Malam itu, angin bertiup kencang di sekitar rumah keluarga Wijaya, seolah-olah alam merasakan ketegangan yang meliputi mereka. Di dalam rumah, keluarga sedang mempersiapkan diri untuk ritual penutupan yang telah lama mereka tunggu. Semua bahan dan peralatan sudah siap di ruang bawah tanah, tempat di mana ritual akan dilaksanakan.Pak Ahmad dan Ny. Sari berada di sana bersama mereka, memberikan dukungan dan bimbingan terakhir. "Ingatlah, tetap tenang dan fokus," kata Pak Ahmad. "Kita telah mempersiapkan ini dengan baik, dan kalian semua tahu peran masing-masing."Lisa mengangguk, menggenggam erat mantera yang telah dipelajarinya dengan tekun. Michael, dengan lilin perlindungan di tangan, mempersiapkan hati dan pikirannya. David dan Lily berdiri di sisi altar, siap untuk menjalankan bagian mereka dalam ritual.Saat jam menunjukkan pukul tengah malam, mereka memulai ritual. Ny. Sari memimpin dengan doa pembuka, menciptakan lingkaran perlindungan di sekitar mereka. Energi di dalam ruangan
Keesokan harinya, suasana di rumah keluarga Wijaya terasa lebih tenang daripada sebelumnya. Pagi yang cerah menyapa mereka dengan sinar matahari yang lembut, seolah-olah alam sedang merayakan kemenangan mereka. Meski begitu, ada perasaan waspada yang tetap mengintai di benak mereka. Mereka tahu bahwa meskipun portal telah ditutup, ancaman belum sepenuhnya hilang.David duduk di meja makan, memandangi keluarganya dengan perasaan bangga sekaligus khawatir. "Kita sudah melakukan hal yang luar biasa tadi malam, tetapi kita harus tetap waspada. Kita tidak bisa menganggap semuanya sudah berakhir."Lisa mengangguk, setuju dengan ayahnya. "Aku juga merasakan hal yang sama, Ayah. Meskipun portal sudah ditutup, rasanya masih ada sesuatu yang belum selesai."Ny. Sari dan Pak Ahmad datang untuk mengecek kondisi mereka setelah ritual malam sebelumnya. "Kalian telah melakukan pekerjaan yang sangat baik," kata Pak Ahmad dengan suara lembut. "Menutup portal itu bukan hal yang mudah, tapi kalian berha
Pagi itu, keluarga Wijaya berkumpul di ruang tamu untuk mendiskusikan hasil ritual yang mereka lakukan. David membuka pertemuan dengan membagikan pengamatannya. “Meskipun kita sudah melakukan banyak ritual pembersihan, aku masih merasa ada sesuatu yang belum selesai. Ada energi yang masih tersisa.”Lisa mengangguk setuju. “Aku juga merasakannya, David. Rasanya seperti ada sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang belum kita temukan.”Michael, yang selalu berpikir analitis, berkata, “Mungkin kita perlu menganalisis lebih dalam hasil dari setiap ritual yang sudah kita lakukan. Mungkin ada pola atau petunjuk yang terlewat.”Mereka mulai meninjau catatan yang mereka buat selama setiap ritual. Michael mengambil buku catatan yang penuh dengan detail setiap langkah yang telah mereka ambil. “Mari kita lihat kembali setiap detailnya,” katanya. “Mungkin ada sesuatu yang kita lewatkan.”Saat mereka menelusuri catatan tersebut, Lily menunjukkan sebuah pola aneh. “Lihat ini,” katanya sambil menunjuk
Setelah berhasil membersihkan energi negatif dari rumah mereka, keluarga Wijaya merasa ada satu langkah terakhir yang harus mereka lakukan untuk benar-benar memastikan bahwa ancaman dari Mr. Blackwood telah berakhir. Mereka memutuskan untuk mengunjungi kembali tempat-tempat yang terkait dengan Mr. Blackwood, berharap menemukan jawaban yang hilang.Pagi itu, keluarga berkumpul di ruang tamu. David mengeluarkan peta lama yang mereka temukan di antara barang-barang Mr. Blackwood. “Kita akan memulai dari tempat-tempat yang ditandai di peta ini. Ada beberapa lokasi yang mungkin menyimpan petunjuk lebih lanjut,” katanya.Lisa mengangguk. “Tempat pertama yang akan kita kunjungi adalah rumah tua di pinggir kota. Menurut catatan, itu adalah tempat tinggal pertama Mr. Blackwood saat dia pindah ke sini.”Michael dan Lily bersiap dengan peralatan yang mereka perlukan, termasuk kamera untuk mendokumentasikan temuan mereka dan alat perekam suara. Mereka bertekad untuk tidak melewatkan detail apapun
