Beranda / Horor / Sudut gelap di rumah tua / Bab 36 - Kebenaran Terakhir

Share

Bab 36 - Kebenaran Terakhir

Penulis: Adiksiii
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah kembali dari gua dan menghancurkan pusat kekuatan pengikut Mr. Blackwood, keluarga Wijaya merasa lega. Namun, Michael dan Lily masih merasa ada sesuatu yang belum terungkap sepenuhnya. Mereka merasa ada kaitan yang lebih dalam antara Mr. Blackwood dan keluarga mereka.

Suatu pagi, Michael dan Lily memutuskan untuk menjelajahi loteng sekali lagi. Mereka yakin bahwa masih ada petunjuk tersembunyi yang bisa menjelaskan hubungan tersebut. Setelah beberapa jam mencari di antara barang-barang tua, Michael menemukan sebuah peti kayu kecil yang terkunci.

"Ini sepertinya belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Michael sambil mencoba membuka peti tersebut. Dengan sedikit usaha, mereka berhasil membuka kunci yang sudah tua dan berkarat. Di dalam peti, mereka menemukan beberapa dokumen dan foto-foto tua.

Lily memeriksa foto-foto itu dan menemukan gambar seorang pria yang tampak sangat mirip dengan Mr. Blackwood, namun lebih muda. "Ini dia," kata Lily. "Tapi siapa wanita yang ada di sampi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 37 - Pertemuan dengan ahli

    Setelah keberhasilan mereka menutup portal supranatural, keluarga Wijaya merasa ada sedikit ketenangan di rumah mereka. Namun, mereka tahu bahwa untuk memastikan tidak ada lagi ancaman yang datang, mereka harus mencari solusi definitif. Prof. Ratna menyarankan mereka untuk bertemu dengan seorang ahli okultisme ternama yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ritual-ritual kuno dan energi supranatural.Keesokan harinya, keluarga Wijaya berangkat menuju kota lain untuk bertemu dengan ahli tersebut, seorang pria tua bernama Dr. Arjuna. Dia terkenal karena kemampuannya dalam menangani kasus-kasus okultisme yang rumit dan sering dimintai bantuan oleh komunitas paranormal.Ketika mereka tiba di rumah Dr. Arjuna, mereka disambut dengan hangat. Rumah itu penuh dengan buku-buku tua, artefak, dan alat-alat ritual yang tampak eksotis. Dr. Arjuna, seorang pria dengan rambut putih dan tatapan bijaksana, mengundang mereka masuk ke ruang tamunya yang nyaman.“Saya sudah mendengar tentang perjuanga

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 38 - Persiapan akhir

    Setelah kembali dari rumah Arya, keluarga Wijaya merasa lebih percaya diri bahwa mereka bisa menghadapi dan mengatasi sisa-sisa energi negatif yang mungkin masih ada di rumah mereka. Meskipun ritual dan perlindungan yang mereka lakukan telah memberikan ketenangan, mereka ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun jejak energi negatif yang tersisa.David mengusulkan untuk mengadakan pertemuan keluarga di ruang tamu untuk membahas langkah-langkah terakhir yang perlu diambil. "Kita harus benar-benar yakin bahwa rumah kita bersih dari segala bentuk energi negatif," katanya dengan tegas. "Ini adalah langkah terakhir kita untuk memastikan keselamatan dan ketenangan keluarga kita."Lisa, Michael, dan Lily setuju. Mereka semua bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk membersihkan rumah mereka. Dengan bantuan Dr. Arjuna dan Arya, mereka menyusun rencana yang melibatkan beberapa langkah penting:1. Pembersihan Energi Fisik: Mereka memutuskan untuk membersihkan setiap sudut rumah se

