Beranda / Horor / Sudut gelap di rumah tua / Bab 26 - Ancaman Meningkat

Share

Bab 26 - Ancaman Meningkat

Penulis: Adiksiii
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gangguan supranatural yang dialami keluarga Wijaya meningkat tajam setelah mereka menemukan Cermin Kebenaran. Malam-malam yang sebelumnya tenang kini dipenuhi dengan suara-suara aneh, bayangan-bayangan yang bergerak, dan perasaan dingin yang menusuk tulang. Meskipun mereka telah berhasil menutup portal, entitas-entitas gelap tampaknya semakin marah dan berusaha lebih keras untuk menyerang.

Suatu malam, Michael terbangun karena suara gemuruh dari loteng. Dengan hati-hati, ia mengendap-endap naik dan menemukan beberapa barang berserakan dan pintu loteng yang terbuka lebar. Bayangan gelap melintas cepat di sudut matanya, membuatnya terlonjak kaget.

"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi," kata Michael kepada keluarganya keesokan paginya. "Gangguan ini semakin parah. Kita harus menyelesaikan ritual perlindungan secepat mungkin."

David mengangguk setuju. "Kita harus bertindak cepat. Keamanan kita semua terancam."

Ny. Sari, yang selalu menjadi penasehat spiritual mereka, datang lagi untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 27 - Pelatihan Khusus

    Setelah berhasil memperkuat perlindungan rumah mereka, keluarga Wijaya menyadari bahwa ancaman dari makhluk-makhluk kegelapan mungkin belum sepenuhnya berakhir. Ny. Sari, yang telah menjadi pemandu spiritual mereka, menyarankan agar mereka mendapatkan pelatihan khusus untuk menghadapi kemungkinan ancaman di masa depan."Kalian telah melakukan pekerjaan yang luar biasa sejauh ini," kata Ny. Sari pada suatu sore. "Namun, untuk memastikan keselamatan kalian ke depannya, penting bagi kalian untuk memahami lebih dalam tentang cara menghadapi makhluk-makhluk ini."Keluarga Wijaya setuju dengan cepat. Mereka menyadari bahwa pengetahuan adalah kekuatan, dan semakin banyak yang mereka ketahui tentang musuh mereka, semakin baik mereka bisa melindungi diri.Pelatihan dimulai keesokan harinya. Ny. Sari membawa seorang teman, Pak Ahmad, seorang paranormal berpengalaman yang telah berurusan dengan berbagai entitas kegelapan selama bertahun-tahun. Pak Ahmad memiliki aura tenang dan bijaksana, dan di

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 28 - Penemuan Penting

    Lisa merasa ada sesuatu yang belum mereka temukan, sesuatu yang krusial untuk menyelesaikan misi mereka sepenuhnya. Ia memutuskan untuk menyelidiki kembali ruang bawah tanah, tempat mereka menemukan banyak petunjuk sebelumnya. Dengan hati-hati, dia membuka setiap kotak dan laci, memeriksa setiap sudut untuk mencari petunjuk yang mungkin terlewatkan.Saat memeriksa salah satu kotak kayu tua, dia menemukan sebuah dokumen yang tersembunyi di bawah tumpukan buku-buku tua. Dokumen tersebut tampak kuno dan rapuh, namun masih terbaca dengan jelas. Dengan hati-hati, Lisa membuka dokumen itu dan mulai membacanya.Dokumen itu berisi instruksi rinci tentang langkah-langkah ritual yang harus mereka ikuti untuk menutup portal dan mengusir makhluk kegelapan secara permanen. Ini termasuk mantera-mantera yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, bahan-bahan spesifik yang harus digunakan, dan waktu yang tepat untuk melaksanakan ritual.Lisa segera bergegas menemui David dan Michael yang sedang berad

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 29 - Persiapan Terakhir

    Keluarga Wijaya sadar bahwa ritual penutupan yang akan mereka lakukan adalah puncak dari semua usaha dan perjuangan mereka selama ini. Setelah menemukan catatan penting Mr. Blackwood, mereka tahu bahwa kali ini mereka tidak bisa membuat kesalahan sedikit pun. Setiap detail harus diperhatikan dengan saksama.Malam sebelum ritual, mereka berkumpul di ruang tengah untuk membahas persiapan terakhir. Ny. Sari dan Pak Ahmad telah datang untuk memberikan bimbingan dan dukungan. Ruangan itu penuh dengan peralatan dan bahan-bahan ritual yang mereka butuhkan."Kita harus memastikan bahwa semua bahan sudah siap dan ditempatkan dengan benar," kata Pak Ahmad. "Setiap langkah dalam ritual ini harus dilakukan dengan hati-hati."Lisa memeriksa daftar bahan yang telah mereka siapkan. "Kita sudah punya semua yang kita butuhkan: lilin, ramuan perlindungan, mantera, dan barang-barang yang disebutkan dalam dokumen."Michael, yang selalu teliti, mengatur bahan-bahan itu di atas meja, memastikan semuanya da