Keluarga Wijaya mengira bahwa mereka telah mencapai akhir dari perjalanan mereka melawan ancaman supranatural. Namun, rasa tenang itu tidak bertahan lama. Suatu pagi, saat David sedang membaca koran, dia menemukan sebuah artikel tentang serangkaian kejadian aneh di kota sebelah. Kejadian-kejadian tersebut sangat mirip dengan yang pernah mereka alami sebelum melakukan ritual penutupan portal.David segera memanggil keluarganya ke ruang tamu. “Kalian harus melihat ini,” katanya, menunjukkan artikel tersebut. “Sepertinya ada seseorang yang mencoba melanjutkan ritual-ritual Mr. Blackwood.”Lisa membaca artikel itu dengan cemas. “Tidak mungkin ini hanya kebetulan. Mungkin ada yang masih mengikuti ajaran-ajaran Mr. Blackwood.”Mereka memutuskan untuk menghubungi Prof. Ratna untuk meminta nasihat. Prof. Ratna setuju untuk datang ke rumah mereka dan mendiskusikan situasi ini. Ketika dia tiba, dia membawa serta beberapa buku tua dan catatan pribadinya tentang Mr. Blackwood.“Dari penelitian sa
David dan Lisa merasakan bahwa meskipun mereka telah menghancurkan salah satu ritual, pengikut Mr. Blackwood masih memiliki rencana tersembunyi. Mereka memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam dan mencari tahu siapa saja yang terlibat dan apa langkah selanjutnya yang direncanakan oleh kelompok tersebut.Dengan informasi yang didapat dari Anton, mereka mengetahui bahwa beberapa pengikut utama sering berkumpul di sebuah tempat terpencil di pinggir kota. Tempat ini adalah rumah tua yang telah ditinggalkan bertahun-tahun lalu, namun kini menjadi markas rahasia mereka. David dan Lisa merencanakan untuk menyusup ke dalam rumah itu dan mengungkap rencana mereka.Pada malam yang telah mereka tentukan, David dan Lisa pergi ke rumah tua tersebut. Mereka memasuki rumah dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang menyadari kehadiran mereka. Rumah itu gelap dan penuh dengan barang-barang tua, memberikan suasana yang menakutkan. Namun, mereka tetap fokus pada tujuan mereka.Saat mereka bergerak leb
Setelah kembali dari gua dan menghancurkan pusat kekuatan pengikut Mr. Blackwood, keluarga Wijaya merasa lega. Namun, Michael dan Lily masih merasa ada sesuatu yang belum terungkap sepenuhnya. Mereka merasa ada kaitan yang lebih dalam antara Mr. Blackwood dan keluarga mereka.Suatu pagi, Michael dan Lily memutuskan untuk menjelajahi loteng sekali lagi. Mereka yakin bahwa masih ada petunjuk tersembunyi yang bisa menjelaskan hubungan tersebut. Setelah beberapa jam mencari di antara barang-barang tua, Michael menemukan sebuah peti kayu kecil yang terkunci."Ini sepertinya belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Michael sambil mencoba membuka peti tersebut. Dengan sedikit usaha, mereka berhasil membuka kunci yang sudah tua dan berkarat. Di dalam peti, mereka menemukan beberapa dokumen dan foto-foto tua.Lily memeriksa foto-foto itu dan menemukan gambar seorang pria yang tampak sangat mirip dengan Mr. Blackwood, namun lebih muda. "Ini dia," kata Lily. "Tapi siapa wanita yang ada di sampi
Setelah keberhasilan mereka menutup portal supranatural, keluarga Wijaya merasa ada sedikit ketenangan di rumah mereka. Namun, mereka tahu bahwa untuk memastikan tidak ada lagi ancaman yang datang, mereka harus mencari solusi definitif. Prof. Ratna menyarankan mereka untuk bertemu dengan seorang ahli okultisme ternama yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ritual-ritual kuno dan energi supranatural.Keesokan harinya, keluarga Wijaya berangkat menuju kota lain untuk bertemu dengan ahli tersebut, seorang pria tua bernama Dr. Arjuna. Dia terkenal karena kemampuannya dalam menangani kasus-kasus okultisme yang rumit dan sering dimintai bantuan oleh komunitas paranormal.Ketika mereka tiba di rumah Dr. Arjuna, mereka disambut dengan hangat. Rumah itu penuh dengan buku-buku tua, artefak, dan alat-alat ritual yang tampak eksotis. Dr. Arjuna, seorang pria dengan rambut putih dan tatapan bijaksana, mengundang mereka masuk ke ruang tamunya yang nyaman.“Saya sudah mendengar tentang perjuanga