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 39 - Ritual akhir

    Setelah melakukan persiapan matang dan mendalami pengetahuan leluhur mereka, keluarga Wijaya merasa siap untuk melaksanakan ritual akhir yang diharapkan akan membersihkan rumah mereka dari segala energi negatif dan makhluk kegelapan yang tersisa. Mereka memilih malam bulan purnama, saat energi alam dianggap paling kuat, untuk melakukan ritual ini.David, Lisa, Michael, dan Lily berkumpul di ruang tengah, tempat yang telah mereka tentukan sebagai pusat ritual. Mereka mengenakan pakaian putih sebagai simbol kemurnian dan perlindungan. Lilin-lilin ditempatkan di sekitar mereka, menciptakan lingkaran cahaya yang melambangkan perlindungan dan penangkalan terhadap energi negatif.Arya dan Dr. Arjuna hadir untuk memimpin dan membimbing mereka. Arya membawa beberapa benda suci, termasuk mangkuk tembaga berisi air suci, beberapa kristal pelindung, dan dupa herbal yang telah diberkati. Dr. Arjuna membawa kitab kuno yang berisi mantra-mantra pelindung dan instruksi ritual.“Sekarang adalah saatn

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 40 - Kedamaian kembali

    Pagi itu, sinar matahari menembus jendela besar di ruang keluarga rumah keluarga Wijaya, memancarkan kehangatan yang menyenangkan. Suara burung berkicau di luar rumah menjadi latar belakang sempurna untuk awal hari yang damai. Setelah semua perjuangan dan ketegangan yang mereka alami, keluarga Wijaya kini menikmati suasana yang jauh lebih tenang dan harmonis.David dan Lisa duduk di teras depan, menikmati secangkir kopi sambil memandang taman yang telah kembali hijau dan penuh bunga. Mereka merasa lega melihat anak-anak mereka, Michael dan Lily, bermain tanpa rasa takut di halaman. Kedamaian yang mereka rasakan bukan hanya sekedar tidak adanya gangguan supranatural, tetapi juga ketenangan batin setelah melalui banyak tantangan.“Rasanya seperti mimpi buruk yang panjang akhirnya berakhir,” kata Lisa sambil tersenyum kepada David.David mengangguk. “Ya, kita telah melalui banyak hal. Tapi semua itu membuat kita lebih kuat dan lebih dekat sebagai keluarga. Aku sangat bangga dengan kalian

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 41 - Pemulihan emosional

    Setelah semua kejadian supranatural yang mereka alami, keluarga Wijaya menyadari bahwa meskipun rumah mereka kini damai, mereka masih perlu memulihkan diri secara emosional. Trauma dan ketakutan yang mereka alami tidak hilang begitu saja. Untuk membantu proses pemulihan ini, mereka memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang terapis keluarga yang berpengalaman dalam menangani kasus-kasus trauma.Pertemuan pertama mereka dengan Dr. Melati berlangsung di kantornya yang nyaman dan ramah. Dr. Melati adalah seorang wanita berusia lima puluhan dengan senyuman hangat dan mata yang penuh pengertian. “Saya senang bertemu dengan kalian,” katanya saat mereka duduk di ruang konseling. “Saya di sini untuk membantu kalian memproses apa yang telah terjadi dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup dengan tenang dan bahagia.”Dr. Melati mulai dengan meminta masing-masing anggota keluarga untuk menceritakan pengalaman mereka selama kejadian supranatural. David menceritakan tentang tekanan yang dia r

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 42 - Memulai kembali

    Keluarga Wijaya telah melalui perjalanan yang panjang dan menantang. Setelah menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman supranatural, serta menjalani proses pemulihan emosional yang mendalam, mereka memutuskan untuk memulai kembali hidup mereka dengan perspektif yang lebih positif dan penuh harapan.David dan Lisa memutuskan untuk merombak beberapa bagian rumah mereka, bukan hanya untuk menghapus kenangan buruk, tetapi juga untuk memberikan suasana baru yang lebih cerah dan menyegarkan. Mereka bekerja sama dengan seorang desainer interior untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka, penuh cahaya, dan penuh warna. Proses ini bukan hanya sekadar renovasi fisik, tetapi juga simbol dari transformasi emosional yang mereka alami.Ketika renovasi dimulai, Michael dan Lily merasa antusias. Mereka membantu memilih warna cat dan dekorasi untuk kamar mereka sendiri. Michael memilih warna biru lembut yang menenangkan, sementara Lily memilih warna kuning cerah yang membawa keceriaan. Proses ini memb