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 30 - Malam Ritual

    Malam itu, angin bertiup kencang di sekitar rumah keluarga Wijaya, seolah-olah alam merasakan ketegangan yang meliputi mereka. Di dalam rumah, keluarga sedang mempersiapkan diri untuk ritual penutupan yang telah lama mereka tunggu. Semua bahan dan peralatan sudah siap di ruang bawah tanah, tempat di mana ritual akan dilaksanakan.Pak Ahmad dan Ny. Sari berada di sana bersama mereka, memberikan dukungan dan bimbingan terakhir. "Ingatlah, tetap tenang dan fokus," kata Pak Ahmad. "Kita telah mempersiapkan ini dengan baik, dan kalian semua tahu peran masing-masing."Lisa mengangguk, menggenggam erat mantera yang telah dipelajarinya dengan tekun. Michael, dengan lilin perlindungan di tangan, mempersiapkan hati dan pikirannya. David dan Lily berdiri di sisi altar, siap untuk menjalankan bagian mereka dalam ritual.Saat jam menunjukkan pukul tengah malam, mereka memulai ritual. Ny. Sari memimpin dengan doa pembuka, menciptakan lingkaran perlindungan di sekitar mereka. Energi di dalam ruangan

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 31 - Kemenangan Sementara

    Keesokan harinya, suasana di rumah keluarga Wijaya terasa lebih tenang daripada sebelumnya. Pagi yang cerah menyapa mereka dengan sinar matahari yang lembut, seolah-olah alam sedang merayakan kemenangan mereka. Meski begitu, ada perasaan waspada yang tetap mengintai di benak mereka. Mereka tahu bahwa meskipun portal telah ditutup, ancaman belum sepenuhnya hilang.David duduk di meja makan, memandangi keluarganya dengan perasaan bangga sekaligus khawatir. "Kita sudah melakukan hal yang luar biasa tadi malam, tetapi kita harus tetap waspada. Kita tidak bisa menganggap semuanya sudah berakhir."Lisa mengangguk, setuju dengan ayahnya. "Aku juga merasakan hal yang sama, Ayah. Meskipun portal sudah ditutup, rasanya masih ada sesuatu yang belum selesai."Ny. Sari dan Pak Ahmad datang untuk mengecek kondisi mereka setelah ritual malam sebelumnya. "Kalian telah melakukan pekerjaan yang sangat baik," kata Pak Ahmad dengan suara lembut. "Menutup portal itu bukan hal yang mudah, tapi kalian berha

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 32 - Analisis Baru

    Pagi itu, keluarga Wijaya berkumpul di ruang tamu untuk mendiskusikan hasil ritual yang mereka lakukan. David membuka pertemuan dengan membagikan pengamatannya. “Meskipun kita sudah melakukan banyak ritual pembersihan, aku masih merasa ada sesuatu yang belum selesai. Ada energi yang masih tersisa.”Lisa mengangguk setuju. “Aku juga merasakannya, David. Rasanya seperti ada sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang belum kita temukan.”Michael, yang selalu berpikir analitis, berkata, “Mungkin kita perlu menganalisis lebih dalam hasil dari setiap ritual yang sudah kita lakukan. Mungkin ada pola atau petunjuk yang terlewat.”Mereka mulai meninjau catatan yang mereka buat selama setiap ritual. Michael mengambil buku catatan yang penuh dengan detail setiap langkah yang telah mereka ambil. “Mari kita lihat kembali setiap detailnya,” katanya. “Mungkin ada sesuatu yang kita lewatkan.”Saat mereka menelusuri catatan tersebut, Lily menunjukkan sebuah pola aneh. “Lihat ini,” katanya sambil menunjuk

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 33 - Kunjungan Kembali

    Setelah berhasil membersihkan energi negatif dari rumah mereka, keluarga Wijaya merasa ada satu langkah terakhir yang harus mereka lakukan untuk benar-benar memastikan bahwa ancaman dari Mr. Blackwood telah berakhir. Mereka memutuskan untuk mengunjungi kembali tempat-tempat yang terkait dengan Mr. Blackwood, berharap menemukan jawaban yang hilang.Pagi itu, keluarga berkumpul di ruang tamu. David mengeluarkan peta lama yang mereka temukan di antara barang-barang Mr. Blackwood. “Kita akan memulai dari tempat-tempat yang ditandai di peta ini. Ada beberapa lokasi yang mungkin menyimpan petunjuk lebih lanjut,” katanya.Lisa mengangguk. “Tempat pertama yang akan kita kunjungi adalah rumah tua di pinggir kota. Menurut catatan, itu adalah tempat tinggal pertama Mr. Blackwood saat dia pindah ke sini.”Michael dan Lily bersiap dengan peralatan yang mereka perlukan, termasuk kamera untuk mendokumentasikan temuan mereka dan alat perekam suara. Mereka bertekad untuk tidak melewatkan detail apapun

  • Sudut gelap di rumah tua   Bab 34 - Ancaman dari Masa Lalu

    Keluarga Wijaya mengira bahwa mereka telah mencapai akhir dari perjalanan mereka melawan ancaman supranatural. Namun, rasa tenang itu tidak bertahan lama. Suatu pagi, saat David sedang membaca koran, dia menemukan sebuah artikel tentang serangkaian kejadian aneh di kota sebelah. Kejadian-kejadian tersebut sangat mirip dengan yang pernah mereka alami sebelum melakukan ritual penutupan portal.David segera memanggil keluarganya ke ruang tamu. “Kalian harus melihat ini,” katanya, menunjukkan artikel tersebut. “Sepertinya ada seseorang yang mencoba melanjutkan ritual-ritual Mr. Blackwood.”Lisa membaca artikel itu dengan cemas. “Tidak mungkin ini hanya kebetulan. Mungkin ada yang masih mengikuti ajaran-ajaran Mr. Blackwood.”Mereka memutuskan untuk menghubungi Prof. Ratna untuk meminta nasihat. Prof. Ratna setuju untuk datang ke rumah mereka dan mendiskusikan situasi ini. Ketika dia tiba, dia membawa serta beberapa buku tua dan catatan pribadinya tentang Mr. Blackwood.“Dari penelitian sa

Bab terbaru

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 50 - Masa depan cerah

    Dengan segala hal yang telah mereka lalui, keluarga Wijaya merasa seolah-olah beban besar telah diangkat dari bahu mereka. Suasana di rumah mereka berubah menjadi lebih tenang dan harmonis. Setiap sudut rumah yang dulunya dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan, kini dipenuhi dengan rasa aman dan cinta.Pagi itu, sinar matahari menyinari ruang tamu, memancarkan kehangatan yang menandakan awal baru. Lisa dan David duduk bersama di beranda, menikmati secangkir kopi sambil melihat anak-anak mereka bermain di halaman."Aku masih tidak percaya kita sudah melewati semuanya," kata Lisa, tersenyum pada David. "Rasanya seperti mimpi."David meraih tangan Lisa dan meremasnya lembut. "Kita berhasil karena kita saling mendukung. Dan sekarang, kita bisa melihat masa depan dengan lebih cerah."Michael dan Lily berlari mendekati mereka, wajah mereka berseri-seri dengan kebahagiaan. "Ayah, Ibu! Lihat, kami menemukan bunga yang indah di taman," seru Lily sambil menunjukkan bunga berwarna-warni yang di

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 49 - Warisan yang berharga

    Lanju menemukan kotak kayu yang penuh dengan surat-surat dari nenek buyut mereka, keluarga Wijaya merasa lebih terhubung dengan sejarah dan akar mereka. Mereka memutuskan bahwa penting untuk mewariskan pengetahuan dan keberanian ini kepada generasi berikutnya.Suatu malam, setelah makan malam, Lisa dan David memanggil Michael dan Lily untuk duduk bersama di ruang tamu. Dengan surat-surat dari nenek buyut mereka di tangan, Lisa mulai berbicara."Ada banyak hal yang telah kita lalui bersama," kata Lisa. "Dan kami merasa sekarang adalah saat yang tepat untuk berbagi lebih banyak tentang siapa kita dan dari mana kita berasal."Michael dan Lily mendengarkan dengan penuh perhatian saat Lisa dan David membaca beberapa surat dari nenek buyut mereka. Surat-surat itu menceritakan kisah-kisah penuh keberanian dan ketahanan, mengungkapkan bagaimana nenek buyut mereka menghadapi tantangan yang serupa dengan apa yang mereka alami."Nenek buyut kita adalah wanita yang sangat kuat," kata David. "Dia

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 48 - Pertemuan dengan paranormal

    Setelah melalui berbagai tantangan dan menemukan cara untuk menyembuhkan luka-luka mereka, keluarga Wijaya merasa ada satu hal lagi yang perlu mereka lakukan. Mereka ingin bertemu kembali dengan paranormal yang telah membantu mereka menghadapi ancaman supranatural. Paranormal itu, yang bernama Pak Rudi, telah menjadi sosok penting dalam perjalanan mereka, dan mereka merasa berhutang budi padanya.Lisa menghubungi Pak Rudi dan mengatur pertemuan di rumah mereka. Ketika Pak Rudi tiba, dia disambut dengan hangat oleh keluarga Wijaya. Mereka mengundangnya masuk ke ruang tamu yang kini penuh dengan suasana kehangatan dan kedamaian."Terima kasih sudah datang, Pak Rudi," kata David sambil menjabat tangan pria tua itu. "Kami ingin berterima kasih atas semua bantuan yang Anda berikan kepada kami."Pak Rudi tersenyum hangat. "Saya senang bisa membantu. Melihat kalian semua sekarang, saya bisa melihat bahwa kalian telah tumbuh dan sembuh dengan baik."Mereka duduk bersama di ruang tamu, berbagi

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 47 - Menyembuhkan luka

    Setelah menjalani berbagai ujian dan menemukan begitu banyak rahasia tentang masa lalu mereka, keluarga Wijaya menyadari bahwa perjuangan mereka belum sepenuhnya usai. Meskipun ancaman supranatural telah mereda, luka emosional yang mereka alami selama proses itu membutuhkan perhatian dan penyembuhan. Mereka tahu bahwa hubungan yang kuat antara mereka adalah kunci untuk bergerak maju dengan penuh kekuatan.Lisa yang pertama kali menyadari pentingnya fokus pada penyembuhan emosional. Sebagai seorang ibu, dia merasakan beban yang berat ketika melihat anak-anaknya tumbuh dalam ketegangan dan ketakutan. Suatu malam, dia mengumpulkan semua anggota keluarganya di ruang tamu, tempat mereka sering berkumpul untuk berbagi cerita dan perasaan."Kita sudah melalui begitu banyak hal bersama," kata Lisa dengan suara lembut namun tegas. "Sekarang, kita harus memastikan bahwa kita tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga secara emosional. Kita perlu menyembuhkan luka-luka kita dan membangun kembali

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 46 - Pengungkapan rahasia

    Ditengah kebahagiaan dan kesibukan keluarga Wijaya dalam memberikan dampak positif pada komunitas, David menemukan sebuah petunjuk baru yang menggiringnya pada rahasia terakhir tentang neneknya. Petunjuk ini datang dalam bentuk surat tua yang ditemukan di antara buku-buku lama di perpustakaan rumah mereka.Surat itu, meski sudah tua dan rapuh, masih bisa dibaca dengan jelas. Ditulis oleh neneknya, surat itu menceritakan masa lalunya yang selama ini tersembunyi dari keluarga. David membacanya dengan penuh perhatian, mengingat setiap kata yang tertera di atas kertas.Surat Nenek :"Untuk cucuku yang tercinta,Jika kamu membaca ini, berarti kamu telah menemukan rahasia yang selama ini kusimpan. Ada banyak hal yang mungkin tidak kamu ketahui tentang keluargamu, dan inilah saatnya kamu mengetahuinya.Keluarga kita memiliki sejarah panjang dengan hal-hal yang bersifat supranatural. Aku, nenekmu, adalah bagian dari kelompok yang dulu mencoba melawan Mr. Blackwood dan para pengikutnya. Kami b

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 45 - Kekuatan baru

    Kehidupan keluarga Wijaya mulai kembali normal, namun dengan semangat yang lebih kuat dan kesadaran akan pentingnya dukungan satu sama lain. Michael dan Lily, yang selama ini terlihat sebagai anak-anak biasa, kini mulai menunjukkan ketahanan dan keberanian yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka, menjadi teladan bagi teman-teman mereka.Di sekolah, Michael kini dikenal sebagai pemimpin klub kesehatan mental. Dia sering mengadakan pertemuan untuk membahas pentingnya menjaga kesehatan mental dan menawarkan ruang aman bagi teman-temannya untuk berbicara tentang perasaan mereka. Salah satu teman sekelasnya, Rina, yang dulu pendiam dan sering terlihat murung, mulai terbuka dan berbicara tentang masalah keluarganya. Dengan dukungan Michael dan anggota klub lainnya, Rina merasa lebih kuat dan mampu menghadapi tantangannya dengan lebih baik."Michael, terima kasih sudah membantuku," kata Rina suatu hari setelah pertemuan klub. "Aku merasa lebih baik sekarang dan tahu bahwa aku tida

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 44 - Dukungan komunitas

    Setelah kisah keluarga Wijaya tersebar luas melalui buku dan seminar, dukungan dari masyarakat setempat mulai mengalir deras. Tetangga-tetangga yang sebelumnya hanya menyaksikan dari jauh kini mendekat dan menawarkan bantuan mereka. Ada yang membawa makanan, ada yang membantu dengan pekerjaan rumah, dan ada juga yang hanya datang untuk berbicara dan mendengarkan.Pada suatu sore, ketika keluarga sedang berkumpul di ruang tamu, bel pintu berbunyi. David membuka pintu dan menemukan sekelompok tetangga dengan senyum lebar dan tangan penuh dengan hadiah kecil. "Kami ingin mengadakan pesta kejutan untuk kalian," kata salah seorang tetangga. "Sebagai tanda dukungan dan rasa terima kasih karena telah berbagi cerita kalian dengan kami."Keluarga Wijaya terkejut dan terharu. Mereka setuju, dan malam itu, halaman rumah mereka dipenuhi dengan lampu-lampu hias dan meja penuh makanan. Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, dengan suara tawa dan percakapan yang riuh rendah.Michael dan Lily berm

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 43 - Menghadapi kenangan

    Lisa dan David duduk di ruang kerja mereka, dikelilingi oleh tumpukan kertas, buku catatan, dan laptop yang terbuka. Keputusan untuk menulis buku tentang pengalaman mereka bukanlah keputusan yang mudah. Banyak kenangan menyakitkan dan menakutkan yang harus mereka gali kembali, namun mereka yakin bahwa berbagi cerita mereka bisa membantu banyak orang yang mungkin sedang menghadapi situasi serupa.“Aku pikir kita harus memulai dari awal,” kata Lisa sambil mengetik di laptopnya. “Dari saat kita pertama kali merasakan ada yang aneh di rumah ini.”David mengangguk, matanya terfokus pada layar laptop di depannya. “Ya, itu penting. Kita harus menceritakan semuanya dengan jujur dan detail. Orang-orang perlu tahu bahwa apa yang kita alami itu nyata dan menakutkan, tapi juga bahwa kita bisa mengatasinya.”Mereka mulai dengan menggambarkan kedatangan mereka di rumah tua yang indah namun penuh misteri. Mereka menceritakan tentang gangguan supranatural pertama yang mereka alami, tentang suara-suar

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 42 - Memulai kembali

    Keluarga Wijaya telah melalui perjalanan yang panjang dan menantang. Setelah menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman supranatural, serta menjalani proses pemulihan emosional yang mendalam, mereka memutuskan untuk memulai kembali hidup mereka dengan perspektif yang lebih positif dan penuh harapan.David dan Lisa memutuskan untuk merombak beberapa bagian rumah mereka, bukan hanya untuk menghapus kenangan buruk, tetapi juga untuk memberikan suasana baru yang lebih cerah dan menyegarkan. Mereka bekerja sama dengan seorang desainer interior untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka, penuh cahaya, dan penuh warna. Proses ini bukan hanya sekadar renovasi fisik, tetapi juga simbol dari transformasi emosional yang mereka alami.Ketika renovasi dimulai, Michael dan Lily merasa antusias. Mereka membantu memilih warna cat dan dekorasi untuk kamar mereka sendiri. Michael memilih warna biru lembut yang menenangkan, sementara Lily memilih warna kuning cerah yang membawa keceriaan. Proses ini memb

DMCA.com Protection Status