Setelah kembali dari gua dan menghancurkan pusat kekuatan pengikut Mr. Blackwood, keluarga Wijaya merasa lega. Namun, Michael dan Lily masih merasa ada sesuatu yang belum terungkap sepenuhnya. Mereka merasa ada kaitan yang lebih dalam antara Mr. Blackwood dan keluarga mereka.Suatu pagi, Michael dan Lily memutuskan untuk menjelajahi loteng sekali lagi. Mereka yakin bahwa masih ada petunjuk tersembunyi yang bisa menjelaskan hubungan tersebut. Setelah beberapa jam mencari di antara barang-barang tua, Michael menemukan sebuah peti kayu kecil yang terkunci."Ini sepertinya belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Michael sambil mencoba membuka peti tersebut. Dengan sedikit usaha, mereka berhasil membuka kunci yang sudah tua dan berkarat. Di dalam peti, mereka menemukan beberapa dokumen dan foto-foto tua.Lily memeriksa foto-foto itu dan menemukan gambar seorang pria yang tampak sangat mirip dengan Mr. Blackwood, namun lebih muda. "Ini dia," kata Lily. "Tapi siapa wanita yang ada di sampi
Setelah keberhasilan mereka menutup portal supranatural, keluarga Wijaya merasa ada sedikit ketenangan di rumah mereka. Namun, mereka tahu bahwa untuk memastikan tidak ada lagi ancaman yang datang, mereka harus mencari solusi definitif. Prof. Ratna menyarankan mereka untuk bertemu dengan seorang ahli okultisme ternama yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ritual-ritual kuno dan energi supranatural.Keesokan harinya, keluarga Wijaya berangkat menuju kota lain untuk bertemu dengan ahli tersebut, seorang pria tua bernama Dr. Arjuna. Dia terkenal karena kemampuannya dalam menangani kasus-kasus okultisme yang rumit dan sering dimintai bantuan oleh komunitas paranormal.Ketika mereka tiba di rumah Dr. Arjuna, mereka disambut dengan hangat. Rumah itu penuh dengan buku-buku tua, artefak, dan alat-alat ritual yang tampak eksotis. Dr. Arjuna, seorang pria dengan rambut putih dan tatapan bijaksana, mengundang mereka masuk ke ruang tamunya yang nyaman.“Saya sudah mendengar tentang perjuanga
Setelah kembali dari rumah Arya, keluarga Wijaya merasa lebih percaya diri bahwa mereka bisa menghadapi dan mengatasi sisa-sisa energi negatif yang mungkin masih ada di rumah mereka. Meskipun ritual dan perlindungan yang mereka lakukan telah memberikan ketenangan, mereka ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun jejak energi negatif yang tersisa.David mengusulkan untuk mengadakan pertemuan keluarga di ruang tamu untuk membahas langkah-langkah terakhir yang perlu diambil. "Kita harus benar-benar yakin bahwa rumah kita bersih dari segala bentuk energi negatif," katanya dengan tegas. "Ini adalah langkah terakhir kita untuk memastikan keselamatan dan ketenangan keluarga kita."Lisa, Michael, dan Lily setuju. Mereka semua bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk membersihkan rumah mereka. Dengan bantuan Dr. Arjuna dan Arya, mereka menyusun rencana yang melibatkan beberapa langkah penting:1. Pembersihan Energi Fisik: Mereka memutuskan untuk membersihkan setiap sudut rumah se
Setelah melakukan persiapan matang dan mendalami pengetahuan leluhur mereka, keluarga Wijaya merasa siap untuk melaksanakan ritual akhir yang diharapkan akan membersihkan rumah mereka dari segala energi negatif dan makhluk kegelapan yang tersisa. Mereka memilih malam bulan purnama, saat energi alam dianggap paling kuat, untuk melakukan ritual ini.David, Lisa, Michael, dan Lily berkumpul di ruang tengah, tempat yang telah mereka tentukan sebagai pusat ritual. Mereka mengenakan pakaian putih sebagai simbol kemurnian dan perlindungan. Lilin-lilin ditempatkan di sekitar mereka, menciptakan lingkaran cahaya yang melambangkan perlindungan dan penangkalan terhadap energi negatif.Arya dan Dr. Arjuna hadir untuk memimpin dan membimbing mereka. Arya membawa beberapa benda suci, termasuk mangkuk tembaga berisi air suci, beberapa kristal pelindung, dan dupa herbal yang telah diberkati. Dr. Arjuna membawa kitab kuno yang berisi mantra-mantra pelindung dan instruksi ritual.“Sekarang adalah saatn
Pagi itu, sinar matahari menembus jendela besar di ruang keluarga rumah keluarga Wijaya, memancarkan kehangatan yang menyenangkan. Suara burung berkicau di luar rumah menjadi latar belakang sempurna untuk awal hari yang damai. Setelah semua perjuangan dan ketegangan yang mereka alami, keluarga Wijaya kini menikmati suasana yang jauh lebih tenang dan harmonis.David dan Lisa duduk di teras depan, menikmati secangkir kopi sambil memandang taman yang telah kembali hijau dan penuh bunga. Mereka merasa lega melihat anak-anak mereka, Michael dan Lily, bermain tanpa rasa takut di halaman. Kedamaian yang mereka rasakan bukan hanya sekedar tidak adanya gangguan supranatural, tetapi juga ketenangan batin setelah melalui banyak tantangan.“Rasanya seperti mimpi buruk yang panjang akhirnya berakhir,” kata Lisa sambil tersenyum kepada David.David mengangguk. “Ya, kita telah melalui banyak hal. Tapi semua itu membuat kita lebih kuat dan lebih dekat sebagai keluarga. Aku sangat bangga dengan kalian
Setelah semua kejadian supranatural yang mereka alami, keluarga Wijaya menyadari bahwa meskipun rumah mereka kini damai, mereka masih perlu memulihkan diri secara emosional. Trauma dan ketakutan yang mereka alami tidak hilang begitu saja. Untuk membantu proses pemulihan ini, mereka memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang terapis keluarga yang berpengalaman dalam menangani kasus-kasus trauma.Pertemuan pertama mereka dengan Dr. Melati berlangsung di kantornya yang nyaman dan ramah. Dr. Melati adalah seorang wanita berusia lima puluhan dengan senyuman hangat dan mata yang penuh pengertian. “Saya senang bertemu dengan kalian,” katanya saat mereka duduk di ruang konseling. “Saya di sini untuk membantu kalian memproses apa yang telah terjadi dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup dengan tenang dan bahagia.”Dr. Melati mulai dengan meminta masing-masing anggota keluarga untuk menceritakan pengalaman mereka selama kejadian supranatural. David menceritakan tentang tekanan yang dia r
Keluarga Wijaya telah melalui perjalanan yang panjang dan menantang. Setelah menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman supranatural, serta menjalani proses pemulihan emosional yang mendalam, mereka memutuskan untuk memulai kembali hidup mereka dengan perspektif yang lebih positif dan penuh harapan.David dan Lisa memutuskan untuk merombak beberapa bagian rumah mereka, bukan hanya untuk menghapus kenangan buruk, tetapi juga untuk memberikan suasana baru yang lebih cerah dan menyegarkan. Mereka bekerja sama dengan seorang desainer interior untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka, penuh cahaya, dan penuh warna. Proses ini bukan hanya sekadar renovasi fisik, tetapi juga simbol dari transformasi emosional yang mereka alami.Ketika renovasi dimulai, Michael dan Lily merasa antusias. Mereka membantu memilih warna cat dan dekorasi untuk kamar mereka sendiri. Michael memilih warna biru lembut yang menenangkan, sementara Lily memilih warna kuning cerah yang membawa keceriaan. Proses ini memb
Lisa dan David duduk di ruang kerja mereka, dikelilingi oleh tumpukan kertas, buku catatan, dan laptop yang terbuka. Keputusan untuk menulis buku tentang pengalaman mereka bukanlah keputusan yang mudah. Banyak kenangan menyakitkan dan menakutkan yang harus mereka gali kembali, namun mereka yakin bahwa berbagi cerita mereka bisa membantu banyak orang yang mungkin sedang menghadapi situasi serupa.“Aku pikir kita harus memulai dari awal,” kata Lisa sambil mengetik di laptopnya. “Dari saat kita pertama kali merasakan ada yang aneh di rumah ini.”David mengangguk, matanya terfokus pada layar laptop di depannya. “Ya, itu penting. Kita harus menceritakan semuanya dengan jujur dan detail. Orang-orang perlu tahu bahwa apa yang kita alami itu nyata dan menakutkan, tapi juga bahwa kita bisa mengatasinya.”Mereka mulai dengan menggambarkan kedatangan mereka di rumah tua yang indah namun penuh misteri. Mereka menceritakan tentang gangguan supranatural pertama yang mereka alami, tentang suara-suar