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 43 - Menghadapi kenangan

    Lisa dan David duduk di ruang kerja mereka, dikelilingi oleh tumpukan kertas, buku catatan, dan laptop yang terbuka. Keputusan untuk menulis buku tentang pengalaman mereka bukanlah keputusan yang mudah. Banyak kenangan menyakitkan dan menakutkan yang harus mereka gali kembali, namun mereka yakin bahwa berbagi cerita mereka bisa membantu banyak orang yang mungkin sedang menghadapi situasi serupa.“Aku pikir kita harus memulai dari awal,” kata Lisa sambil mengetik di laptopnya. “Dari saat kita pertama kali merasakan ada yang aneh di rumah ini.”David mengangguk, matanya terfokus pada layar laptop di depannya. “Ya, itu penting. Kita harus menceritakan semuanya dengan jujur dan detail. Orang-orang perlu tahu bahwa apa yang kita alami itu nyata dan menakutkan, tapi juga bahwa kita bisa mengatasinya.”Mereka mulai dengan menggambarkan kedatangan mereka di rumah tua yang indah namun penuh misteri. Mereka menceritakan tentang gangguan supranatural pertama yang mereka alami, tentang suara-suar

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 44 - Dukungan komunitas

    Setelah kisah keluarga Wijaya tersebar luas melalui buku dan seminar, dukungan dari masyarakat setempat mulai mengalir deras. Tetangga-tetangga yang sebelumnya hanya menyaksikan dari jauh kini mendekat dan menawarkan bantuan mereka. Ada yang membawa makanan, ada yang membantu dengan pekerjaan rumah, dan ada juga yang hanya datang untuk berbicara dan mendengarkan.Pada suatu sore, ketika keluarga sedang berkumpul di ruang tamu, bel pintu berbunyi. David membuka pintu dan menemukan sekelompok tetangga dengan senyum lebar dan tangan penuh dengan hadiah kecil. "Kami ingin mengadakan pesta kejutan untuk kalian," kata salah seorang tetangga. "Sebagai tanda dukungan dan rasa terima kasih karena telah berbagi cerita kalian dengan kami."Keluarga Wijaya terkejut dan terharu. Mereka setuju, dan malam itu, halaman rumah mereka dipenuhi dengan lampu-lampu hias dan meja penuh makanan. Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, dengan suara tawa dan percakapan yang riuh rendah.Michael dan Lily berm

Bab terbaru

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 50 - Masa depan cerah

    Dengan segala hal yang telah mereka lalui, keluarga Wijaya merasa seolah-olah beban besar telah diangkat dari bahu mereka. Suasana di rumah mereka berubah menjadi lebih tenang dan harmonis. Setiap sudut rumah yang dulunya dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan, kini dipenuhi dengan rasa aman dan cinta.Pagi itu, sinar matahari menyinari ruang tamu, memancarkan kehangatan yang menandakan awal baru. Lisa dan David duduk bersama di beranda, menikmati secangkir kopi sambil melihat anak-anak mereka bermain di halaman."Aku masih tidak percaya kita sudah melewati semuanya," kata Lisa, tersenyum pada David. "Rasanya seperti mimpi."David meraih tangan Lisa dan meremasnya lembut. "Kita berhasil karena kita saling mendukung. Dan sekarang, kita bisa melihat masa depan dengan lebih cerah."Michael dan Lily berlari mendekati mereka, wajah mereka berseri-seri dengan kebahagiaan. "Ayah, Ibu! Lihat, kami menemukan bunga yang indah di taman," seru Lily sambil menunjukkan bunga berwarna-warni yang di

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 49 - Warisan yang berharga

    Lanju menemukan kotak kayu yang penuh dengan surat-surat dari nenek buyut mereka, keluarga Wijaya merasa lebih terhubung dengan sejarah dan akar mereka. Mereka memutuskan bahwa penting untuk mewariskan pengetahuan dan keberanian ini kepada generasi berikutnya.Suatu malam, setelah makan malam, Lisa dan David memanggil Michael dan Lily untuk duduk bersama di ruang tamu. Dengan surat-surat dari nenek buyut mereka di tangan, Lisa mulai berbicara."Ada banyak hal yang telah kita lalui bersama," kata Lisa. "Dan kami merasa sekarang adalah saat yang tepat untuk berbagi lebih banyak tentang siapa kita dan dari mana kita berasal."Michael dan Lily mendengarkan dengan penuh perhatian saat Lisa dan David membaca beberapa surat dari nenek buyut mereka. Surat-surat itu menceritakan kisah-kisah penuh keberanian dan ketahanan, mengungkapkan bagaimana nenek buyut mereka menghadapi tantangan yang serupa dengan apa yang mereka alami."Nenek buyut kita adalah wanita yang sangat kuat," kata David. "Dia

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 48 - Pertemuan dengan paranormal

    Setelah melalui berbagai tantangan dan menemukan cara untuk menyembuhkan luka-luka mereka, keluarga Wijaya merasa ada satu hal lagi yang perlu mereka lakukan. Mereka ingin bertemu kembali dengan paranormal yang telah membantu mereka menghadapi ancaman supranatural. Paranormal itu, yang bernama Pak Rudi, telah menjadi sosok penting dalam perjalanan mereka, dan mereka merasa berhutang budi padanya.Lisa menghubungi Pak Rudi dan mengatur pertemuan di rumah mereka. Ketika Pak Rudi tiba, dia disambut dengan hangat oleh keluarga Wijaya. Mereka mengundangnya masuk ke ruang tamu yang kini penuh dengan suasana kehangatan dan kedamaian."Terima kasih sudah datang, Pak Rudi," kata David sambil menjabat tangan pria tua itu. "Kami ingin berterima kasih atas semua bantuan yang Anda berikan kepada kami."Pak Rudi tersenyum hangat. "Saya senang bisa membantu. Melihat kalian semua sekarang, saya bisa melihat bahwa kalian telah tumbuh dan sembuh dengan baik."Mereka duduk bersama di ruang tamu, berbagi

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 47 - Menyembuhkan luka

    Setelah menjalani berbagai ujian dan menemukan begitu banyak rahasia tentang masa lalu mereka, keluarga Wijaya menyadari bahwa perjuangan mereka belum sepenuhnya usai. Meskipun ancaman supranatural telah mereda, luka emosional yang mereka alami selama proses itu membutuhkan perhatian dan penyembuhan. Mereka tahu bahwa hubungan yang kuat antara mereka adalah kunci untuk bergerak maju dengan penuh kekuatan.Lisa yang pertama kali menyadari pentingnya fokus pada penyembuhan emosional. Sebagai seorang ibu, dia merasakan beban yang berat ketika melihat anak-anaknya tumbuh dalam ketegangan dan ketakutan. Suatu malam, dia mengumpulkan semua anggota keluarganya di ruang tamu, tempat mereka sering berkumpul untuk berbagi cerita dan perasaan."Kita sudah melalui begitu banyak hal bersama," kata Lisa dengan suara lembut namun tegas. "Sekarang, kita harus memastikan bahwa kita tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga secara emosional. Kita perlu menyembuhkan luka-luka kita dan membangun kembali

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 46 - Pengungkapan rahasia

    Ditengah kebahagiaan dan kesibukan keluarga Wijaya dalam memberikan dampak positif pada komunitas, David menemukan sebuah petunjuk baru yang menggiringnya pada rahasia terakhir tentang neneknya. Petunjuk ini datang dalam bentuk surat tua yang ditemukan di antara buku-buku lama di perpustakaan rumah mereka.Surat itu, meski sudah tua dan rapuh, masih bisa dibaca dengan jelas. Ditulis oleh neneknya, surat itu menceritakan masa lalunya yang selama ini tersembunyi dari keluarga. David membacanya dengan penuh perhatian, mengingat setiap kata yang tertera di atas kertas.Surat Nenek :"Untuk cucuku yang tercinta,Jika kamu membaca ini, berarti kamu telah menemukan rahasia yang selama ini kusimpan. Ada banyak hal yang mungkin tidak kamu ketahui tentang keluargamu, dan inilah saatnya kamu mengetahuinya.Keluarga kita memiliki sejarah panjang dengan hal-hal yang bersifat supranatural. Aku, nenekmu, adalah bagian dari kelompok yang dulu mencoba melawan Mr. Blackwood dan para pengikutnya. Kami b

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 45 - Kekuatan baru

    Kehidupan keluarga Wijaya mulai kembali normal, namun dengan semangat yang lebih kuat dan kesadaran akan pentingnya dukungan satu sama lain. Michael dan Lily, yang selama ini terlihat sebagai anak-anak biasa, kini mulai menunjukkan ketahanan dan keberanian yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka, menjadi teladan bagi teman-teman mereka.Di sekolah, Michael kini dikenal sebagai pemimpin klub kesehatan mental. Dia sering mengadakan pertemuan untuk membahas pentingnya menjaga kesehatan mental dan menawarkan ruang aman bagi teman-temannya untuk berbicara tentang perasaan mereka. Salah satu teman sekelasnya, Rina, yang dulu pendiam dan sering terlihat murung, mulai terbuka dan berbicara tentang masalah keluarganya. Dengan dukungan Michael dan anggota klub lainnya, Rina merasa lebih kuat dan mampu menghadapi tantangannya dengan lebih baik."Michael, terima kasih sudah membantuku," kata Rina suatu hari setelah pertemuan klub. "Aku merasa lebih baik sekarang dan tahu bahwa aku tida

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 44 - Dukungan komunitas

    Setelah kisah keluarga Wijaya tersebar luas melalui buku dan seminar, dukungan dari masyarakat setempat mulai mengalir deras. Tetangga-tetangga yang sebelumnya hanya menyaksikan dari jauh kini mendekat dan menawarkan bantuan mereka. Ada yang membawa makanan, ada yang membantu dengan pekerjaan rumah, dan ada juga yang hanya datang untuk berbicara dan mendengarkan.Pada suatu sore, ketika keluarga sedang berkumpul di ruang tamu, bel pintu berbunyi. David membuka pintu dan menemukan sekelompok tetangga dengan senyum lebar dan tangan penuh dengan hadiah kecil. "Kami ingin mengadakan pesta kejutan untuk kalian," kata salah seorang tetangga. "Sebagai tanda dukungan dan rasa terima kasih karena telah berbagi cerita kalian dengan kami."Keluarga Wijaya terkejut dan terharu. Mereka setuju, dan malam itu, halaman rumah mereka dipenuhi dengan lampu-lampu hias dan meja penuh makanan. Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, dengan suara tawa dan percakapan yang riuh rendah.Michael dan Lily berm

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 43 - Menghadapi kenangan

    Lisa dan David duduk di ruang kerja mereka, dikelilingi oleh tumpukan kertas, buku catatan, dan laptop yang terbuka. Keputusan untuk menulis buku tentang pengalaman mereka bukanlah keputusan yang mudah. Banyak kenangan menyakitkan dan menakutkan yang harus mereka gali kembali, namun mereka yakin bahwa berbagi cerita mereka bisa membantu banyak orang yang mungkin sedang menghadapi situasi serupa.“Aku pikir kita harus memulai dari awal,” kata Lisa sambil mengetik di laptopnya. “Dari saat kita pertama kali merasakan ada yang aneh di rumah ini.”David mengangguk, matanya terfokus pada layar laptop di depannya. “Ya, itu penting. Kita harus menceritakan semuanya dengan jujur dan detail. Orang-orang perlu tahu bahwa apa yang kita alami itu nyata dan menakutkan, tapi juga bahwa kita bisa mengatasinya.”Mereka mulai dengan menggambarkan kedatangan mereka di rumah tua yang indah namun penuh misteri. Mereka menceritakan tentang gangguan supranatural pertama yang mereka alami, tentang suara-suar

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 42 - Memulai kembali

    Keluarga Wijaya telah melalui perjalanan yang panjang dan menantang. Setelah menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman supranatural, serta menjalani proses pemulihan emosional yang mendalam, mereka memutuskan untuk memulai kembali hidup mereka dengan perspektif yang lebih positif dan penuh harapan.David dan Lisa memutuskan untuk merombak beberapa bagian rumah mereka, bukan hanya untuk menghapus kenangan buruk, tetapi juga untuk memberikan suasana baru yang lebih cerah dan menyegarkan. Mereka bekerja sama dengan seorang desainer interior untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka, penuh cahaya, dan penuh warna. Proses ini bukan hanya sekadar renovasi fisik, tetapi juga simbol dari transformasi emosional yang mereka alami.Ketika renovasi dimulai, Michael dan Lily merasa antusias. Mereka membantu memilih warna cat dan dekorasi untuk kamar mereka sendiri. Michael memilih warna biru lembut yang menenangkan, sementara Lily memilih warna kuning cerah yang membawa keceriaan. Proses ini memb

DMCA.com Protection Status