuinya Amber dan Delano hanya tinggal berdua saja di rumah ini, ya, Amber tahu perasaan Delano yang kesepian apa lagi di tinggalkan oleh anak dan istrinya untuk selamanya.Amber sudah menata rapi di meja makan, dirinya pagi ini memasak nasi goreng dan juga ayam goreng. Amber juga tak lupa untuk menyiapkan kopi untuk Delano, tanpa AmberketahuiDelonamelihat Amber menyiapkan semuanya dan tersenyum tipis.
Kaendrasibuk di ruangannya seperti biasa dirinya bergelut dengan kertas-kertas dan laptop di depannya. Sedangkan Amber duduk di sofa sambil berkutat dengan laptopnya mengerjakan apa yang disuruh olehKaendra.Beberapa hari iniKaendrasudah menyuruh Amber untuk lembur padahal dirinya baru masuk kerja beberapa hari namun bosnya ini sudah menyuruhnya untuk kerja rodi saja. Amber tak pernah mengeluh dengan apa yang disuruh olehKaendradirinya kerjakan dengan baik.Seperti malam ini jam dua belas malam masih bekerja di kantor, mereka hanya berdua saja sedangkan karyawan yang lainnya sudah pulang dari sore dan Alan baru saja
Alan masukkeruanganKaendradengan membawa berkas tentang Amber dankeluarnganya,Kaendralangsung membuka dan membacanya. Amber diangkat anak oleh seorang dokter yang bernama Delano, Amber juga mendapatkan harta warisan Delano karena Delano tidak punya keluarga lagi selain Amber.Delano juga mengangkat Amber sebagai anaknya sekitar dua tahun yang lalu di mana tanggalnya sama dengan Felicia mengalami kecelakaan. Amber juga mengalami koma selam dua tahun dan beberapa bulan yang lalu dirinya baru sadar. Menurut dokter yang menangani Amber selain Delano ada dokter lain yang mengatakan bahwa Amber mengalami Amnesia yangdimanaAmber tidak mengingat semua kejadian yang telah dirinya lewati.
Pagi ini Amber berada di halaman belakang menyirami bunga kesayangan yang baru ditanam beberapa hari yang lalu. Hari ini Amber libur bekerja dan lebih memilih menghabiskan waktunya di rumah, setelah itu dirinya akan membacanovel kesukaannya di tempat duduk dekat dengan kolam.“Amber kamu lagi apa sayang?” tanya Delano yang sudah rapidengan baju dokternya.“Ayah kokudahrapiajamau ke rumah sakit ya?”tanybalik Amber.“Iya, aya
Amber danKaendrasudah tiba di Indonesia,Kaendramembeli Apartemen di Jakarta Selatan untuk mereka berdua tinggali selama beberapa harikedepan.Kaendrasengaja melakukan ini untuk bisa memastikan apakah Amber ini benar-benar kekasihnya yang masih hidup.Kaendramemilih lantai paling atasdimanapemandangan kota Jakarta akan terlihat semuanya, apa lagi kalau malam hari pemandangan kota Jakarta yang begitu indah, walaupun penuh dengan penduduk akan tetapi keindahan Kota Jakarta tak diragukan lagi.Sesampainya di ApartemenKaendramenyuruh Amber untuk istirahat terlebih dulu, kamar Amber yang
Pagi iniKaendramengajak Amber jalan-jalan pagi di taman dekat dengan Apartemen, cuaca pagi ini begitu agak dingin mungkin karena semalam hujan deras dan baru berhenti jam 05.00 pagi tadi.Kaendrasambil berlari-lari kecil sedangkan Amber hanya jalan saja sambilmenikamtiudara yangmasuhsegar dan mungkin sebentar lagi juga sudah akan tercemar oleh asap kendaraan.Amber berjalan santai sambil melihat kanan kiri, dan Amber juga melihat seperti tak asing dengan tempat-tempat ini. Amber berjalan sambil mengingat-ingat sesuatu namun nihil dia tak mengingatnya dan malah membuat sakit kepalanya.Kaendramenoleh&
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany